1. Pendahuluan
Gala ase merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat populer dan telah menjamur di masyarakat NTT. Sebagian besar anak-anak disetiap daerah menghabiskan waktu dimasa kecilnya untuk berpartisipasi dalam permainan ini. Mencari teman sebaya kemudia bersepakat untuk
melaksanakan permainan di lapangan-lapangan disekitar rumah. Seperti permainan pada umumnya, guru/ fasilitator harus membagi siswa ke dalam dua regu yang jumlah setiap anggotanya sama banyak (tujuh orang). Setelah regu terbentuk, setiap pemimpin regu akan membuat undian untuk menentukan regu mana yang akan menyerang terlebih dahulu.
Setelah melalui undian, regu penjaga akan didistribusi pada setiap garis/ lintasan (pos penjagaan) yang ada di
lapangan permainan untuk mencegah/ mematikan/
menghanguskan pergerakan regu penyerang dan
mendapatkan pergantian bebas. Selain kerja sama yang baik, disiplin dan pengendalian dari anggota regu (baik penyerang maupun bertahan) dituntut sehingga tidak mendapatkan pergantian bebas (bagi regu penyerang) dengan cepat.
Catatan untuk regu penjaga, pertukaran bebasnya dapat dianulir jika saat menghanguskan regu penyerang kakinya tidak pada pada lintasan (line) yang telah digambarkan di lapangan permainan (pos jaga). Regu yang memiliki peran menyerang lebih banyak, dinyatakan sebagai pemenang permainan.
2. Tujuan permainan
a. Untuk melatih dan meningkatkan keterampilan gerak
lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.
b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri,
pengendalian diri, saling menghargai, kerja sama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang menyerah.
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
3. Simulasi permainan
Keterangan:
: Arah lari siswa yang dalam permainan. : Regu penyerang (offense team).
: Regu bertahan (defense team). : Regu bertahan/ penjaga horisontal.
4. Cara bermain
a. Permainan dapat berlangsung jika terdapat dua regu yang
saling mempertemukan, baik sebagai regu penyerang
(offense team) maupun regu bertahan (defense team)
b. Kedua regu tersebut harus memiliki anggota sebanyak
tujuh orang yang akan ditempatkan pada setiap pos jaga (1 s.d 6).
c. Melalui hasil undian, maka regu penyerang akan
memulai permainan dengan melewati pos satu sampai
dengan pos enam dan kembali lagi ke garis finish atau
start dengan menghindari sentuhan dari regu penjaga.
Pos 5 Pos 4 Pos 3 Pos 2 Pos 1
d. Untuk melewati setiap pos, regu penyerang berusaha seoptimal mungkin sehingga tidak mati/ hangus.
e. Selain terdapat penjaga disetiap pos, regu penyerang juga
harus berhati-hati terhadap penjaga tengah, yang daerah operasinya adalah garis tengah lapangan permainan (horisontal).
f. Regu penjaga dapat berganti posisi (berbalik) untuk
menahan/ menjaga/ mematikan regu penyerang yang hendak memasuki garis finish setelah melewati hadangan penjaga dari pos enam.
g. Jika salah satu regu penyerang mati/ hangus, maka
terjadi pergantian bebas, regu penyerang menjaga penjaga dan sebaliknya.
5. Peraturan permainan
a. Pada saat masuk pertama melewati pos satu, dibiarkan
secara bebas untuk dilewati regu penyerang.
b. Regu penyerang tidak diperbolehkan berlari di luar
lapangan permainan, kecuali melewati pos enam dan garis finish. Jika keluar, maka terjadi pergantian bebas.
c. Regu penjaga dari pos satu sampai dengan enam hanya
dapat bergerak pada garis yang telah ditetapkan di lapangan permainan dan tidak diperbolehkan keluar dari garis tersebut (tetap menginjakkan kaki).
d. Regu penjaga pada garis tengah (horisontal) pun
memiliki tugas dan tanggung yang demikian sama halnya dengan penjaga pada pos satu sampai dengan enam.
e. Bila sentuhan dilakukan, namun kakinya tidak mengenai
garis permainan, maka sentuhan tersebut dinyatakan tidak sah, dan regu penyerang tetap melanjutan permainan.
f. Jika ada salah satu anggota regu penyerang telah
memasuki garis finish, maka teriakan kata “ase” bertanda
permainan babak pertama berakhir dan semua anggota regu penyerang kembali ke garis start.
g. Permainan dibatasi oleh waktu yang telah disepakati
bersama (15 s.d 30 menit).
h. Regu yang paling banyak menyerang, dinyatakan sebagai
pemenang permainan.
i. Regu yang kalah mendapatkan sanksi (menyanyikan lagu
nasional sambil bertepuk tangan) atau lainnya atas kesepakatan bersama antara guru dan siswa.
Tugas dan Latihan
1. Kritisilah kelemahan dalam permainan kecil tanpa media!
2. Bagaimana menyajikan pembelajaran yang efektif dengan
permainan kecil tanpa media?
3. Kembangkanlah permainan kecil tanpa media untuk materi lari!
4. Kembangkanlah permainan kecil tanpa media untuk materi
tenis meja!
5. Kembangkanlah permainan kecil tanpa media untuk materi
Bab 5
Permainan Kecil
Menggunakan Media
Media permainan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak akan memacu pertumbuhan dan perkembangannya serta dapat
memberikan dorongan atau tantangan yang tidak membosankan bagi anak (Yumarlin, 2013:78).
A. Tarik Tambang
1. Pendahuluan
Permainan tarik tambang paling populer digunakan disejumlah hajatan. Permainan ini menjadi salah satu pilihan utama dari sekian referensi permainan lainnya yang akan dilaksanakan karena hanya membutuhkan media yang sangat sederhana dan mudah dijumpai disegala tempat. Media tersebut adalah tali nilon atau akar kayu. Permainan dilaksanakan di lapangan terbuka dan aman dengan mempertemukan dua regu dengan jumlah yang sama banyak. Dengan media tali, kedua regu ini saling tarik-menarik
untuk memenangkan permainan melalui cara yang
anggota mempererat rasa persaudaraan di antara sesama pemain dan juga memupuk semangat solidaritas dalam masyarakat.
2. Tujuan permainan
a. Untuk melatih dan meningkatkan kekuatan dan daya
tahan.
b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, saling
menghargai, kerja sama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang menyerah.
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
menganalisis dan memecahkan masalah.
3. Simulasi permainan
Keterangan:
: Tali tambang (tali nilon/ akar). : Garis start kedua regu.
: Tanda batas tengah tali tambang. : Siswa dalam permainan.
Regu 2 Regu 1
4. Cara bermain
a. Guru harus membagi siswa ke dalam dua regu yang
berbeda dengan jumlah anggota yang sama disetiap regu.
b. Setelah regu dibentuk, masing-masing regu baris
berbanjar di belakang garis start yang sudah disiapkan.
c. Sempritan pertama, mengisyaratkan ke dua regu untuk
siap. Sempritan kedua mengisyaratkan agar kedua regu segera memegang tali, namun tali masih berada di permukaan tanah (belum diperkenankan untuk di angkat). Sempritan ketiga, kedua regu secara spontan melakukan tarikan untuk memulai permainan.
d. Anggota regu dapat berdiri, duduk, maupun tidur untuk
mempertahankan atau menarik tali tambang.
5. Peraturan permainan
a. Anggota regu dilarang menggunakan bantuan lainnya,
misalnya: kain, menambah anggota regu, mengganti anggota regu, dsb selama permainan berlangsung.
b. Anggota regu mendapatkan sanksi jika secara sengaja
memindahkan pembatas atau tanda batas untuk mengungtungkan regunya.
e. Jika tanda batas tali yang berada di tengah lapangan
permainan telah memasuki garis start salah satu regu,
maka permainan berakhir.
c. Tidak diperkenankan membuat tumpuan apapun yang
sifatnya untuk memperbesar gesekan pada permukaan.