• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II QALB DALAM BERBAGAI TINJAUAN

E. Fungsi-Fungsi Qalb

Qalb merupakan suatu anugerah terindah dari Allah Swt. yang diberikan kepada manusia. Qalb juga memiliki peran yang penting dan utama karena berfungsi sebagai penggerak anggota tubuh yang lain. Pada hakikatnya, setiap aktivitas yang dilakukan itu berasal dari niat. Niat ini dilakukan oleh qalb atau hati. Kemudian baru bisa terlaksana jika qalb atau hati yang berniat menggerakkan anggota tubuh yang lainnya.28

Qalb yang membuat manusia dapat berprestasi. Kemudian jika qalb bening dan jernih, maka secara keseluruhan dalam diri seseorang akan terlihat kebeningan, kejernihan dan kebersihannya.29 Fungsi qalb tidak selamanya dapat diaplikasikan menjadi sikap atau aktivitas yang baik.

Karena baik atau buruknya sangat tergantung dengan pilihan manusia itu sendiri, hal ini sejalan dengan sabda Nabi Saw:

ا ذ إ وَ ه ل كَ د س ْلْاَ ح ل صَْت ح ل صَا ذ إَاة غْض مَ د س ْلْاَ فََِّن إ و...

َ هْي ل عَ ق ف ت مَ ها و رَ(َ ُّ ْل قْلاَ ى ه وَ لْ أَ ه ل كَ د س ْلْاَ د س فَْت د س ف َ )

Artinya: “Sesungguhnya, dalam jasad terdapat segumpal daging, jika baik.

Maka baik pula seluruhnya. Jika jelek, maka jeleklah seluruh tubuhnya.

Ingatlah bahwa ia adalah qalb (jantung).” (Riwayat al-Bukhari dari Nu’man bin Basyir)

Kata qalb dalam hadis di atas pada hakikatnya dapat diartikan dengan jantung (qalb bersifat materi serta berbentuk fisik) dan dapat juga diartikan dengan hati (qalb yang bersifat immateri serta berbentuk psikis). Qalb sering diartikan kekuatan ruhaniah dalam melakukan idrak yakni memahami, memberikan persepsi, dll. Contohnya yakni dalam mengekspresikan perasaan seseorang baik gembira atau sedih. Sesuatu yang

28 Mansyur, “Al-Qalb dalam Perspektif al-Qur’an”, 47.

29 Hernowo dan M. Deden Ridwan, Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhid:

Memperbaiki Diri Lewat Manajemen Qalbu (Bandung: Hikmah-Mizan, 2002), 226-227.

33

berpikir serta merenungkan ekspresi itu ialah qalb atau dalam bahasa Indonesia, ini dikatakan hati. Ketika ada seseorang mengatakan “hatinya hancur”. Maka, sesungguhnya yang hancur bukanlah jantungnya. Tetapi sesuatu yang hancur ialah yang berasal dari jiwa orang tersebut.30

Berikut ayat-ayat yang berkaitan dengan fungsi dari qalb, di antaranya: Qs. al-An‘ām/6: 25, Qs. al-A‘rāf/7: 179, Qs. al-Isrā’/17: 46, Qs.

Qāf/50: 37, Qs. al-Munāfiqūn/63: 3, Qs. al-Taubah/9: 87, 93 dan 127 dan Qs. Muhammad/47: 24. Sebagai contohnya mengenai fungsi qalb yakni

(Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan walaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, “Ini (al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.”

Jika ditinjau lebih jauh, ayat ini memiliki munasabah dengan ayat sebelumnya. Pada ayat sebelumnya berbicara mengenai kebohongan kaum musyrik ketika mereka ditanya di akhirat. Kemudian dalam ayat ini pun diterangkan, bahwasanya mereka juga telah mendustakan kebenaran yang mereka dengar di dunia. Mereka sungguh-sungguh mendengarkan yang disampaikan Nabi Saw. Namun Allah Swt. yang menutup hati mereka.

Sehingga mereka tidak mau mengerti. Mereka juga tidak dapat mendengar kebaikan yang dapat masuk ke dalam jiwa mereka. Begitulah keadaan mereka, yang mana saat mereka datang kepadaMu, mereka mengatakan

30 Jalaluddin Rakhmat, Membuka Tirai Kegaiban, 82.

Qur’an hanyalah dongeng-dongeng terdahulu yang diceritakan sebagai hiburan bagi orang-orang yang iseng.31

Oleh sebab itu, fungsi dari qalb sendiri yakni untuk memahami kebenaran. Namun jika qalb tersebut tertutup, sakit atau mendapat gangguan yang lainnya. Maka qalb tersebut akan sulit menerima kebenaran dan bahkan tidak bisa sama sekali menerima kebenaran.

Qalb merupakan salah satu potensi nafsāniah yang terdapat dalam diri setiap manusia. Selain qalb, terdapat “aql dan nafs yang termasuk potensi nafsāniah.32 Potensi nafsāniah ini erat kaitannya dalam proses pendidikan Islam.

1. ‘Aql

Kata ‘aql di dalam al-Qur’an diulang 53 kali dengan perubahan kata. Quraish Shihab berpendapat bahwa akal merupakan tali pengikat. Secara eksplisit mungkin tidak dijelaskan mengenai sesuatu yang mengikat ini, namun dapat dipahami ketika melihatnya secara kontekstual sebagai: kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu contohnya dalam Qs. al-‘Ankabūt/29: 43, dorongan moral contohnya dalam Qs. al-An’am/6: 151 dan kemampuan untuk mendapatkan pelajaran serta hikmah contohnya dalam Qs. al-Mulk/67: 10.33 Mayoritas pakar teologi menafsirkan akal sebagai kemampuan untuk mendapat pengetahuan. Akal memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan benda-benda

31 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, jilid 4 (Jakarta: Lentera Hati, 2009), 58-59.

32 M. Saed Syaikh, A Dictionary of Muslim Philosophy (Lahore: Institute of Islamic Culture, 1976), 40.

33 Dedi Sahputra, “Elemen-elemen Psikologi dalam al-Qur’an: Studi Tentang Nafs, ‘Aql, Ruh dan Fitrah”. Psikoislamedia, vol.4, no.1 (Juli 2019): 61-62.

35

melalui panca indera.34 Seseorang bisa memiliki pengetahuan tentang suatu objek karena potensi dari akal yang dimilikinya.

2. Nafs

Nafs dalam al-Qur’an diulang sebanyak 325 kali dengan berbagai perubahan kata. Nafs dapat diartikan keseluruhan totalitas manusia atau bisa juga diartikan perbuatan manusia.35 Nafs dapat menampung dan mendorong manusia dalam melakukan perbuatan baik dan buruk. Bahkan menurut beberapa tokoh, nafs merupakan hal yang mendasari manusia melakukan sesuatu yang tercela.36 3. Qalb

Qalb merupakan sesuatu yang tersembunyi serta halus dan bersifat rohani dan berhubungan dengan jasmani. Sesuatu yang halus inilah yang dapat digunakan untuk menyadari, mengetahui serta memahami.37 Qalb merupakan pengetahuan terdalam, sehingga dapat menyimpan kearifan serta kecerdasan terdalam.

Ketika mata hatinya yang terbuka, maka kebenaran yang tersembunyi akan terdengar. Selanjutnya jika telinga hati yang terbuka, maka kebenaran yang tersembunyi pun akan terdengar.38 Selanjutnya mengenai posisi ketiganya dalam diri manusia, qalb seringkali disebut sebagai alat dan alat ini dilukiskan dengan kata fu’ād. Pada awalnya ‘aql mengolah informasi yang ia dapat melalui panca indera, selanjutnya akan masuk ke ranah fu’ād dan menjadi suatu keyakinan yang tidak diragukan lagi. Sehingga berfungsinya akal dalam memahami kebenaran suatu ilmu

34 Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam (Jakarta: UI Press, 1986), 56.

35 Dedi Sahputra, “Elemen-elemen Psikologi, 61-62.

36 Said Hawwa, Pendidikan Spiritual (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2006), 43.

37 Said Hawwa, Pendidikan Spiritual, 43.

38 Dedi Sahputra, “Elemen-elemen Psikologi, 63.

ditentukan oleh hati. Maka artinya kebenaran suatu ilmu didapatkan dari kecerdasan hati yang dimiliki seseorang.

Selanjutnya qalb juga merupakan wadah yang menampung perkara yang disadari oleh manusia. Berbeda halnya dengan nafs yang dapat menampung sesuatu yang disadari ataupun di bawah alam sadar. Posisi qalb terdapat di dalam kotak yang ada di dalam kotak besar nafs.39

F. Qalb Menurut Para Pakar

Dokumen terkait