• Tidak ada hasil yang ditemukan

FKIP UNIVERSITAS JEMBER SEMESTER GENAP 2011-

Dalam dokumen Karaketeristik Perangkat Pemb elajaran Gu (Halaman 95-100)

tipe a, b, c, dan g

FKIP UNIVERSITAS JEMBER SEMESTER GENAP 2011-

Dinawati Trapsilasiwi 1) Dian Kurniati 2)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

1) dinawati.fkip@unej.ac.id 2) dian.kurniati82@gmail.com

Abstrak: Mata kuliah Advanced Real Analysis merupakan salah satu mata kuliah matematika murni yang wajib ditempuh oleh mahasiswa program studi Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Jember. Sebagaian besar mahasiswa selalu berasumsi bahwa mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang sulit. Sebagai mata kuliah wajib maka kesan tersebut, secara psikologis, sangat mempengaruhi proses berfikir mahasiswa. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan suatu usaha pendekatan yang nyata, sehingga membuat mahasiswa senang mengikuti perkuliahan Advanced Real Analysis, sehingga hasil belajar mereka juga meningkat. Quick on the draw adalah suatu pembelajaran yang lebih mengedepankan aktivitas dan kerja sama siswa dalam mencari, menjawab dan melaporkan informasi dari berbagai sumber dalam sebuah suasana permainan yang mengarah pada pacuan kelompok melalui aktivitas kerja tim dan kecepatannya Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dan masing-masing siklus menerapkan pembelajaran Quick on the draw pada saat pemberian tugas. Perkuliahan dilakukan secara team work, sehingga observasi terhadap aktivitas mahasiswa dilakukan secara bersama. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar. Aktivitas mahasiswa yang diamati adalah: diskusi, kecepatan dalam menyelesaikan soal, ketepatan pembuktian dan menyampaikan ide / pendapat, sedangkan tes hasil belajar diperoleh dari nilai akhir siklus. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 dan siklus 2 berturut-turut adalah, rata-rata nilai aktivitas mahasiswa sebesar 81,05 dan 83,8, sedangkan rata-rata hasil belajar sebesar 77,38 dan 79,55. Hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas mahasiswa sebesar 2,75% dan hasil belajar sebesar 2,175%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan Quick on the draw mampu kemampuan mahasiswa pada mata kuliah Advanced Real Analysis pada tahun perkuliahan 2011-2012.

Kata Kunci : Advanced Real Analysis, Quick On The Draw, Aktivitas Mahasiswa, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Mahasiswa selalu menilai bahwa mata kuliah Advanced Real Analysis merupakan mata kuliah yang kering dan membosankan, sehingga mereka cenderung menganggap bahwa materi yang diajarkannya merupakan materi yang sulit dan menjadi salah satu mata kuliah yang tidak diminati oleh mahasiswa . Sebagai mata kuliah wajib maka kesan tersebut, secara psikologis, sangat mempengaruhi mahasiswa. Salah satu alasan bahwa mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib adalah karena materi yang terdapat pada mata kuliah ini mengajak mahasiswa untuk berpikir secara runtut dan konsisten dalam pembuktian teorema-teorema. Kegiatan tersebut secara tidak langsung akan melatih dan menata proses berpikir mahasiswa dalam

82

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya pada mata kuliah lain, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mata kuliah Advanced Real Analysis diberikan pada semester ke lima dari perkuliahan mahasiswa. Materi pada mata kuliah Advanced Real Analysis terdiri dari definisi, dan pembuktian teorema-teorema, bahkan tidak satupun penggunaan komputasi di dalamnya. Karena sifat deduktifnya, dalam pembuktikan suatu teorema hanya bisa dilakukan dengan menggunakan definisi serta teorema-teorema yang telah dibuktikan sebelumnya.

Mahasiswa, jika dikaitkan dengan teori perkembangan kognitif dari Piaget, berada pada tahap berpikir formal. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada kendala bagi mahasiswa dalam memahami materi pada mata kuliah Advanced Real Analysis, yang tergolong sangat abstrak. Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah dalam menyusun pembuktian secara runtut berdasarkan definisi dan teorema yang telah diberikan sebelumnya.

Dalam diktat mata kuliah Advanced Real Analysis telah disampaikan pembuktian dari teorema yang diajarkan, tetapi pembuktian tersebut tidak lengkap dengan harapan mahasiswa mampu memahaminya dengan menganalisis pembuktian tersebut serta menambahkan atau melengkapinya dengan alasan-alasan yang rasional berdasarkan definisi atau teorema sebelumnya. Hal itulah yang menuntut kemampuan berpikir deduktif dari mahasiswa, dan menjadi kendala dalam perkuliahan, karena mereka sangat pasif dan tergantung pada pengajar dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.

Quick on the draw merupakan sebuah aktivitas siswa/mahasiswa dalam kerja kelompok dengan memperhatikan unsur kecepatan. Sebagaimana dikemukakan oleh Ginnis (2008:163) bahwa quick on the draw adalah sebuah aktivitas riset dengan insentif bawaan untuk kerja tim dan kecepatan. Ciri utama pada strategi quick on the draw adalah adanya kerja kelompok serta suasana pembelajaran yang menyenangkan karena siswa tidak hanya duduk diam di tempat, tetapi siswa dapat bergerak dalam mengambil kartu soal dan menyerahkan jawaban.

Strategi quick on the draw mensyaratkan adanya kelompok-kelompok dalam kegiatan pembelajaran. Pada setiap kelompok, siswa dituntut untuk kerja sama dalam tim dan bertanggung jawab dalam keberhasilan tim. Strategi tersebut sangat menarik karena mengandung unsur permainan sehingga siswa bisa rileks dalam pembelajaran.

Strategi quick on the draw dapat diterapkan untuk semua materi dalam pembelajaran matematika. Kegiatan ini membantu siswa untuk membiasakan diri mendasarkan belajar pada sumber bukan guru (Ginnis ,2008:164). Hal pokok dalam strategi quick on the draw adalah pengerjaan kartu soal secara bertahap oleh setiap kelompok. Soal kedua diberikan setelah soal

83

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

pertama berhasil diselesaikan dengan benar. Demikian seterusnya hingga semua kartu soal berhasil diselesaikan.

Menurut Ginnis (2008:164-165) quick on the draw memiliki beberapa keunggulan, antara lain adalah :

1. Aktivitas ini mendorong kerja kelompok, semakin efesien kerja kelompok, semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar bahwa pembagian tugas lebih produktif daripada menduplikasi tugas.

2. Memberikan pengalaman mengenai macam-macam keterampilan membaca yang di dorong oleh kecepatan aktivitas, ditambah belajar mandiri, membaca pertanyaan dengan hati-hati, menjawab pertanyaan dengan tepat, membedakan materi yang penting dan tidak.

3. Membantu siswa membiasakan diri untuk belajar pada sumber, tidak hanya pada guru. 4. Sesuai bagi siswa dengan karakteristik yang tidak dapat duduk diam.

Ada beberapa kelemahan dari quick on the draw, yaitu :

1. Dalam kerja kelompok, siswa akan mengalami keributan jika pengelolaan kelas kurang baik.

2. Guru sulit untuk memantau aktivitas siswa dalam kelompok.

Sintak pembelajaran kooperatif tipe quick on the draw terdiri dari 7 langkah (Ginnis, 2008:163- 164) :

1. Menyiapkan satu tumpukan kartu soal, misalnya delapan soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dibahas. Tiap kartu memiliki satu soal. Tiap kelompok memiliki satu tumpukan kartu soal yang sama, tiap tumpukan kartu soal memiliki warna berbeda. Misalnya, kelompok satu warna merah, kelompok dua warna biru dan seterusnya. Letakkan set kartu tersebut di atas meja, angka menghadap atas, nomor 1 di atas.

2. Membagi siswa ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat orang, masing- masing kelompok memiliki nomor berbeda dari nomor satu sampai empat, menentukan warna tumpukan kartu pada tiap kelompok sehingga mereka dapat mengenali tumpukan kartu soal mereka di meja guru.

3. Memberi tiap kelompok bahan materi yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran untuk tiap siswa dalam tiap kelompok.

4. Menyampaikan aturan permainan.

a. Pada kata ‗mulai‘, anggota bernomor satu dari tiap kelompok lari ke meja guru, mengambil pertanyaan pertama menurut warna mereka dan kembali membawanya ke kelompok.

84

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

b.Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan menulis jawaban di lembar kertas terpisah.

c. Jawaban dibawa kegurunya oleh anggota bernomor dua. Guru memeriksa jawaban, jika ada jawaban yang tidak akurat atau tidak lengkap, maka guru menyuruh siswa kembali ke kelompok dan mencoba lagi. Jika jawaban akurat dan lengkap anggota bernomor satu kembali ke kelompok dan menyatakan bahwa dia telah berhasil menyelesaikan satu soal.

d.Pertanyaan kedua dari tumpukan warna kembali diambil oleh anggota bernomor dua dan seterusnya. Tiap anggota dari kelompok harus berlari bergantian.

e. Saat satu siswa dari kelompok sedang "berlari" anggota lainnya membaca dan memahami sumber bacaan, sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan nantinya dengan lebih efesien.

f. Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan dinyatakan sebagai pemenang. 5. Guru kemudian membahas semua pertanyaan dengan cara menunjuk salah satu kelompok

untuk menyampaikan jawaban dari kartu soal bernomor satu yang telah mereka jawab saat permainan, kemudian menunjuk salah satu kelompok lainnya untuk menyampaikan jawaban dari kartu soal bemomor dua dan seterusnya.

6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

7. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dinyatakan menang dalam permainan. Dalam penelitian ini sintak dari pembelajaran Quick on The Draw yang digunakan adalah sebagai berikut .

A. Kegiatan awal

1. Pengajar mengingatkan mahasiswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Menyampaikan tujuan perkuliahan

B. Kegiatan inti .

1. Membagi siswa ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang mahasiswa, 2. sehingga terbentuk sejumlah 5 kelompok.

3. Menyiapkan lima tumpukan kartu soal, dan masing-masing tumpukan terdiri dari soal yang sama sejumlah banyaknya kelompok yang ada. Tiap kartu berisi satu soal. Letakkan set kartu tersebut di atas meja.

4. Tiap kelompok menyiapkan bahan materi yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

85

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

a) Pada kata ‗mulai‘, anggota bernomor satu dari tiap kelompok lari ke meja dosen, mengambil pertanyaan pertama sesuai dengan pilihan mereka dan kembali membawanya ke kelompok.

b) Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan menulis jawaban di lembar kertas terpisah.

c) Jawaban dibawa ke dosen oleh anggota bernomor dua. Guru memeriksa jawaban, jika ada jawaban yang tidak akurat atau tidak lengkap, maka guru menyuruh siswa kembali ke kelompok dan mencoba lagi. Jika jawaban akurat dan lengkap anggota bernomor dua langsung mengambil permasalahan kedua, sesuai dengan pilihannya, dan kembali ke kelompok sambil menyatakan bahwa satu soal telah selesai. Tiap anggota dari kelompok harus berlari secara bergantian untuk menyerahkan hasil kerja kelompok dan mengambil soal, sampai semua soal yang disediakan selesai dikerjakan.

d) Saat satu siswa dari kelompok sedang "berlari" anggota lainnya membaca dan memahami sumber bacaan, sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan berikutnya dengan lebih efisien.

6. Pemenang adalah kelompok yang pertama menyelesaikan semua pertanyaan. C. Penutup

1. Dosen bersama mahasiswa membuat kesimpulan.

2. Dosen meminta mahasiswa membuat refleksi dari kegiatan yang telah mereka lakukan. Materi yang disampaikan pada mata kuliah Advance Real Analysis meliputi Sequences and Their Limits, Limit Theorems, Monotone Sequence, Subsequence and The Bolzano- Weierstrass Theorem, dan The Cauchy Criterion.

Dalam penelitian ini materi yang akan digunakan adalah Limit Theorems, dan Monotone Sequence.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar mahasiswa untuk mata kuliah Advance Real Analysis. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus, dan masig-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. (Kemmis dan Mc Taggart dalam Herawati dkk, 2009, 13)

Subyek penelitian adalah mahasiswa peserta matakuliah Advance Real Analysis di kelas internasional, program studi pendidikan Matematika Universitas Jember semester genap tahun

86

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

ajaran 2011-2012 , yang berjumlah 20 orang. Dalam perkuliahan, mahasiswa sudah dibentuk dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 (empat) orang mahasiswa, sehingga terdapat 5 (lima) kelompok belajar.

Pembelajaran dilakukan dengan metode diskusi dan diakhiri dengan presentasi oleh setiap kelompok terhadap hasil diskusi yang diperoleh. Materi yang didiskusikan pada masing- masing kelompok berbeda, dan di setiap pembelajaran dosen memberikan masukan terhadap materi yang dipresentasikan. Di setiap akhir pokok bahasan diberikan latihan soal yang disampaikan dengan menggunakan metode Quick on the draw dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam membiasakan berpikir secara deduktif dengan cara yang menantang tetapi menyenangkan.

Pelaksanaan Siklus

Pada siklus 1, tahap perencanaan dilakukan penyusunan Rencana Perkuliahan untuk materi Limit Theorems , penyusunan daftar kelompok , pembagian materi untuk diskusi kelompok, penyusunan kartu soal berdasarkan banyaknya kelompok. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 20 orang, maka masing-masing kelompok terdiri dari 4 mahasiswa, sehingga terdapat 5 kelompok. Sedangkan pada siklus 2, materi yang dibahas adalah The Monotone of Sequence.

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilakukan dengan mengadakan pembelajaran materi Limit Theorems dan pada siklus 2 , materi yang dibahas adalah The Monotone of Sequence, dengan menggunakan diskusi kelompok. Setiap kelompok mendapatkan topik yang berbeda, dan harus mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.

Tahap observasi dilakukan oleh observer berdasarkan hasil pengamatannya terhadap aktivitas mahasiswa yang meliputi diskusi, kecepatan dalam menyelesaikan soal, ketepatan pembuktian dan menyampaikan ide / pendapat, sedangkan tes hasil belajar mahasiswa diperoleh dari nilai akhir siklus.

Dalam dokumen Karaketeristik Perangkat Pemb elajaran Gu (Halaman 95-100)