• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kreativitas di Rumah Belajar Modern

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

B. Hasil Penelitian

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kreativitas di Rumah Belajar Modern

a. Faktor Pendukung

Dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern, tentu saja ada faktor pendukung maupun penghambatnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa faktor pendukung yang telah diungkapkan oleh Ibu “SA” selaku pengelola Rumah Belajar Modern.

“Respon peserta bagus sekali mas, ya mereka langsung mengiyakan mengikuti dengan adanya sosialisasi itu dan kita ngasih selebaran kegiatan RBM di kelurahan, setelah itu pesertanya ikut banyak sekali”

Selain faktor antusiasme maupun respon yang tinggi dari peserta terhadap kegiatan yang diselenggarakan, adanya faktor pendukung lain yang membuat penyelenggaraan program kreativitas berjalan baik. Sarana dan prasarana pelatihan yang disediakan oleh Rumah Belajar Modern yang sangat memadai juga

80

menjadi salah satu faktor pendukung kegiatan pelatihan. Hal ini seperti diungkapkan sendiri oleh Ibu “SA” :

“Kalau saya lihat antusiasme yang tinggi dari peserta disini dalam mengikuti keseluruhan kegiatan dari awal sampai akhir dan didukung oleh fasilitas yang semuanya ada, kita kan kalau internet juga ada, untuk laptop, untuk sarana prasarana sih sudah ada karena kan kita juga gak mungkin dong mengerjakan tidak ada sarana prasarana, mesti ada, sarana dari bahan pembelian misalnya kegiatan ini untuk beli bahan ini, untuk beli sarana prasarana itu kita mesti ada setiap bulan pelatihan, jadi sarana prasarana apa yang kita butuhkan di bulan ini kita beli”

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Ibu “DN” selaku staf yang ada di Rumah Belajar Modern.

“Pelatihan kreativitas ini didukung oleh fasilitas yang memadai milik kita, tentunya dengan semua fasilitas yang ada diharapkan dapat memudahkan pembelajaran disini. Kita sudah siapkan semuanya sebelum pelatihan dimulai, kita siapkan peralatan maupun bahan yang dibutuhkan sehingga benar-bena ketika pelatihan dilaksanakan dapat berjalan lancar”

Pernyataan lain juga diungkapakan oleh Bapak “NU” selaku tutor program kreativitas.

“Fasilitas bagus memadai, pesertanya juga enak sehingga pembelajaran menyenangkan dan mudah diterima peserta”

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Ibu “K” selaku tutor program kreativitas.

“Para pesertanya sering bertanya, sehingga memudahkan untuk memberikan materi, fasilitas disini juga suda lengkap”

Faktor pendukung lain menurut Ibu “A” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Ya semuanya ramah, ya semuanya, temen-temen juga mendukung memberi tahu sosialisasinya juga baik, menyenangkan guyon guyon, mendukung karena semuanya tadi sudah tersedia dari pihak RBM jadi semuanya mendukung”

81

Faktor pendukung lain menurut Ibu “H” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Pembelajarannya menyenangkan bisa kumpul-kumpul dengan ibu-ibu yang lainnya, tutornya juga bagus ramah”

Faktor pendukung lain menurut “Ibu LQS” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Kalau fasilitasnya sudah mendukung semua mas dalam penyelenggaraannya juga bagus”

Faktor pendukung lain menurut Ibu “N” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Tutornya bagus menyampaikan materinya jelas apalagi fasilitas disini juga cukup memadai”

Faktor pendukung lain menurut Ibu “OC” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Untuk selama ini sudah terpenuhi sih untuk tutornya, narasumbernya dan kemudian materinya tersampaikan dengan baik gitu lho, jadi pesertanya cepet bisa paham, pengelola sudah bagus dalam menyiapkan fasilitas sudah bagus”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat diketahui bahwa faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern menurut pengelola, tutor, maupun peserta yaitu respon masyarakat yang bagus mengenai kegiatan pelatihan, fasilitas yang ada sudah memadai, tutor yang memenuhi syarat, keramahan yang terjalin antara penyelenggara, tutor, dan peserta, dan juga suasana pembelajaran yang menyenangkan.

82 b. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern tentu saja tidak luput dari adanya faktor penghambat. Adanya faktor tersebut sehingga mempengaruhi keoptimalan penyelenggaraan program yang dilaksanakan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu “SA” selaku pengelola Rumah Belajar Modern.

“Untuk penghambatnya ya, dulu kita memakai ruang aula untuk kegiatan, namun baru dipakai untuk menyimpan barang-barang dari gedung sana, terpaksa kita pembelajaran di ruang sini”

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Ibu “DN” selaku staf di Rumah Belajar Modern.

“Tadinya kita pembelajaran di aula sebelah situ mas, namun karena masih digunakan sementara kita di ruang baca dulu, mungkin setelah ruang aula tidak dipakai lagi menyimpan barang, kita bisa gunakan lagi”

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Bapak “NU” selaku tutor program kreativitas.

“Mungkin ruangannya ya agak kurang luas, tadi di dalam panas, kalau di aula sini paling memadai, tapi itu baru dipakai”

Faktor penghambat lain menurut Ibu “A” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Kalau yang sulit-sulit mungkin jamnya kurang ya mas, kalau yang belum bisa mungkin jamnya kurang, untuk menjadi bisa kan mungkin lama, jadi untuk yang belum bisa kurang, kalau untuk yang sudah bisa mungkin bisa meneruskan di rumah”

Faktor penghambat lain menurut Ibu “H” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

83

“Mungkin ini mas, perlu ditambahi lagi jamnya pelatihan agar kita bisa menyelesaikan disini”

Faktor penghambat lain menurut Ibu “LQS” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Jam pemebelajarannya saya rasa kurang mas untuk pelatihan yang agak sulit untuk diselesaikan disini”

Faktor penghambat lain menurut Ibu “N” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Yo paling seperti ini mas, kita pembelajarannya disini dulu karena aula baru dipakai”

Faktor penghambat lain menurut Ibu “OC” selaku peserta program kreativitas. Beliau mengungkapkan bahwa :

“Ehmm paling kalau seperti ini kan tempatnya kurang luas menampung banyak peserta seperti ini”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern menurut pengelola yaitu faktor tempat yaitu ruang aula masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga harus menggunakan ruang lain dan hal tersebut diperjelas oleh salah satu staf bahwa tempat yang digunakan sebagai tempat pembelajaran sekarang ini masih menggunakan ruang baca. Faktor penghambat lain yang dirasakakan oleh peserta adalah mengenai kurangnya jam pelatihan apabila terdapat materi yang sulit sehingga para peserta belum sempat menyelesaikan dan harus meneruskan di rumah. Selain itu keadaan ruang pembelajaran juga dirasa peserta kurang luas karena memang tempat pembelajaran utama yaitu ruang aula masih digunakan.

84 C. Pembahasan

1. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kreativitas di Rumah Belajar Modern

Rumah Belajar Modern (RBM) yang berdiri di Desa Bangunharjo Sewon Bantul merupakan sebuah bentuk pengembangan dari layanan perpustakaan. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Rumah Belajar Modern melalui program layanan yang dimilikinya. Salah satu program pemberdayaan masyarakat tersebut adalah program kreativitas. Penyelenggaraan program kreativitas dilatarbelakangi oleh faktor bahwa Rumah Belajar Modern merupakan sebuah perpustakaan, maka dari itu dibutuhkan partisipasi masyarakat didalamnya.

Faktor lain yang melatarbelakangi adalah Desa Bangunharjo sebagai wilayah industri rumahan. Adanya industri rumahan di sekitar wilayah RBM membuat pengelola berusaha memaksimalkan potensi yang ada dengan mengajak masyarakat untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki. Diharapkan nantinya masyarakat mampu menerapkan dan melakukannya sendiri dengan membuat sebuah home industri. Keadaan masyarakat yang masih memiliki keterampilan rendah tentu perlu diberdayakan maka diselenggarakan suatu program untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ambar Teguh (2004: 83) bahwa proses belajar dalam pemberdayaan masyarakat berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap pemberdayaan melalui program kreativitas seperti yang dirincikan Azis dalam Alfitri (2011: 26), tahap tersebut meliputi : 1) Tahap pertama, membantu

85

masyarakat dalam menemukan masalahnya 2) Tahap kedua, melakukan analisis terhadap permasalahan secara mandiri. 3) Tahap ketiga, menentukan skala prioritas masalah, dalam arti memilah dan memilih masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan. 4) Tahap keempat, mencari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio kultural yang ada dalam masyarakat. 5) Tahap kelima, melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. 6) Tahap keenam, mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.

Tahap pertama yang dilakukan oleh Rumah Belajar Modern yaitu membantu masyarakat dalam menemukan masalahnya. Dalam hal ini pihak pengelola berusaha membantu masyarakat dengan melakukan pertemuan dengan para dukuh yang ada di Desa Bangunharjo Sewon Bantul. Pertemuan tersebut melibatkan elemen-elemen penting dalam masyarakat yakni lurah maupun dukuh sebagai pihak yang mengerti kondisi masyarakatnya. Dengan adanya pertemuan tersebut pihak pengelola maupun pejabat pemerintah desa menguraikan tentang permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan berusaha mengatasi permasalahan tersebut bersama-sama. Pihak pengelola memberikan gambaran mengenai program-program yang dimiliki oleh RBM dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Pihak pengelola melakukan hal tersebut guna merangsang kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan kapasitas diri.

86

Tahap kedua dan ketiga yaitu melakukan analisis terhadap permasalahan secara mandiri serta penentuan skala prioritas masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan. Setelah diadakannya pertemuan dengan pejabat pemerintah desa, pihak pengelola melakukan analisis permasalahan yang ada di Desa Bangunharjo Sewon Bantul bersama dengan tim dari pengelola Rumah Belajar Modern. Kegiatan analisis perlu dilakukan oleh pihak pengelola sebagai acuan untuk menentukan masalah yang mana perlu diselesaikan terlebih dahulu dengan program apa yang paling tepat untuk diberikan kepada masyarakat.

Tahap keempat yaitu mencari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio kultural yang ada dalam masyarakat. Program yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya mempertimbangkan aspek sosial dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Program tersebut disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang akan menjadi sasaran program agar dapat dikembangkan potensinya dengan baik. Masyarakat akan memperoleh pengetahuan melalui berbagai interaksinya dengan Rumah Belajar Modern.

Tahap kelima yaitu melaksanakan tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Bentuk tindakan nyata yang dilakukan oleh Rumah Belajar Modern melalui program kreativitas yang melihat kebutuhan masyarakat. Program kreativitas yang intinya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan taraf hidup masyarakat tentunya sesuai dengan tahap kelima ini. Rumah Belajar Modern menempatkan masyarakat sebagai subjek pemberdayaan dengan begitu masyarakat dilibatkan dalam perencanaan program kreativitas yang akan dilakukan.

87

Tahap keenam yaitu mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya. Pada tahap ini pihak pengelola akan mengkaji sejauh mana keberhasilan program kreativitas yang telah diselenggarakan dengan melihat seluruh aspek. Aspek yang dinilai oleh pihak pengelola dari pembelajaran yang dilakukan seperti apa tingkat keberhasilannya maupun kegagalannya.

Perencanaan merupakan tahap awal dalam program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern. Program kreativitas tersebut melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sebagai sasaran program dan juga potensi masyarakat sekitar. Perencanaan program kreativitas di Rumah Belajar Modern melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti instansi pemerintah desa setempat dan juga masyarakat itu sendiri. Hal tersebut perlu dilakukan agar dalam merencanakan sebuah program dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan mereka.

Terdapat beberapa tahapan dalam merencanakan program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern yaitu : (1) Identifikasi kebutuhan : Identifikasi kebutuhan bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dari masyarakat sebagai penerima program. Proses identifikasi kebutuhan dengan melihat potensi dari masyarakat sekitar dan juga memperhatikan pertimbangan dari tokoh masyarakat. (2) Penentuan tujuan : Merencanakan sebuah program diperlukan adanya tujuan. Hal tersebut supaya program dapat terarah dengan baik dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan program kreativitas di Rumah Belajar Modern yaitu untuk meningkatkan minat baca masyarakat, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan pemberdayaan buku (3) Penentuan

88

sasaran : sasaran yang telah ditentukan dengan jelas maka program pemberdayaan dapat berjalan dengan baik. Sasaran program kreativitas lebih difokuskan kepada ibu-ibu rumah tangga karena mereka lebih mempunyai waktu luang untuk mengikuti program. (4) Penentuan tema kegiatan : pihak pengelola menentukan apa saja yang menjadi tema kegiatan yang akan dilakukan dengan begitu program kreativitas sudah terplot dengan baik dan nantinya tutor hanya memberikan materi sesuai dengan tema yang telah ditentukan. (5) Penentuan tutor : tutor sangat berperan dalam keberhasilan program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern, tutor haruslah merupakan orang yang ahli dibidangnya dan mempunyai kemampuan untuk menyampaikan materi kepada peserta dengan baik. Tutor tidak hanya memiliki kemampuan menyampaikan materi pelatihan tetapi juga mampu mendorong peserta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. (6) Sosialisasi : sosialisasi perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui adanya program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern. Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan dengan dukuh, melalui media massa seperti koran, dan media massa yang lain. (7) Pengadaan Sarana Pelatihan : sarana atau fasilitas pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas perlu dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan pelatihan. Sarana atau fasilitas meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan dengan didukung oleh peralatan seperti laptop, screen, mic, tape recorder, dan juga speaker.

Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilakukan melalui berbagai jenis kegiatan pelatihan. Pelatihan tersebut lebih berfokus kepada

89

peningkatan keterampilan masyarakat, sehingga masyarakat nantinya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan.

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas yang dilaksanakan di Rumah Belajar Modern, waktu pembelajarannya ditetapkan pada hari jumat sesuai dengan kesepakatan antara pengelola dan juga peserta. Waktu yang sudah disesuaikan dan disepakati bersama tersebut tentunya membuat para peserta dapat menghadiri pelatihan yang dilakukan.

Pemberian keterampilan melalui pelatihan kreativitas menjadi materi tutor yang diajarkan kepada peserta di Rumah Belajar Modern. Materi tersebut diajarkan melalui metode tanya jawab, ceramah, dan juga praktek langsung. Para peserta dapat belajar dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Hasil pembelajaran dari program kreativitas mampu diterapkan peserta menjadi berbagai macam kreasi seperti kreasi flanel, kreasi tanaman hidrogel, membatik, maupun merajut.

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan program kreativitas, apakah program tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi peserta ketika pelatihan berlangsung. Evaluasi dalam kegiatan kreativitas ini dilakukan ketika sesi pelatihan berakhir. Tutor dan juga pengelola memberikan kesempatan kepada peserta untuk memaparkan kesulitan yang mereka alami ketika pelatihan dilaksanakan. Kemudian tutor maupun pengelola akan memberikan jawaban atau mengenai permasalahan yang dialami peserta. Melalui evaluasi yang dilakukan setelah selesai pelatihan tentunya sebagai langkah untuk

90

memperbaikinya pada pelatihan selanjutnya. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan oleh pengelola pada akhir tahun untuk menilai setiap kegiatan pelatihan yang dilakukan.

Pihak pengelola juga akan membuat suatu wadah atau komunitas bagi para peserta yang berguna untuk menampung hasil-hasil kreasi dari peserta. Upaya lain juga dilakukan oleh pengelola adalah adanya kerjasama dengan lembaga mitra yang mampu menyalurkan hasil kreasi peserta. Tutor dari program kreativitas juga berusaha membantu para peserta dengan memilih kreasi terbaik untuk dipasarkan. 2. Hasil Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kreativitas di Rumah

Belajar Modern

Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menciptakan individu yang terampil, mandiri, serta mempunyai wawasan agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Menurut Ambar Teguh (2004: 80) tujuan yang ingin dicapai dalam pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi madiri. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program kreativitas yang diselenggarakan di Rumah Belajar Modern yaitu meningkatkan keterampilan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hasil dari pemberdayaan melalui program kreativitas yang diikuti oleh para peserta adalah adanya peningkatan keterampilan yang mereka rasakan dan juga mereka mampu mengaplikasikan ilmu mereka di rumah. Para peserta yang telah menerapkan ilmu yang mereka peroleh dapat berinovasi sendiri di rumah dengan membuat berbagai macam kreasi seperti tas

91

rajut, kreasi dari kain flanel yang dapat dibuat menjadi baju, sepatu rajut dan sebagainya. Sehingga adanya program kreativitas tersebut dapat menciptakan masyarakat terampil dan mandiri.

Program kreativitas yang diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga sekarang bisa mengisi waktu luang di rumah dengan membuat berbagai macam kreasi sehingga bisa menjadi pelaku usaha dengan membuka industri rumahan sendiri. Dari kreasi tersebut diharapkan meningkatkan taraf hidup mereka serta membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Para peserta jadi lebih berdaya dengan keterampilan mereka dan mempunyai tambahan penghasilan sendiri sehingga mampu menambah pendapatan keluarga.

Program kreativitas yang dilaksanakan di Rumah Belajar Modern telah memberikan hasil yang nyata bagi para peserta yang mengikutinya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil dari program kreativitas adalah :

 Para peserta program kreativitas merasakan adanya peningkatan pengetahuan dan juga keterampilan yang dimiliki. Hal tersebut dibuktikan melalui para peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari program kreativitas.  Para peserta program kreativitas dengan bekal ilmu yang diperoleh menerapkannya dengan membuat berbagai macam kreasi seperti kreasi kain flanel, tas rajut, dan sebagainya.

 Program kreativitas mampu mendorong semangat peserta pelatihan di Desa Bangunharjo yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga untuk lebih maju. Semangat tersebut dibuktikan dengan adanya peserta yang menjadi pelaku

92

usaha. Hal tersebut tentunya bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

 Program kreativitas mampu meningkatkan taraf hidup peserta, dapat dilihat dari sebagian peserta yang telah lama mengikuti kegiatan di Rumah Belajar Modern mempunyai kegiatan usaha, meskipun tidak keseluruhan peserta mengalami.

Hasil program kreativitas di Rumah Belajar Modern dapat dilihat dari yang dilakukan oleh salah satu peserta menjadi pelaku usaha seperti berikut ini.

Gambar. 6 Peserta Program Kretivitas Menjadi Pelaku Usaha

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pemberdayaan Masyarakat