• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

3. Fungsi dan Peran Guru Menumbuhkan Karakter

Dalam UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1, dijelaskan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Untuk menjabarkan rumusan tersebut di atas, berikut merupakan penjelasan mengenai kata-kata operasional, yakni guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih.

a. Guru sebagai Pendidik

Guru sebagai pendidik harus mendidik muri-murid sesuia dengan materi pelajaran yang diberikan. Muchtar buchori dalam salah satu tulisannya memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan mendidik adalah proses kegiatan untuk mengembangkan tiga hal, yaitu pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup pada diri seseorang atau kelompok orang lain.19

18 Yosep Aspat Alamsyah, Expert Teacher (Membedah syarat-syarat untuk menjadi guru Ahli

atau Expert Teacher), Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol 3, No 1, Juni 2016. H.30

19 Muchtar Buchori, Spektrum Problematika Pendidikan Di Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), h. 81

b. Guru sebagai Pengajar

Di samping sebagai pendidik, tugas guru juga sebagai tenaga pengajar (pada jenjang pendidikan dasar dan menengah). Tugas utama guru sebagai pendidik adalah mengajar pada satuan pendidikan. Dalam pundak guru, harus terbangun sikap komitmen dan mental profesional guna meningkatkan mutu pembelajaran ditempat mereka bertugas. Sebagaimana telah disinggung di atas, penyelenggaraan kegiatan pendidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar dan mempunyai wewenang mengajar.

Dengan demikian, guru sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab untuk merancang dan mendesain pembelajaran. Menyusun silabus, membuat rencana pembelajaran, melakukan pengembangan bahan ajar, mencari dan membuat sumber dan media pembelajaran, serta memilih pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif dan efiesien.

c. Guru sebagai pelatih

Guru harus bertindak sebagai pelatih, karena pendidikan dan pengajaran memerlukan bantuan latihan keterampilan baik intelektual, sikap maupun motoric. Agardapat berpikir kritis berlaku sopan, dan menguasai keterampilan, peserta didik harus mengalami banyak latihan yang teratur dan konsisten. Tanpa latihan peserta didik tidak akan mungkin mahir dalamberbagai keterampilan, kematangan dan keahlian yang dibutuhkan.20

Peranan guru sebagai pendidik professional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas. Sosok seorang guru itu harus siap sedia mengontrol peserta

didik, kapan dan dimana saja. James B Brow berpendapat peran guru itu, menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan, mempersiapkan pelajaran sehari-hari mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.21

Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk pendidikan karakter siswa harus menempatkan pengembangan kreatifitas siswa lebih dari penguasaan materi. Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk pendidikan karakter siswa dapat dilakukan melalui kegiatan intrakulikuler dan ekstra kurikuler, kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan didalam kelas yang jadwal dan durasi waktunya sudah terstruktur secara paten. Dan kegiatan ekstrakurikuler kurikulum PAI merupakan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan pengetahuan, pengembangan bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki kemampuan dasar penunjang.22

Kemudian dari pada itu guru juga bereran sebagai lapis kedua setelah keluarga dalam perannya mendidik anak, mempunyai peran yang sangat besar dalam tumbuh kembangnya seorang anak. Oleh karena itu guru harus sadar betul akan tugas dan perannya dalam mendidik anak didiknya. Dengan demikian, seorang guru itu dapat menjadikan anak didiknya sebagai generasi yang berkarakter. Mereka pun akan menjadi manusia-manusia yang berkualitas, unggul, dan berdaya tahan tinggi dalam menghadapi perubahan.

21 Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2014) h.15

22 Badrut Tamami, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Pendidikan Karakter

Siswa di SMA Sultan Agung Kasiyan-Puger-Jember Tahun Pelajaran 2016-2017, Jurnal Tarlim, Vol

B. Karakter

1. Pengertian Karakter

Karakter dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikakan dengan “tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Orang berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berprilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak. Maka seperi itu menunjukkan bahwa karakter identik dengan kepribadian atau akhlak.23

Istilah karakter sendiri sesungguhnya menimbulkan ambiguitas. Karakter secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “karasso”, berarti “cetak biru”, “format dasar”, “sidik” seperti dalam sidik jari. Sedangkan menurut istilah, ada beberapa pengertian mengenai karakter itu sendiri.24

Karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah, etika, akhlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi “positif” bukan netral. Oleh karena itu Pendidikan karakter secara lebih luas dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.25

Kata karakter juga sering diartikan sebagai watak. Ahli pendidikan Darmiyati Zuchdi dalam Adisusilo, memaknai watak (karakter) sebagai perangkat sifat-sifat yang dikagumi sebagai tanda-tanda kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Untuk mewujudkan karakter tersebut tidaklah

23 Samrin, Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai, Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 9, 2016, h. 122-123

24 Abdul Jalil, Karakter Pendidikan untuk Membentuk Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, No. 2, Oktober 2012, h.182

25 Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Ulum, Vol 13, No 1, Juni 2013, h.27

mudah. Karakter yang berarti mengukir hingga terbentuk pola itu memerlukan proses yang panjang melalui pendidikan.26

2. Nilai-Nilai Karakter

Saat ini di semua jenjang pendidikan mulai diterapkan pendidikan karakter yang merupakan satu kesatuan program kurikulum satuan pendidikan sehingga secara dokumen diintegrasikan ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai dari visi, misi, tujuan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)27

Pelaksanaan pendidikan karakter sesuai dengan panduan pelaksanaan dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu (1) integrasi melalui mata pelajaran, (2) integrasi melalui muatan lokal dan (3) integrasi melalui pengembangan diri. Pendidikan karakter yang terintegrasi di dalam mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri adalah pengenalan nilai-nilai yang diperolehnya kesadaran akan pentingnya dan bagaiman penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas.

Saat ini guru dituntut untuk membuat silabus dan rencana persiapan pembelajaran (RPP) yang berkarakter, artinya, memuat beberapa nilai pendidikan karakter dalam indikator dan kegiatan pembelajarannya. Hal yang perlu dicermati adalah bagaimana agar nilai-nilai yang dicantumkan tersebut benar-benar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Guru selaku eksekutor di lapangan harus mengetahui karena guru yang membuat sendiri RPP nya sehingga tahu persis apa yang dibuatnya.

26 Amirul Mukminin Al-Anwari, Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di

Sekolah Adiwiyata Mandiri, Jurnal Ta’dib, Vol XIX, No 2, November 2014, h.231

27 Huriah Rachmah, Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa yang Berdasarkan

Dalam pendidikan karakter yang penting bukan apa yang ditulis guru dalam RPP tapi apa yang dilakukan dan dicontohkan guru ke peserta didik. Untuk itu perlu diketahui bagaimana kita selaku pendidik memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik sehingga fungsi dan tujuan Kaya Karsa dapat tercapai. Gagasan lama yang sampai saat ini masih relevan atau kembali relevan dengan kondisi saat ini yaitu gagasan.

Pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri seseorang agar dapat hidup sebagai individu dan masyarakat yang berguna di masa yang akan datang. Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran dan tubuh anak yang tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak.

Menurut Hasan, nilai-nilai karakter yang terindentifikasi dari sumber-sumber pendidikan karekter sebagai berikut:

Table 1/2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Karakter

No Nilai Deskripsi

1 Religius Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran yang dianutnya, toleransi terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2 Jujur Perilaku yang berdasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tidakan, dan pekerjaan.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

4 Disiplin Tindakan yang menunjukan

perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

8 Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan betindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9 Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.

10 Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompoknya.

11 Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan pengahrgaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan, fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12 Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat serta mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain

13 Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan

yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

Dari beberapa pendapat di atas, nilai-nilai karakter yang didapat adalah hasil dari refleksi terhadap perjalanan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu. Untuk keberhasilan mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, sekolah perlu mengembangkan dan membudayakanya dengan melibatkan semua komponen yang ada, termasuk mengintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.28

28 Nurul Hidayah, Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar 194 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol.2, 2015, h. 195-197

untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan kepada dirinya.

16 Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18 Tanggung Jawab Sikap dan tindakan seseorang untuk melaksnakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) negara dan Tuhan Yang Maha Esa

Dokumen terkait