• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gala Ase

Dalam dokumen PERMAINAN KECIL TEORI DAN APLIKASI (Halaman 153-160)

1. Pendahuluan

Gala ase merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat populer dan telah menjamur di masyarakat NTT. Sebagian besar anak-anak disetiap daerah menghabiskan waktu dimasa kecilnya untuk berpartisipasi dalam permainan ini. Mencari teman sebaya kemudia bersepakat untuk

melaksanakan permainan di lapangan-lapangan disekitar rumah. Seperti permainan pada umumnya, guru/ fasilitator harus membagi siswa ke dalam dua regu yang jumlah setiap anggotanya sama banyak (tujuh orang). Setelah regu terbentuk, setiap pemimpin regu akan membuat undian untuk menentukan regu mana yang akan menyerang terlebih dahulu.

Setelah melalui undian, regu penjaga akan didistribusi pada setiap garis/ lintasan (pos penjagaan) yang ada di

lapangan permainan untuk mencegah/ mematikan/

menghanguskan pergerakan regu penyerang dan

mendapatkan pergantian bebas. Selain kerja sama yang baik, disiplin dan pengendalian dari anggota regu (baik penyerang maupun bertahan) dituntut sehingga tidak mendapatkan pergantian bebas (bagi regu penyerang) dengan cepat.

Catatan untuk regu penjaga, pertukaran bebasnya dapat dianulir jika saat menghanguskan regu penyerang kakinya tidak pada pada lintasan (line) yang telah digambarkan di lapangan permainan (pos jaga). Regu yang memiliki peran menyerang lebih banyak, dinyatakan sebagai pemenang permainan.

2. Tujuan permainan

a. Untuk melatih dan meningkatkan keterampilan gerak

lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.

b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri,

pengendalian diri, saling menghargai, kerja sama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang menyerah.

c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan

3. Simulasi permainan

Keterangan:

: Arah lari siswa yang dalam permainan. : Regu penyerang (offense team).

: Regu bertahan (defense team). : Regu bertahan/ penjaga horisontal.

4. Cara bermain

a. Permainan dapat berlangsung jika terdapat dua regu yang

saling mempertemukan, baik sebagai regu penyerang

(offense team) maupun regu bertahan (defense team)

b. Kedua regu tersebut harus memiliki anggota sebanyak

tujuh orang yang akan ditempatkan pada setiap pos jaga (1 s.d 6).

c. Melalui hasil undian, maka regu penyerang akan

memulai permainan dengan melewati pos satu sampai

dengan pos enam dan kembali lagi ke garis finish atau

start dengan menghindari sentuhan dari regu penjaga.

Pos 5 Pos 4 Pos 3 Pos 2 Pos 1

d. Untuk melewati setiap pos, regu penyerang berusaha seoptimal mungkin sehingga tidak mati/ hangus.

e. Selain terdapat penjaga disetiap pos, regu penyerang juga

harus berhati-hati terhadap penjaga tengah, yang daerah operasinya adalah garis tengah lapangan permainan (horisontal).

f. Regu penjaga dapat berganti posisi (berbalik) untuk

menahan/ menjaga/ mematikan regu penyerang yang hendak memasuki garis finish setelah melewati hadangan penjaga dari pos enam.

g. Jika salah satu regu penyerang mati/ hangus, maka

terjadi pergantian bebas, regu penyerang menjaga penjaga dan sebaliknya.

5. Peraturan permainan

a. Pada saat masuk pertama melewati pos satu, dibiarkan

secara bebas untuk dilewati regu penyerang.

b. Regu penyerang tidak diperbolehkan berlari di luar

lapangan permainan, kecuali melewati pos enam dan garis finish. Jika keluar, maka terjadi pergantian bebas.

c. Regu penjaga dari pos satu sampai dengan enam hanya

dapat bergerak pada garis yang telah ditetapkan di lapangan permainan dan tidak diperbolehkan keluar dari garis tersebut (tetap menginjakkan kaki).

d. Regu penjaga pada garis tengah (horisontal) pun

memiliki tugas dan tanggung yang demikian sama halnya dengan penjaga pada pos satu sampai dengan enam.

e. Bila sentuhan dilakukan, namun kakinya tidak mengenai

garis permainan, maka sentuhan tersebut dinyatakan tidak sah, dan regu penyerang tetap melanjutan permainan.

f. Jika ada salah satu anggota regu penyerang telah

memasuki garis finish, maka teriakan kata “ase” bertanda

permainan babak pertama berakhir dan semua anggota regu penyerang kembali ke garis start.

g. Permainan dibatasi oleh waktu yang telah disepakati

bersama (15 s.d 30 menit).

h. Regu yang paling banyak menyerang, dinyatakan sebagai

pemenang permainan.

i. Regu yang kalah mendapatkan sanksi (menyanyikan lagu

nasional sambil bertepuk tangan) atau lainnya atas kesepakatan bersama antara guru dan siswa.

Tugas dan Latihan

1. Kritisilah kelemahan dalam permainan kecil tanpa media!

2. Bagaimana menyajikan pembelajaran yang efektif dengan

permainan kecil tanpa media?

3. Kembangkanlah permainan kecil tanpa media untuk materi lari!

4. Kembangkanlah permainan kecil tanpa media untuk materi

tenis meja!

5. Kembangkanlah permainan kecil tanpa media untuk materi

Bab 5

Permainan Kecil

Menggunakan Media

Media permainan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak akan memacu pertumbuhan dan perkembangannya serta dapat

memberikan dorongan atau tantangan yang tidak membosankan bagi anak (Yumarlin, 2013:78).

A. Tarik Tambang

1. Pendahuluan

Permainan tarik tambang paling populer digunakan disejumlah hajatan. Permainan ini menjadi salah satu pilihan utama dari sekian referensi permainan lainnya yang akan dilaksanakan karena hanya membutuhkan media yang sangat sederhana dan mudah dijumpai disegala tempat. Media tersebut adalah tali nilon atau akar kayu. Permainan dilaksanakan di lapangan terbuka dan aman dengan mempertemukan dua regu dengan jumlah yang sama banyak. Dengan media tali, kedua regu ini saling tarik-menarik

untuk memenangkan permainan melalui cara yang

anggota mempererat rasa persaudaraan di antara sesama pemain dan juga memupuk semangat solidaritas dalam masyarakat.

2. Tujuan permainan

a. Untuk melatih dan meningkatkan kekuatan dan daya

tahan.

b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, saling

menghargai, kerja sama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang menyerah.

c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan

menganalisis dan memecahkan masalah.

3. Simulasi permainan

Keterangan:

: Tali tambang (tali nilon/ akar). : Garis start kedua regu.

: Tanda batas tengah tali tambang. : Siswa dalam permainan.

Regu 2 Regu 1

4. Cara bermain

a. Guru harus membagi siswa ke dalam dua regu yang

berbeda dengan jumlah anggota yang sama disetiap regu.

b. Setelah regu dibentuk, masing-masing regu baris

berbanjar di belakang garis start yang sudah disiapkan.

c. Sempritan pertama, mengisyaratkan ke dua regu untuk

siap. Sempritan kedua mengisyaratkan agar kedua regu segera memegang tali, namun tali masih berada di permukaan tanah (belum diperkenankan untuk di angkat). Sempritan ketiga, kedua regu secara spontan melakukan tarikan untuk memulai permainan.

d. Anggota regu dapat berdiri, duduk, maupun tidur untuk

mempertahankan atau menarik tali tambang.

5. Peraturan permainan

a. Anggota regu dilarang menggunakan bantuan lainnya,

misalnya: kain, menambah anggota regu, mengganti anggota regu, dsb selama permainan berlangsung.

b. Anggota regu mendapatkan sanksi jika secara sengaja

memindahkan pembatas atau tanda batas untuk mengungtungkan regunya.

e. Jika tanda batas tali yang berada di tengah lapangan

permainan telah memasuki garis start salah satu regu,

maka permainan berakhir.

c. Tidak diperkenankan membuat tumpuan apapun yang

sifatnya untuk memperbesar gesekan pada permukaan.

Dalam dokumen PERMAINAN KECIL TEORI DAN APLIKASI (Halaman 153-160)

Dokumen terkait