• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penghambat Internalisasi Nilai Nasionalisme dalam Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif di SD Negeri

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

8. Faktor Penghambat Internalisasi Nilai Nasionalisme dalam Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif di SD Negeri

Suryodiningratan 2 Yogyakarta

Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif terbilang sabagai lembaga yang masih baru, program unggulan Kemenag bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan direstui oleh Bapak Walikota Yogyakarta ini adalah yang pertama kali menjadi sasaran objek pelaksanaan yang diresmikan pada 9 Oktober 2015 sehingga dalam pelaksanaannya memiliki faktor penghambat. Ibu En menyatakan sebagai berikut:

“Hambatannya kalo kita mengajar karena MDTT ini kan klasikal ya pada mungkin pengajarnya karena di MDTT itu membaca al quran kan nyimak satu persatu kaya privat gitu ya jika itu hanya diajarkan dengan satu guru dengan jumlah anak rata rata 23 24 itu kan sangat kurang sedangkan kita kalo mau mencari pengajar atau ustad nya banyak kan terbentur pada dana.” (W/En/23 Mei 2016) Senada dengan pernyataan di atas, berikut adalah pemaparan yang diberikan oleh Bapak Ms pada 11 Mei 2016 hambatan pada kegiatan MadrasahDiniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif adalah kurangnya ustad dan ustadzah.

66

Ditambahkan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Am:

“Faktor penghambat bisa jadi pemicu, sebagai lembaga yang masih baru tentu salah satunya bukan faktor penghambat yang butuh hal yang kurang itu adalah buku-buku karena memang lembaga ini jalurnya tidak lewat kementrian agama meskipun kerjasamanya dengan kementrian agama, kalau madrasah diniyah takmiliyah yang dikelola masyarakat memang ada bantuan- bantuan buku” W/Am/23 Mei 2016

Maka dengan menyatukan pemaparan yang disampaikan tersebut maka ditemukan hal-hal yang menajdi faktor penghambat daiantaranya adalah kurangnya literasi buku-buku materi dan yang kedua adalah jumlah ustad dan ustadzah pengajar yang sedikit di mana apabila akan menambahkan tenaga pengajar maka akan terbentur pada pendanaan. Berkaitan dengan jumlah ustad dan ustadzah berikut adalah tabel daftar nama pengajar serta anggaran kegiatan Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif: Daftar Tenaga Pengajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif SD Negeri Suryodiningratan 2 Yogyakarta:

67

Tabel 6. Nama Pengajar Madrasah Diniyah Takmilyah Terintergrasi

No Nama Pengampu kelas

1 Siti Jumroh Wali kelas I

2 Yuristanto Saputro Pendamping kelas I 3 Umi Astuti, S. Pd.I Wali kelas II

4 Dwi Atiqoh, S.Sos Pendamping kelas II 5 Siti Zaimah Munizar, S.Pd.I Wali kelas III 6 Rahmayani Nashihatun

Aminah

Pendamping kelas III 7 R. Hisbana Rokhman, S. Ag Wali kelas IV

8 Arvan Zufri, S. Pd.I Pendamping kelas IV 9 Sumiran, S. Pd.I Wali kelasV

10 Ahmad Zuhdi, SE Pendamping kelas 11 Tri Sartika Dewi Puspitasai, S.

Pd.I

Wali kelas VI

12 Suharyanto, SE Pendamping kelas VI Sumber: Arsip KUA Mantrijeron

Biaya anggaran pengeluaran pelaksanaan Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif SD N Suryodiningratan 2 Yogyakarta. Pengeluaran diantaranya untuk keperluan alat tulis kantor dan baiaya transport pengajar. Berikut adalah rekap dana kegiatan per bulan.

a. Spidol Board Marker dan stopmap plastik Rp 75.000,00 b. Transport Tenaga Pengajar

68 Tabel 7. Admistrasi MDTT Al Latif

No Nama Jumlah

Kehadiran

Jumlah 1. Siti Jumroh, SE 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00

2. Yuristanto Saputro - -

3. Umi Astuti, S. Pd.I 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 4. Dwi Atiqoh, S.Sos 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 5. Siti Zaimah Munizar, S.Pd.I 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 6. Rahmayani Nashihatun

Aminah

12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 7. R. Hisbana Rokhman, S. Ag 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 8. Arvan Zufri, S. Pd.I 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 9. Sumiran, S. Pd.I 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 10. Ahmad Zuhdi, SE 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 11. Tri Sartika Dewi Puspitasari,

S. Pd.I

12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 12. Suharyanto, SE 12x Rp 10.000,00 Rp 120.000,00 Sumber: Arsip KUA Mantrijeron

9. Evaluasi

Evaluasi merupakan hal yang wajib dilakukan saat di mana sebuah program maupun kegiatan dilaksanakan, termasuk dalam Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif ini. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kegiatan berjalan bagaimana hasilnya dan hal apa aja yang harus diperbaiki maupun dirubah, untuk itu peneliti akan memaparkan data hasil analisi wawancara berkenaan bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh pihak Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif. Tentu harus sdengan adanya struktur organisasi yang baik.

69

Sebuah organisasi maupun lembaga harus memiliki susunan pengurus demi memudahkan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab, hal yang sama juga dimiliki oleh Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif, berikut adalah susunan pengurus dalam kegiatan Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif:

Tabel 8. Susunan organisasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif

Pembina Kepala Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta

Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Yogyakarta

Kepala KUA Kecamatan Kota Yogyakarta

Kepala SD Suryodiningratan 2 Kota Yogyakarta

Kepala Madrasah Masykuri, S.Pd.I

Bidang Kurikulum H Nunuk Rijojo Adi, M.Ag Bidang Kesiswaan Aminuddin, S.Ag.,M.Si Bendahara Nanik Lira Agustin, SH Tata Usaha Rudi Yuliantoro, S.Kom Staf Tata Usaha Endah Sri Umaryani, S. Ag Humas, Publikasi dan Dana Ahmad Zuhdi, SE

Staf Humas, Publikasi dan Dana

Arvan Zufri, S.Pd.I Sarana dan Perlengkapan Agus Sunu Widardi Staf Sarana dan

Perlengkapan

Ngadiono Sumber: Arsip KUA Mantrijeron

Evaluasi dilakukan dengan menyatukan beberapa pihak, pihak Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif, sekolah, dan wali murid, dilaksanakan dengan mengadakan rapat tertutup maupun rapat terbuka, di mana didalamnya membahas hal apa saja yang harus diperbaiki

70

dan ditambahkan guna memperbaiki system kerja para ustad dan ustadzah. Berikut pemaparan yang disampaikan oleh Ibu En:

“Alhamdulillah untuk evaluasi pihak sekolah menanggapi dengan bagus dan memang mendorong karena kan kemudian menjadi seperti suatu unggulan karena tidak semua sekolah itu ada MDTT nya, jadi saya kira sekolah malah bersyukur malah senang” (W/En/23 Mei 2016)

Ditambahkan dengan pemaparan yang disampaikan oleh Bapak Am:

“Sementara kita adakan pertemuan dengan wali murid ini antusuias sekali, daripada anaknya bermain di luar, lebih baik diopeni di sekolah. Untuk jadwal beda beda mbak, kelas satu dan dua itu jam 10.30 untuk kelas 3 sampai 6 jam 12..30 sampe jam 14.00.”

Evaluasi yang dilaksanakan belum mengikutsertakan guru dan evaluasi dilaksanakan dengan mengundang wali murid. Wali murid menangggapi kegiatan Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi sebagai kegiatan yang sangat positif.

C. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, maka perlu dilakukan analisis terhadap data tersebut. Analisis dilakukan untuk menjawab masalah- masalah yang telah dirumuskan mengenai internalisasi nilai nasionalisme dalam Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Al Latif di SD Negeri Suryodiningratan 2 Yogyakarta. Adapun pembahasan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut:

71