• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM

FRISCA JOHAR REPRESENTASI SOSIAL TERHADAP PROGRAM SIMPAN PINJAM UNTUK KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) PNPM

MANDIRI PEDESAAN (Kasus: Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan,

Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan NURMALA K.

PANDJAITAN

Salah satu masalah khusus yang sedang berkembang di Indonesia adalah kemiskinan. Kemiskinanyang dihadapi tidak hanya sebatas kemiskinan secara ekonomi, akan tetapi juga bersifat non ekonomi, seperti terbatasnya akses terhadap pengetahuan dan keterampilan, produktivitas yang rendah, terbatasnya akses terhadap partisipasi dan pembangunan, dan lain sebagainya. Menyikapi hal tersebut, pemerintah mencanangkan program pengentasan kemiskinan yang salah satu diantaranya adalah Program Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Pedesaan yang berupa kegiatan pemberian pinjaman kepada kelompok perempuan sebagai tambahan modal usaha ekonomi. Pengimplementasian Program SPP PNPM tidak selalu berjalan mulus. Banyak terjadi permasalahan dalam pelaksanaan program SPP PNPM yaitu berupa kemacetan pengembalian pinjaman pada peserta program, penyalahgunaan pemanfaatan uang pinjaman, dan ketidaktepatan sasaran program.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi representasi Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan; 2) mengidentifikasi hubungan antara tingkat keterlibatan peserta program SPP PNPM Mandiri Pedesaan terhadap bentuk- bentuk representasi sosial Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan; serta 3) mengidentifikasi hubungan representasi sosial Program SPP PNPM Mandiri Pedesaan terhadap perilaku peserta program dalam memanfaatkan dana SPP PNPM Mandiri Pedesaan.

Unit analisis yang digunakan adalah individu peserta program yang menerima dana SPP PNPM Mandiri Pedesaan, dengan populasi yang terdiri dari masyarakat Desa Gunung Menyan yang menjadi peserta Program SPP PNPM. Responden berjumlah 52 orang yang dipilih secara acak dari tiga belas kelompok perempuan penerima pinjaman SPP PNPM Mandiri Pedesaan yang terdapat di Desa Gunung Menyan. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

   

primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS for windows 13.0 dengan uji korelasi Chi-Square (x2).

Representasi sosial Program SPP PNPM dapat dibedakan dalam empat tipe, yaitu: I) SPP PNPM adalah pinjaman, II) Program SPP PNPM memuaskan, III) pinjaman SPP PNPM mengkhawatirkan, dan IV) pinjaman SPP PNPM bermanfaat. Representasi sosial Program SPP PNPM yang terbentuk hanya secara umum atau representasi sosial komunitas, dan bukan secara khas dari setiap kelompok yang terlibat. Walaupun berada pada satu kelompok yang sama, representasi sosial program SPP PNPM yang terbentuk pada anggota kelompok berbeda-beda. Sebagian besar responden yang menjadi anggota kelompok peserta program merepresentasikan Program SPP PNPM sebagai pinjaman (65,45 persen). Representasi sosial “SPP PNPM sebagai pinjaman” tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi dua makna yang berbeda, yaitu makna “SPP PNPM sebagai Pinjaman” yang bermakna positif dan makna “SPP PNPM sebagai Pinjaman” yang bermakna negatif. Responden dengan representasi sosial “SPP PNPM sebagai Pinjaman” yang bermakna positif menganggap bahwa pinjaman harus dibayar secara teratur setiap bulannya, sedangkan responden pada representasi “SPP PNPM sebagai Pinjaman” yang bermakna negatif merasakan bahwa membayar pinjaman SPP sulit dan harus selalu memikirkan cara membayar cicilan karena mereka tidak memiliki uang.

Responden pada masing-masing tipe representasi sosial mengenai program SPP PNPM memiliki beberapa perbedaan karakteristik, yaitu pada aspek usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan sumber penghasilan keluarga. Selain itu responden juga memiliki perbedaan dari segi tingkat keterlibatan terhadap program (terdiri dari tingkat partisipasi dan intensitas komunikasi), serta perilaku dalam mengikuti program. Sebagian besar responden memiliki tingkat partisipasi yang sedang dan intensitas komunikasi yang tinggi. Pada aspek perilaku sebagian besar responden berperilaku tidak patuh dalam mengikuti program, yaitu menggunakan uang pinjaman tidak sepenuhnya untuk memodali usaha mereka, membayar pinjaman dengan tidak tepat waktu (menunggak), dan terkadang membayar pinjaman tidak sesuai dengan jumlah yang ditetapkan.

Tingkat partisipasi tidak memiliki hubungan dengan representasi sosial program SPP PNPM. Dengan demikian, hipotesa yang menyatakan “diduga ada hubungan antara tingkat keterlibatan terhadap representasi sosial Program SPP PNPM” ditolak. Hubungan antara tingkat partisipasi dan representasi sosial Program SPP PNPM tidak memiliki pola yang jelas. Selain itu, intensitas komunikasi responden, yang sebagian besar memiliki intensitas komunikasi tinggi, juga tidak memiliki hubungan dengan representasi sosial yang responden miliki mengenai program SPP PNPM. Hal tersebut terjadi karena tingginya intensitas komunikasi yang dimiliki sebagian besar responden dari masing- masing tipe representasi bukan disebabkan oleh seringnya mereka berdiskusi mengenai program, tetapi karena pada umumnya tiap-tiap anggota pada satu kelompok memiliki rumah yang berdekatan sehingga mereka sering berinteraksi satu sama lain.

Meskipun tingkat partisipasi dan intensitas komunikasi tidak memiliki hubungan dengan representasi sosial Program SPP PNPM, representasi sosial Program SPP PNPM memiliki hubungan dengan perilaku responden dalam mengikuti program. Dengan demikian, hipotesa yang menyatakan “diduga ada hubungan antara representasi sosial program dengan perilaku responden dalam mengikuti program” diterima. Namun, faktor konteks nampaknya turut membentuk perilaku responden dalam mengikuti program. Kehidupan peserta program yang miskin mengakibatkan mereka sulit untuk tepat waktu dalam membayar pinjaman, meskipun mereka memahami bahwa dana SPP PNPM adalah pinjaman dan terdapat aturan-aturan dalam pengembaliannya.  

   

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:

Nama : Frisca Johar

NRP : I34070010

Program Studi : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul Skripsi : Representasi Sosial Program Simpan Pinjam untuk

Kelompok Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Pedesaan (Kasus: Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA NIP. 19591114 198811 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003 Tanggal Lulus :

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SIMPAN PINJAM UNTUK KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) PNPM MANDIRI PEDESAAN (KASUS: DESA GUNUNG MENYAN, KECAMATAN PAMIJAHAN, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

                             Bogor, 21Januari 2011 Frisca Johar I34070010