• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.3 Faktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Tinggal Terpisah

4.3.3 Pemenuhan Fungsi- Fungsi Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Tinggal Terpisah Terpisah

Fungsi keluarga pada dasarnya dapat dipenuhi oleh mereka pasangan yang hidup terpisah, walaupun dengan cara yang relatif berbeda dan tidak maksimal seperti keluarga pada umumnya yang tinggal satu atap. Alat komunikasi seperti telepon memberikan banyak manfaat bagi mereka untuk memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang tidak dapat di penuhi secara langsung, walaupun pada hakekatnya ada funsi keluarga yang harus di penuhi langsung secara fisik melalui tindakan seperti fungsi biologis.

Sebuah institusi keluarga dapat mempertahankan keutuhan keluarganya, apabila fungsi-fungsi keluarga dapat terpenuhi dan bejalan dengan baik. Baik itu fungsi pokok yaitu fungsi biologis, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi maupun fungsi sosial yaitu fungsi ekonomi, fungsi perlindungan dan pemeliharaan anak, fungsi pendidikan dan religi, serta fungsi rekreasi. Apabila fungsi-fungsi keluarga tersebut tidak terpenuhi atau tidak berjalan dengan baik, maka memungkinkan terjadi kegoncangan dalam keluarga. Sehingga fungsi keluarga merupakan tonggak dari ketahanan suatu keluarga. Di dalam suatu keluarga terutama suami dan istri sebagai orang tua tidak selamanya mampu menjalankan peran fungsi keluarga. Hal ini disebabkan karena adanya pemicu konflik yang mempengaruhi keharmonisan rumah keluarga tersebut antara lain :

a. Tidak adanya tanggung jawab suami, dalam hal kebutuhan ekonomi.

b. Adanya perselingkuhan baik yang dilakukan oleh pihak suami maupun istri. c. Berbeda prinsip dalam mengarungi bahtera rumah tangga seperti masalah anak,

d. Biologis adalah keadaan suami atau istri yang tidak mempunyai kemampuan jasmani untuk membina perkawinan yang bahagia, seperti sakit, impoten atau mandul.

e. Suami ingin menikah lagi dengan orang lain, yang lebih dikenal dengan istilah poligami/dimadu. (Harmoni Sosial. 2007: 61)

Dengan sebab-sebab diatas, dalam suatu keluarga memungkinkan terjadi konflik yang akhirnya akan menyebabkan adanya ketidaksepahaman, perselisihan, silang pendapat diantara keduanya dan juga akan berpengaruh kepada anggota keluarga lainnya sehingga menyebabkan kegoncangan dan ketidakharmonisan didalam keluarga. Berikut pemenuhan fungsi-fungsi keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah :

4.3.3.1 Fungsi Afeksi

Fungsi afeksi atau fungsi kasih sayang merupakan fungsi yang sangat penting untuk dipenuhi dalam kehidupan berkeluarga, karena dengan adanya fungsi kasih sayang ini maka setiap anggota keluarga dapat saling menyayangi hingga terwujudnya sebuah keluarga yang harmonis. Pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah memiliki cara dan strategi yang berbeda dalam pemenuhan fungsi afeksi ketimbang mereka yang hidup dalam satu rumah. Kendati demikian tidak dipungkiri bahwa dalam pemenuhan fungsi kasih sayang ini tak lepas dari bebagai masalah yang dihadapi, tetapi walaupun demikian adapaun solusi yang diambil dan dilakukan agar fungsi afeksi tetap terpenuhi walaupun hidup terpisah. Berikut penjelasan pemenuhan fungsi afeksi dari masing-masing pasangan yang tinggal terpisah, karena dalam penelitian ini pihak suami yang hidup terpisah dari istri dan anak maka dalam hal ini lebih menyoroti pemenuhan yang dilakukan oleh pihak suami.

Tabel 4.11

Informan Bentuk Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A Bertemu 1 bulan sekali

Rutin berkomunikasi setiap hari dengan media telepon.

Mengetahui segala kegiatan pasangan dan juga anak setiap harinya hingga permasalahan yang dihadapi anak dirumah dan sekolah.

Membelikan hadiah kepada anak setiap si bapak pulang kerumah.

Merayakan hari ulang tahun setiap anggota keluarga.

Jalan-jalan dan pergi makan diluar

Pertemuan yang minim dan biaya ongkos yang tinggi membuat rasa rindu harus di tepis

Memanfaatkan pertemuan yang ada semaksimal mungkin untuk dapat berbagi kasih sayang antar anggota keluarga.

menjadi kegiatan rutin ketika berkumpul dirumah

Pasangan B Pertemuan dilakukan 1 minggu sekali. Suami diistimewakan atau diberi

perhatian lebih ketika berada dirumah seperti request makanan.

Komunikasi dengan media telepon jarang dilakukan hanya seperlunya saja, kasih sayang lebih di salurkan ketika berkumpul di rumah.

Karena komunkasi yang minim khususnya terhadap anak, menjadikan si anak tidak dekat dengan ayahnya bahkan tidak ada komunikasi anatara ayah dan anak.

Lebih sering berkumpul dengan keluarga dirumah terutama menjaga komunikasi terhadap anak-anak.

Pasangan C Pertemuan 2 minggu sekali

Tidak terlalu sering berkomunikasi lewat telepon hanya seperlunya saja.

Ketika berada dirumah si ayah mengajari anak, membantu memakaikan pakaian sekolah.

Anak lebih di arahkan untuk lebih banyak belajar mandiri, lebih melakukan hal-hal yang terkait dengan pendidikan anak.

Tidak ada masalah dalam pemenuhan fungsi afeksi ini, hal ini dikarenakan istri yang memegang peran penuh dalam mengurus rumah dan mengurus anak

-

Pasangan D Pertemuan 1 bulan sekali

Komunikasi rutin setiap harinya melalui media telepon

Selalu memberitahukan keadaan masing-masing (suami, istri dan anak)

Mengetahui segala kegiatan setiap anggota keluarga.

Pertemuan yang kurang cukup untuk berkumpul bersama keluarga dirumah

Merasa sepi ketika ada acara keluarga, suami tidak dapat menemani

Istri berusaha lebih mandiri dalam menghadapi dan mendidik anak, berusaha melakukan semaksimal mngkin meningat suami jauh.

Pasangan E Pertemuan 1 minggu sekali.

Komunikasi lewat telepon hanya dilakukan ketika ada keperluan saja.

Suami cenderung tidak banyak berperan terhadap urusan anak,semua dipegang

Sifat yang cenderung pendiam dan cuek seta pertemuan dan komunikasi yang terbatas menjadikan sebuah masalah karena tidak dapat leluasa untuk

Lebih menyerahkan semuanya kepada istri

Suami hanya memberikan kasih sayang sebatas memberikan materi untuk kelangsungan

oleh istri.

Sesekali mencoba melakukan hal-hal yang positif ketika sedang berada di rumah seperti membersihkan pekarangan rumah, berharap anak-anak dapat mencontoh walaupun tidak disampaikan secara langsung.

Lebih menerapkan kedisiplinan terhadap anak-anak.

dapat lebih dekat dengan anak. Tidak ada komunikasi antara

ayah dan anak

hidup keluarganya terutama untuk biaya pendidikan anak.

Pasangan F Pertemuan 6 bulan sekali

Komunikasi lewat telepon tidak tentu bisa dilakukan setiap hari bisa selama satu minggu tidak ada komunikasi.

Perhatian dan kasih sayang diberikan ketika berkumpul dirumah

Jarak yang jauh dan komunikasi yang minim menjadikan pasangan ini tidak seharmonis dahulu dan kerap bertengkar.

Sedang adanya diskusi untuk merencanakan tinggal bersama.

4.3.3.2 Fungsi Biologis

Fungsi biologis merupakan kebutuhan primer bagi pasangan suami istri dalam kehidupan berumah tangga, setiap manusia memiliki naluri untuk dapat memenuhi kebutuhan biologisnya (seks). Sehingga fungsi ini menjadi teramat penting untuk dipenuhi bagi pasangan suami istri, karena apabila tidak terpenuhinya fungsi ini dapat terjadinya konflik besar seperti perselingkuhan yang dapat menghancurkan sebuah keluarga. Berikut pemenuhan fungsi biologis pada setiap pasangan :

Tabel 4.12

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A, C, D, dan F

Pemenuhan dilakukan ketika bertemu dengan istri (ketika berada di rumah)

Tidak menjadi masalah yang berarti bagi pasangan-pasangan ini, tetapi walaupun demikian tidak di pungkiri bahwa keinginan itu kerap muncul terutama dari pihak suami

Lebih melakukan kegiatan yang positif,. Misalkan dari pihak suami, melakukan hal-hal yang disenangi atau melakukan hobi masing-masing misalkan berolah raga dan pergi memancing. Begitu juga dengan istri yang menepisnya dengan menyibukkan diri dengan kegiatan di rumah dan mengurus anak

Pasangan B, dan E

Pemenuhan dilakukan ketika bertemu dengan istri

Jika tidak dapat menepisnyanya, para suami dari pasangan ini kerap melakukan hubungan seks dengan teman kencan semalam

Karena pertemuan yang terbatas dengan istri sehingga membatasi pula bagi para suami dalam pemenuhan kebutuhan seks, karena pada dasarnya pria lebih sulit untuk dapat menahan sehingga tidak jarang meraka mencari kesenangan diluar tanpa sepengetahuan istri (selingkuh)

Lebih mengintensifkan petemuan, untuk lebih sering bertemu jika ada waktu luang disempatkan untuk pulang kerumah.

4.3.3.3 Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi menjadi patokan utama untuk dapat menjalani kehidupan keluarga. Didalam kehidupan pasangan suami istri yang tinggal terpisah menimbulkan adanya dua dapur yaitu dari pihak suami dan pihak istri yang menimbulkan keborosan, dalam hal ini sudah tentu membutuhkan pengaturan keuangan yang lebih tertatur dan tidak jarang karena masalah ekonomi menimbulkan pertengkaran antara suami dan istri. Berikut pemenuhan fungsi ekonomi pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah :

Tabel 4.13

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A, D, F

Pasangan ini hanya suami yang bekerja. Keuangan lebih kepada suami yang mengatur. Dalam hal ini tugas istri adalah mencatat pengeluaran dan pemasuka setiap bulannya. Uang diberikan atau ditransfer setiap istri memerlukan uang.

Dengan adanya dua dapur menjadikan kondisi keuangan sedikit lebih boros. Banyaknya kebutuhan yang tidak terduga dari pihak istri seperti biaya pendidikan anak, undangan dan kebutuhan hidup yang lain menjadikan masalah yang timbul dan terjadi pertengkaran kecil karena dari pihak suami mengira istri tidak bejus dalam mengatur keuangan.

Menggunakan uang seperlunya saja, menghindari pembelian yang tidak terlalu penting, lebih mengutamakan untuk biaya pendidikan anak.

Pasangan B, C, E Pasangan ini selain suami bekerja, istri juga bekerja baik membuka usaha dirumah hingga bekerja sebagai PNS.

Istri yang memegang seluruh gaji suami, dan suami yang meminta uang kepada istri untuk kebuthan hidup selama tidak tinggal di rumah

Keuangan yang lebih dikuasai oleh pihak istri terkadang membuat suami tidak leluasa untruk menggunakan uang.

Pada dasarnya, konsep ini diterapkan oleh para istri agar suami yang tinggal terpisah untuk tidak menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak penting yang pada ahirnya dapat terjadinya konflik dalam rumah tangga, misalkan suami yang mencari kesenangan diluar seperti berselingkuh dengan wanita lain.

4.3.3.4 Fungsi Pendidikan

Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan seorang anak mulai dari bayi, belajar jalan-jalan, hingga mampu berjalan. Semuanya diajari oleh keluarga. Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-anaknya sebagian besar atau bahkan mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Oleh karena itu, muncul fungsi laten pendidikan dalam masyarakat, yaitu melemahnya pengawasan dari orang tua. Otoritas orang tua terhadap anak dikurangi oleh sekolah. Bahkan, tidak jarang seorang anak menemukan nilai baru yang sangat bertentangan dengan nilai orang tuanya. Pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah peran dalam mendidik anak dirumah setelah di sekolah

adalah ibuya, hal ini karena anak-anak tinggal bersama ibunya. Dari mengajari anak tentang pelajaran disekolahnya hingga pada memberikan didikan moral. Semua urusan pendidikan anak biasanya di serahkan sepenuhnya oleh suami terhadap istri tetapi tetap tidak dipungkiri bahwa suami juga turut andil dalam memilih sekolah untuk anak. Berikut pemenuhan fungsi pendidikan pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah :

Tabel 4.14

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A, B, C, D, E, dan F

Mendidik anak lebih diperani oleh ibu, hal ini di karenakan anak-anak tinggal bersama ibunya, baik pendidikan untuk sekolah maupun pendidikan moral.

Suami juga turut berperan dalam memberikan pendidikkan terhadap anak khususnya pendidikan moral, misalkan : memberikan nasehat-nasehat atau sekedar peringatan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik. Hal ini biasa dilakukan melalui media telepon.

Karena anak yang yang lebih dekat dengan ibunya menjadikan anak tidak dekat dengan ayah dan lebih menuruti apa kata ibunya dibandingkan ayahnya, tetapi ada juga keluarga yang mana anak lebih menuruti apa kata ayahnya karena jarang bertemu, dan apabila bertemu sang ayah lebih menerapkan sikap tegas dan disiplin sehingga anak merasa takut dan menghormati sang ayah.

Walaupun Suami atau ayah tinggal terpisah diharapkan dapat mengambil peran dalam mendidik

anak-anaknya, karena bagaimanapun didikan seorang

ayah diperlukan bagi perkembangan karakter anak misalkan sikap disiplin, tanggung jawab dan lain-lain. Hal ini diharapkan mampu terdapat keseimbangan yang di peroleh oleh sang anak dalam hal pendidikan yaitu dari ibu dan ayahnya.

4.3.3.5 Fungsi Sosialisasi

Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dimana individu itu berada. Syarat penting untuk berlangsungnya proses sosialisasi adalah interaksi sosial. Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya. Pemenuhan fungsi sosialisasi pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah adalah sebagai berikut

Tabel 4.15

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A, B, C, D, E, dan F

Sosialisasi awal bagi anak-anak adalah keluarga. Anak belajar dari orangtua untuk dapat bersosialisasi kepada masyarakat luas. Anak-anak juga belajar bermain bersama tman-teman sebayanya melalui sekolah. Pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah, istri lebih banyak berperan dalam mengajarkan anak banyak hal misalnya bagaimana sang anak seharusnya bersikap bersama temannya-teamannya disekolah dan orang-orang di sekelilingnya.

Adapun bentuk pendidikan moral yang diberikan oleh ibu dirumah atau aturan-aturan khusus yang harus dikerjakan oleh anak agar terciptanya sikap disiplin, seperti tidak boleh main setelah pulang sekolah, harus tidur siang, mengerjakan PR setelah pulang sekolah dan sebagainya.

Karena anak lebih dekat dengan ibunya dan merasa selalu di lindungi, tak jarang si anak melakukan hal-hal yang tidak baik dan cenderung tidak mendengarkan dan tidak takut dengan ibunya.

Peran ayah sangat dibutuhkan agar dapat bertindak tegas dengan anak agar si anak dapat bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat

4.3.3.6 Fungsi Agama

Fungsi agama dalam keluarga merupakan salah satu indikator keluarga sejahtera. Dalam UU Nomor 10 tahun 1922 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dan PP No. 21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebutkan bahwa agama berperan penting dalam mewujudkan keluarga sejahtera. Dalam ketentuan umum kedua peraturan perundang-undangan itu dinyatakan bahwa “keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi dan seimbang antara anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Tabel 4.16

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A, D, E, dan F

Keluarga ini adalah beragama islam. Fungsi ini dipenuhi dengan saling mengingatkan pasangan untuk rajin beribadah. Fungsi ini penting untuk dipenuhi karena setiap pasangan diharapkan mampu untuk tidak melakukan yang dilarang oleh agama misalkan melakukan perselingkuhan. Begitu juga terhadap anak yang diberikan pendidikan agama sejak dini. Ditambah dengan adanya les mengaji

Lebih sulit terhadap mendidik anak untuk mengerjakan yang diajarkan agama lebih senang pergi bermain.

Para orangtua lebih tegas terhadap anak untuk mengerjakan perintah agama, karena ini merupakan bekal bagi anak kelak dalam menjalani kehidupan mendatang.

Pasangan B, dan C

Keluarga ini beragama Kristen. Pemenuhan fungsi religi ini dengan pergi ke gereja setiap minggu. Apabila suami pulang pergi bersama ke gereja dan apabila tidak untuk dapat saling mengingatkan. Terhadap anak juga diajarkan sejak dini yaitu untuk rajin mengikuti sekolah minggu di gereja.

Sama dengan yang di atas Sama dengan yang di atas

4.3.3.7 Fungsi Perlindungan (Protektif)

Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan untuk agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologi bagi seluruh anggotanya. Sebagian masyarakat memandang bahwa serangan terhadap salah seorang anggota keluarganya berarti serangan bagi seluruh keluarga, dan semua anggota keluarga wajib membela atau membalaskan penghinaan itu. Pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah suda tentu suami tidak dapat secara langsung melindungi keluarganya mengingat tinggal jauh dari keluarga. Fungsi perlindungan ini juga berarti perlindungan orangtua terhadap masa depan anak-anaknya. Berikut pemenuhan fungsi perlindungan pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah .

Tabel 4.17

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan D, E, F Perlindungan yang tidak dapat diberikan langsung oleh suami kepada keluarga hanya diberikan sekedar peringatan yang diberikan kepada istri agar dapat lebih berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal dan nasehat-nasehat lainya yang terkait untuk dapat menjaga diri dan anak-anak ketika suami tidak dapat bersama mereka, dilakukan melalui media telepon.

Perlindungan terhadap anak yaitu dengan melakukan asuransi untuk anak dan menabung.

Permasalahan lebih kepada uang yang di sisihkan untuk membayar asuransi dan menabung terpakai untuk kebutuhan yang lain

Lebih berhemat

Pasangan A, B, C

Perlindungan untuk keluarga tidak menjadi masalah, hal ini dikarenakan pihak istri yang tinggal dekat dengan orangtua menjadi pihak suami tidak

terlalu khawatir dengan keselamatan keluarganya karena ada yang melindungi yaitu mertua.

Perlindungan terhadap anak, lebih kepada investasi tanaman yaitu membeli lahan dan berkebun sawit, ini bertujuan agar anak dapat lebih mandiri dan tidak selalu bergantung dengan orang orangtua.

4.3.3.8 Fungsi Rekreasi

Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan. Fungsi rekreasi dijalankan untuk mencari hiburan. Fungsi ini juga penting untuk di penuhi agar dapat memberikan rasa gembira pada anak-anak khususnya dan juga bagi suami yang dapat menghilangkan rasa penat karena sibuk bekerja, dengan adanya waktu untuk berlibur dengan seluruh anggota keluarga dapat membuat keluarga semakin harmonis walaupun idup terpisah. Berikut pemenuhan fungsi rekreasi pada pasangan suami istri yang tingga l terpisah :

Tabel 4.18

Informan Pemenuhan Masalah Solusi

Pasangan A, B, C, D, E, dan F

Dipenuhi ketika suami pulang kerumah atau di hari-hari tertentu saja misalkan dihari-hari besar seperti lebaran, natal dan tahun baru. Tempat yang biasa dikunjungi adalah mall yang banyak permainan untuk anak-anak, kolam renang dan kolam pancing

Waktu yang terbatas dan kesibukan dari pihak suami karena pekerjaan, tak jarang membuat anak-anak merasa kecewa karena tidak dapat pergi berlibur.

Lebih meluangkan waktu untuk ak-anak walaupun tidak dapat berlibur setidaknya dapat berbagi kasih sayang ketika di rumah.

Dalam penjelasan diatas dapat dilihat bahwa dalam pemenuhan fungsi-fungsi keluarga tersebut tidak terlepas dari kendala dan masalah yang di hadapi, biaya komunikasi dan transportasi yang cukup tinggi menjadikan pasangan ini tidak secara maksimal dan terbatas khususnya suami sebagai pihak yang terpisah dalam pemenuhan fungsi keluarga. Walaupun demikian pasangan suami istri memiliki strategi tertentu dalam mencari solusi dari masing-masing pasangan suami istri yang tinggal terpisah dalam untuk dapat tetap memenuhi fungsi keluarga, mereka tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik khususnya pemenuhan fungsi keluarga yang terkait dengan masalah anak-anak. Pemenuhan fungsi-fungsi keluarga khususnya yang berkaitan dengan anak lebih dipenuhi oleh istri, hal ini karena anak tinggal bersama ibunya. Suami juga cukup berperan walaupun dengan keterbatasan yang ada misalkan hanya ketika waktu bertemu dan melalui media telepon.