• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat : Kantor Urusan Agama Kecamatan Mamtrijeron Waktu : 09.00–10.10

Narasumber : Bapak Aminudin

Tema : Internalisasi nilai nasionalisme melalui Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi di SD Negeri Suryodingratan 2

Yogyakarta

1. Apa yang anda ketahui tentang nilai-nilai nasionalisme?

Jawab: Nasionalisme itu adalah mencintai bangsa dan negara, termasuk dengan semua isinya ya seperti hal nya yang tiga hal itu yang menjadi fondasi kebangkitan nasional kan dinyanyikan dalam lagu satu nusa satu bangsa satu bahasa. Cinta tiga hal itu yang paling pemting, mencintai nusantara tentu disitu secara luas mencintai semua yang ada hidup lahir tumbuh di NKRI, kan begitu. Kita ketahui ada tujuh belas ribu pulau lebih di Indonesia. Yang kedua kita ketahui ada suku bangsanya kurang lebih 1228 kemudian bahsanya sekitar tujuh ratus ya mba, artinya apa perbendaan adalah sebuah keniscayaan cara menyatukannya tentu kita sudah punya fondasinya yaitu pancasila dan UUD 1945, dan kemudian cara memberikan kepada anak tentunya kita memberikan pemahaman dalam konteks agama Islam tentunya adalah hubul watan yang artinya adalah cinta kepada negara itu adalah bagian dari iman. Terlepas adanya perbedaan agama, suku bangsa, dan sebagainya.

2. Menurut anda, apakah nilai-nilai nasionalisme penting dimiliki peserta didik?

Jawab: Sangat- sangat penting lho mba, yang paling penting itu tmemberikan tadi pertamakali adalah pemahaman agama dan tentang baca Alquran dan juga tentang pembelajaran lainnya tentang bagaimana berkehidupan agama yang baik karena memang kita orang itu hidup secara agama apapun agamanya dia laksanakan agama itu dengan baik maka akan muncullah kerukunan antar umat beagama, karena apa karena setiap umat beragama itu saling menghormati antara satu dengan lainnya. Saat kerukuunan terbangun maka nasionalisme akan terintenalisasi sendiri. Nha itu bangunan besarnya adalah nasionalisme namun dibawahnya kan ada banyak ragamnya. Karena nasionalisme dibangun karena ada tiga hal tadi yaitu satu negara satu bangsa dan satu bahasa.

113

3. Menurut anda apa manfaat nilai-nilai nasionalisme bagi peserta didik?

Jawab: Manfaatnya sangat jelas ya dengan diinternaslisasikannya nilai nasionalisme maka anak akan tau berapa banyak ragam yang perbedaan yang ada di negara kita ini, untuk anak SD ya dengan mengetahui perbedaan maka anak harus dibiasakan dengan menghargai perbedaan tersebuat baik bahasa, agama, suku bangsa dan lain lainnya kan. Saat dia sekolah dijenjang lebih tinggi dia juga akan mendapat teman teman baru dengan macam asal usul kan, baik asal daerah yang beda, sikap yang beda maka nanti anak dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan baik di sekolah maupun dimasyarakat ya.

4. Bagaimana awal mula adanya Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi di SD Negeri Suryodiningratan 2 Yogyakarta?

Jawab: Mou ini menjadi payung hukum dalam berdirinya MDTT, MDTT ini memang basisnya disekolah dasar negeri sekali lagi sekolah dasar negeri ketika akan diturunkan tentu akan ada konsekuensi logis nggih, yang harus dipikirkan pertama kali adalah tenaga pengajarnya, kemudian tempatnya dimana yang kemudian untuk sementara waktu pilihan tempatnya atau sekolahnya itu setiap kecamatan itu harus ada satu sekolahan karena berkaitan dengan uji coba dulu, lalu kenapa dipilih SD Suryo 2, setelah digulirkan dan diperkenalkan kepada kepala kepala sekolah kemudian dipersilahkan siapa yang ingin sekolahnya ingin dipakai secara sukarela. jadi kepala sekolahnya mengusulkan sendiri. Lalu kepala sekolah SD Suryo tunjuk tangan untuk sekolahnya bisa digunakan untuk MDTT. Akhirnya SD Suryo ini dipilih karena memang ada usul dari kepaa sekolah, karena memang ini sosialisasi dulu ya. Kemudian setalah itu di Launching oleh pak walikota, dan penamaan Al Latif pun diberikan oleh pak walikota sendiri yanag diambilkan dari nama- nama asmaul husna, tepatnya pada 9 Oktober ya, dan kita efektif pembelajaran pada tanggal 27 oktober.

5. Bagaimana tanggapan anda dengan terlaksanannya Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Di SD Negeri Suryodiningratan 2 Yogyakarta?

Jawab: Awal mulanya ini adalah bentuk sebuah keprihatinan mendalam dari bapak Kemenag kita Drs. H Sigit Warsita melihat bahwa kondisi anak muda kita, sebenernya di Kemenetrian agama itu ada jalurnya sendiri, namanya Madrasah diniyah, madrasah diniyah takmiliyah itu berada dibawa seksi sendiri ada direktoratnya sendiri dipusat. Hanya saja Madrasah diniyah yang dikelola oleh kementrian agama itu adalah madrasah diniyah takmiliyah yang berbasis masyarakat yaitu di pondok pesantren, jam pengajarannya tentu sudah diatur yaitu 18 jam, nha itu dikelola oleh masyarakat. Nah kemudian Pak Siigit tadi menyampaikan ide dasarnya prihatin akan anak-anak muda kita ya ini basisnya di SD ya, kalo di SD anak sudah tidak bisa mengaji tidak bisa solat nanti di SMP dan SMA juga akan sama akan nabrak, maka kita membuat program ini dimana mudah- mudahan berhasil memberikan peningkatan pemahaman,

114

nah basisnya apa, ketika nanti pemahaman agama Islam baik kemudian juga bisa menghormati satu dengan yang lain maka nasionalime akan terinternalisasi.

6. Menurut anda apakah dengan dilaksanakannya Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi dapat membina anak memiliki akhlak guna menunjang nilai nasionalisme?

Jawab: Kata kuncinya adalah menghargai dan menghormati perbedaan, karena ketika kita bisa menghargai dan menghormati tentu nanti ketika ada banyak perbedaaan di masyarakat dan negara ini itu bisa saling memahami. Jadi akhlak yang baik itu dengan memberi contoh contoh yang baik ya menghormati orangtua dan sebagainya. Untuk nilai nasionalisme akan terinternalisasi dengan sendirinya tenntunya ketika ada rasa hormat satu dengan yang lainnya, dan juga kan kadang ada guru yang memberikan cerita yang menarik tentang akhlak tentang budi pekerti, tentang bagaimana berakhlak baik.

7. Materi Pelajaran apa saja yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Materinya ya seperti yang ada di profil ya mba keagamaan, tapi didalamnya juga ada akhlak, materi pokoknya ada Al quran, baca tulis Al Quranya mba ada hadist ada akidah ada fiqih, akhlak juga. Kalo akhlak tentu sering, pembelajaran menjadi anak yang baik bagaimana menghormati orangtua. Sederhana saja mba, kalo akhlaknya baik imannya kuat kita akan hidup rukun, secara nasional kan. Nasionalisme rapuh itu karena sering terjadinya apa, karena ada kres ya atau konflik horizontal tidak harus jauh jauh ya kita ngampus gitu ya sering to itu muncul ini lebih pinter ini lebih pinter dan sebagainya itu yang harus dipahamkan adanya perbedaan perbedaan termasuk perbedaan agama, karena negara kita kan negara hukum yang melindungi warganya dan menghargai semua agama yang berkembang dan di akui di Indonesia sementara ini ada 6 ya, Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu.

8. Apakah internaslisasi nilai nasionalisme berjalan dengan maksimal dalam Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Nah persoalannya MDTT ini baru bulan Oktober kemarin efektif baru 6 sampai 7 bulan itu kan belum bisa mengukur secara pasti tapi paling tidak kita bisa menilai ya meskipun nilai itu bisa secara subjektif tapi ya yang jelas secara formal bisa terukur anak ini contoh ngaji ya ngajinya sudah sampai mana kemudian akhlaknya bagaimana, tentu beda dengan raport raport yang ada disekolah kan ada bahasa Indonesia matematika dan lainnya.

9. Nilai nasionalisme apa saja yang dapat diinternalisasikan di dalam Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Kata kuncinya adalah menghargai mengghormati perbedaan, karena ketika kita bisa menghargai dan menghormati tentu nanti ketika ada

115

banyak perbedaaan di masyarakat dan negara ini itu bisa saling memahami. Jadi akhlak yang baik itu dengan memberi contoh contoh yang baik ya menghormati orangtua dan sebagainya. Untuk nilai nasionalisme akan terinternalisasi dengan sendirinya tenntunya ketika ada rasa hormat satu dengan yang lainnya. Satu contoh sederhana, yang di MDTT itu siswa ada yang Islam ada yang non Islam, ada yang siswa non Islam “pak saya boleh ikut masuk?” oooh ya silahkan, karena daripada diluar dia tidak ada temannya, bukan kemudian “heh koe beda agamamu ojo, metu” meskipun dikelas dia hanya duduk dan mendengarkan temennya ngaji. Kan kadang ada guru yang memberikan cerita yang menarik tentang akhlak tentang budi pekerti, tentang bagaimana berakhlak baik Artinya apa ini yang harus ditanamkan tentunya melalui media MDTT ini perberdaan perbedaaan saling meghormati itu harus ditanamkan nanti lewat materi materi pembelajaran. Kalau akhlak kita harus menghormati yang tua menyayangi yang muda, kan hal hal sepela kan itu, menghormati guru menghormati perbedaan. Karena pendidikan ini adalah pembiasaan, hidup rukun ini harus dibiasakan karena dalam Islam itu pendidikan itu tudak ada batasnya. Menuntut ilmu itu dari lahir sampai liang lahat, dan hukumnya wajib ya.

10. Apakah anda selaku tenaga pengajar merasakan ada dampak dengan sikap peserta didik seiring dilaksanakannya program Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Kalo njenengan bisa lihat sekarang ini lumayan mba, anak anak itu tidak urakan gitu paling tidak ada nilai tambah lah menurut saya bagaimanapun ada nilai tambah. Walaupun mungkin itu kita belum bisa menyimpulkan dan paling tidak kita punya harapan ya mba ya. Kalo misal dalam satu kelas ada yang nakal ada yang mbeling itu wajar ya tapi paling tidak yang nakal mbeling ini mempengaruhi yang banyak. Waktu saya awal awal mengajar juga ya namanya anak-anak bahkan ada juga awal- awal saya mengajar ada anak kecil yang sampai bilang “Pak, sangumu piro?” kan kesannya kaya malak padahal anak kelas 1 sd. Ya saya jawab “yowis engko sikik sik penting ayo pada belajar sik” dan sampai pulanng juga lupa nanti tapi kan disitu kita beri pembelajaran agama karena penekanan MDTT ini banyak ke agama.

11. Menurut anda apakah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk menunjang pelaksanakan internalisasi nilai nasionalisme di sekolah sudah lengkap?

Jawab: Nah kita diuntungkan untuk sarana seperti tempat dan meja kursi kita tidak butuh ruang lagi. Karena kita kan disekolahan ya, meja kursi sudah ada, spidol spidol kadang dibantu papan tulis juga dibantu.

12. Apakah ada pemberian penghargaan ataupun sanksi yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki prestasi tersendiri ataupun melakukan kesalahan saat pembelajaran?

116

Jawab: Nah kalo hukuman kita enggak secara langsung nggih karena memang kita ini kan semi formal paling kalo hukuman cuma secara lisan, nah kalo reward ini kita sedang kita rencanakan ini ya mba yang rajin ini untuk akhir nanti pas raport kan nanti kita lihat to yang rajin ini ada penghargaan, karena pendidikan ini kan berkelanjutan ya pastinya kalo SD 6 tahun, SMP dan SMA 3 tahun. Itu kalau cara pandang kita. Kalo yang punishment tidak apalagi sekarang ini seperti yang kemarin ada berita guru mencubit murid nya masuk penjara. Kita enggak dalm artian punishment dalam hukuman pukulan itu ga ada, kita hanya menggunakan kata kata “eh itu ga boleh” “eh itu ga boleh” ya hanya dalam bentuk peringatan. Tidak seperti hukuman saat kita dulu SD ya, misalnya terlambat ga upacara dihukum berdiri ditengah lapangan panas panas gitu tidak. Nah kalo yang reward sementara ini belum mba, tapi sedang kita pikirkan ya mba ya kemarin kita membuat rencana tanggal 4 tapi kayanya situasinya lagi ga memungkinkan jadi mungkin nanti pas penerimaan raport nanti kan ada catatan catatan

13. Hal apa yang menjadi faktor pendukung berjalannya Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Faktor pendukung proses pembelajaran itu tidak lepas dari dana, kemudian yang ukuran dari luasnya itu faktor pendukung nya regulasi itu lewat MOU tadi kita sudah punya payung hukum, saya mau bergerak sendiri langsung saya dimarahi orang sampean ini negara hukum sampean main ngajar ngajar aja ga bisa, ini negara hukum. Jadi faktor pendukung nya sudah ada MOU antara Pemerintah agama dan Pemerintah Kota, kemudian tadi sudah ada MOU dengan Pemerintah Kota dan DIKNAS. Dan juga sekolah, karena disekolah itu ada kepala sekolah dan guru guru yang mendukung prosesnya karena tadi saya sampaikan ada kepala sekolah yang tidak mau “ah nambai gawean ribet” kalo begitu kan penghambat, nah seperti itu ada sekolah yang bersedia ditempati kan mendukung, dan pendanaan kita bersyukur mulai Januari sampe Desember besok selama satu tahun secara operasional kita dibantu oleh Basnas RP 1.500.000,00

14. Hambatan apa saja yang dirasakan saat pelaksanaan program Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Nah faktor penghambat tentu, faktor penghambat bisa jadi pemicu, sebagai lembaga yang masih baru tentu salah satunya bukan faktor penghambat yang butuh hal yang kurang itu adalah buku- buku karena memang lembaga ini jalurnya tidak lewat kementrian agama meskipun kerjasamanya dengan kementrian agama, kalau madrasah diniyah takmiliyah yang dikelola masyarakat memang ada bantuan- bantuan buku. Ini memang jadi literasi buku- buku itu menjadi faktor penghambat kalo sarana prasarana saya rasa sudh lengkap artinya tempat di sekolah karena kita kan berbeda dengan yang di masyarakat ya kalo yang masyarakat kan

117

memang harus cari gedung dimana cari kursi dimana kalo dimasjid cari meja meja dimana.

15. Bagaimana solusi dalam menangani hambatan?

Jawab: Solusi sementaranya saya kemarin lewat KUA pinjam buku ke Madrasah Iftidaiyah Negeri 2 Yogyakarta. Kita pinjem buku paket kepada meraka, jadi MDTT ini semi Iftidaiyah lah jadi buku buku AL quran hadist kita pinjam kelas satu sampe 6, buku Akhlak dan Fiqih kita pinjam dari kelas sampai kelas 6, sama SKI kita pinjam dari kelas 4, 5, dan 6. Sementara itu solusinya.

16. Bagaimana sistem administrasi dan pengelolaannya?

Jawab: Sementara biaya biaya dari Basnas, tapi bukan administrasi. Untuk kedepan kita akan mencari menggali dana dengan menggalang dana dari mana dalam rangka uang ganti transport lah mba kalo dibilang gaji juga ga mungkin lah mba kasian karena perdatang cuman Rp 10.000,00 nah itu kan belum cukup ya, ya nanti basnas sendiri cuman Rp 1.500.00,00 padahal tenaga pengajar kita sampai 15 orang kurang lebih ya. Ada juga tenaga kebersihan ya yang ikut besih bersih ya meskipun diberi hanya berapa untuk tenaganya karena dia kan diluar jam kerja kan itu dan ikut membantu jadi ya Rp 1.500.000,00 ya ngepas lah ngepres. Tapi sedang kita pikirkan kedepan untuk kotak infak kita coba titipkan di pertokoan, sementara rasio nya idealnya Rp 30.000,00 per datang kalo missal seminggu 3x dikali 4 minggu ada 12 kali paling tidak sebulan Rp 3.600.000,00 meskipun itu jauh dibawah UMR. Karena kita ini kan disekolah negeri yang sangat ditekankan oleh pemerintah bebas biaya tidak boleh memungut biaya apapun jadi.

17. Bagaimana evaluasi program Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi dilaksanakan?

Jawab: Evaluasi yang kita lakukan setiap guru menyampaikan apa yang perlu diperbaiki ada kita sudah semakin baik mbak dulu belum ada lemari, Pak Maskuri cari lemari, absen nya sudah tertata rapi maupun untuk absensi juga kita mengharap guru absensi dengan betul. Kendala kendala juga kita sampaikan saat evaluasi. Tapi paling tidak dengan adanya media media rapat itu kita jadikan media evaluasi tentu sebagai lembaga pendidikan yang amsih seumur jagung ini tentu banyak hal yang masih banyak perlu kita perbaiki bersama. Nah kita diuntungkan karena sekolah ini kan sekolah formal artinya kami sebagai tenaga pengajarnya itu tidak kesulitan mencari murid, beda dengan lembaga yang ada dimasyarakat kan golek murid kangelan golek panggonan kangelan golek meja kursi kangelan. Nah kita kan tidak seperti itu, jadi lebih dimudahkan.

118

TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PENGAJAR MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH TERINTEGRASI DI SD NEGERI

SURYODININGRATAN 2 YOGYAKARTA Hari/tanggal : Rabu, 23 Mei 2016

Tempat : Kantor Urusan Agama Kecamatan Mantrijeron Waktu : 10.10–11.00

Narasumber : Ibu Endah

Tema : Internalisasi nilai nasionalisme melalui Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi di SD Negeri Suryodingratan 2

Yogyakarta

1. Apa yang anda ketahui tentang nilai-nilai nasionalisme?

Jawab: Nasionalisme itu cinta tanah air kita jadi anak anak itu dilatih untuk bisa punya rasa mencintai tanah airnya, ini bsa lewat tingkah laku sehari hari dan bisa lewat dari anak- anak itu ya misalnya contoh yang paling kecil saat dia menyanyikan lagu lagu kebangsaan itu dia senang saat upacara bendera.

2. Menurut anda, apakah nilai-nilai nasionalisme penting dimiliki peserta didik?

Jawab: Memang penting sekali, sejak dari usia dini dia harus punya rasa cinta tanah air itu.

3. Menurut anda apa manfaat nilai-nilai nasionalisme bagi peserta didik?

Jawab: Manfaatnya anak anak itu kecintaanya terhadap negaranya sendiri itu dia punya rasa cinta sehingga kita sebenarnya rasa mencintai tanah air itu kalu ada teori teori untuk bisa latian peran atau apa. Tapi kan sekarang tidak.

4. Bagaimana awal mula adanya Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi di SD Negeri Suryodiningratan 2 Yogyakarta?

Jawab: Awal mulanya ya seperti yang diungkapkan bapak Amin tadi ya bahwa ad penyuluhan terlebih dahulu, lalu ditawarkan dengan sukarela sekolah mana yang ingin sekolahnya ditempati jadi bukan paksaan dan bukan permintaan ya mba ini dengan sukarela sehingga sekolah tidak merasa dirugikan ataupun bagaimana.

5. Bagaimana tanggapan anda dengan terlaksanannya Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi Di SD Negeri Suryodiningratan 2 Yogyakarta?

119

Jawab: Sangat baik ya, dengan 3 tujuan yang ada kami juga berusaha dengan maksimal sehingga yang ada di profil juga terlaksana dengan sangat baik, apalagi pihak sekolah juga sangat membantu ya jadi saya dengan kerja seperti ini semuanya akan lancar sampai kedepan.

6. Menurut anda apakah dengan dilaksanakannya Madrasah Diniyah Takmiliyah Terintegrasi dapat membina anak memiliki akhlak guna menunjang nilai nasionalisme?

Jawab: Cinta nasionalisme untuk anak khususnya nya di MDTT itu yan untuk apa ya yang pertama kalo tadi saya mengulang ya anak anak itu tumbuh cinta pada tanah air pada saat dia mengikutu upacara dia mengikuti dengan bagus dengan baik. Dan pada saat dinyanyikan lagu kebangsaan anak anak juga antusias.

7. Materi Pelajaran apa saja yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Materi pelajaran ada kepahlawanan dan kenabian, kan didalam agama Islam kan ada khalifah Umar bin Khatab, Ali, itu kan mereka sosok pemimpin yang luar biasa kadang kita ambil dari situ kemudiaan kalo dinegara kita ini kan banyak ada RA Kartini Pangeran Diponegoro banyak sekali karena dengan cerita cerita itu anak jadi tumbuh semangat. 8. Apakah internaslisai nilai nasionalisme berjalan dengan maksimal

dalam Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Untuk Internalisasi nilai nasionalisme kan kita mulai dari hal yang ringan ya mba karena ini juga masih taraf SD anak dengan hal yang ringan maka tidak akan menyulitkan anak, jadi dapat diterima dan dipahami dengan baik.

9. Nilai nasionalisme apa saja yang dapat diinternalisasikan di dalam Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Kembali lagi karena ini untuk anak SD kita berikan anak – anak pemahaman perbedaan dan sikap peduli, Contohnya menghargai pendapat teman, kemudian meng apa ya tenggang rasa, saling tolong menolong kemudian kebersamaan dan rukun kepada teman

10. Apakah anda selaku tenaga pengajar merasakan ada dampak dengan sikap peserta didik seiring dilaksanakannya program Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Insyaallah sudah ada, karena selama ini kan tidak menemukan anak anak yang punya perbuatan yang tidak baik hanya kenakalan biasa saja, insyaallah untuk karakter sehari-hari sudah bagus tingkah laku kepribadian.

120

11. Menurut anda apakah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk menunjang pelaksanakan internalisasi nilai nasionalisme di sekolah sudah lengkap?

Jawab: Untuk LCD belum semua kelas ada mba

12. Apakah ada pemberian penghargaan ataupun sanksi yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki prestasi tersendiri ataupun melakukan kesalahan saat pembelajaran?

Jawab: Sanksi kita hanya menegur sekedar memberi nasihat dengan cara yang halus saja, dalam arti kita tidak dengan nada tinggi agar anak juga merasa diayomi, kalo penghargaan belum mba seperti rewards gitu mungkin nanti akan ada karena memang sudah direncanakan dari evaluasi sebelumnya.

13. Hal apa yang menjadi factor pendukung berjalannya Madrasah Diniyah Takmilyah Terintegrasi?

Jawab: Faktor pendukung dikelas Tentunya sarprasnya dikelas kan untuk apa Lcd nya contoh satu saja kan tdak semua kelas ada, kemudian karena ini MDTT itu ditempatkan pada jam akhir pelajaran jadi kan otomatis mereka kan konsentrasinya sudah tidak seratus persen, tapi ada juga anak yang menunggu MDTT ini karena dia seneng kemudian tertarik.