• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAWAH SADAR

1. Franz Anton Mesmer

Membicarakan hipnosis belum lengkap rasanya tanpa menyebutkan nama tokoh yang satu ini, yang juga disebut-sebut sebagai Father of

Hypnosis atau ‘Bapak dari Keilmuan Hipnosis’ bersama dua orang

lainnya (James Braid dan Liebault).

Mesmer lahir di Iznang, Jerman pada 23 Mei, 1734. Dia pertama kali mempelajari kedokteran di Vienna dimana dia kemudian berpraktek disana sebagai dokter. Pada tahun 1774 Mesmer menyaksikan sebuah demonstrasi penyembuhan menggunakan magnet yang dilakukan oleh Maximilian Hell, seorang ahli astronomi asal Hungaria. Mesmer kemudian melakukan serangkaian eksperimen menggunakan pendekatan yang sama.

Pada tahun 1776 Mesmer menulis disertasi doktoralnya, ‘De

Planetarum Influxu’ dimana ia menjelaskan pengaruh dari peredaran

planet atas kesehatan tubuh manusia. Mesmer meyakini bahwa ada sebuah cairan magnet yang mengalir di alam dan tubuh manusia, agar seseorang terjaga kesehatannya cairan magnet ini haruslah tersirkulasi secara baik dan merata di seluruh tubuh.

Teori Mesmer menguraikan bahwa tubuh manusia sendiri adalah magnet dengan dua kutub, karena itulah mendekatkan magnet ke tubuh seseorang membantu menyeimbangkan dan mengharmoniskan cairan magnet di dalamnya. Teori pertamanya ini dikenal sebagai Animal

Gravitation dan dikemudian hari berubah menjadi Animal Magnetism.

Di teori awalnya ini ia memasukkan banyak unsur astrologi dan metafisik yang membuatnya nampak ‘mistis’.

Subjek pertamanya adalah Franz Oesterlin, seorang gadis muda yang merupakan rekanan dari istrinya. Gadis itu mengidap masalah

hysteria dan beberapa permasalahan kompulsif yang ketika kumat bisa

membuatnya muntah-muntah, kebutaan sementara, serangan paralel, halusinasi, masalah sekresi, sakit gigi yang parah dan masih banyak serangkaian masalah ‘mengerikan’ lainnya. Menggunakan pendekatan

penyembuhan magnetnya yang dikembangkannya saat itu Mesmer berhasil menyembuhkan gadis itu secara permanen dalam hitungan jam (saat itu penyembuhan kondisi penyakit sejenis ini memakan waktu bertahun-tahun lamanya).

Meski demikian, Mesmer mulai meyakini hal lain bahwa dalam proses penyembuhannya, yaitu bahwa magnet bukanlah media utama penentu kesembuhan, melainkan dirinya sendiri yang melalui sebuah proses pemusatan pikiran ternyata bisa menjadi penyalur aliran magnet semesta, ia pun meninggalkan magnet dan menjadi penyembuh yang hanya menggunakan sumber daya tubuhnya sendiri.

Mesmer mulai mempraktekkan teknik penyembuhan ini ke khalayak luas, yang melejitkan namanya karena banyak keberhasilan-kesembuhan terjadi melalui dirinya, namun di sisi lain hal ini tak urung memicu kontroversi di banyak kalangan, terutama di kalangan medis yang merasa dirugikan oleh Mesmer.

Dengan kontroversi tersebut wajar jika tak banyak orang yang bisa akrab dengannya, namun ada satu tokoh yang cukup dekat dengan Mesmer, yang bernama Charles D’Eslon, yang di kemudian hari turut menjadi tokoh yang menyuarakan pemikiran Mesmer karena ia cukup dekat dengannya dan mempraktekkan keilmuan ini. Eslon mengungkapkan bahwa Mesmer meyakini kesehatan seseorang ditentukan dari aliran magnetis dalam dirinya, jika aliran magnetis ini mengalir lancar maka seseorang akan sehat dan jika terhambat maka ia akan mengalami berbagai penyakit tergantung kadar kemacetan alirannya, dengan keilmuan Mesmerism kita bisa membebaskan aliran yang terhambat ini dan kesembuhan pun terjadi.

Catatan: Baru di kemudian hari konsep ‘aliran magnetis’ ini dikenal sebagai ‘Energi’, yang dalam banyak bahasa dikenal secara berbeda (Qi di Cina, Prana di India dan banyak lagi).

Mesmer kemudian menjadi seorang tokoh penyembuh populer di masanya dimana hal ini memunculkan banyak pesaing yang iri padanya. Sampai kemudian ia menangani sebuah kasus tentang seorang gadis bernama Maria Theresa, yang pada akhirnya dipolitisir oleh sebagian orang sehingga Mesmer diusir secara paksa dari Vienna. Mesmer kemudian berpindah ke Paris dimana ia mengundang para ilmuwan untuk menyaksikan demonstrasinya, ia juga memberikan pengobatan gratis bagi kaum yang tidak mampu, hal ini pun kembali memberinya efek yang kontroversial sehingga ia harus kembali pindah, kali ini ke Belgia, pada tahun 1781.

Kala itu Mozart sangat mengagumi Mesmer yang kemudian karena bujukannya juga Mesmer akhirnya kembali ke Prancis dan berpraktek di sana. Ia mengubah konsep penyembuhannya menjadi sebuah tontonan yang ‘berseni’ dan dramatis dengan melibatkan banyak unsur dramatis, seperti musik dan asap.

Awal kejatuhan Mesmer bermula ketika Pada tahun 1784, Raja Louis XVI menunjuk empat orang sebagai komisi penyelidik fenomena Magnetism yang dipraktekkan Elson. Komisi ini meminta Raja Louis untuk menunjuk lima orang tambahan dari Royal Academy

of Science untuk mendukung kinerja mereka, penunjukkan ini

termasuk melingkupi Antoine Lavoisier (ahli kimia), Joseph-Ignace Guillotin (ahli kejiwaan), Jean Sylvain Bailly (ahli astronomi) dan Benjamin Franklin (duta besar Amerika).

Komisi ini melakukan penyelidikan atas praktek Mesmerism, terutama untuk membuktikan keberadaan ‘aliran magnetis’ yang ia suarakan, sayangnya saat itu pemahaman akan ‘energi’ belumlah muncul, sehingga konsep aliran magnetis yang Mesmer perkenalkan ditafsirkan sebagai cairan (fluida) yang bersifat fisik (kasat mata), hal ini membuat teori Mesmer dianggap tak beralasan karena dilakukan dengan cara apa pun keberadaan cairan ini tidak dapat ditemukan dalam tubuh manusia. Ditambah lagi penyelidikan ini bukan dilakukan pada Mesmer langsung sebagai penemunya, melainkan kepada Elson sebagai praktisi yang belajar pada Mesmer, yang tentu kesulitan menjelaskan secara detail dibandingkan Mesmer.

Akhirnya komisi penyelidik menyimpulkan bahwa penyembuhan yang dilakukan menggunakan Mesmerism-Magnetism hanyalah pengaruh dari imajinasi semata (efek placebo). Yang tidak diketahui banyak orang, salah satu komisioner bernama Antoine Laurent de Juissieu sebenarnya menuliskan catatan pribadi yang berlawanan dengan komisioner lain, ia menyatakan bahwa sebenarnya teori

Mesmerism adalah kredibel adanya dan layak diselidiki lebih jauh.

Keterbatasan data dari penyelidikan dan ditambah dengan adanya konflik kepentingan dari beberapa praktisi medis yang merasa prakteknya dirugikan oleh Mesmer berujung pada disudutkannya Mesmer dan ia pun memutuskan menarik diri. Di kemudian hari para murid Mesmer-lah, seperti Armand-Marie-Jacque de Chastenet dan Marquis de Pusyegur yang meneruskan perkembangan keilmuan ini dan membentuk komunitas khusus pelestari keilmuan Mesmerism.

Meski sempat hilang selama beberapa ratus tahun lamanya, bukan berarti keilmuan Mesmerism punah, karena beberapa murid Mesmer terus mengembangkannya, meski secara sembunyi-sembunyi dan menyesuaikannya dengan keilmuan modern yang berkembang. Baru di

kemudian hari ketika Albert Einstein mengembangkan teori relativitasnya yang juga menjadi dasar fisika kuantum, keilmuan

Mesmerism mulai bisa dijelaskan, ternyata apa yang Mesmer kenal

sebagai ‘medan magnet tak kasat mata’ di jamannya dulu adalah apa yang kita kenal sebagai ‘energi’ sekarang ini.

Semakin terbukanya cara orang menerima penyembuhan berbasis energi membuat keilmuan Mesmerism kembali mencuat, terlebih dengan adanya seorang tokoh bernama Dr. Marco Paret sebagai pelestari keilmuan ini. Dr. Paret ‘menghidupkan’ kembali keilmuan ini dengan mengumpulkan berbagai literatur Mesmerism sebagai sarana penunjang data keilmiahannya, untuk mengemasnya dengan cara yang berbeda dengan Hipnosis-Hipnoterapi modern, maka Dr. Paret sekarang ini memperkenalkan Mesmerism sebagai Non-Verbal

Hypnosis, ia pun dikenal sebagai ‘Father of Mesmerism - Rebirthing’.

Apakah pemahaman Mesmerism bersifat imajiner atau mistis? Sebetulnya tidak juga, sebagai seorang yang juga mempelajari keilmuan ini saya mendapati bahwa pemahaman yang diajarkan dalam

Mesmerism pun sepenuhnya ilmiah, hanya saja perspektifnya perlu

dipahami dengan sudut pandang yang tepat, serta hati dan pikiran yang terbuka untuk memahaminya.