• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Ekonomi

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 59-66)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.3 MISI KETIGA: Membangun ekonomi kerakyatan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya

7.3.1 Fungsi Ekonomi

7.3.1.1 Urusan Perhubungan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Perhubungan adalah:

1. Masih kurangnya sarana, prasarana dan fasilitas perhubungan.

2. Belum tersedianya peta jaringan transportasi dan tatanan transportasi lokal.

3. Belum optimalnya pelayan terminal.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Perhubungan adalah :

1. Terciptanya pelayanan angkutan yang tertib, aman dan lancar. 2. Tersedianya prasarana, fasilitas perlengkapan dan fasilitas

pendukung jalan.

3. Meningkatnya pembangunan dermaga dan fasilitasnya.

4. Terlaksanya pembangunan unit uji kelayaikan kendaraan bermotor.

Kebijakan. Kebijakan urusan Perhubungan diarahkan pada: 1. Peningkatan peran transportasi untuk mendukung

pengembangan ekonomi kerakyatan.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana serta fasilitas perhubungan yang berbasis pada pelayanan masyarakat.

Program. Program urusan Perhubungan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. 2. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan. 3. Program peningkatan kelayakan pengoperasian kendaraan

bermotor.

4. Program peningkatan pelayanan angkutan. 7.3.1.2 Urusan Tenaga Kerja

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Tenaga Kerja adalah:

1. Terbatasnya kualitas SDM pencari kerja dan tenaga kerja. 2. Masih rendahnya pemahaman dan pelaksanaan peraturan

3. Masih banyaknya pencari kerja yang belum tertampung dibeberapa lapangan usaha.

4. Masih kurangnya pemahaman pengusaha dan tenaga kerja terhadap peraturan perundangan-undangan dibidang ketenagakerjaan.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Tenaga Kerja adalah:

1. Pembinaan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja. 2. Peningkatan ketrampilan sumber daya manusia tenaga kerja. 3. Mengurangi angka pengangguran dan penciptaan lapangan

pekerjaan.

Kebijakan. Kebijakan urusan Tenaga Kerja diarahkan pada:

1.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pencari kerja dan

tenaga kerja serta peningkatan penghasilan tenaga kerja.

2.

Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja.

Program. Program urusan Tenaga Kerja yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1.

Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

2.

Program peningkatan kesempatan kerja.

3.

Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. 7.3.1.3 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah:

1. Masih lemahnya manajemen koperasi dan UMKM.

2. Akses permodalan bagi koperasi dan UMKM masih rendah. 3. Terbatasnya akses teknologi dan pemasaran bagi IKM.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah:

1. Meningkatnya kemampuan manajerial UMKM.

2. Meningkatnya akses modal koperasi dan UMKM. 3. Meningkatnya volume usaha koperasi dan UMKM.

Kebijakan. Kebijakan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan:

1. Pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan koperasi dan UMKM.

2. Peningkatan pemanfaatan sumber daya lokal.

Program. Program urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM.

2. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. 3. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

7.3.1.4 Urusan Penanaman Modal

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Penanaman Modal adalah:

1. Kurangnya optimalnya promosi potensi investasi daerah dan pengelolaan asset daerah.

2. Proses optimalnya pelayanan perijinan yang mendukung investasi.

3. Belum kondusifnya iklim investasi daerah.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Penanaman Modal adalah:

1. Meningkatnya penanaman modal di daerah.

2. Meningkatnya pengelolaan investasi dan aset daerah.

3. Berkurangnya faktor-faktor penghambat perkembangan/realisasi investasi.

Kebijakan. Kebijakan urusan Penanaman Modal diarahkan pada: 1. Meningkatkan pelayanan perijinan investasi.

2. Optimalisasi penerapan standar pelayanan minimal di bidang investasi.

3. Mempromosikan potensi sumberdaya daerah.

Program. Program urusan Penanaman Modal yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi. 2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi. 3. Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana

daerah.

7.3.1.5 Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah:

1. Belum optimalnya pemberdayaan potensi lokal.

2. Belum terbatasnya tingkat kemampuan dan partisipasi masyarakat.

3. Masih tingginya angka kemiskinan.

4. Belum optimalnya keterlibatan lembaga sosial masyarakat dalam pembangunan.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah:

1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. 2. Berkurangnya jumlah warga miskin.

3. Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat. Kebijakan. Kebijakan urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa diarahkan pada:

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan lembaga sosial dalam pembangunan.

2. Menstimulasi swadaya masyarakat khususnya masyarakat desa. 3. Meningkatkan program pengentasan kemiskinan.

Program. Program urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

7.3.1.6 Urusan Pertanian

7.3.1.6.1 Pertanian dan Perkebunan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Pertanian adalah:

1. Terbatasnya luas lahan pertanian dan perkebunan.

2. Tingkat produktivitas pertanian dan perkebunan yang relatif masih terbatas.

3. Intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi pertanian dan perkebunan belum sepenuhnya dilaksanakan.

4. Kondisi prasarana dan sarana pengairan yang masih terbatas. 5. Terbatasnya dukungan teknologi pertanian.

6. Belum optimalnya perlindungan tanaman pangan dan hasil perkebunan.

7. Masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia petani.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Pertanian adalah:

1. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi untuk memantapkan ketahanan pangan.

3. Peningkatan intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi pertanian dan perkebunan.

4. Meningkatnya penanganan pasca panen.

5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengairan yang masih terbatas.

6. Meningkatnya dukungan teknologi. 7. Meningkatnya perlindungan tanaman.

8. Peningkatan kualitas sumber daya manusia petani. Kebijakan. Kebijakan urusan Pertanian diarahkan pada: 1. Pembangunan dan pemulihan prasarana dan sarana. 2. Pemanfaatan dan perluasan usaha.

3. Pengembangan kualitas sumber daya manusia. 4. Mengembangkan sentra produksi unggulan daerah. 5. Pengembangan agribisnis di daerah.

6. Peningkatan pemasaran hasil.

Program. Program Pertanian dan Perkebunan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program peningkatan kesejahteraan petani.

2. Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan).

3. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.

4. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan.

5. Program peningkatan produksi pertanain/perkebunan.

6. Program pemberdayaan penyuluhan pertanian/perkebunan lapangan.

7. Program pengembangan agribisnis perkebunan. 8. Program peningkatan sarana prasarana pertanian.

9. Program peningkatan penerapan teknologi produksi, pengolahan produksi dan pasca panen.

7.3.1.6.2 Peternakan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Peternakan adalah:

1. Masih terbatasnya jumlah populasi ternak.

2. Terbatasnya ketersediaan teknologi peternakan, misalnya dalam hijauan pakan ternak.

3. Belum optimalnya pengelolaan kesehatan hewan.

4. Belum optimalnya pembudidayaan ternak jenis unggul. 5. Keterbatasan kualitas sumber daya manusia peternak.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Peternakan adalah:

1. Peningkatan produksi peternakan.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi untuk memantapkan ketahanan pangan hewani.

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia peternak.

4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana peternakan yang masih terbatas.

5. Meningkatnya dukungan teknologi hasil ternak. 6. Meningkatnya pengelolaan kesehatan hewan.

Kebijakan. Kebijakan urusan Peternakan diarahkan pada: 1. Pembangunan dan pemulihan prasarana dan sarana

peternakan.

2. Pemanfaatan dan perluasan usaha peternakan.

3. Pengembangan kualitas sumber daya manusia peternak. 4. Mengembangkan sentra produksi peternakan unggulan daerah. 5. Peningkatan pemasaran hasil peternakan.

Program. Program urusan Peternakan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. 2. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. 3. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan. 4. Program pengembangan agribisnis peternakan.

7.3.1.7 Urusan Kehutanan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Kehutanan adalah:

1. Masih adanya lahan kritis dan penanganannya masih belum optimal.

2. Masih lemahnya pengelolaan kehutanan secara tertib dan berkelanjutan.

3. Masih kurangnya partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam dukungan penyelamatan, pemulihan, pemeliharaan dan pemberdayaan sumberdaya alam dan hutan.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Kehutanan adalah:

1. Meningkatnya penanganan lahan kritis.

2. Terpenuhi/tersedianya sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pengembangan kehutanan.

3. Berkembang/meningkatnya kesadaran dan parsipasi masyarakat terhadap dukungan pengelolaan nilai-nilai potensi sumber daya alam dan hutan (SDA/SDH).

Kebijakan. Kebijakan urusan Kehutanan diarahkan pada:

1. Peningkatan penanganan lahan kritis (pelestarian sumber daya hutan).

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya alam dan hutan (SDA/SDH) secara tertata yang saling sinergi antara sektor/sub sektor yang ada.

3. Meningkatkan prasarana dan sarana kehutanan dalam rangka pengembangan kawasan/wilayah hutan.

Program. Program urusan Kehutanan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan. 2. Program rehabilitasi hutan dan lahan.

3. Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan. 4. Program perencanaan dan pengembangan hutan.

5. Program pengembangan fungsi hidrologis. 6. Program peningkatan produksi kehutanan.

7. Program peningkatan pembinaan masyarakat desa hutan.

7.3.1.8 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Energi dan Sumber Daya Mineral adalah:

1. Banyaknya pertambangan rakyat dengan motif ekonomi yang cenderung merusak lingkungan.

2. Masih adanya wilayah yang belum terjangkau listrik. 3. Belum terkendalinya usaha pertambangan rakyat. 4. Masih terbatasnya sumber-sumber energi alternatif. 5. Belum tersedianya peta potensi pertambangan.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Energi dan Sumber Daya Mineral adalah:

1. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam.

2. Terselenggaranya pengawasan dan pengendalian aktivitas pertambangan agar ramah lingkungan.

3. Meningkatnya penyediaan energi listrik non PLN (sumber energi alternatif).

4. Tersedianya peta potensi pertambangan.

Kebijakan. Kebijakan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral diarahkan pada:

1. Monitoring kegiatan penambangan (penegakan hukum). 2. Pemerataan energi listrik bagi seluruh rakyat.

3. Peningkatan pengembangan sumber-sumber energi alternatif. Program. Program urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan. 2. Program pembinaan dan pengembangan bidang

ketenagalistrikan.

7.3.1.9 Urusan Kelautan dan Perikanan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Kelautan dan Perikanan adalah:

1. Pemanfaatan potensi lahan budidaya belum optimal. 2. Daya dukung lingkungan pertambakan mulai menurun. 3. Keterbatasan modal pelaku perikanan (pembudidaya,

nelayan,pengolah, masy pesisir).

4. Tumpang tindih kewenangan pengelolaan Sumber Daya Peisisr dan Pulau-pulau Kecil antar dan inter Satuan Kerja.

5. Lemahnya penegakan hukum oleh aparat terkait.

6. Terjadinya kerusakan ekosistem pantai seperti adanya abrasi, kondisi hutan mangrove yang kritis serta kerusakan terumbu karang dan sedimentasi.

7. Sebagian besar nelayan di Kabupaten Jepaara merupakan nelayan tradisional dengan karakteristik sosial budaya yang belum kondusif untuk suatu kemajuan/penggunaan teknologi. 8. Struktur armada penangkapan sebagian besar masih tradisional

dengan kemampuan IPTEK yang masih rendah pula.

9. Masih minimnya sarana prasarana untuk budidaya dan penangkapan.

10. Tingginya biaya produksi yang tidak diimbangi peningkatan harga jual komoditas perikanan

11. Belum optimalnya penanganan pasca panen dan jaringan pemasaran

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Kelautan dan Perikanan adalah:

1. Peningkatan pengolahan dan pemasaran produksi perikanan. 2. Berkembangnya kawasan budidaya.

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia petani nelayan. 4. Berkembangnya partisipasi petani nelayan dalam pengawasan

dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan, disertai dengan penegakan hukum.

5. Meningkatnya penanganan/mitigasi nelayan pasca bencana alam di laut.

6. Peningkatan produksi perikanan dan kelautan.

7. Terwujudnya pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut.

8. Peningkatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

9. Optimalnya pemanfaatan potensi lahan kelautan dan perikanan belum optimal.

10. Meningkatnya dukungan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kelautan dan perikanan.

Kebijakan. Kebijakan urusan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada:

1. Mengupayakan pemanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara berkelanjutan, optimal, dan efektif.

2. Mengupayakan peningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

3. Mengupayakan mengembangkan sisten hukum, mekanisme hukum dan kelembagaan secara proporsional.

4. Mengupayakan peningkatan pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

5. Mengupayakan meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan SDM kelautan dan perikanan.

6. Mengupayakan penerapan iptek dan manajemen profesional pada setiap rantai usaha bidang kelautan dan perikanan

7. Mengupayakan rerehabilitasi ekosistem habitat pesisir, laut dan perairan tawar.

8. Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana bidang kelautan dan perikanan untuk pelayanan masyarakat

9. Mengupayakan peningkatan pemanfaatan sistem informasi kelautan dan perikanan secara terpadu (SIKPT)

10. Mengupayakan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pesisir

11. Mengupayakan menanamkan wawasan kelautan pada seluruh masyarakat, utamanya generasi muda.

12. Mengupayakan mengembangkan dan memperkuat jaringan ekonomi pasar perikanan.

Program. Program urusan Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.

2. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar.

3. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

4. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan.

5. Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut.

6. Program peningkatan mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut.

7. Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat.

8. Program peningkatan manajemen produksi budidaya perikanan. 9. Program pengembangan perikanan tangkap.

10. program pengembangan sistem penyuluhan perikanan.

11. Program peningkatan dan penguasaan teknologi budidaya dan penangkapan.

12. Program pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut. 13. Program peningkatan sarana dan prasarana nelayan.

7.3.1.10 Urusan Perdagangan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Perdagangan adalah:

1. Menurunnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung sistem distribusi barang.

2. Terbatasnya kemampuan kesiapan pengusaha kecil dan menengah dalam mengantisipasi era globalisasi.

3. Belum stabilnya kondisi perekonomian untuk mendukung peningkatan ekspor.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Perdagangan adalah:

1. Meningkatnya ekspor komoditas non migas. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas perdagangan. 3. Meningkatnya kualitas pelayanan perdagangan.

4. Meningkatnya ketertiban penataan pusat perdagangan. Kebijakan. Kebijakan urusan Perdagangan diarahkan pada: 1. Mengembangkan sarana dan prasarana perdagangan yang

layak.

2. Meningkatkan pangsa pasar lokal, regional, nasional dan internasional.

3. Peningkatan ketertiban pusat perdagangan.

Program. Program urusan Perdagangan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

2. Program peningkatan dan pengembangan ekspor.

3. Prpgram peningkatan efisiensi dan perdagangan dalam negeri. 4. Program peningkatan prasarana dan sarana perdagangan. 5. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.

7.3.1.11 Urusan Perindustrian

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Perindustrian adalah:

1. Keterbatasan bahan baku industri dari luar daerah.

2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan IKM.

3. Terbatasnya akses pasar (daya saing) dan permodalan. 4. Terbatasnya dukungan teknologi.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Perindustrian adalah:

1. Meningkatnya ketersediaan bahan baku industri dari luar daerah.

2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan IKM.

3. Meningkatnya akses modal, pasar dan teknologi.

Kebijakan. Kebijakan urusan Perindustrian diarahkan pada: 1. Menjamin ketersediaan bahan baku.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia IKM.

3. Meningkatnya akses IKM terhadap modal, pasar dan teknologi. 4. Meningkatkan sarana dan prasarana perindustrian.

Program. Program urusan Perindustrian yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pengembangan industri kecil dan menengah. 2. Program peningkatan kemampuan teknologi industri. 3. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial. 7.3.1.12 Urusan Transmigrasi

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Transmigrasi adalah:

1. Rendahnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi.

2. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang prosedur transmigrasi.

3. Transmigrasi dianggap hal yang tidak menyenangkan. 4. Terbatasnya daerah tujuan transmigrasi.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Transmigrasi adalah:

1. Terlaksananya koordinasi teknis penempatan transmigran. 2. Proses untuk transmigrasi dapat diketahui masyarakat.

Kebijakan. Kebijakan urusan Transmigrasi diarahkan pada:

1. Penyebarluasan program transmigrasi pada masyarakat sasaran.

2. Mempermudah prosedur pelayanan transmigrasi.

Program. Program urusan Transmigrasi yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pengembangan wilayah transmigrasi. 2. Program transmigrasi regional.

7.3.2 Fungsi Lingkungan Hidup

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 59-66)