BAB III METODOLOGI PENELITIAN
E. Analisis Data
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Toleransi Siswa
Kepala Sekolah, Departmen Guidance, Guru PAI, Siswa-siswi.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak mereka dapat berupa catatan anekdot, surat, buku harian, dan dokumen-dokumen. Dokumen merupakan sumber data penting dalam analisis konsep dan studi bersejarah.75
Dokumetasi diperlukan untuk melengkapi data yang belum ada pada saat melakukan observasi dan wawancara, selain itu untuk memperkuat data yang diperoleh oleh peneliti.Dokumentasi dapat berupa foto-foto kegiatan siswa, data-data lembaga dan staff pengajaran.
Agar penelitian lebih terarah, maka penelitian membuat kisi-kisi untuk dijadikan acuan dalam Dokumentasi. Berikut kisi-kisi dokumentasi dalam penelitian ini adalah:
Table 4/3.3 Kisi-kisi Dokumentasi
No Indikator
1 Identitas sekolah 2 Sejarah singkat sekolah 3 Visi dan misi sekolah 4 Sarana dan prasarana
5 Data pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa (Islam & Non Islam)
6 Program pendidikan karakter 7 Foto-foto kegiatan siswa
D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji kredibilatas. Uji kredibilitas ini digunakan untuk membuktikan apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Teknik yang digunakan diantaranya adalah:
1. Triangulasi Data
Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, teknik, dan waktu
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama.76
b. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.77
76 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung : Penerbit Alfabeta, 2012) h.370
c. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, obervasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.78
2. Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya penduduk untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara.Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti camera, handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya.79
E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.80
Berikut proses analisis data yang digunakan oleh peniti dalam penelitian ini: 1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses mengolah data dari lapangan dengan memilah dan memilih, dan menyederhanakan data dengan merangkum yang penting-penting sesuai dengan fokus masalah penelitian.81
2. Data Display (Penyajian Data)
Data display untuk lebih menyistemasikan data yang lebih direduksi sehingga terlihat sosoknya yang lebih utuh. Dalam display data laporan yang sudah direduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapt tergambar konteks data secara keseluruhan, dan dari situ dapat dilakukan penggalian data kembali apabila dipandang perlu untuk lebih mendalami masalahnya.82
3. Verifikasi Kesimpulan
Menarik kesimpulan dan verifikasi dilakukan sejak awal terhadap data yang diperoleh, tetapi kesimpulannya masih kabur (bersifat tentative), diragukan tetapi semakin bertambahnya data maka kesimpulan itu lebih “grounded” (berbasis data lapangan). Kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian masih berlangsung.
80Ibid., h. 333
81 Uhar Suharsaputra, Op.Cit, h.218
52 A. Deskripsi Sekolah
1. Gambaran Umum Sekolah
a. Latar Belakang Sekolah Kharisma Bangsa
Sekolah Kharisma Bangsa adalah salah satu bentuk kontribusi Yayasan Kharisma Bangsa dalam bidang pendidikan untuk Indonesia. Sekolah yang didirikan tahun 2005 ini mencoba memberikan warna berbeda pada dunia pendidikan dengan beberapa konsep yang memaksimalkan semua potensi di semua ini sekolah dan menjadikannya sebagai alat pendidikan dan pembelajaran bagi siswa.
Dunia pendidikan di level sekolah adalah dunia yang sangat kompleks yang tidak selalu tentang penyampaian materi pelajaran. Akan tetapi, di dalamnya berkumpul semua hal yang tidak akan tuntas untuk dieksplorasi baik sebagai siswa, praktisi maupun peneliti, seperti halnya materi kepemimpinan, pedagogi, psikologi, komunikasi dan lain sebagainya. Namun, dari semua kompleksitas tersebut ada satu hal yang niscaya; sekolah dibangun di atas tiga pilar kolaborasi antara siswa, orang tua dan sekolah. Ketika salah satunya hilang atau tidak berperan maksimal, bisa dipastikan akan muncul ketimpangan pada proses dan hasil akhirnya.
Kita semua pastinya memiliki pandangan dan kriteria yang berbeda tentang apa itu kesuksesan, termasuk akan kesuksesan anak-anak kita. Hal ini sangat wajar dengan adanya perbedaan latar belakang dan lingkungan Kharisma Bangsa yang dibuat heterogen. Diharapkan dalam proses interaksi dengan semua keluarga besar Kharisma Bangsa selama
masa pendidikan, baik siswa dan orang tua dapat memperbaharui pandangan dan kriteria kesuksesannya menjadi lebih dan lebih lagi. Sehingga dengan pandangan dan kriteria kesuksesan yang dicapainya nanti, siswa tidak hanya sukses untuk diri sendiri dan keluarganya, tetapi juga untuk kemashalatan umat manusia secara keseluruhan. Karena sadar atau tidak, pendidikan bisa dikatakan sebagai satu-satunya solusi untuk segala permasalahan di masyarakat dengan segala aspeknya.83
b. Visi SPK Sekolah Kharisma Bangsa
Visi Sekolah Kharisma Bangsa adalah sebagai berikut:
Memberikan dukungan penuh kepada siswa untuk membangkitkan semua potensi mereka menjadi pribadi yang terus belajar dan memberikan kontribusi kepada dunia internasional dan melaksanakan nilai-nilai dasar sekolah yaitu Keberagaman, Unggul, Bertanggungjawab dan Respek.
Visi SPK Sekolah Kharisma Bangsa mengacu pada tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia dengan ciri-ciri:
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa; 2) Berakhlak mulia;
3) Sehat jasmani dan rohani;
4) Berilmu pengetahuan yang tinggi;
5) Memiliki kecakapan, kreativitas, dan kemandirian;
6) Mampu menyeimbangkan kemampuan dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Misi SPK Sekolah Kharisma Bangsa
Kami berdedikasi untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas tinggi, persiapan untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta pendidikan yang bersifat global dengan program pengembangan karakter
untuk/agar (mempersiapkan) siswa menjadi pemimpin-pemimpin dunia di masa depan.
d. Tujuan Sekolah
Berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah Tahap 3 Sekolah Kharisma Bangsa Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 Visi Sekolah Kharisma Bangsa adalah:
1) Menerapkan sistem pembelajaran modern dengan terus beradaptasi pada perubahan lingkungan.
2) Menerapkan sistem bimbingan yang berorientasi pada terbentuknya manusia yang berakhlak mulia.
3) Menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan berkualitas yang mampu menyesuaikan dengan perubahan yang dinamis. 4) Memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas. 5) Menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang mampu
mengoperasikan sarana teknologi informasi dan komunikasi modern.
6) Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang modern sesuai dengan tuntutan pendidikan terkini.
7) Memfasilitasi para siswa dalam berbagai kompetisi akademik dan nonakademik, baik tingkat nasional maupun internasional. 8) Menghasilkan lulusan yang cerdas dan berbudi luhur serta
mampu bersaing secara global.
9) Menghasilkan peserta didik yang memiliki sikap cinta dan saling menghargai terhadap sesama di dalam masyarakat. 10) Melaksanakan program-program yang bertujuan untuk
menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air, bangsa, dan negara Indonesia di dalam diri para peserta didik.
11) Menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar untuk menumbuhkan kepedulian terhadap pendidikan.
12) Melaksanakan kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat, baik individu maupun lembaga, untuk mendukung proses pengembangan pendidikan.
e. Jumlah Siswa dan Rombel Tahun Pelajaran 2019/2020
Secara keseluruhan murid SMP Kharisma Bangsa pada tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 133 murid, dengan rincian sebagai berikut:
Table 5/4.1 Jumlah Siswa dan Rombel Tahun Pelajaran 2019/2020
GRADE TOTAL STUDENT F/M TOTAL CLASS TOTAL ALL STUDENT 7 Cambridge 7 F 4 42 Harvard 13 F MIT 12 M Oxford 11 M 8 Cambridge 24 F 2 48 Harvard 24 M 9 Cambridge 14 F 3 44 Harvard 16 M MIT 14 M Total 9 133
Total Student : Female 57
Male 76
Sekolah Kharisma Bangsa dalam menamai kelas memiliki ciri khas tersendiri. Sekolah tersebut menamai kelas-kelas yang ada dengan menggunakan nama-nama kampus atau universitas terbaik yang ada di dunia. Kharisma Bangsa juga memisahkan kelas siswa laki-laki dan perempuan. Seperti data yang ada di atas kelas 7 dibagi menjadi empat kelas, dua kelas perempuan (Cambridge dan Harvard) dan dua kelas laki-laki (Massachusetts Institute of Technology dan Oxford).
Sama halnya di kelas 8 ada dua kelas yang dibagi menjadi satu kelas perempuan (Cambridge) dan satu kelas laki-laki (Harvard). Begitu juga di kelas 9 mereka terbagi menjadi tiga kelas dua kelas laki-laki (Harvard dan Massachusetts Institute of Technology) dan satu kelas perempuan (Cambridge).84
Penamaan kelas yang sudah dijelaskan di atas dengan nama-nama kampus ternama di dunia tidak memiliki tujuan yang berarti karena penamaan tersebut hanya bertujuan untuk memotivasi dan semangat kepada siswa-siswi dalam meraih cita-cita mereka sehingga dapat melanjutkan ke universitas terbaik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.85
84 Hasil Observasi di SMP Kharisma Bangsa 27 Februari 2020
85 Hasil Wawancara dengan Bapak Fiky Ardhiansyah (Guru Agama Islam di SMP Kharisma Bangsa 17 April 2020) melalui Chat WhatsApp
f. Data Murid Non Muslim SMP Kharisma Bangsa
Table 6/4.2 Data Murid Non Muslim SMP Kharisma Bangsa
No Nama Kelas Agama Jumlah
1 Jasper Rexx Putra Cakra
7 Oxford Kristen
2 Annabelle qetsyah putri setyawan
8 Cambridge Kristen
3 I First Son Frizzel Rafael Boseke
8 Harvard Kristen
3
Berdasarkan keseluruhan jumlah data siswa di sekolah SMP Kharisma Bangsa berjumlah 133 siswa dan hanya dua agama yang dianut di SMP Kharisma Bangsa yaitu agama Islam dan Kristen. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas agama yang dianut oleh siswa Kharisma Bangsa adalah Agama Islam. Hanya ada 2% siswa yang menganut agama Kristen.
g. Data Asal Negara Siswa SMP Kharisma Bangsa
Table 7/4.3 Data Asal Negara Siswa SMP Kharisma Bangsa No Asal Negara Kelas Jumlah
1 Indonesia 7, 8 & 9 128
2 Turki 7 & 9 2
3 USA 7 & 8 2
4 Pakistan 8 1
133
Berdasarkan data di atas menerangkan bahwa ada beberapa siswa di sekolah Kharisma Bangsa yang berasal dari luar Negara Indonesia. Ada siswa yang berasal dari Negara Turki, Amerika, dan Pakistan.
h. Guru dan Tenaga Kependidikan
Table 8/4.4 Jumlah PTK berdasarkan tingkat Kualifikasi Akademik
No Status/ Jabatan
Tingkat Pendidikan Terakhir <
SLTP SLTA D2 D3 S1 S2 S3
1 Kepala Sekolah 3
2 Guru PNS
3 Guru Tetap 29 4
4 Guru Tidak Tetap 55 5
5 Tenaga Administrasi 3 1 14 3
Berdasarkan data yang di peroleh secara keseluruhan SD, SMP, dan SMA Kharisma Bangsa. Tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan berjumlah 93 orang dengan rincian guru tetap 29 orang lulusan S1 dan 4 orang lulusan S2, dan guru tidak tetap 55 orang lulusan S1 dan 5 orang lulusan S2 dan jumlah tenaga administrasi lulusan SLTA berjumlah 3 orang, 1 orang lulusan D3, 14 orang lulusan S1, dan 3 orang lulusan S2.
i. Data Pendidik (guru) SMP Kharisma Bangsa
Table 9/4.5 Data Pendidik (guru) SMP Kharisma Bangsa N
o
Nama Jabatan Pendidi kan
Jenis Kelamin
Religion Negara
1 Ali Huseyinli Economic S1 Laki-laki Islam Tajikistan
2 Halil Oral Biology S1 Laki-laki Islam Turki
3 Ikmal
Nurhakim
Arabic S1 Laki-laki Islam Indonesia
4 Muhammad Agustiuddin,
B.Sc.
Mathemati c
S1 Laki-laki Islam Indonesia
5 Muhammad Fiky Ardhiansyah, Lc Religion-Islam S2 (In Process)
Laki-laki Islam Indonesia
6 Nozim
Khursanov
Science S1 L Islam Tajkistan
7 Serkan Ozturk Music S1 L Islam Turki
8 T. Syprianus Harefa
Religion Protestan
S1 L Protestan Indonesia
9 Andy Purnama FL-Turkish S1 L Islam Indonesia
10 Otto Pribadi Fadilah Digital Citizhenshi p S1 L Islam Indonesia 11 Tryanda Religion-Islam S1 L Islam Indonesia
Hakimov
13 Bayu
Indriyanto, S.Pd.
Indonesia S1 L Islam Indonesia
14 Bresiline Andani, S.Pd.
Sport S1 P Islam Indonesia
15 Devi Mayangsari, B.Sc. Mathemati c S1 P Islam Indonesia 16 Nina Triana, S.Pd. PKN S1 P Islam Indonesia 17 Rahmataini, S.Pd.
English S1 P Islam Indonesia
18 Taryanti, S.Pd. Indonesia S1 P Islam Indonesia 19 Theresa
Florendo Hairulla
English S1 P Islam Philipina
20 Wulan
Rachmawati, S.Pd.
English S1 P Islam Indonesia
21 Sri
Iswatiningrum, S.Pd., M. Pd.
Chemistry S1 P Islam Indonesia
22 Ali Sahin Religion-Islam
S1 L Islam Indonesia
23 Laila Mahmudah
S1 P Islam Indonesia
25 Aysegul Tur Mathemati c
S1 P Islam Indonesia
26 Dessy Norma Juita
Physic S1 P Islam Indonesia
27 Khanza Qurrotul Aini
Music S1 P Islam Indonesia
28 Ni'matul Bidayah Bahasa Indonesia S1 P Islam Indonesia 29 Kenny David Wijaya
Coding S1 L Kristen Indonesia
30 Peter Coding S1 L Kristen Indonesia
Berdasarkan data yang di peroleh secara keseluruhan SMP Kharisma Bangsa. Tenaga pendidik (guru) berjumlah 30 orang lulusan S1 dan 1 orang menuju lulusan S2. Kemudian dari 30 orang jumlah guru Agama Islam ada 3 orang yang merupakan lulusan S1.
Dari berbagai macam latar belakang pendidikan yang berbeda dan juga mata pelajaran yang di ajarkan oleh guru-guru tersebut berbeda sesuai dengan keahlian nya masing-masing. Agama yang di anut oleh para guru Kharisma Bangsa juga bermacam-macam baik agama Islam maupun Kristen dan juga Protestan. Guru di Kharisma Bangsa juga berasal dari Negara yang berbeda ada yang berasal dari Indonesia, Philipina, Tajikistan, dan Turki.
2. Peran Guru PAI dalam Membentuk Karater Toleransi Siswa
Sejak awal berdiri sekolah Kharisma Bangsa sudah menerapkan pendidikan karakter, namun tidak dalam intrakurikuler tapi dilaksanakan di program ekstrakurikuler. Dengan di bawah pengawasan atau kordinasi dari Department Guidance (bimbingan konseling). Dalam dua tahun terakhir ini
pendidikan karakter di masukkan ke dalam intrakurikuler yaitu di satu jam pelajaran secara teori.
Sebagian guru di sekolah Kharisma Bangsa adalah wali kelas, oleh karena itu pendidikan karakter di sekolah ini guru ikut berperan penting dalam membentuk karakter toleransi siswa-siswinya. Bukan hanya siswa saja yang mendapatkan nilai-nilai toleransi namun guru yang ada di sekolah ini pun memiliki nilai-nilai toleransi sama halnya yang dimiliki oleh para siswa di sekolah.
Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di sekolah Kharisma bangsa sangat berperan aktif dalam membentuk karakter toleransi Bergama dan budaya. Karena di sekolah ini mempunyai misi;
“Kami berdedikasi untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas tinggi, persiapan untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta pendidikan yang bersifat global dengan program pengembangan karakter untuk/agar (mempersiapkan) siswa menjadi pemimpin-pemimpin dunia di masa depan.”86
Sesuai dengan tujuan visi dan misi sekolah untuk mencetak generasi yang mempunyai karakter yang balance dan tidak hanya di bidang akademis tetapi di bidang akhlak terutama. Jadi sekolah ini juga menerapkan pendidikan karakter. Untuk itu guru dianjurkan untuk mengikuti program-program yang di berikan oleh sekolah, di mana program-program sekolah dapat membentuk karakter siswa. Upaya guru-guru dalam membentuk karakter toleransi siswa dengan adanya kegiatan-kegiatan bersama seperti Osis Camp/Ramadhan Camp dan Reading Camp.
Dalam satu tahun ada dua kali Camp (kemah) yaitu Osis Camp di laksanakan setelah ujian final test semester satu yang di laksanakan pada bulan desember, seperti desember 2019 di laksanakan di bogor dan
bekerjasama dengan TPC (Training Profesional Character) dan keduanya di sebut dengan Ramadhan Camp atau pesantren kilat yang di lakukan di asrama siswa-siswi akan menginap selama 3 hari 4 malam dan di dalam pelaksanaan nya siswa-siswi yang Non Muslim pun bisa ikut melaksanakan nya tanpa ada paksaan. Sekolah ini menjembatani untuk menyelipkan nilai-nilai Islami.87
Departmen Guidance juga mempunyai program-program untuk guru/wali kelas lebih dekat kepada siswa-siswinya. Adapun program program pendidikan karakter di luar jam pelajaran yaitu:
a. Grup Discussion adalah salah satu metode pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil yang bertujuan untuk membuat siswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan suatu pokok permasalahan yang di diskusikan. Dengan menggunakan metode ini siswa akan berinteraksi antara satu individu dengan individu yang lain, saling bertukar informasi terhadap pembahasan yang sedang dibahas dan para siswa saling memberikan pendapat dan pandangannya terhadap masalah yang ada.88
87 Hasil Wawancara dengan Ibu Sri Iswatiningrum (Kepala Departmen Gudance SMP Kharisma Bangsa 27 Februari 2020) di Ruang Departmen Guidance.
88 Zuriati, Penerapan Metode Small Grup Discussion dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam; Dampak Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X SMA, Jurnal
Gambar 4.1 Grup Discussion
Sehingga guru disini memiliki peran untuk membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi yang sedang berlangsung tanpa mengintervensi para siswa yang sedang berdiskusi. Metode ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh masing-masing guru atau wali kelas. Adapun langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan metode Group Discussion sebagai berikut:89
1) Siswa dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 3-5 orang.
2) Guru memberikan satu materi sebagai bahan diskusi kepada siswa.
3) Guru menerangkan secara singkat materi yang diberikan kepada siswa.
4) Siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan saling memberikan informasi terkait materi yang di berikan.
5) Guru dan siswa mengambil kesimpulan dari pembahasan materi yang di bahas.
b. One and One Meeting adalah salah satu metode yang diterapkan oleh sekolah Karisma Bangsa dalam proses pembentukan karakter siswa. Metode ini bertujuan untuk mengevaluasi siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru akan menanyakan kepada siswa sejauh mana proses yang telah dilalui oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Gambar 4.2 One and One Meeting
Dengan metode ini terjadilah interaksi antara satu individu dengan individu yang lain yaitu antara guru (wali kelas) dengan murid secara aktif.
Adapun langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut:
1) Siswa mendapat jadwal untuk bertemu dengan guru sesuai dengan nomor absen yang ada.
2) Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
3) Siswa menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan realita yang ada pada siswa.
4) Guru memberikan nasihat dan motivasi kepada siswa di akhir percakapan.
5) Proses ini berlangsung selama 10-15 menit setiap siswa.90 c. Class Activiy adalah salah satu proses dalam membentuk karakter
toleransi siswa di sekolah Kharisma Bangsa. Proses pembelajaran yang ada kebanyakan di sekolah hanya berfokus pada peningkatan kognitif siswa, seringkali tenaga pendidik lupa bahwa ada aspek lain yang yang harus dikembangkan dalam diri siswa selama proses pembelajarannya. Seperti pengalaman belajar di luar kelas yang menjadikan siswa bisa mengeksplor semua kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dengan seperti itu aktivitas siswa yang dilakukan tidak terfokus kepada aspek kognitif saja melaikan juga mengembangkan mental dan psikomotoriknya.91
Gambar 4.3 Class Activity
90 Hasil Observasi di SMP Kharisma Bangsa 27 Februari 2020.
91 Martina Lona Jusita, Pengembangan Nilai-nilai Karakter dalam Aktivitas Belajar
Menggunakan Media Pembelajaran, Jurnal Teori dan Praktis Pembelajaran IPS, Vol 1, No 1, April
Class Activity yang diterapkan oleh sekolah Kharisma Bangsa mengajarkan kepada para siswa bahwa ada hal yang harus dikembangkan selain aspek kognitif. Kegiatan ini dilakukan diluar jam sekolah dan terkadang diluar lingkungan sekolah. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain; mengolah makanan bersama, menonton film, menjenguk teman yang sakit, dari semua kegiatan tersebut ada peran guru yang membimbing selama kegiatan berlangsung.
Dengan begitu akan tumbuh karakter dan mental yang baik pada diri siswa dan juga siswa mendapatkan nilai-nilai toleransi selama kegiatan itu berlangsung. Dan kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggunya di akhir minggu (weekend). Maka ada banyak juga aspek-aspek yang akan berkembang dengan kegiatan tersebut.92
Guru dan siswa yang berada di sekolah Kharisma Bangsa pada saat ini berasal dari berbagai macam Negara yang berbeda, kurang lebih terdiri dari 12 macam Negara seperti Korea, Turki, Pakistan, Filiphine, Khazakstan, dll. Dimana sekolah Kharisma Bangsa mempunyai visi misi yaitu Diversity (Keanekaragaman).93