• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PENGHAYATAN SPIRITUALITAS PENYELENGGARAAN ILAHI

B. Gambaran Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang

Sekolah Dasar Kebon Dalem adalah suatu lembaga pendidikan yang ikut berperan aktif dalam mempersiapkan dan mengembangkan generasi penerus Bangsa. Sekolah Dasar Kebon Dalem terletak di Jalan Gang Pinggir nomor 62 Semarang. Didirikan oleh Para Suster Penyelenggaraan Ilahi pada tahun 1938. Sekolah Dasar Kebon Dalem sampai saat ini masih menjalankan visi dan misi yang dimiliki (Emilia, 28-9-2018).

2. Sejarah Sekolah Dasar Kebon Dalem

Kompleks bangunan yang dikenal dengan nama “Kebon Dalem” di Gang Pinggir 62, semula merupakan tempat tinggal Mayor Be Ing Tjoe, ayah Mayor Be Biauw tjoan, yang namanya cukup terkenal di Semarang. Tiga puluh tahun sebelum meninggalnya Be Biauw Tjoan, ahli warisnya ternyata menanggung hutang sebesar FI. 30.000,- sehingga terpaksa bangunan dilelang dan dimenangkan oleh Romo Simon Beekman SJ dengan harga FI.31.500,- .Lelang berlangsung pada tanggal 28 November 1936. Ketika para Suster Penyelenggaraan Ilahi datang pertama kali ke kota Semarang, tepatnya pada tanggal 22 Januari 1938, komplek inilah yang dituju untuk mengembangkan

karyanya. Mereka hadir untuk mengasuh anak-anak yatim piatu Panti Asuhan Betlehem dan menangani penyelenggaraan sekolah. Murid putra dipindahkan ke sekolah Bruderan di Randusari sedangkan murid putri tetap tinggal di Kebon Dalem.

Pada waktu penjajahan Jepang, 28 Agustus 1943, Romo Simon Beekman ditawan dan tanggal 1 September 1943 Suster-suster yang berasal dari negeri Belanda sebanyak 13 orang juga ditawan, hanya Suster-suster yang berasal dari Jerman yang boleh tetap tinggal. Peristiwa yang sangat memilukan hati dan sangat tragis. Tahun 1945 kegiatan sekolah-sekolah baru mulai. Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Belanda. Kompleks Kebon Dalem kecuali Pastoran dan Gereja diambil alih melalui pembelian oleh Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi tepatnya tanggal 3 Desember 1949. Inspektur Sekolah Rakyat yang mengunjungi Sekolah Rakyat Kebon Dalem, dulu bernama HGS. St. Mary’S Hall, minta agar dibuka kelas yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penggantar. Hal itu sangat sulit dilaksanakan karena Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi belum ada yang mampu berbahasa Indonesia dengan baik, mereka umumnya hanya dapat menggunakan bahasa Melayu pasaran.

Seorang suster muda Penyelenggaraan Ilahi yaitu Sr. Virgin memulai eksistensi Sekolah Rakyat Pinggir tahun 1946 dengan membuka kelas 1 baru. Tempatnya terletak di gedung tua sebelah gereja yang sekarang ditempati SMP Kebon Dalem. Usaha yang dimulai dengan menerima 2 murid baru, menggunakan satu bangku gandengan dan dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Dengan mengutamakan mereka yang kurang mampu, pada tahun ajaran kelas 1 bertambah

menjadi 18 orang. Penambahan kelas dari tahun ke tahun menyebabkan bertambahnya guru. Ibu Lien Oh menerjunkan diri sebagai guru di Sekolah Rakyat Pinggir dan dikenal dengan nama Ibu Damian. Tahun 1948 diangkatlah Kepala Sekolah, yaitu Bapak Tan Yang Hong, yang kemudian digantikan oleh Sr. Virgin PI. Tahun-tahun berikutnya bangunan dipeluas sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa-siswi yang dipercayakan orang tua. Sekarang ini SD Kebon Dalem memiliki sarana belajar: ruang kelas yang nyaman, ruang Laboratorium IPA, perpustakaan, ruang komputer, UKS, kebun, kantin dan halaman yang luas, sehingga memenuhi tuntutan kebutuhan pendidikan saat ini (Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018).

3. Visi, Misi dan Semboyan Sekolah a. Visi Sekolah

Visi sekolah: “Lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi peserta didik berlandaskan ciri khas Penyelenggaraan Ilahi sehingga peserta didik mampu menghadapi tantangan hidup dan menjadi pelaku perubahan sosial” (Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018).

Potensi peserta didik digali dan dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi sehingga peserta didik mampu menjadi pelaku perubahan sosial dalam menghadapi perubahan zaman dengan tantangannya. Nilai-nilai spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi digali dan ditemukan dari spiritualitas Kongregasi Penyelenggaraan Ilahi. Dengan menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai Penyelenggaraa Ilahi ini, para peserta didik diharapkan menjadi pelaku atau pribadi-pribadi yang mampu membawa

perubahan baik dalam masyarakat maupun Gereja. Perubahan sosial artinya perubahan yang berdampak positif dan bermanfaat bagi banyak orang.

b. Misi sekolah:

1) Mengembangkan profesionalitas para pelaku pendidikan yang dilandasi ciri khas Penyelenggaraan Ilahi.

2) Mengembangkan sistem pendidikan yang tepat dan sesuai dengan perkembangan jaman.

3) Mendampingi siswa secara holistik sehingga berkembang menjadi pribadi berciri khas Penyelenggaraan Ilahi dan berwawasan internasional (Data dari Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018). Arah dalam misi ini bahwa proses pendidikan diarahkan pada pengembangan profesionalitas yakni penguasaan secara luas dan mendalam ciri khas Penyelenggaraan Ilahi. Selanjutnya mengembangkan sistem pendididikan yang sesuai dengan perkembangan zaman artinya selalu memperbarui diri sesuai dinamika perubahan zaman serta pendampingan peserta didik secara holistik artinya mendidik dalam semua segi kehidupan.

c. Semboyan Sekolah

Nilai-nilai spiritualitas Kongregasi Suster-suster Penyelenggaraaan Ilahi yang diperjuangkan di Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang dibuat dalam bentuk semboyan yang disingkat COIS yaitu: Cerdas, otentik, iman dan solider. Dengan semboyan ini, diharapkan para guru dan siswa mudah menyebut dan menghafal serta mewujudkannya dalam tindakan konkret.

1. Cerdas.

Kecerdasan yang difokuskan adalah:

a) Kecerdasan bertanggung jawab dan mandiri b) Emotional Quotient (Kecerdasan emosional) c) Sosial Quotient (Kecerdasan sosial)

d) Proaktif melihat peluang kreatif dan terampil serta kritis e) Environtment Quotient (Kecerdasan Lingkungan)

f) Physical Quotient (Kecerdasan Fisik)

Kecerdasan yang digali dan dikembangkan di sini meliputi kecerdasan bertanggungjawab dan mandiri. Hal ini dilatih sejak dini agar siswa memiliki rasa tanggungjawab terhadap dirinya baik sikap dan tindakan maupun tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya. Dengan ini juga siswa terlatih untuk lebih berani bertanggungjawab dan mandiri. Selain itu, kecerdasan sosial sangat penting ditanamkan agar siswa mampu hidup, berelasi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Lebih dari itu, supaya para siswa memiliki kepedulian dan empati dengan sesamanya. Pendidikan yang diupayakan sekarang juga melatih siswa agar proaktif melihat peluang dan perkembangan zaman secara kreatif, terampil dan kritis. Kecerdasan lingkungan sangat penting ditanamkan kepada siswa sejak dini agar siswa memiliki kepekaan, kepedulian dan rasa memiliki sehingga mampu dan turut menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di mana ia hidup. Kecerdasan lain yang penting dilatih sejak dini adalah kecerdasan fisik. Kecerdasan ini dilatih agar siswa dapat bertumbung dan berkembang sesuai secara kuat, seimbang dan sehat. Dengan demikian siswa dapat berkembang sesuai tahap perkembangannya. Pendidikan tidak hanya memfokuskan pada pengetahuan saja tetapi juga semua jenis kecerdasan sehingga membentuk pribadi siswa menjadi seimbang. Untuk mencapai tujuan kekhasan tersebut, seorang guru perlu memiliki dan menguasai terlebih dahulu sehingga mampu mendidik dan melatih para siswa untuk mencapai kekhasan ini (Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018).

2. Otentik:

a) Mengolah diri

b) Berani tampil untuk memperjuangkan nilai hidup c) Memiliki harga diri

Kekhasan lain adalah otentik. Kekhasan ini bertujuan agar siswa dibantu untuk mengolah diri dari pribadi yang meniru orang lain menjadi pribadi yang menjadi diri sendiri dan percaya diri. Dengan menjadi pribadi yang otentik dan memiliki prinsip, diharapkan siswa kelak berani tampil untuk memperjuangkan nilai hidupnya dan orang lain serta memiliki harga diri. Guru yang otentik adalah guru yang mampu mengolah diri, berani memperjuangkan nilai hidup dan memiliki harga diri. Ia memiliki prinsip hidup dan mampu melakukannnya tanpa dengan muda terpengaruh oleh orang dan situasi di luar dirinya. Dengan demikian, membantu mendidik dan melatih siswa untuk mencapai kekhasan tersebut (Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018).

3. Iman pada Penyelengaraan Ilahi : a) Berpengharapan

b) Memiliki relasi dengan Allah dan sesama c) Optimis dan bersyukur

Kekhasan berikutnya adalah beriman pada Penyelenggaraan Ilahi. Hal ini merupakan kekhasan sekaligus spiritualitas Kongregasi Suster-suster Penyelenggaraan Ilahi. Beriman kepada Penyelenggaraan Ilahi ditandai dengan memiliki harapan sehingga tidak mudah putus asa dalam menghadapi situasi yang sulit dan menantang. Iman yang mendalam pula ditandai oleh relasi yang mendalam dengan Allah dan sesama, berpengharapan dan optimis dalam menjalankan hidup ini serta penuh syukur akan setiap peristiwa yang dialaminya. Guru Kristiani yang beriman, memiliki relasi yang mendalam dengan Allah dan

sesama dan mampu menjalankan hidupnya dengan optimis dan penuh syukur (Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018).

4. Solider

a) Tanggap dan Peduli

Kekhasan lain yang selalu didengungkan bagi para siswa di Sekolah Dasar Kebon Dalem ini adalah solider. Sikap solider sangat penting untuk ditanamkan bagi para siswa agar mampu ikut merasakan suka dan duka yang dialami oleh orang lain. Para guru juga perlu memiliki sikap solider dapat mendidik para siswa dengan teladan bukan hanya dengan kata-kata (Arsip Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang, 28-9-2018).

4. Kegiatan Kerohanian Guru-Guru Sekolah Dasar Kebon Dalem Semarang Tahun 2017/2018

Program kegiatan kerohanian para guru Sekolah Dasar Kebon Dalem dibuat dengan tujuan agar kehidupan rohani para guru makin mendalam dan meningkatkan spiritualitas Kongregasi suster-suster Penyelenggaraan Ilahi terhadap semangat pelayanan para guru. Kegiatan kerohanian yang secara rutin dilakukan antara lain:

a. Doa Harian Pagi

Ibadat pagi selalu diadakan pada pukul 06.45-06.55 dengan tujuan memohon berkat Tuhan agar sepanjang hari para guru mampu menjalankan tugas dengan lancar dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Doa ini dilaksanakan di ruang guru dan diikuti oleh semua guru.

Ibadat siang dilakukan pada pukul 14.45-15.00 dengan tujuan untuk mengucap syukur pada Tuhan atas pendampingan dalam karya di sekolah dan memohon penyertaan Tuhan untuk perjalanan pulang ke rumah. Ibadat ini diikuti oleh semua guru di ruang guru.

c. Doa tiap Sabtu Genap

Setiap Sabtu kedua dan keempat para guru berkumpul dan berdoa dalam bentuk ibadat dan diisi dengan sharing pengalaman iman. Tujuannya untuk memohon berkat Tuhan agar memberikan semnagat pelayanan para guru dan penerimaan peserta didik baru. Doa ini dilaksanakan pada pukul 07.00-07.30 dan dilaksanakan di unit TK/SD/SMP secara bergilir serta diikuti oleh semua guru dan karyawan.

d. Doa Rosario.

Doa rosario dilaksanakan pada setiap bulan Mei dan Oktober dengan tujuan untuk menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Yesus dan mohon berkat bagi tugas pelayanan para guru, para siswa serta semua yang terlibat dalam proses pendidikan di Sekolah Dasar Kebon Dalem ini.

e. BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional)

Dilaksanakan pada setiap bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Tujuannya adalah membiasakan para guru untuk membaca Kitab Suci setiap hari dan mendalami sabda Tuhan sebagai terang dan penuntun dalam proses belajar mengajar dan kehidupan sepanjang hari.

Masa adven dimulai pada bulan November hingga Desember. Tujuannya untuk membantu umat mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Kristus. Para guru sebagai bagian dari umat Allah juga mempersiapkan diri dengan mendalami permenungan yang telah dipersiapkan oleh Keuskupan.

g. Tugas pelayanan Gereja dengan menjadi bernyanyi/ Koor

Para guru Sekolah Dasar Kebon Dalem juga terlibat dalam pelayanan sebagai kelompok koor di gereja sebagai cara mempromosikan Sekolah Dasar kebon Dalem. Pelayanan koor ini dilakukan di gereja Fransiskus Xaverius Kebon Dalem.

h. Ziarah Rohani

Ziarah rohani ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan keakraban para guru dan keluarganya masing-masing. Ziarah ini dilakukan setiap bulan Mei di taman doa dan gua Maria yang disepakati dan diikuti oleh semua guru, karyawan serta keluarganya masing-masing.

i. Retret

Retret dilakukan setiap 2 tahun sekali untuk mendalami spiritualitas Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi sehingga menyemangati para guru dalam pelayanan sebagai pendidik. Retret dilakukan di rumah retret Suster Penyelenggaraan Ilahi/Griya Paseban dan diikuti oleh semua guru dan karyawan. Pemberi atau pembimbing retret adalah para Suster Penyelenggaraan Ilahi yang berkarya di bidang spiritualitas Penyelenggaraan Ilahi.

C. Penelitian Deskriptif Pengaruh Spiritualitas Kongregasi suster-suster

Dokumen terkait