• Tidak ada hasil yang ditemukan

MISI KELIMA: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan pelayanan pendidikan, derajat kesehatan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 69-74)

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.5 MISI KELIMA: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan pelayanan pendidikan, derajat kesehatan

dan kesejahteraan masyarakat.

Langkah-langkah dalam upaya pelaksanaan misi lima dilakukan melalui beberapa rumpun fungsi yaitu: 1) Pendidikan, yang terdiri atas beberapa urusan yaitu: a) Pendidikan, b) Pemuda dan Olah Raga; 2) Kesehatan, yang tediri atas beberapa urusan, yaitu: a) Kesehatan, b) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; 3) Perlindungan Sosial, yang terdiri atas beberapa urusan, yaitu: a) Kependudukan dan Catatan Sipil, b) Sosial; 4) Perumahan dan Fasilitas Umum, yang terdiri atas beberapa urusan, yaitu: a) Pekerjaan Umum, b) Perumahan.

7.5.1 Fungsi Pendidikan 7.5.1.1 Urusan Pendidikan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Pendidikan adalah:

1. Manajemen pendidikan belum berjalan secara efektif dan efisien.

2. Jumlah kelulusan pada pendidikan dasar (SMP/MTs) masih rendah.

3. Ruang kelas pada pendidikan dasar (SD) banyak yang tidak dapat berfungsi dengan optimal.

4. Kualitas lulusan pada pendidikan menengah kejuruan belum memenuhi tuntutan pasar.

5. Sarana penunjang pendidikan belum tersedia secara merata. 6. Rendahnya minat baca masyarakat.

7. Rendahnya jumlah siswa yang menikmati pendidikan menengah.

8. Kualitas tenaga pendidik dan kependidikan belum sesuai standar.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Pendidikan adalah:

1. Terlaksananya pemerataan dan perluasan akses belajar.

2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

3. Terlaksananya Wajar Dikdas 9 tahun.

4. Terlaksananya uji kompetensi dan sertifikasi tenaga pendidik. 5. Berkurangnya siswa putus sekolah.

6. Berkurangnya keaksaraan fungsional.

7. Meningkatnya jumlah pengunjung dan jumlah anggota perpustakaan daerah.

Kebijakan. Kebijakan urusan Pendidikan diarahkan pada: 1. Pemenuhan anggaran pendidikan sesuai regulasi.

2. Meningkatkan APK dan APM.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

4. Meningkatkan mutu lulusan yang berakhlaq mulia berdasarkan iptek.

5. Meningkatkan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan. 6. Peningkatan minat baca masyarakat.

7. Pemberian bea siswa bagi keluarga miskin.

8. Peningkatan akses layanan pendidikan kelompok masyarakat desa terpencil.

Program. Program urusan Pendidikan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1.

Program pendidikan anak usia dini.

2.

Program Wajar Dikdas 9 Tahun.

3.

Program pendidikan menengah.

4.

Program pendidikan non formal.

5.

Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

6.

Program pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan.

7.

Program manajemen pelayanan pendidikan. 7.5.1.2 Urusan Pemuda dan Olah Raga

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Pemuda dan Olah Raga adalah:

1. Belum optimalnya aktivitas dan kegiatan kepemudaan. 2. Kurangnya kualitas sarana dan prasarana olah raga.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Pemuda dan Olah Raga adalah:

1. Meningkatnya aktivitas kepemudaan di daerah.

2. Meningkatnya motivasi kegiatan-kegiaan pemuda, olah raga dan pramuka.

3. Meningkatnya sarana dan prasarana olah raga di daerah.

Kebijakan. Kebijakan urusan Pemuda dan Olah Raga diarahkan pada:

1. Meningkatkan motivasi kegiatan-kegiaan pemuda, olah raga dan pramuka.

Program. Program urusan Pemuda dan Olah Raga yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah :

1. Program peningkatan peran serta kepemudaan. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga. 3. Program pembinaan dan pemsayarakatan olah raga.

7.5.2 Fungsi Kesehatan 7.5.2.1 Urusan Kesehatan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Kesehatan adalah:

1. Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) belum sepenuhnya mendukung pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dan masih muncul masalah kesehatan (gizi, kesehatan lingkungan, penyakit menular dan lainnya).

2. Kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan masih belum optimal.

3. Kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan masih kurang, dan belum merata sesui standar pelayanan kesehatan.

4. Belum memadainya dukungan prasarana dan sarana kesehatan. 5. Belum semua program pelayanan kesehatan mencapai standar

pelayanan minimal (SPM).

6. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Kesehatan adalah:

1. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan untuk mendukung PHBS.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan.

3. Peningkatan pemerataan dan profesionalisme tenaga kesehatan.

4. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.

5. Peningkatan program kesehatan sehingga terpenuhinya standar pelayanan minimal.

6. Peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan bagi warga miskin.

Kebijakan. Kebijakan urusan Kesehatan diarahkan pada: 1. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.

2. Peningkatan kuantitas kualitas dan pelayanan kesehatan.

3. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui dukungan pembiayaan, jangkauan dan sasaran pelayan kesehatan

4. Peningkatan peran serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.

5. Peningkatan pelayanan rawat jalan pada Puskesmas, Pustu dan Polindes secara cuma-cuma (gratis).

Program. Program urusan Kesehatan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program obat dan perbekalan kesehatan. 2. Program upaya kesehatan masyarakat. 3. Program perbaikan gizi masyarakat.

4. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. 5. Program standarisasi pelayanan kesehatan.

6. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu dan jaringannya.

7. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin.

8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Rumah Sakit Daerah.

9. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 10. Program promosi Rumah Sakit.

11. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan. 12. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. 13. Program pengembangan lingkungan sehat.

14. Program manajemen pelayanan kesehatan.

7.5.2.2 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah:

1. Menurunnya pencapaian peserta KB MKJP. 2. Rendahnya peran pria dlm program KB.

3. Jumlah kader terbatas dengan pendidikan bervariasi.

4. Masih terbatasnya Kader KB.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah:

1. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang KB dan kesehatan reproduksi.

2. Meningkatnya ketersediaan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin.

3. Meningkatnya derajat kesehatan ibu, bayi dan anak.

4. Meningkatnya partisispasi masyarakat dalam program KB dan penurunan kenakalan remaja.

5. Meningkatnya jumlah Kader KB.

Kebijakan. Kebijakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada:

1. Menata kembali pengelolaan program KB.

2. Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB.

3. Memperkuat sumber daya manusia operasional program KB. 4. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui

pelayanan KB.

Program. Program urusan Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program Keluarga Berencana.

2. Program kesehatan reproduksi remaja. 3. Program pelayanan kontrasepsi.

4. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri.

5. Parogram promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan masyarakat.

6. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR.

7.5.3 Fungsi Perlindungan Sosial

7.5.3.1 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah:

1.

Belum optimalnya manajemen pengelolaan administrasi kependudukan.

2.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk kepemilikan Akta Catatan Sipil.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah:

1.

Meningkatkan kualitas manajemen kependudukan.

2.

Meningkatkan jumlah kepemilikan Akta Cacatan Sipil.

Kebijakan. Kebijakan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil diarahkan pada:

1.

Peningkatan manajemen pengelolaan administrasi kependudukan.

2.

Peningkatan pelayanan Akta Cacatan Sipil.

Program. Program urusan Kependudukan dan Catatan Sipil yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1.

Program penataan administrasi kependudukan.

2.

Program peningkatan kualitas manajemen kependudukan. 7.5.3.2 Urusan Sosial

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Sosial adalah:

1. Masih banyaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial. 2. Masih banyak keluarga yang memiliki rumah tidak layak huni. 3. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam organisasi sosial,

Karang Taruna dan Pekerja Sosial Masyarakat.

4. Meningkatnya penggunaan nafza.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Sosial adalah: 1. Mengurangi dan mencegah penyandang masalah kesejahteraan

sosial.

2. Meningkatnya kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

3. Meningkatnya kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS.

4. Meningkatnya pelayanan sosial bagi anak terlantar, yatim piatu, jompo.

5. Terselenggaranya kegiatan keagamaan dan bantuan tempat ibadah

Kebijakan. Kebijakan urusan Sosial diarahkan pada :

1. Memberdayakan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.

2. Meningkatkan fasilitasi tempat pelayanan sosial. 3. Meningkatkan kehidupan beragama.

4. Menanggulangi penggunaan nafza.

5. Pengentasan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Program. Program urusan Sosial yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1. Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.

2. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial. 3. Program pembinaan anak terlantar.

4. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma. 5. Program pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo.

6. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya).

7.5.4 Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum 7.5.4.1 Urusan Pekerjaan Umum

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Pekerjaan Umum adalah:

1.

Kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan masih belum mampu menampung kebutuhan lalu lintas dan pengembangan perekonomian.

2.

Penurunan fungsi bendung dan saluran irigasi karena usia dan terbatasnya pemeliharaan.

3.

Rendahnya kualitas prasarana dan sarana pengendalian banjir.

4.

Masih tingginya potensi kebakaran.

5.

Masih kurangnya taman untuk publik (open space).

6.

Rendahnya pengamanan bangunan publik.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Pekerjaan Umum adalah:

1.

Terwujudnya kualitas jalan bagi jalan-jalan yang strategis dan mempunyai road demand yang tinggi.

2.

Meningkatnya kapasitas jaringan irigasi dan pemanfaatan air irigasi.

3.

Meningkatnya kapasitas daerah aliran sungai.

4.

Tersedianya penanganan kebakaran yang berkualitas, termasuk pengamanan bangunan publik.

5.

Terwujudnya ruang publik yang representatif.

Kebijakan. Kebijakan urusan Pekerjaan Umum diarahkan pada:

1.

Meningkatkan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan

wilayah dengan pelayanan jalan interkoneksi antar bagian wilayah serta peningkatan kapasitas jalan

2.

Meningkatkan pengelolaan dan pemenuhan kebutuhan air irigasi bagi kegiatan pertanian serta optimalisasi pemanfaatan air irigasi bagi pertanian

3.

Meningkatkan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk pencegahan banjir

4.

Meningkatkan kapasitas penaggulangan kebakaran.

5.

Mewujudkan bertambahanya ruang publik.

Program. Program urusan Pekerjaan Umum yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1.

Program pembangunan jalan dan jembatan.

2.

Program rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan.

3.

Program pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong.

4.

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya.

5.

Program penyediaan dan pengelolaan air baku.

6.

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.

7.

Program peningkatan kualitas air bersih pedesaan.

8.

Program pembangunan infrastruktur kelurahan dan pedesaan. 7.5.4.2 Urusan Perumahan

Masalah. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Perumahan adalah:

1.

Masih adanya letak perumahan yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan, akibat rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat.

2.

Masih terdapat rumah yang tidak layak huni.

3.

Terbatasnya fasilitas perumahan.

4.

Belum meratanya pemenuhan kebutuhan air bersih pedesaan akibat keterbatasan sumber air baku.

5.

Terbatasnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan masyarakat, seperti: rumah sakit, sekolah, perdagangan, olah raga.

6.

Peningkatan volume timbulan sampah yang semakin besar, kurangnya prasarana dan prasarana pendukung.

7.

Masih terbatasnya penyediaan dan pengelolaan ruang terbuka hijau yang seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk.

8.

Penyediaan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) masih

belum sebanding dengan kebutuhan.

Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai pada urusan Perumahan adalah

1.

Meningkatnya kesesuaian letak perumahan dengan peruntukan lahan.

2.

Menurunnya jumlah rumah yang tidak layak huni.

3.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas fasilitas perumahan.

4.

Meratanya pemenuhan kebutuhan air bersih pedesaan.

5.

Terbangunnya sarana dan prasarana air bersih/air minum pedesaan dengan kuantitas dan kualitas yang baik.

6.

Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik yang memadai, seperti: rumah sakit, sekolah, pasar, olah raga, dan lain-lain.

7.

Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan sampah yang memadai.

8.

Terbangunnya taman baru sejalan dengan meningkat jumlah penduduk.

9.

Tercapainya penyediaan PJU secara memadai.

Kebijakan. Kebijakan urusan Perumahan diarahkan pada:

1.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan akses air bersih bagi masyarakat pedesaan yang rawan air bersih.

2.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan masyarakat, seperti: rumah sakit, sekolah, pasar, olah raga, dan lain-lain.

3.

Meningkatkan fungsi prasarana dan sarana permukiman yang layak, termasuk persamapahan.

4.

Meningkatkan kebersihan, keindahan, keteduhan dan kenyamanan kota.

5.

Meningkatkan pemakaian listrik PJU sesuai dengan fungsinya.

6.

Pembangunan lampu jalan secara merata pada jalan umum

dengan efisien dan hemat energi listrik.

Program. Program Perumahan yang dilaksanakan guna pencapaian sasaran tersebut adalah:

1.

Program penyehatan lingkungan permukiman dan perbaikan lingkungan.

2.

Program pengembangan dan pengelolaan lampu jalan.

3.

Program peningkatan sistem pengelolaan taman.

4.

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.

5.

Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

7.6 MISI KEENAM: Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 69-74)