• Tidak ada hasil yang ditemukan

(PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MEMBERDAYAKAN SIKAP SISWA SMA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Dalam dokumen Karaketeristik Perangkat Pemb elajaran Gu (Halaman 138-143)

tipe a, b, c, dan g

(PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MEMBERDAYAKAN SIKAP SISWA SMA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

Dwi Candra Setiawan1, A. D. Corebima2, Siti Zubaidah2, Susriyati Mahanal2

1

Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang

2

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang candra_biologi_um@yahoo.com

Abstrak: Kondisi lingkungan, khususnya di kota Malang cukup memprihatinkan. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satunya dilakukan melalui penerapan strategi pembelajaran Project Based Learning (PBL), yang diharapkan mampu memberdayakan sikap positif siswa terhadap lingkungan. PBL, dalam penerapannya berfokus pada pelibatan peserta didik dalam menemukan, merancang dan memecahkan masalah dengan usaha sendiri dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri, dan diakhiri dengan menyusun suatu artefak yang realistik dan bernilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran berbasis konstruktivistik PBL terhadap sikap siswa SMA di Malang pada lingkungan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah one shot case study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Laboratorium Malang tahun ajaran 2009/2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Laboratorium Malang. Data yang diperoleh, dianalisis menggunakan analisis statistik varian (ANAVA). Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa PBL mempengaruhi sikap siswa terhadap lingkungan. Kata kunci: Project Based Learning (PBL), sikap siswa pada lingkungan

PENDAHULUAN

Pembelajaran saat ini, baik strategi maupun materi terus-menerus diperbaiki, tetapi kenyataan sikap masyarakat yang terkait dengan kelestarian lingkungan hidup tidak bertambah baik. Masyarakat terkesan tidak peduli dengan kelestarian lingkungan, bahkan manusia sendiri yang merupakan aktor utama terjadinya kerusakan lingkungan. Masyarakat tidak menyadari bahwa kelestarian lingkungan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu peran serta dan kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi kerusakan lingkungan. Banyak solusi yang telah diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, di antaranya adanya program kali bersih, penyuluhan kepada petani hingga peraturan-peraturan yang melarang masyarakat untuk membuang sampah di sungai, namun sejauh ini terlihat bahwa upaya-upaya tersebut masih belum sepenuhnya berhasil.

Selain peran serta masyarakat sendiri, upaya penanggulangan kerusakan lingkungan melalui teknologi, regulasi, dan pendidikan yang harus dilakukan secara terus-menerus. Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan dapat di atasi salah satunya melalui jalur pendidikan, dimana dalam hal ini lebih menekankan pada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan pemberdayaan sikap. Salah satu cara penanggulangan kerusakan lingkungan melalui pendidikan yaitu melalui displin ilmu Biologi. Biologi yang merupakan salah satu bidang sains

125

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains terkait makhluuk hidup dan lingkungan. .

Sebagaimana disebutkan oleh Nurhadi (2004) bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan dan kemajuan suatu negara. Salah satu peran vital itu adalah untuk menumbuhkan kesadaran kepada para siswa agar melestarikan lingkungan. Hal ini merupakan salah satu tujuan yang cukup penting dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Salah satu bentuk output dari proses pendidikan adalah pemberdayaan sikap. Sikap adalah predisposisi atau kecenderungan yang dipelajari oleh seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat atau yang memadai terhadap obyek, situasi, konsep atau orang lain (Aiken, 1970 dalam Mahanal, 2008). Maka dari itu, kualitas pengajaran selalu terkait dengan penggunaan model pembelajaran secara optimal, ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi, setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan strategi pengorganisasian yang tepat dan selanjutya disampaikan kepada siswa dengan strategi yang tepat pula (Berg dalam Prayekti, 2006).

Dari gambaran permasalahan pendidikan di atas dapat di selesaikan dengan banyak cara, salah satu caranya adalah dengan mengembangkan perangkat Project Based Learning (PBL). PBL juga biasa disebut Pembelajaran berbasis proyek berfokus pada aktivitas siswa (student-centered), menekankan pada penugasan yang multidisiplin, mendorong siswa untuk berpikir kritis, melakukan inquiri dalam memahami lingkungan sekitar dan mengkonstruk pemahaman berdasarkan pengalamannya.Atas dasar paparan yang telah diuraikan diusulkan penelitian ―Penerapan Pembelajaran Project Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Biologi untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Siswa SMA Kelas X di

Malang terhadap Lingkungan Hidup‖.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan tes dan pasca tes. Data penelitian ini berupa data kuantitatif yang berupa skor tes sikap siswa terhadap lingkungan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen sederhana (pre- experimental) one shot case study, yaitu pemberian satu kasus atau masalah kepada siswa untuk dicari penyelesaiannya. Rancangan penelitian one shot case study dalam pelaksanaannya tidak menggunakan kelas kontrol, hanya menggunakan kelas perlakuan saja (Tuckman, 1988). Dalam penelitian ini proyek yang diberikan pada tiap-tiap kelompok berbeda-beda,

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Laboratorium Malang di Malang tahun ajaran 2008/2009 untuk sampel penelitian adalah kelas X-1 SMA Laboratorium

126

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Malang. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2008-2009 dengan jumlah siswa X-1 berjumlah 37 siswa.

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner skala sikap yang dikembangkan oleh Mahanal (2008). Pengukuran sikap dilakukan dengan menilai pernyataan sikap seseorang mengenai objek sikap, dalam lingkup penelitian ini sikap terhadap ekosistem sungai. Skala sikap terdiri atas pernyataan hal-hal positif mengenai obyek dan pernyataan hal- hal negatif mengenai obyek dalam jumlah yang seimbang. Skala yang digunakan dalam instrumen sikap adalah skala Likert dengan skala 1 - 5. Butir pernyataan yang dipakai dalam instrumen skala sikap ini memiliki nilai validitas di antara 0,40 – 1,00 yang termasuk dalam rentangan validitas cukup hingga tinggi. Instrumen sikap ini juga memiliki nilai reliabilitas yang termasuk dalam rentangan tinggi dengan nilai sebesar 1,002.

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, buku ajar siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), identification sheet dan instrumen bioindikator, serta panduan evaluasi untuk produk siswa.

Data penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu skor sikap siswa terhadap ekosistem sungai. Data penelitian ini dikumpulkan pada semester genap tahun ajaran 2008/2009 pada tanggal 14 Maret 2009 – 31 Mei 2009. Data hasil kuesioner skala sikap ini dikumpulkan melalui pretes, midtes dan postes yang dilakukan sebelum, di tengah-tengah dan sesudah seluruh materi

pada standar kompetensi ―menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan

materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem‖ dilaksanakan.

Data hasil penelitian yang menyangkut pengaruh penerapan strategi pembelajaran konstruktivistik PBL terhadap sikap siswa terhadap lingkungan hidup dianalisis menggunakan analisis statistik ANAVA.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sikap siswa pada ekosistem sungai. Berikut ini adalah paparan data sikap siswa terhadap lingkungan hidup. Tabel 1 merupakan ringkasan deskripsi data sikap siswa terhadap ekosistem sungai berdasarkan hasil pretesdan posttes.

127

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Tabel 1 Ringkasan Anava

SK db JK KT Fhit Ftab 5% 1% Perlakuan 1 1678,1859 1678,1859 14,456686 2,0281 2,7195 Ulangan 36 7456,2984 207,1194 Galat 36 4179,01 116,08372 Total 73 13313,50

Fhit > Ftab5% , berarti Ho ditolak, Hipotesis penelitian diterima

Pada variabel strategi pembelajaran diperoleh nilai Fhitung sebesar 14,456686 lebih besar

dari Ftab5% yaitu 2,0281 , dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian

diterima yang berarti ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap penguasaan kemampuan sikap terhadap lingkungan.

Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis pengaruh strategi pembelajaran dan kemampuan akademik terhadap sikap siswa, menunjukkan bahwa strategi Project Based Learning (PBL) mempengaruhi sikap siswa terhadap lingkungan. Melalui uji statistik (ANAVA), Pada variabel strategi pembelajaran diperoleh nilai Fhitung sebesar 14,456686 lebih besar dari Ftab5% yaitu 2,0281 , dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima yang berarti ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap penguasaan kemampuan sikap terhadap lingkungan.

Peningkatan sikap siswa terhadap lingkungan diharapkan dapat meningkat setelah dilakukan penerapan strategi PBL yang terlebih dahulu siswa diberikan tes kemampuan berpikir kritis. Hasilnya PBL dapat meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan hidup karena awalnya PBL mampu menanamkan konsep yang benar dan maksimal untuk memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa. Melalui kemampuan berpikir kritis yang tinggi siswa mampu memahami posisi siswa dalam lingkungan, fungsi atau peran siswa di lingkungan, hingga fungsi dan peran komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan tersebut.

Lebih lanjut lagi, menurut Tesser (2003) sikap dapat mengalami perubahan akibat dari pengalaman, salah satu metode pembelajaran yang mampu mengakibatkan perubahan sikap adalah PBL, strategi pembelajaran ini mampu meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan hidup karena awalnya menanamkan konsep yang benar dan maksimal untuk perkembangan berpikir siswa. Pendapat senada dikemukakan oleh Wahyudi (1986) dalam Mahanal (2009) yang mengemukakan bahwa jalur pendidikan merupakan usaha untuk mencapai terwujudnya

128

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

masyarakat yang memiliki sikap dan perilaku berwawasan lingkungan. Sekolah sebagai lingkungan belajar mempunyai peran strategis terhadap pemberdayaan sikap. Melalui proses belajar terjadi proses komunikasi dan transfer pengetahuan dan nilai, dengan demikian sikap terletak pada proses kognisi dalam belajar siswa.

Gerungan (2000) juga mengemukakan bahwa sikap dapat ditumbuh kembangkan melalui proses belajar. Penerapan pembelajaran berbasis konstruktivistik dalam hal ini adalah PBL pada mata pelajaran Biologi merupakan upaya pembinaan kesadaran terhadap manfaat pelestarian ekosistem lingkungan hidup. Melalui pembelajaran konstruktivistik, misalnya PBL, siswa dilatih mengkonstruk sendiri pengetahuan pribadinya sehingga dari kegiatan pembelajaran siswa merasa memiliki dan mencintai lingkungannya serta dapat membentuk sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan.

Sikap positif terhadap lingkungan melalui metode pembelajaran PBL juga terbentuk akibat nilai sosial yang ada dalam metode PBL. Dalam PBL terdapat nilai kooperatif sehingga siswa terbiasa berinteraksi dengan rekan sekelompok untuk menyusun berbagai rancangan aktifitas yang berkaitan dengan materi. Kegiatan diskusi membuka peluang terjadinya interaksi dimana siswa mendiskusikan apa yang mereka ketahui dan siswa diarahkan untuk mempertimbangkan lebih dari satu sudut pandang (siswa akan saling bertukar pikiran).

Penelitian serupa yang menunjukkan bahwa PBL mampu meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan adalah Mahanal, dkk (2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran lingkungan hidup berbasis proyek berpengaruh terhadap perkembangan sikap peserta didik. Selain itu juga terdapat penelitian lain yang mendukung bahwa PBL dapat meningkatkan sikap siswa antara lain Atmidha (2009), Wibowo (2009), Darmawan (2009) dan Iqbal (2009), yang menyebutkan bahwa Project Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap pemberdayaan sikap terhadap ekosistem sungai

Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa, potensi PBL dalam meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan. Terlebih dengan pemberin berbagai macam kasus atau proyek yang berbeda dapat melatih siswa lebi berpikir kritis terhadap keberlangsungan lingkungan. Meskipun d, dalam pelaksanaan penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol sebagai pembanding, karena demikian dalam pelaksanaan penelitian kali ini, memang tidak terdapat kelas control sebagaimana penelitian biasanya. Pada penelitian ini menggunakan metode rancangan one shot case study dimana dalam rancangan penelitian ini dalam pelaksanaannya tidak membutuhkan adanya kelas kontrol hanya cukup kelas perlakuan saja. Menurut Tuckman (1988), menjelaskan bahwa one shot case study merupakan penelitian tunggal yang dalam pelaksanaanya tidak membutuhkan kelas kontrol. Meskipun demikian dalam penelitian kali ini tetap menunjukkan

129

SEMINAR NASIONAL MIPA DAN PMIPA I 31 Maret 2013 FKIP UNIVERSITAS JEMBER

adanya pengaruh penerapan PBL terhadap sikap siswa terhadap lingkungan. Namun, tidak ada salahnya jika dalam penelitian berikutnya juga digunakan kelas kontrol agar hasil yang diperoleh lebih baik dan dapat dibandingkan antara hasil kelas yang diberi perlakuan dengan kelas tanpa adanya perlakuan.

Dalam dokumen Karaketeristik Perangkat Pemb elajaran Gu (Halaman 138-143)