• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Internalisasi Nilai

C. Pengertian Nasionalisme

Sunarso, dkk (2002, 10) menyatakan nasionalisme adalah formalisasi dan rasionalisasidari kesadaran nasional. Sedangkan menurut Rukiyati, dkk nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Karena kuatnya rasa yang dimiliki maka timbullah rasa cinta bangsa dan tanah air.

17

Pendapat lain mengenai nasionalisme adalah pendapat dari Anderson (2008: 13) memahami nasionalisme sebagai komunitas khayalan (imagined community) yang disatukan oleh persahabatan yang mendalam yang di mana anggota- anggotanya diyakini menciptakan sebuah kesatuan yang utuh dan kuat. Dalam konteks nasionalisme Indonesia Anderson (2008: 14) mengatakan bahwa nasionalisme dalam pengertian tradisional masih sangat dibutuhkan. Toto Permanto (2012: 86) mendefenisikan nasionalisme sebagai suatu paham yang berisi kesadaran bahwa tiap-tiap warga negara merupakan bagian dari suatu bangsa Indonesia yang berkewajiban mencintai dan membela negaranya.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dijabarkan di atas, dalam penelitian ini peneliti merujuk kepada pendapat yang dikemukakan oleh Toto Permanto bahwa nasionalisme merupakan kesadaran setiap warga negara bahwa tiap-tiap warga negara merupakan bagian dari suatu bangsa Indonesia sehingga berkewajiban mencintai dan membela negara. Nasionalisme dapat juga digunakan sebagai rasa ungkapan cinta pada tanah air, ras, bahasa, yaitu bentuk dari makna Bhineka Tunggal Ika di mana Indonesia terdiri dari banyak pulau dengan banyak budaya dan suku bangsa namun Indonesia tetap satu. Di Indonesia nasionalisme juga tercermin dari ideologi bangsa yang dimiliki yakni Pancasila. Arif Rohman (2009: 42) mengemukakan ideologi Pancasila memiliki lima prinsip nilai yang bersifat dasar (staat fundamental norms) yang merupakan ajaran dasar yang dipedomani oleh seluruh warga bangsa baik

18

dalam tataran individu maupun kelompok. Kelima nilai dasar itu adalah sebagai berikut.

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

Pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan keyakinan pada Tuhan. Pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari misalnya saling menghormati, memberi kesempatan dan kebebasan menjalankan ibadah, serta tidak memaksakan atau kepercayaan pada orang lain.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pada sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab bangsa Indonesia mengakui, menghargai dan memberikan hak dan kebebasannya yang sama pada tiap warganya, akan tetapi dalam pelaksanaannya harus tetap menghormati hak- hak orang lain untuk menjaga toleransi.

c. Persatuan Indonesia

Pada sila Persatuan Indonesia bangsa Indonesia lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Pelaksanaannya dalam kehidupan dengan cara mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan golongan, suku, atau individu. Sila yang ketiga ini menegaskan komitmen dan pendirian warga negara untuk mengutamakan, memperhatikan dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.

19

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

Pada sila yang keempat bangsa Indonesia mengakui untuk mengambil keputusan yang menyangkut orang banyak dilaksanakan dengan cara musyawarah mufakat. Pelaksanaan musyawarah mufakat ini untuk menghargai perbedaan pendapat.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada sila yang kelima bangsa Indonesia mengakui dan menghargai warganya untuk mencapai kesejahteraan sesuai dengan hasil usahanya, tetapi dalam pelaksanaannya tidak boleh merugikan orang lain. Sehingga keadilan akan terwujud diseluruh masyarakat. D. Nilai-Nilai Nasionalisme

Nilai-nilai nasionalisme Indonesia adalah nilai-nilai yang bersumber pada semangat akan kebangsaan bukti cinta terhadap tanah air. Berikut nilai-nilai nasionalisme yang dijabarkan oleh Djojomartono, 1989: 5-7.

1. Nilai Rela Berkorban

Nilai rela berkorban merupakan aturan jiwa atau semangat bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan baik dari dalam maupun luar.

2. Nilai Persatuan dan Kesatuan

Nilai ini mencakup pengertian disatukannya beraneka corak yang bermacam-macam menjadi suatu kebulatan. Bermacam agama,

20

suku bangsa dan bahasa yang dipergunakan mudah memberi kesempatan timbulnya kekerasan. Kekerasan ini ditiadakan bilamana semua pihak mempunyai rasa persatuan dan kesatuan yang tebal 3. Nilai Harga Menghargai

Sebagai bangsa yang berbudaya, bangsa Indonesia sejak lama telah menjalin hubungan dengan bangsa lain atas dasar semangat harga menghargai. Jalinan persahabatan dengan bangsa merupakan bagian dari kehidupan bangsa Indonesia.

4. Nilai Kerjasama

Nilai kerjasama ini merupakan aktivitas bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari suka bekerja sama atas dasar semangat kekeluargaan.

5. Nilai Bangga Menjadi Bangsa Indonesia

Nilai ini sangat diperlukan dalam melestarikan negara Republik Indonesia, perasaan bangga ini harus tumbuh secara wajar dan jangan dipaksakan. Sejarah perjuangan sangat menunjukkan bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa yang jaya dan tinggi. Akibat penjajahan bangsa Indonesia menderita dan kekurangan, sehingga internalisasi nilai nasionalisme diterapkan agar dapat menumbuhkan semangat seluruh warga Indinesia untuk menghargai jasa para pahlawan dengan senantiasa saling menghargai dan menghormati sesama serta menjaga keutuhan bangsa.

21 E. Ciri ciri sikap nasionalisme

Ciri- ciri orang yang setia dan terhadap bangsa dan negara Indonesia menurut Dahlan dalam Siti Irene dkk, (tanpa tahun: 175) adalah sebagai berikut:

a. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

Peserta didik sekolah dasar membiasakan sikap tolong menolong apabila salah satu temannya mengalami kesusahan ataupun musibah. Misalnya, salah satu teman tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, maka teman yang lain yang mampu mengerjakan soal sebaiknya membantu temannya dengan memberi tahu cara mengerjakannya

b. Cinta tanah air, bangsa, dan negara.

Hal tersebut dapat ditunjukan dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik, pemakaian produksi dalam negeri, dan adanya kemauan untuk memakai pakaian batik yang merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia. Hari wajib menggunakan batik di sekolah merupakan salah satu upaya yang dilakukan guna melestarikan budaya bangsa Indonesia.

c. Selalu menjunjung tinggi nama bangsa Indonesia.

Sebagai pelajar, jika diminta untuk mewakili sekolah dalam perlombaan- perlombaan harus mau mengikutinya dengan baik. d. Merasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air

22

Perwujudan akan rasa kebanggaan tersebut dapat ditunjukan dengan adanya kemauan untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Misalnya dengan cara turut serta dalam melestarikan kesenian daerah dan sebagai pelajar yang baik tentunya mau menghafal lagu daerah maupun lagu nasional.

e. Segala tingkah lakunya berusaha untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menjatuhkan martabat bangsa Indonesia.

Sebagai peserta didik sekolah dasar, perilaku tersebut tercermin dalam perilakunya untuk selalu mengikuti upacara bendera dengan baik dan dengan mematuhi perarturan sekolah sehingga tidak menimbulkan keributan.

f. Menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Saling menghargai dan menghormati perbedaan merupakan salah satu sikap yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan. Contohnya dengan menghargai pendapat orang lain dan tidak berkelahi, serta membiasakan toleransi terhadap sesama.

g. Meyakini kebenaran Pancasila dan UUD 1945 serta patuh dan taat kepada seluruh perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Sebagai pelajar, peserta didik harus selalu menaati peraturan yang telah dibuat oleh sekolah, misalnya dengan cara

23

memakai seragam sekolah sesuai dengan peraturan sekolah, mentaati perintah guru selaku orang tua di sekolah.

h. Memiliki disiplin diri, disiplin sosial, dan disiplin nasional yang tinggi.

Disiplin merupakan ketaatan atau kepatuhan, yaitu ketaatan seorang terhadap tata tertib atau kaidah-kaidah hidup lainnya (A. Tabrani Rusyan, tanpa tahun: 73). Contoh dari adanya disiplin diri sebagai pelajar yaitu selalu masuk sekolah dan mengumpulkan tugas dari guru tepat waktu. Contoh disiplin sosial antara lain tidak bermain-main pada saat mengikuti pembelajaran karena hal tersebut dapat mengganggu teman yang lain. Selanjutnya, contoh dari disiplin nasional yaitu mau mengikuti upacara bendera rutin setiap hari Senin dengan khidmat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Andi Eka Sakya (2012:33) dalam tulisannya yang berjudul “Disiplin sebagai Contoh Perilaku Nasionalistik” yaitu bahwa salah satu aspek kehidupan yang diakui menjadi salah satu faktor penting adalah disiplin. Agama mengajarkan pula untuk berdispilin dalam beribadah tepat pada waktu dan tuntunannya. i. Berani dan jujur dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

Berani merupakan perbuatan yang mau membela kebenaran dan menjauhi kejahatan (A. Tabrani Rusyan, tanpa tahun: 32). Nilai kejujuran tersebut sukar untuk diamati. Oleh karena itu, hanya objek yang mempunyai nilai kejujuranlah yang dapat

24

ditangkap oleh panca indera. Contohnya, seorang peserta didik sekolah dasar senantiasa mengerjakan ulangan sendiri tanpa bantuan orang lain.

j. Bekerja keras untuk kemakmuran sendiri, keluarga dan masyarakat.

Misalnya, kemauan untuk selalu belajar dan berusaha, karena pada dasarnya setiap keinginan selalu mengandalkan kerja keras. Selain itu, sebagai pelajar yang baik tentu harus selalu menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru dengan tidak mengandalkan teman lain.