• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR, LANGKAH-LANGKAH, DAN TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN

Dalam dokumen BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN (Halaman 111-115)

ekuatan dan kelemahan dari program pengajaran yang telah disusun guru biasanya dapat diketahui dengan lebih jelas setelah program tersebut dilaksanakan di kelas dan dievaluasi dengan seksama.

Hasil yang diperoleh dari evaluasi yang diadakan akan memberi petunjuk kepada guru tentang bagian mana dari program tersebut yang sudah berhasil dan bagian-bagian mana pula yang belum berhasil mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan, baik pada waktu program masih berjalan maupun setelah program itu selesai dilaksanakan. Perbaikan yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan berguna untuk keperluan penyempurnaan pengajaran pada tahun berikutnya.

Sebelum sampai pada tahap pelaksanaan, guru perlu terlebih dahulu menyiapkan suatu program/bahan pengajaran berdasarkan hasil perencanaan yang telah dilakukan.

Pelaksanaan program pengajaran dikelas, serta evaluasi pengajaran yang sedang, maupun telah dilaksanakan. membutuhkan penilaian atau evaluasi, dimana evaluasi tersebut membutuhkan kualitas, mutu dan pofesionalisme dalam menjalannkan kegiatan belajar dan pembelajaran.

Suatu kegiatan evaluasi dikatakan berhasil jika sang evaluator mengikuti prosedur dalam melaksanakan evaluasi. Prosedur disini dimaksudkan sebagai langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam melakukan evaluasi.

M. Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

8. Prosedur

Prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik atau tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.

Lebih jauh prosedur diindikasikan sebagai rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Dalam kapasitasnya sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

Kamaruddin (1992: 32), mendefinisikan prosedur sebagai suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat difahami yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tujuan tertentu dan memiliki pola kerja yang sistematis

9. Pengembangan

Pengembangan berasal dari kata dasar „kembang‟ yang bisa diartikan tumbuh.

Sementara pengembangan dalam sebuah kamus online disebut sebagai pembangunan secara bertahap dan teratur yg menjurus ke sasaran yang dikehendaki.

10. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah kata Indonesia yang diterjemahkan dari bahasa Inggris evaluation yang diterjemahkan menjadi penilaian. Evaluasi menurut Ramayulis (2008: 400),

mengandung dua makna, yaitu; measurenment dan evaluation itu sendiri. Measurenment

(pengukuran) merupakan proses untuk memperoleh gambaran beberapa angka dan tingkatan ciri yang dimiliki individu.

Evaluation (penilaian) merupakan proses mengumpulkan, menganalisis dan mengintepretasikan informasi guna menetapkan keluasaan pencapaian tujuan oleh individu.

Sedangkan pembelajaran merupakan kata yang berasal dari kata dasar belajar yang berarti sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Dengan demikian pembelajaran sendiri merupakan proses dalam melakukan perubahan yang dilakukan oleh perubah dan yang akan dirubah. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik.

Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran adalah penilaian terhadap kompetensi yang sudah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar (Ramayulis. 2008: 400).

Fungsi evaluasi pembelajaran sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Taufik. (2010: 91), menyatakan, bahwa indikator keberhasilan belajar mengajar adalah:

a. Daya serap terhadap materi yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan oleh SK dan KD telah dicapai oleh peserta didik baik individu maupun klasikal.

N. Teori Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

1. Pentingnya Pengembangan Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

Banyak teori berkaitan dengan prosedur kegiatan evaluasi ini, salah satunya prosedur evaluasi yang dikembangkan oleh Zaenal Arifin (2011: 88), bahwa, prosedur yang harus diikuti evaluator meliputi perencanaan evaluasi, monitoring pelaksanaan evaluasi, pengolahan data dan analisis, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi.

Untuk itu, seorang evaluator dalam melakukan kegiatan evaluasinya harus mengikuti prosedur-prosedur yang digariskan. Tujuannya adalah agar evaluasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, sistematis, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Prinsip-prinsip Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas pendidikan, menurut

Nana Sudajana (1989: 9), maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian

hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian sebagai berikut:

a.

Dalam menilai hasil belajar, hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas

abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian.

b.

Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagia integral dari proses

belajra-mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada tiap saat proses belajar-mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.

c.

Agar diperoleh hasil belajar yang obyektif dalam pengertian menggambarkan

menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif (mencakup berbagai ranah, sepesrti kognitif, afektif, dan psikomotorik).

d.

Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data hasil

penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siapapun.

3. Kaedah Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

Pada dasarnya Prosedur evalusi pembelajaran adalah langkah-langkah teratur dan tertib yang harus ditempuh seorang evaluator pada waktu melakukan evaluasi pembelajaran.

Terdapat dua langkah poko dalam prosedur evaluasi yankni prosedu kualitatif dan kuantitatif, kedua prosedur teraebut, antara lain sebagai berikut:

Kaedah evaluasi menyatakan bahwasannya evaluasi pembelajaran harus berkaitan dengan pengembangan kurikulum yang terjadi. Prosedur untuk evaluasi kuantitatif yakni sebagai berikut :

a.

Penentuan masalah atau pertanyaan evaluasi

b.

Penentuan variabel, jenis data dan sumber data

c.

Penentuan metodologi

d.

Pengembangan instrumen

e.

Penentuan proses pengumpulan data

f.

Penentuan proses pengolahan data

Prosedur untuk evaluasi kualitatif, menurut Hamid Hasan. (2008: 170-173).

Ada tiga hal pokok yang harus dilakukan evaluator ketika melakukan evaluasi kurikulum dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

a.

Menentukan fokus evaluasi

b.

Perumusan masalah dan pengumpulan data

c.

Proses pengolahan data

d.

Menentukan perbaikan dan perubahan program.

Secara sepintas lalu telah disambungkan di atas bahwa dalam pendidikan orang mengadakan evaluasi memenuhi dua tujuan yaitu:

a. Untuk mengetahui kemajuan anak, atau orang yang dididik setalah si terdidik tadi

menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu, dan

b. Untuk mengetahui tingkat effisiensi metode-metode pendidikan yang diperguanakan

Dalam dokumen BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN (Halaman 111-115)