• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Arie Negara pada tahun 2013 yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Membatik Di Balai Latihan Kerja (BLK) Bantul”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di Balai Latihan Kerja (BLK) Bantul serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul dalam pemberdayaan masyarakat. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut yaitu : 1) Melalui pelatihan keterampilan membatik, upaya pemberdayaan

36

masyarakat yang dilakukan oleh BLK Bantul adalah : a) Menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran masyarakat agar menyadari dan mengembangkan potensi mereka. b) Memperkuat potensi masyarakat dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan mendampingi masyarakat serta membantu usaha mereka. c) Melindungi masyarakat untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah dengan cara menjalin kerjasama dengan para alumni yang membuka usaha mandiri, memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan, program BLK, dan informasi lain. 2) Faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul adalah pelatih yang berpengalaman, sabar, dan ulet; antusiasme dan semangat warga belajar; adanya kerjasama antara pelatih dan warga belajar yang baik; ketersediaan bahan dan alat; dan pemberian uang transport bagi peserta. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah pelatih yang belum cukup; kondisi gedung yang kurang luas dan kurang memadai; peralatan yang sudah lama; sarana/fasilitas yang kurang lengkap karena anggaran dana terbatas; serta cuaca yang tidak mendukung.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ariya Akbarian pada tahun 2014 yang berjudul “Program Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup Di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses perencanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup,

37

mendeskripsikan pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, mendeskripsikan evaluasi program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, mendeskripsikan dampak program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut yaitu : 1) Proses perencanaan program pemberdayaan dilakukan oleh semua pegawai panti dan bertempat di aula dengan melalui tahap identifikasi masalah, tujuan, sasaran program, penentuan narasumber teknis, penentuan materi, penentuan sarana dan prasarana, dan evaluasi. 2) Proses pelaksanaan program pemberdayaan melalui pendidikan kecakapan hidup dengan memberikan pelatihan pertanian, menjahit, pertukangan bangunan, pertukangan kayu, dan las. Proses pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Panti Sosial Bina Karya dengan bimbingan keterampilan yang lebih mengutamakan praktik dan pelaksanaannya dilakukan dalam empat kali dalam satu minggu yang berlangsung selama satu tahun dan dimulai dari bulan Januari dan diakhiri bulan Desember. 3) Proses evaluasi di Panti Sosial Bina Karya yaitu dengan cara tanya jawab sebelum mengakhiri bimbingan materi setiap harinya. 4) Dampak program sangat baik karena para warga binaan dikirim transmigrasi ke Kalimantan, dengan begitu para warga binaan dapat meninggalkan pekerjaannnya yang dulu karena disana akan ditampung oleh perusahaan-perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan pihak panti.

38 C. Kerangka Berpikir

Pemberdayaan merupakan suatu kegiatan maupun aktivitas yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas individu atau masyarakat. Melalui pemberdayaan orang atau individu akan memperoleh transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pemberdayaan sangat penting dilakukan untuk mencapai kemandirian masyarakat. Rumah Belajar Modern salah satu unit layanan yang dapat digunakan masyarakat untuk mencapai kemandirian. Pemberdayaan masyarakat salah satunyadiselnggarakan oleh Rumah Belajar Modern (RBM) di Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Pemberdayaan dilakukan melalui program kreativitas yaitu melalui pemberian berbagai macam keterampilan kepada masyarakat. Dengan diberikannya program tersebut diharapkan sebagai salah satu langkah alternatif dalam pengembangan sumber daya manusia selain melalui dunia pendidikan formal.

Program kreativitas mempunyai tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan potensi yang ada pada diri masyarakat. Adanya program tersebut agar potensi yang dimiliki oleh masyarakat dapat dikembangkan sehingga bermanfaat untuk digunakan maupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang berdaya dengan bekal ilmu yang dimiliki tentunya dapat menghasilkan sesuatu dari ilmu tersebut. Diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas ini akan tercipta masyarakat yang memiliki keterampilan serta meningkat taraf hidupnya. Namun demikian, dalam pelaksanaan program kreativitas tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang mendukung maupun

39

faktor-faktor yang menghambat. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern perlu dikaji sejauh mana dan bagaimana pelaksanaan pemberdayaan tersebut dilakukan.

Gambar 1. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian

40

1. Bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern Desa Bangunharjo Sewon Bantul ?

a. Bagaimana perencanaan program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

b. Bagaimana pelaksanaan program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

c. Bagaimana evaluasi program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

2. Apa hasil yang dicapai dari pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern Desa Bangunharjo Sewon Bantul ?

a. Apa hasil dari program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

b. Adakah peningkatan keterampilan masyarakat setelah adanya program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern Desa Bangunharjo Sewon Bantul ?

a. Apa saja faktor pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

b. Apa saja faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern ?

41 BAB III

METODE PENELITIAN