• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat studi kasus.. Penelitian kualitatif ialah penelitian yang menghasilkan data, tulisan dan tingkah laku, sehingga dapat diamati dan di analisis. Berkenaan dengan penelitian ini akan menjelaskan dan menggambarkan sesuai dengan data yang didapatkan dilokasi penelitian.

Studi kasus (Case Study) merupakan suatu penelitian yang penelaahannya kepada suatu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan konfeherensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat kasus diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. (Sanapiah Faisal, 2007: 22)

3.2 Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah yang mana suami bekerja di PT. Domas Agrointi Prima di desa Lalang kecamatan Medang Deras, Kab. Batu Bara. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah selain dekat dengan tempat tinggal si peneliti, peneliti juga melihat lokasi adalah kawasan industri yang banyak ditemui kasus pasangan suami istri tinggal secara terpisah. Sehingga peneliti tertarik untuk melihat apa faktor-faktor yang mendukung kohesi keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah., yaitu terkait dengan melihat seberapa erat

hubungan pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dalam mempertahankan keutuhan keluarga dengan melihat interaksi pasangan suami istri yang tinggal terpisah dan lebih memfokuskan pada pemenuhan fungsi-fungsi keluarga dan tidak terlepas didalamnya mengungkap permasalahan yang dihadapai sampai kepada faktor-faktor yang mendukung pada ketahanan keluarga.

3.3 Unit Analisis dan Informan

Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah: a. Informan kunci

Informan kunci dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang bertempat tingga l terpisah. Penelitian ini memfokuskan pada kasus pasangan suami istri khususnya pada suami yang bekerja di perusahaan PT. Domas Agrointi Prima. Selain suami, istri juga dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan bahwa suami dan istri adalah inti dari penelitian ini. Adapun kriteria untuk dapat menjadi informan kunci adalah sebagai berikut :

• Telah tinggal terpisah minimal satu tahun • Memiliki anak

• Bertemu dalam waktu tertentu. Misalkan : seminggu sekali atau sebulan sekali

b. Informan biasa

Informan biasa dalam penelitian ini adalah orang-orang terdekat pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah seperti anak, dan anak pun memilki kasisifikasi

tertentu yaitu berusia di atas 10 tahun. Tidak menutup kemungkinan akan ada informan baru yaitu orang-orang yang mengerti dan memahami tentang pernikahan dan permasalahan didalamnya yang terkait dalam instansi tertentu, yaitu orang yang bekerja di KUA (kantor urusan agama). Karena hal ini dianggap dapat membantu melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sember data di lokasi penelitian atau objek penelitian. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data primer ini adalah dengan cara :

Observasi Langsung

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuaru objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan penglihatan, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung (Arikunto, 2002 : 133). Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang diobservasi, dalam arti bahwa pengamatan tidak menggunakan “media-media transparan” (Bungin, 2001 :143). Yang dimaksud dalam hal ini bahwa peneliti secara langsung melihat atau mengamati hubungan (interaksi) keluarga yang tinggal terpisah khususnya suami yang bekerja sebagai staff di PT Domas argointi Prima yang terpisah dengan istri dan anaknya.

yakni interaksi antara suami dan istri, dan suami dengan anak. Interaksi yang terjadi dapat di amati secara langsung (ketika keluarga lagi berkumpul) ataupun secara tidak langsung misalkan melalui media telepon.

Wawancara mendalam (depht interview)

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau koesioner lisan, adalah

sebuah dialog yang dlakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2002 : 132). Wawancara mendalan (depht interview) yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan (interview guide) kepada informan yang telah ditentukan. Wawancara dilakukan dengan proses tanya jawab secara langsung dengan informan mengenai pemenuhan fungsi-fungsi keluarga dalam konteks mempertahankan keutuhan keluarga demi menuju keluarga yang harmonis.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Data sekunder ini dperoleh dari studi kepustakaan dengan membaca referensi-referensi penelitian terdahulu, buku-buku, jurnal, majalah surat kabar, internet, maupun media cetak dan media elektronik lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti. 3.5 Interpretasi Data

Setiap informasi yang didapat, direkam dalam catatan lapangan, baik itu data utama hasil wawancara maupun dari data penunjang lainnya. Setelah seluruh data terkumpul, maka dilakukan analisa data. Seluruh data tersebut akan dikelompokan sesuai

dengan permasalahan yang telah ditetapkan, lalu data dipisahkan secara kategorial dan dicari hubungan yang muncul dari data, yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu analisis yang baik yang dapat mengungkapkan permasalahan dari penelitian yang dilakukan. Sedangkan hasil observasi akan diuraikan untuk memperkaya hasil wawancara sekaligus melengkapi data. Berdasarkan data yang diperoleh untuk diinterpretasikan untuk menggambarkan dengan jelas keadaan yang ada.

3.6 Jadwal Kegiatan No. Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi X 2 Acc Judul X 3 Penyusunan Proposal X 4 Seminar Proposal X 5 Revisi Proposal X 6 Penyerahan Hasil Seminar X 7 Operasional Penelitian X

8 Bimbingan X X

9 Penulisan Laporan Akhir X

10 Sidang X

3.7 Keterbatasan Penelitian

Kemampuan akan menggunakan istrument penelitian wawancara mendalam yang terbatas adalah salah satu faktor keterbatasan penelitian ini. Kurangnya pengalaman didalam penggunaan teknik tersebut memberikan sebuah limitasi yang nantinya didalam

penulisan skripsi ini memiliki berbagai kekurangan serta memberikan sebuah keraguan data dari kesempurnaan data yang diharapkan. Terlepas dari kemampuan personal, kesempurnaan data adalah harapan yang sangat diidamkan oleh para peneliti. Melalui kavalidan sebuah data baik dalam bentuk penelitian maupun bentuk lainnya akan memberikan relevansi positif didalam penulisan laporannya, sehingga data yang akurat tersebut akan memberikan kesimpulan yang akurat pula.

Didalam penelitian ini tentunya keraguan akan data yang didapatkan dari lapangan tidak menutup kemungkinan, adapun hal-hal yang menciptakan kondisi yang sedemikian adalah sebagai berikut :

1. Adanya keterbatasan waktu dan jarak yang ditempuh cukup jauh ketika harus mewawancarai pasangan suami istri yang tinggal terpisah. Hal ini dikarenakan suami istri yang tinggal secara berbeda antara suami dan istri sehingga peneliti melakukan penelitian dengan masing-masing informan yaitu suami dan istri. 2. Faktor kedekatan personal dengan informan sangat berjarak, jadi timbul trust atau

kepercayaan yang setengah-setengah terhadap peneliti, hal tersebut dapat ditangkap melalui interpretasi dari beberapa informan yang tertera pada Profil Informan, dimana sikap dan cara mereka yang masih mengatur jarak serta isi bahasa yang terkesan masih berhati-hati. Hal ini terkait dengan kondisi kehidupan rumah tangga yang dianggap privasi dan sulit untuk diungkapkan kepada orang lain termasuk peneliti.

BAB IV