• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor yang Menyebabkan Pasangan Suami Istri Tinggal Terpisah Setiap pasangan suami istri yang memutuskan untuk tinggal terpisah sudah pasti

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.2 Interpretasi Data

4.2.2 Faktor – Faktor yang Menyebabkan Pasangan Suami Istri Tinggal Terpisah Setiap pasangan suami istri yang memutuskan untuk tinggal terpisah sudah pasti

memiliki alasan-alasan yang cukup kuat hingga akhirnya harus hidup terpisah. Hal ini dikarenakan tinggal terpisah bukanlah suatu yang benar-benar diinginkan oleh setiap keluarga tetapi karena keterpaksaan untuk dilakukan demi dapat bertahan hidup dan tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Suatu keluarga pada umumnya adalah tinggal secara bersama-sama dalam satu atap, saling memberikan kasih sayang kepada setiap anggota keluarga, menjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga hingga dapat terwujud keluarga yang harmonis yang didamba-dambakan. Tetapi kondisi demikian tidak semua keluarga dapat merasakannya, banyak keluarga pada saat ini memilih untuk tinggal terpisah karena berbagai alasan, seperti :

4.2.2.1 Faktor Pekerjaan

Faktor pekerjaan merupakan alasan yang paling mendominasi pasangan suami istri memutuskan untuk tinggal terpisah. Pada zaman maju sekarang ini, tidak jarang ditemui suami dan istri sama-sama bekerja, mengingat biaya hidup yang semakin tinggi sehingga

meununtut istri juga bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi. Didukung dengan pendidikan tinggi, tamatan sarjana misalnya suami dan istri sudah tentu ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya, tidak jarang karena ingin sama-sama meniti karir, tidak menjadi masalah jika harus hidup terpisah karena tempat kerja yang berbeda dan jarak yang jauh pula. Seperti pasangan C dan E yang memilih tinggal terpisah karena alasan pekerjaan. Seperti pasangan C yang yaitu suami mengatakan :

“…Awalnya saya dan istri tinggal bersama dan ketika istri mendapatkan tawaran untuk bekerja disebuah rumah sakit sebagai perawat, saya sangat mendukung karena pendidikan istri yang basicnya adalah sekolah keperawatan. Berbeda halnya dengan saya yang hanya tamatan STM dan bekerja sebagai karyawan biasa si PT Domas Argointi prima merasa tidak cukup bila harus bekerja sendirian mengingat kebutuhan semakin besar terutama untuk biaya pendidikan anak. Sehingga ketika ada peluang untuk saya dan istri untuk sama-sama bekerja saya hanya bisa bersyukur karena kami diberi kesempatan mendapatkan rezeki lebih dengan sama-sama bekerja demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi dan kehidupan yang layak terutama untuk anak-anak…”

4.2.2.2 Faktor Ekonomi

Ekonomi adalah diibaratkan sebagai rantai kehidupan yang harus dipenuhi oleh setiap orang, karena itu merupakan kebutuhan masyarakat untuk dapat bertahan hidup. Tidak jarang seseorang dapat melakukan apa saja bahkan rela untuk berbuat kejahatan, merampok misalnya, itu dilakukan karena untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi demi menyambung hidup. Dizaman yang serba maju dan modern seperti sekarang ini menuntut setiap orang untuk dapat bekerja keras demi kehidupan yang layak. Seiring mengingat biaya hidup yang semakin tinggi, dan tak heran jika banyak orang yang rela bekerja apa saja demi mendapatkan uang hingga kepada resiko untuk meninggalkan keluarga atau hidup terpisah dari orang-orang yang disayangi. Seperti pasangan D yang

merasa bahwa hidup yang dijalani yaitu hidup terpisah dari keluarga adalah keterpaksaan demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi, seperti penuturan suami pada pasangan D yaitu :

“…yang penting buat saya adalah mendapatkan uang untuk anak, saya selalu memberikan hadiah buat anak saya karena saya sangat sayang dan selalu rindu, yang saya inginkan adalah bisa tinggal bersama dengan istri dan anak, dan itulah yang masih saya usahakan saat ini. Menabung untuk dapat membeli rumah sendiri karena saat ini saya masih mengontrak rumah di dekat tempat saya bekerja. Bagaimanapun saya merasa segan dengan mertua karena tanggungan saya masih tinggal dengan mereka dan satu yang saya takutkan adalah anak yang tidak dekat dengan saya tetapi malah lebih dekat dengan neneknya…”

4.2.2.3 Pendidikan Anak yang Lebih Berkualitas di Kota

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk dimiliki oleh semua orang. Karena melalui pendidikan, seseorang dapat berkembang pola pikirnya dan sudah pasti dapat mempermudah kehidupannya karena dibekali oleh ilmu pengetahuan. Seperti pada umumnya pendidikan di peroleh melalui lembaga pendidikan, seperti sekolah. Apalagi dizaman maju dan serba modern ini, semua orang berlomba-lomba untuk dapat menempuh pendidikan di sekolah yang modern dan berkualitas tinggi hingga ke sekolah yang bertaraf internasional. Begitu juga halnya dengan para orangtua yang menginginkan anaknya bersekolah di sekolah terbaik dikotanya. Biasanya mereka berfikr bahwa sekolah – sekolah yang ada di kota lebih bermutu dan berkualitas dibandingkan yang ada di desa. Begitu halnya dengan pasangan suami istri yang tinggal terpisah, dimana istri dan anak – anaknya tinggal di kota Medan misalnya sementara suami tinggal di Kuala Tanjung yang hanya di desa seperti pasangan A, pasangan B, dan pasangan C yang rela untuk tinggal terpisah karena pendidikan anak yang di nilai lebih baik jika bersekolah di Kota dibandingkan di daerah tempat ayahnya tinggal. Seperti yang diungkapkan oleh pasangan B yaitu oleh Sarwedi

“…yang penting buat saya adalah mencari uang dan uang untuk bekal pendidikan anak-anak saya, karena yang saya inginkan adalah anak-anak dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Tidak masalah bagi saya bila saya harus tinggal terpisah dengan anak-anak karena pendidikan yang baik itu lebih penting buat saya dibandingakan mereka harus tinggal disini bersama saya dengan sekolah yang kurang berkualitas…”

Sarwedi sebagai orang yang bersuku Batak sangat mengutamakan pendidikan terutama untuk anak- anaknya. Jadi tidak merasa heran jika ia rela untuk tinggal terpisah dengan istri dan anak, karena yang ia lakukan adalah melakukan yang terbaik untuk masa depan buah hatinya.

4.2.2.4 Masih Bergantung dengan Orangtua

Orangtua merupakan orang terdekat dari masa kanak – kanak hingga dewasa bahkan ketika sudah menikah. Seorang anak yang terbiasa tinggal bersama orangtua dan merasa dilindungi dan disayangi oleh akan terlalu sulit untuk jauh dari orangtua. Seperti yang dialami oleh pasangan E di mana dari awal pernikahan pasangan ini sudah tinggal terpisah, hal ini awalnya dikarenakan alasan pekerjaan. Suami bekerja sebagai kontraktor dan istri sebagai pegawai negeri sipil. Pada awalnya istri sempat ikut dengan suami dimana sang istri meminta untuk dipindah tugaskan di kota tempat suami bekerja. Tetapi itu hanya berlangsung setahun, karena alasan tidak betah dan lebih enak tinggal dengan orangtua, akhirnya istri kembali tinggal dengan orangtuanya.

4.3 Faktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada Pasangan Suami Istri