• Tidak ada hasil yang ditemukan

g. Revisi dan Merakit Soal (instrumen baru)

Dalam dokumen BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN (Halaman 122-128)

Setelah soal diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, ada juga soal yang harus direvisi total, baik yang menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif jawaban (option), bahkan ada soal yang harus dibuang atau disisihkan.

Berdaarkan hasil revisi soal ini, barulah dilakukan perkaitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu.

Untuk itu, semua hal yang dapat mempengaruhi validitas skor tes, seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal, penataan soal, dan sebagainya haruslah diperhatikan.

2. Pelaksanaan dan Monitoring Evaluasi

a.

Pelaksanaan Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi.

Dengan kata lain tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan.

Jenis evaluasi yang digunakan akan mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan:

1)

Non-tes

Non-tes, dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan pembelajaran, kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar dan sebagainya. Instrumen yang digunakan: - angket; - pedoman observasi; - pedoman wawancara; - skala sikap; - skala minat; - daftar chek; - rating scale; - anecdotal records;

- sosiometri; dan - home visit.

2)

Tes

Bentuk Tes, dimaksudka untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper and pencil test) dan bentuk penilaian kinerja (performance), memberikan tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk portofolio.

Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi:

- data pribadi (personal) yang meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, golongan darah, alamat dan lain-lain;

- data tentang kesehatan yang meliputi pengelihatan, pendengaran, penyakit yang sering diderita dan kondisi fisik;

- data tentang prestasi belajar (achievement) di sekolah;

- data tentang sikap (attitude) meliputi sikap terhadap teman sebaya, sikap terhadap

kegiatan pembelajaran, sikap terhadap pendidik dan lembaga pendidikan dan sikap terhadap lingkungan sosial;

- data tentang bakat (aptitude) yang meliputi data tentang bakat di bidang olahraga,

keterampilan mekanis, keterampilan manajemen, kesenian dan keguruan;

- persoalan penyesuaian (adjustment) meliputi kegiatan dalam organisasi di sekolah, forum

ilmiah, olahraga dan kepanduan;

- data tentang minat (interest);

- data tentang rencana masa depan yang dibantu oleh pendidik, orang tua sesuai dengan kesanggupan peserta didik;

- data tentang latar belakang yang meliputi latar belakang keluarga, pekerjaan orang tua, penghasilan tiap bulan, kondisi lingkungan, serta hubungan dengan orang tua dan saudara-saudaranya.

Sedangkan kecenderungan evaluasi yang tidak memuaskan dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain:

- Proses dan hasil evaluasi kurang memberi keuntungan bagi peserta didik, baik secara langsung maupun tidak langsung;

- Penggunaan teknik dan prosedur evaluasi kurang tepat berdasarkan apa yang sudah dipelajari peserta didik;

- Prinsip-prinsip umum evaluasi kurang dipertimbangkan dan pemberian skor cenderung tidak adil;

- Cakupan evaluasi kurang memperhatikan aspek-aspek penting dari pembelajaran.

b.

Monitoring Pelaksanaan dan Evaluasi.

Monitoring dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan atau belum, dengan tujuan untuk mencegah hal-hal negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi.

Monitoring mempunyai dua fungsi pokok;

1) Melihat relevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencaan evaluasi;

2) Melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi dengan mencatat, melaporkan dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya.

Dalam pelaksanaannya dapat digunakan teknik: 1) Observasi partisipatif;

2) wawancara bebas atau terstruktur;

3) studi dekumentasi. Hasil dari monitoring dapat dijadikan landasan dan acuan untuk memperbaiki pelaksanaan evaluasi selanjutnya.

3. Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan Data

Mengolah data berarti mengubah wujud data yang sudah dikumpulkan menjadi sebuah sajian data yang menarik dan bermakna. Data hasil evaluasi yang berbentuk kualitatif diolah dan dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil evaluasi yang berbentuk kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan statistika deskriptif maupun statistika inferensial.

Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil penelitian:

1) Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh perserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan tiga jenis alat bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman konversi

2) Mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma tertentu

3) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka

4) Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengatahui derajat validitas dan

reliabilitas soal, tingkat kesukaran sola (difficulty index) dan daya pembeda

b. Menafsirkan Hasil Pengolahan

Mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu.

hasil pengolahan data. Interpretasi terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu secara rasional dan sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam melaksanakan evaluasi.

Sebaliknya jika penafsiran data tidak berdasarkan kriteria atau norma tertentu, maka ini termasuk kesalahan besar dan ada dua jenis penafsiran data:

1)

Penafsiran kelompok, yaitu penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik

kelompok berdasarkan data hasil evaluasi yang meliputi prestasi kelompok, rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap pendidik dan materi yang diberikan, dan distribusi nilai kelompok. Tujuannya adalah sebagai persiapan untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu kelompok dan untuk menggandakan perbandingan antarkelompok.

2)

Penafsiran individual, yaitu penafsiran yang hanya dilakukan secara perseorangan

diantaranya bimbingan dan penyluhan atau situasi klinis lainnya. Tujuannya adalah

untuk melihat tingkat kesiapan peserta didik (readiness), pertumbuhan fisik, kemajuan

belajar dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

Dengan penafsiran ini dapat diputuskan bahwa peserta didik mencapai taraf kesiapan yang memadai atau tidak, ada kemajuan yang berarti atau tidak, ada kesulitan atau tidak.

c. Konversi Nilai

Setelah dilakukan scorsing, hasilnya perlu dipilah dengan mencari konvermasi nilai. d. Mencari dan Menentukan Rangking

Kemudian dilakukan prosedur statistik mencari ranking (rank order), mean, media.modus dan mode.

4. Pelaporan Hasil Evaluasi.

a. Pelaporan Hasil Tes

Setelah tes dilaksanakan dan dilakukan scorsing, hasil pengetesan tersebut perlu dilaporkan. Laporan tersebut dapat diberikan kepada peserta didik yang bersangkutan. Kepada orang tua peserta didik, kepada kepala sekolah,dan sebagainya.

Laporan kepada masing-masing yang berkepentingan dengan hasil tes ini sangat penting karena dapat memberikan informasi yang sangat berguna dalam rangka penentuan kebijaksanaan selanjutnya.

Pelaporan hasil penilaian tesebut harus diketahui oleh siswa yang melakukan penilaian, guru untuk mendapat umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, pihak sekolah untuk mengetahui mutu pembelajaran yang telah dilaksanakan guru-guru, dan juga orang tua sebagai stake holder dari jasa yang ditawarkan sekelah dalam menyelenggarakan pendidikan.

Laporan kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi antara sekolah, peserta didik dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang harmonis, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan;

1) Konsisten dengan pelaksanaan nilai di sekolah;

2) Memuat perincian hasil belajar peserta didik beradasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi perkembangan peserta didik; 3) Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik dalam belajar; 4) Mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi;

5) Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat. Laporan kemajuan dapat dikategorikan menjadi dua jenis:

1) Laporan prestasi mata pelajaran, yang berisi informasi tentang pencapaian komptensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Prestasi peserta didik dilaporkan dalam bentuk angka yang menunjukkan penguasaan komptensi dan tingkat penguasaannya; 2) Laporan pencapaian, yang menggambarkan kualitas pribadi peserta didik sebagai

internalisasi dan kristalisasi setelah peserta didik belajar melalui berbagai kegiatan, baik intra, ekstra dan ko kurikuler.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam laporan hasil evaluasi belajar, yakni:

1) Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.

2) Memuat perincian hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilain yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik. 3) Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik dalam belajar. 4) Mengandung berbagai cara dan strategi komunikasi.

5) Memberikan informasi yang benar dan jelas.

Laporan kemajuan belajar peserta didik yang selama ini dilakukan oleh pihak sekolah cenderung hanya bersifat kuantitatif, sehingga kurang dapat dipahami maknanya.

Oleh karena itu, laporan kemajuan peserta didik harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca dan difahami, komunikatif dan menampilkan profil atau tingkat kemajuan

siswa, sehingga peran serta masyarakat dan orang tua dlam dunia pendidikan semakin meningkat.

Peserta didikpun dapat menganalisa kekurangan dan kelebihannya. Hanya sekedar gambaran, isi laporan hendaknya memuat hal-hal, seperti profil belajar peserta didik di sekolah (akademik, fisik, sosial, dan emosional), peran serta peserta didik dalam kegiatan sekolah (aktif, cukup, kurang, atau tidak aktif), kemajuan hasil belajar belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu (meningkat, biasa saja, atau bahkan menurun), imbauan terhadap orang tua.

5. Penggunaan Hasil Evaluasi

a. Penggunaan Hasil Evaluasi untuk Memberikan feedback kepada Semua Pihak Salah satu pengguanan hasil evaluasi adalah laporan. Laporan yang dimaksudkan

untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dengan melandaskan diri:

1) Pada kesimpulan-kesimpulan yang telah diperoleh dalam evaluasi tersebut, evaluator mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu untuk dilaksanakan.

2) Kekurangan-kekurangan dan hambatan, yang ditemukan dalam perjalanan mencapai tujuan yang telah ditentukan, oleh evaluator, diusahakan adanya perbaikan dan penyempurnaan, sebagai jalan keluar, untuk masa berikutnya lebih baik dan lebih sempurna daripada masa kini. (Siti Farikah, 1995: 12).

b. Penggunaan Hasil Evaluasi untuk Kepentingan Berdasarkan Tujuan

Julian C. Stanley (Dimyati dan Mudjiono, 1994), mengemukakan ”hanya apa yang

harus dilakukan, tentu saja, tergantung pada tujuan program”. Terdapat lima kepentingan

penggunaan hasil evaluasi untuk keperluan, antara lain sebagai berikut:

1) Laporan Pertanggungjawaban, dengan asumsi banyak pihak yang berkepentingan terhadap hasil evaluasi, oleh karena itu laporan ke berbagai pihak sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2) Seleksi, dengan asumsi setiap awal dan akhir tahun terdapat peserta didik yang masuk sekolah dan menamatkan sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dimana hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi baik ketika masuk sekolah/jenjang atau jenis pendidikan tertentu, selama mengikuti program pendidikan, pada saat mau menyelesaikan jenjang pendidikan, maupun ketika masuk dunia kerja

3) Promosi, dengan asumsi prestasi yang diperoleh akan diberikan ijazah atau sertifikat sebagai bukti fisik setelah dilakukan kegiatan evaluasi dengan kriteria tertentu baik aspek ketercapaian komptensi dasar, perilaku dan kinerja peserta didik.

4) Diagnosis, dengan asumsi hasil evaluasi menunjukkan ada peserta didik yang kurang mampu menguasai kompetensi sesuai dengan kriteria yang yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan diagnosis untuk mencari faktor-faktor penyebab bagi peserta didik yang kurang mampu dalam menguasai komptensi tertentu sehingga diberikan bimbingan atau pembelajaran remedial. Bagi yang telah menguasai kompetensi lebih cepat dari peserta didik yang lain, mereka juga berhak mendapatkan pelayanan tindak lanjut untuk mengoptimalkan laju perkembangan mereka.

5) Memprediksi, masa depan peserta didik, tujuannya adalah untuk mengetahui sikap, bakat, minat dan aspek-aspek kepribadian lainnya dari peserta didik, serta dalam hal apa peserta didik diangap paling menonjol sesuai dengan indikator keunggulan, agar dapat dianalisis dan dijadikan dasar untuk pengembangan peserta didik dalam memilih jenjang pendidikan atau karier pada masa yang akan datang

P. Teknik Penilaian dan Prosedur Pengembangan Tes

Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik

Dalam dokumen BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN (Halaman 122-128)