• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PENGHAYATAN SPIRITUALITAS PENYELENGGARAAN ILAHI

C. Penelitian Deskriptif Pengaruh Spiritualitas Kongregasi Suster-suster

1) Faktor Pendukung

Dari pengalaman R1, R3, R7, R8, R9, R10 (lampiran hasil wawancara hal.2) di atas dan didukung oleh R2, R4, R5, R6 (lampiran hasil wawancara hal.2) dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mendukung para guru untuk menghayati spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi dalam hidup dan tugasnya adalah doa harian, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama dapat menumbuhkan iman, kekuatan, semangat dan pengharapan akan penyertaan dan berkat dari Tuhan untuk guru. Selain itu, pembacaan dan renungan Kitab suci yang juga dilakukan setiap hari memberikan inspirasi, kegembiraan dan motivasi dalam melaksanakan tugas. Ekaristi yang dilakukan seminggu sekali bersama keluarga juga dirasakan menjadi sumber kekuatan dan peneguhan serta inspirasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat. Para guru juga mengungkapkan bahwa retret yang dialami setiap 2 tahun sekali, memberikan kekuatan, penyegaran dan inspirasi baru bahkan kesadaran baru. Hal ini diperoleh melalui doa (meditasi) Kitab Suci, refleksi pengalaman dan sharing kelompok. Dari ungkapan para guru tersebut, peneliti menyatakan bahwa faktor pendukung dalam menghayati spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi dalam hidup dan tugas sehari-hari adalah doa, sabda Tuhan, ekaristi dan retret yang menjadi sumber iman, kekuatan, harapan dan kegembiraan. Dengan mengandalkan doa dan sabda Tuhan, maka dalam keadaan apa pun tetap merasakan penyertaan Allah yang menyelenggarakan hidup manusia.

Dari ungkapan R2, R4, R6, R7, R10 (lampiran hasil wawancara hal.2-3) peneliti menemukan bahwa faktor penghambat bagi para guru dalam menghayati Spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi yakni adanya tuntutan pekerjaan yang cukup banyak baik dari dinas maupun yayasan terutama tugas dari dinas pendidikan yang seringkali mendadak dan mendesak untuk dilaksanakan (faktor eksternal). Hal ini membuat stres sehingga tugas-tugas kurang bisa dilaksanakan dengan semangat dan gembira melainkan dengan terbeban, malas bahkan stres. Sedangkan dari ungkapan R1, R3, R5, R8, R9 (lampiran hasil wawancara hal.2-3) peneliti menemukan bahwa faktor penghambat dalam menghayati Spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi adalah dari diri sendiri (faktor internal). Misalnya: kurangnya kesadaran dan keterlibatan diri untuk berdoa dan terlibat di lingkungan serta kecenderungan untuk mengeluh sehingga kurang menghayati tugas sebagai pelayanan melainkan semata-mata hanya sebagai pekerjaan dengan segala tuntutannya. Dari temuan ini, peneliti menyimpulkan bahwa hambatan dapat berasal dari luar dan dalam diri para guru. Oleh karena itu diperlukan adanya penghayatan spiritualitas sehingga dapat menyemangati dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

c. Harapan Guru untuk meningkatkan semangat pelayanan di Sekolah Dasar Kebon Dalem.

Dari wawancara, responden R1, R6, R7, R8, R9, R10 (lampiran hasil wawancara hal.3) mengungkapkan bahwa perlunya sapaan dan motivasi dari Suster Pimpinan Yayasan Penyelenggaraan Ilahi yang dilakukan secara rutin dan

dalam bentuk rekoleksi sehari mengingat banyaknya tugas dan jadwal kegiatan sekolah sehingga dibutuhkan penyegaran secara rutin 2 atau 3 kali dalam setahun. Rekoleksi yang mengandung motivasi dan peneguhan sehingga para guru termotivasi dan lebih semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sedangkan responden R2 (lampiran hasil wawancara hal.3) mengharapkan adanya sistem kumpul bersama antara para guru TK, SD, SMP dan SMA dalam setiap kegiatan kebersamaan. Misalnya: setiap hari Sabtu II dan IV dalam sebulan perjumpaan para guru diisi dengan sharing pengalaman. Harapan yang berbeda dari ungkapan R3 (lampiran hasil wawancara hal.3) bahwa perlu diadakan misa sekolah secara rutin sehingga spiritualitas para guru tetap didampingi. Sedangkan R4 dan R5 (lampiran hasil wawancara hal.3) mengharapkan adanya rekreasi para guru yang dilakukan bersama keluarganya masing-masing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para guru membutuhkan rekoleksi yang dilakukan secara rutin dan materinya tidak terlalu berat disertai sharing dalam kelompok yang saling meneguhkan dan menginspirasi.

3. Pembahasan Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menyampaikan pembahasan penelitian berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi terhadap semangat pelayanan para guru Sekolah Dasar Kebon Dalem, faktor pendukung dan penghambat dalam menghayati spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi serta harapan para guru untuk meningkatkan semangat pelayanannya.

a. Penghayatan Spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi dalam pelayanan para guru Sekolah Dasar Kebon Dalem

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian para guru mengungkapkan contoh pengalaman yang menunjukkan bahwa spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi berpengaruh terhadap semangat pelayanan guru Sekolah Dasar Kebon Dalem yakni sebagai motivasi, semangat, inspirasi dan memberikan pengharapan akan Allah yang menyertai dan menyelenggarakan hidup dan tugas-tugas sebagai guru. Sebagaimana juga Yesus berjanji dalam sabda-Nya “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (bdk. Mat. 28: 20). Pengalaman para guru ini juga diteguhkan oleh pendapat Indrakusuma bahwa “Penyelenggaraan Allah menguasai segala sesuatu sehingga tidak ada apapun yang luput dari pandangan Allah. Di situlah Allah menguatkan, memberikan terang, membimbing, menuntun dan memberikan inspirasi-inspirasi. Di sinilah Allah menarik dan menguatkan manusia melalui rahmat-Nya (Indrakusuma, 2008: 24).” Pengaruh spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi bagi bagi para guru dalam hal ini bahwa Allah yang menyelenggarakan hidup dan tugas para guru juga menjadi kekuatan, terang, membimbing, menuntun serta memberikan inspirasi kepada para guru sehingga tetap semangat dan berpengharapan dalam melaksanakan tugas-tugas. Sedangkan sebagian guru lainnya mengungkapkan bahwa pengalaman menghayati spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi dalam pelayanannya hanya sebatas konsep dan pemahaman dan belum sampai pada refleksi pengalaman imannya. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa para guru masih perlu dibantu untuk merefleksikan pengalaman imannya akan Penyelenggaraan Ilahi sehingga kehidupan dan tugas yang diembannya bukan menjadi beban melainkan sebagai ungkapan syukur dan pelayanan bagi sesama.

b. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Menghayati Spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi

1) Faktor Pendukung

Dari hasil penelitian, sebagian para guru mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mendukung para guru untuk menghayati spiritualitas Penyelenggaraan ilahi dalam hidup dan tugasnya adalah doa harian baik pribadi maupun bersama, bacaan dan renungan Kitab Suci serta ekaristi menjadi sumber kekuatan dan peneguhan serta inspirasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya baik dalam keluarga maupun di sekolah. Sedangkan beberapa guru lainnya merasakan bahwa selain doa dan sabda Tuhan yang menjadi sumber kekuatan, dukungan dari keluarga, sesama guru dan pihak yayasan sekolah sangat penting bagi guru untuk menghayati spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi dalam hidup dan tugas-tugasnya. Doa memberikan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan dan tugas yang cukup banyak. Asalkan doa diungkapkan dengan benar, rendah hati, dengan kepercayaan serta ketekunan maka manusia pasti mampu melihat maksud Tuhan dibalik setiap peristiwa hidup. Manusia dapat mencari kehendak Allah melalui doa dan harapan. Allah selalu menghendaki agar manusia bahagia dan selamat. Dengan berdoa, merenungkan Sabda Tuhan dan mengikuti ekaristi yang menjadi sumber kekuatan dan sumber inspirasi, para guru membiarkan kehendak Allah terjadi pada hidupnya. Dengan doa, manusia bersandar kepada Penyelenggaraan Allah.

Dokumen terkait