• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar dan Deskripsi Morfologi Larva yang tertangkap di Stasiun peneitian

Zoology South African 21 : 244 –

Lampiran 7 Gambar dan Deskripsi Morfologi Larva yang tertangkap di Stasiun peneitian

Spesies : Megalops cyprinoides

Stadia : post larva

Kepala badan badan sirip dorsal Sirip anal sirip ekor

Deskripsi : Badan pipih (depressed) dengan bagian depan semakin mengecil, di ujung truncate (kepala) menjadi gepeng (kompessed). Bagian tengan sepanjang badan kebelakang mengalami pelebaran hingga batas sirip perut di ujung badan (sirip prut terletak sekitar ¼ panjang tubuh dibagian belakang, sehingga bagian belakang tubuh lebih lebar di banding bagian tengah. Setelah sirip perut mengalami pengecilan hingga sirip ekor . Warna tubuh bening hamper transp.aran dengan miomer yang sangat jelas.

Literature : Terdiri atas 72-82 myomeres, Leptosp..-like dengan sirip ekor tipe forked, kepala hampir berbentuk persegi tiga (triangular head), dengan tubuh yang pipih Stadia Flexion terjadi kurang lebih pada saat berukuran 0-15 mm standard length. Period pertumbuhan larval diiringi oleh badan yang menyusut dan menebal setelah bermetamorpHosis, dan kemudian tumbuh hingga beresumption menjadi Juwana. Jumlah dorsal dan anal biasanya lengkap sekitar 25 mm (setelah metamorpHosis). Ukuran maksimum setelah bermetamorpHosis sekitar 43 mm. Pigmentasi: pada bagian punggung, pada pertengahan sisi badan, dan di pangkal sirip dubur; dan pigmentasi pada gelembung renang di bagian dorsal setelah bermetamorpHosis. (Fahay, 1983. Guide to the early stages of marine fishes occurring in the Western North Atlantic Ocean, Cape Hatteras to the Southern Scotian Shelf.)

Family : Pomatomus saltarix

Stadia : Juwana

Deskripsi : Badan oval dengan bagian kepala dan ekor yang hampir simetris. Letak mulut terminal. Bagian tengah badan lebih tebal dan semakin berkurang ketebalannya menuju dibagian kepala dan ekor. warna tubuh bening dengan pigmentasi yang berwarna perak sepanjang linea lateralis hingga pangkal ekor, pigmentasi biru keperakan juga telah nampak di bagian dorsal dan ventral di sepanjang pangkal sirip punggung sirip perut dan sirip anal. Pada Stadia post larva pigmentasi nampak jelas dibagian perut dibawah sirip dada.

Spesies : Congridae

Stadia : post larva

Deskripsi : Tubuh bulat memanjang lebarnya lebih dari 25 kali panjang

tubuhnya, dengan sirip punggung dan sirip dubur sepanjang hampir seperdua bagian tubuh kebelakng hingga bersambung dengan sirip ekor. terdapat sirip dada yang kecil terletak tidak lebih dari 1/8 bagian tubuhnya dibagian ujung depan setelah kepala. Letak mulut terminal dengan ujung kepala agak meruncing dan bagian belakang tubuh hingga ujung sirip ekor berbentuk depressed. Pada Stadia ini sangat jelas terlihat bagian anatomi lambung dan ususnya dibagian perut karena warna tubuh masih sangat bening dan transp.aran.

Literature : Terdiri atas 102-111myomeres, usus lurus dan panjang (sekitar 70- 75% TL), memendek saat metamorpHosis. Sirip dada dibagian akhir; tidak terdapat sirip anus. Ukuran maximum sebelum bermetamorpHosis mencapai 70 mm. rahang yang rendah terlihat menonjol pada saat dewasa dan pada saat larva yang bening. Tidak berpigmentasi kecuali dibagian mata, hingga Stadia bening tubuhnya selesai. (Fahay, 1983. Guide to the early stages of marine fishes occurring in the Western North Atlantic Ocean, Cape Hatteras to the Southern Scotian Shelf.)

Kepala dorsal + sirip dada badan sirip ekor Ventral + sirip anal

Spesies : Gobiidae

Stadia : Prolarva

Deskripsi : Tubuh bulat memanjang berbentuk terpedo, panjang tubuh hingga 6- 7 kali tinggi badannya. Mulut terminal dengan mata yang menonjol dan agak melebar memenuhi hampir bagian sisi kepala yang agak bulat, sirip dada kecil terletak di ¼ bagian depan tubuhnya. Sirip ekor tipe lunate dengan posisi tegak/depressed. Warna tubuh bening pucat tanpa pigmentasi kecuali di bagian pangkal ekor. Tidak memiliki sirip punggung dan sirip perut berbentuk lingkaran terletak tepat di 1/2 tubuhnya di bagian ventral.

Spesies : Xenodermicthys

Stadia : Postlarva

Deskripsi : Tubuh bulat memanjang berbentuk cerutu dengan bagian depan kepala meruncing, letak mulut terminal. Sirip ekor truncate seluruh permukaan tubuh berwarna perak dengan bintik pigmentasi yang tersebar merata diseluruh bagian tubuh dan tampak lebih jelas di bagian dorsal memiliki sirip punggung hampir di bagian belakan dorsalnya, perut dan sirip anal, sirip dada terletak dibelakang tutup insang.

Menurut Literature: Kepala Kecil (sekitar 20% standar length) besar hingga 40% standard length. PHotopHore bagian atas berbentuk cembung atau arcuate jika ada, tidak terdapat stalked tetapi dibatasi oleh sirip dada kurang dari 10. sirip anal dekat dengan anal masing msing 25 – 33 ; anus tertutup oleh sirip anal sirip punggung dan sirip anal 25 hingga 33 helai ; hanya 1 supramaxilla; pHotopHore berkembang dengan baik, rahang atas (jarang, hampir diserap pada bgian anterior)

Spesies : Nemadactylus macropterus

Stadia : Post larva

Deskripsi : tubuh berbentuk oval yang agak simetris, bagian tengah tubuh tebal dan berkurang dibangian sirip dorsal dan ventral. Letak mulut terminal dengan mata yang masih melebar. Warna tubuh bening coklat keperakan. Warna perak lebih dominant terlihat dibagian perut. Sirip punggung terletak sebaris dari akhir bagian kepala sampai ke pangkal sirip ekor. dibagian ventral setelah sirip anal terdapat juga barisan sirip halus yang memanjang hingga pangkal sirip ekor. Garis lateralis dimulai dari bagian atas tutup ingsang menurun di tengah dan berakhir tepat ditengah pangkal sirip ekor ditandai dengan warna tubuh yang lebih gelap mengikutinya.

Spesies : Siganus spinus

Stadia : post larva

Juwana/ kepala badan sirip dorsal ekor sirip ekor

Deskripsi : Bentuk tubuh oval memanjang simetris dengan pigmen merata

keseluruh tubuh, pola pigmen yang membedakan dengan Spesies ordo siganus lainnya telah nampak pigmen berwarna hitam. Warna pola pigmen berwarna hitam

dengan dasar otot berwarna putih pucat. Bagian pigmen yang terkumpul terdapat pada pangkal sirip dorsal dan ventral. Mulut terminal, Ekor emarginate terdapat sebaris sirip dorsal mulai dari akhir cagak hingga pangkal sirip ekor. sedangkan sirip ventral mulai dari anal hingga pangkal sirip ekor, pada Stadia post larva semua sirip masih berupa lembaran berselaput halus setelah masuk Stadia Juwana akan mengalami pengerasan dan tulang sirip akan kaku dan berduri tajam.

Literature : Stadia Post larva bersifat pelagis berenang secara berkelompok biasanya berasal dari daerah terumbu, ukuran pase post larva sekitar 45 mm. Pada awalnya larva memanjang, tetapi lebih moderat sebelum berubah ke flexion. mempunyai 22-2.4 myomeres ( 6-10+ 12-18). kantung kuning telur kecil diserap pada saat berukuran sekitar 3 mm. tidak lama setelah menetas usus melebar ke pertengahan badan dan sering nampak. Suatu ga bledder sering tidak nampak yang terletak diatas usus pada saat memasuku Stadia preflexion larvae tetapi bergerak ke ventral setelah flexion. Kepala pada mulanya berukuran kecil dan bulat, mulut tumpul; pada Stadia flexion, kepala menjadi moderat dan membesar dan mulut memanjang terminal, tetapi setelah selesai menjadi lebih pendek. Selama Stadia flexion, tulang belakang yang kecil atau dorsal terbentuk di atas supraocula. Pigmen bervariasi menurut Stadia perkembangan, tetapi secara umum, larvae mempunyai pigmen di permukaan dorsal dari usus dan sepanjang linea yang hingga sirip perut ke ekor. Banyaknya Melanophores yang terbentuk akan berkurang seiring dengan perkembangannya menjadi flexion. Larva yang lebih besar mengembangkan pigmen di atas kepala bagian atas dan bawah, sepanjang caudal-fin mulai dari lateralis ke bagian ekor, di atas selaput sirip sp.inous hingga perut dan ventral. Sebelum tahap penyelesaian, pigmen badan lebih berkembang, dan Stadia pelagis paling akhir berwarna keperakan (Fahay, 1983. Guide to the early stages of marine fishes occurring in the Western North Atlantic Ocean, Cape Hatteras to the Southern Scotian Shelf).

.

Spesies : Leiognathus sp. Stadia : Post larva

kepala mata badan badan ekor sirip ekor

Deskripsi : Bentuk tubuh bulat pipih, panjang tubuh hampir sama dengan

lebarnya, warna tubuh putih keperakan, letak mulut terminal, terdapat pigmen berupa bintik yang tersebar merata dipermukaan tubuh. Terdapat barisan pigmen yang terkumpul dan memanjang dibawah linea lateralis. Terdapat pigmen berwarna hitam dibagian tepi sirip bawah. Barisan sirip pendek yang halus terdapat sepanjang pertengahan dorsal setelah sirip punggung hingga pangkal sirip ekor, sedang

berakhir di pangkal sirip ekor. sirip ekor masih berupa lembaran dengan selaput halus, bentuk sirip ekor lunate.

Literature: Morfologi badan sangat pipih , sekitar 1,8 hingga 1,9 kali standar length, bentuk ventral paling sedikit agak cembung seperti bentuk dorsal. Stadia Preflexion mempunyai karakteristik pigmen sirip perut sepanjang linealateralis dari ekor yang tegak lurus sepanjang Melanophores dengan satu sampai tiga Melanophores myomere. Menuju ke anal dan bersatu sehingga kedasar. Melanophores juga terdapat di atas finfold depan hingga anal pada usus dan gelembung renang, dan sering juga di atas linea lateralis. Kemudian, pigmen nampak di atas kepala bagian sudut rahang bawah, pectoralfin dasar, ruas-ruas tulang belakang ekor, bagian bawah caudal-fin, dan meluas di atas kepala, ekor dan batang ekor. pada morpHologi larvae 1, vertebra preopercular-angle yang panjang mempunyai Melanophores sepanjang poros nya. MorpHologi larva 2 dan 3 mempunyai pigmen internal di tengkuk dari preflexion sampai awal Stadia postflexion. (From: Leis and Carson-Ewart, 2000. The larvae of Indo-Pacific coastal fishes: An identification guide to marine fish larvae.)

Spesies : Mugil sp..

Stadia : postlarva

Sirip ekor ekor badan badan kepala

Deskripsi: Tubuh memanjang agak tebal hampir berbentuk torpedo memipih, tingginya sekitar ¼ kali panjang tubuhnya, ekor bentuk lunate dengan filament sirip yang masih tipis dan lembut. Warna tubuh coklat dengan bagian bawah yang berwarna terang atau putih, pigmen berupa bintik hitam keperakan nampak tersusun secara zig-zag dari dorsal ke ventral mengikuti pola miomer pada ototnya dengan garis lateralis yang telah nampak di sepanjang badan mulai dari belakang sirip dada hingga kepangkal ekor yang ditandai dengan kumpulan pigmen yang mengikutinya. Pigmen coklat nampak terlihat jelas diatas cagak sedangkan piggmen hitam terkumpul dipangkal sirip ekor.

Literatur: Morfologi badan memanjang. Mata bulat besar. Akan mengeras setelah berukuran 18 mm SL. Gap besar di antara anal dan sirip anal pada larva dan awal Juwana (post larva). Stadia Juwana 18 mm), tulang belakang kecil di atas sudut preopercular dan infraorbitals. Pigmentasi lebih banyak terjadi pada Stadia Juwana. Terutama pada bagian linea lateralis. Mugil Sp.: Larva dan Juwana lebih berpigmen. Kebanyakan karakteristik Melanophores ditemukan pada caudal peduncle. Melanophores terdistribusi di atas kepala, rongga abdominal, midline cabang samping, dasar sirip anal dan di belakang. Karakter diagnostic Mugil Sp.Karakter Meristric. Jumlah sinar sirip anal. Juwana di atas 18 mm terjadi dari daerah air tawar (Fahay, 1983. Guide to the early stages of marine fishes occurring in the Western North Atlantic Ocean, Cape Hatteras to the Southern Scotian Shelf.)

Spesies : Sphaeramia sp. Stadia : Postlarva

Deskripsi: Pola tubuh berbentuk hampir seperti jajaran genjang dengan bagian tubuh belakang menuju keekor lebih memanjang (batang sirip ekor). Dibagian tubuh atas yang menyudut terdapat sebaris sirip dorsal yang tumbuh hingga batas lekukan batang sirip ekor. posisi mulut sub terminal dengan rahang bagian bawah lurus (tidak melengkung).Bagian cagak atas rata hingga hampir di puncak punggung. Bagian pangkal sirip ekor mengalami pelebaran seiring dengan arah tumbuh sirip ekor yang mengipas, sirip ekor terdiri dari lembaran halus yang bercabang atau berbentuk lunate. Pigmentasi lebis jelas nampak dipangkal semua sirip, kecuali pangkal sirip ekor yang tidak berpigmen. Pigmen coklat terdapat di operculum, mulai bagian atas operculum hingga ke batang ekor sampai ke pangkal ekor terdapat sebaris linea lateralis yang ditandai dengan beberapa bintik pigmen yang sebaris dengan garis lateral tersebut.

Family : Serranidae

Stadia : post larva

Deskripsi : Tubuh oval lebih panjang (fusiform), panjang badan 2 ½ kali tinggi badan. mulut terminal dengan ekor yang berbentuk rounded. Sirip punggung memanjang sampai pangkal batang ekor. terdapat sirip dada dibelakang operculum yang masih transp.aran. warna tubuh bening kekuningan dengan sisik halus yang mulai tumbuh diseluruh tubuh. Sirip perut berada tepat di ½ bagian ventral. Barisan sirip anal terdapat setelah anal hingga sebelum batang ekor.

Literatur : Memiliki pre operculum yang lembut, biasanya dengan lempeng sp.inna yang besar, opercle terdiri atas 3 lempeng, gigi berbentuk kerucut, tanda panah dan baris: garis lateral tidak memanjang kebelakang samapi sirip ekor, sirip punggung hanya satu dan di beberapa Spesies tidak terbagi.

Spesies : Lutjanus sp. Stadia : Post larva

Deskripsi : Tubuh lonjong memanjang (fusiform) bagian depan cagak meruncing dengan letak mulut yang terminal, bagian tengah tubuh bebal. Puncak dorsal terdapat satu tulang sirip punggung yang panjang diikuti oleh 2-3 tulang sirip yang pendek, kesemua tulang sirip dihubungkan oleh selaput tipis hingga kepangkal batang ekor. Sirip perut tepat berada lurus vertikal dengan sirip dorsal. Warna tubuh agak gelap dengan 4 barisan pigmen yang berpangkal dari ujung cagak dan nampak tereduksi bagian yang dekat dengan pangkal ekor.

terdapat sepanjang dorsal. Diagnosa ventral dan hingga sebelum preopercular, posttemporal dan supracleithral. Tulang belakang preopercular lebih kecil dibanding ventral. Preopercular ventral yang keras terdapat diseluruh bagian. Pewarnaan lebih mudah dikenali. Melanophores terjadi di atas permukaan usus di bagian ventral, tepi ekor yang hinggai sirip perut. Lutijanus type1: Dua atau tiga Melanophores kecil di atas tepi ekor hingga sirip perut. Satu melanopHore besar di atas cleithrum. Pada Stadia postflexion. Melanophores terbentuk di atas kepala. Lutijanidae type1: Pewarnaan eksternal hampir tidak ada. Melanophores kecil terjadi di ujung mulut, cleithrum dan sisi ekor hingga sirip perut. Lutijanidae type2: Pewarnaan di kepala, cleithrum dan sisi ekor hingga sirip perut dan di dorsal. Melanophores di ekor terdapat secara simetris (Leis & Rennis (2000), Kojima & Mori (1988).

Spesies : Microcanthus sp. Stadia : Post larva

Sirip ekor badan badan kepala

Deskripsi : Lebar badan dua kali panjang badan, ekor lunate dengan sirip yang masih tipis, pigmen badan berupa kumpulan yang tersebar dibagian tertentu sp.erti di garis lateral hingga pertengahan badan mengikuti pola myomernya, kemudian di sepanjang pangkal sirip punggung hingga ke sirip pangkal sirip ekor dan mengalami pelebaran hingga pertengahan badan. Bintik pigmen yang lebih tersebar juga terdapat di bagian belakang mata hingga pangkal kepala (cagak). Letak mulut terminal terdapat sirip dada, sirip perut dan sirip anal kecil yang halus bagian awal hingga akhir pangkal sirip terakumulasi pigmen.

Literatur : Badan moderate (BD 25-36%) Kepala moderate hingga besar (HL 29-36%). Gigi kecil sepanjang kedua rahan pada saat Stadia flexion. Kecil hingga moderate anterion dan posterior di belakang tutup insang bawah (preopercular) pada Stadia Flexion bertambah jumlahnya tetapi tereduksi pada saat memasuli Stadia post flexion

Duri permukaan badan sirip ekor

Spesies : Ostracion Stadia : Post Larva

Deskripsi : Tubuh Hampir berbentuk bola dengan permukaan kulit yang

ditumbuhi duri kasar, sirip punggung terdapat hampir di akhir bagian punggung mendekati sirip ekor, sirip ekor berbentuk pointed yang terpisah dari sirip dorsal dan

anal, tepat dibawah batang ekor terdapat sirip anal. Mulut Terminal dengan mata yang lebar hamper tidak menonjol.

Spesies : Siphamia cephalotes

Stadia : Post larva

kepala pigmen mata pigmen perut badan batang/sirip ekor

Deskripsi : Tubuh agak panjang lebih dari dua kali tinggi badannya. Mulut terminal dengan garis linea tepat dibagian tengah badan mulai dari belakang operculum sampai pangkal batang ekor, linealateralis pada Stadia post larva dipertegas dengan kehadiran pigmen hingga setengah dari panjang standar tubuhnya, kumpulan pigmen juga tergapat dipangkal sirip punggung. Pigmen juga terdapat dipangkal sirip anal, sirip dada yang kecil tampak dibelakang operculum tetapi tidak terdapat sirip perut hanya ada sirip anal terletak di sepertiga bagian belakang tubuhnya sebelum pangkal batang ekor, sirip ekor berbentuk truncate keduan bagian sudut ekor lebih agak panjang dan meruncing seperti truncate.

Spesies : Platycephalidae

Stadia : Juwana

Deskripsi : morfologi badan compres atau lebar badan lebih besar dibanding tingginya (gepeng), letak mulut dibagian bawah ujung depan badan karena sifatnya demersal, terdiri atas sirip punggung yang bersambung menjadi sirip ekor, sirip dada terdiri atas dua pasang lapisan, lapisan pertama terdiri atas sirip yang lebih keras dan kaku ; lapisan kedua terdiri atas sirip yang lemah yaitu terdiri atas selaput yang lebih lembut dibanding lapisan sirip pertama.

Literatur : Stadia ini disebut Alevin prosesnya yaitu Pada Stadia yol sac larvae bermetamorpHosis langsung kedalam Stadia Juwana, sehingga disebut sebagai alevins. Stadia ini berukuran 47 mm panjang totalnya. Ekor tidak terbagi dua cabang tetapi berbentuk forked seperti fasa dewasa. Pigmen berwarna gelap berbentuk bintik masing-masing di sisi samping, di bagian atas yol sac. Vertebra belum mengalami pengerasan. Linea lateralis dapat terlihat.Adiposefin berkembang. Satu maxillary dan dua mandibular berkembang. Maxillary tidak sampai kebagian dasar pectoral pada Stadia ini. Stadia awal Juwana plat gigi belum berkembang (bagian gigi pada plat berbentuk lonjong sebagai gigi geraham yang terdapat pada ikan pada saat bermetamorpHosis) Satu maxillary sampai ujung pectoral. Panjang dari dua mandibular tidak sampai setengah bagian kepala . Adiposefin memiliki pigmen.

(From M.J. Prince Jeyaseelan,1998. Manual of Fish Eggs and Larvae from Asian Mangrove Waters. Science and Technology, UNESCO Publishing.)

Literatur :

Morfologi badan pipih agak datar. usus dengan ketat bergulung. Kepala berubah dari bulat menjadi lurus. Mulut miring. Sekeliling mata agak datar. Sirip anal menjadi tebal dan panjang melewati anus. Sirip anal terbentuk dari anterior dan posterior dari depan kearah sirip yang akan memendek pada saat dewasa mengail. sirip dada berbentuk padlle dan terletak seperti pengayuh di atas linea lateralis yang bercabang samping. Pigmentasi pada larva Bregmacerotid berganti ganti mulai dari tanpa pigmen dari satu Stadia dari berbagai Spesies tergantung pada ketebalannya. Kebanyakan Spesies mempunyai pigmen di atas gelembung gasnya. Pigmen juga terdapat disudut rahang bagian bawah. Larva Bregmacerotid mempunyai banyak pewarnaan internal terutama pada diatas gelembung renang, ekor tersebar dan di peduncle kepala. Pigmen biasanya meningkatkan ketika larvae sedang tumbuh.

post larva/ kepala badan badan ekor sirip ekor

Spesies : Kyposus sp.

Stadia : Post larva

Morfologi : Tubuh memanjang agak pipih setengah mengular bagian kepala

agak besar dengan batas kepala dengan badan sangat jelas karena dibelakang operculum tertekuk oleh lengkungan kepala. Mulut terminal dengan ekor truncate pigmen sangat jelas terlihat sepanjang linealateraris, bintik pigmen juga terlihat mengikuti pola myomer, terdapat sirip punggung yang memanjang sampai batang ekor. sirip anal terdapat dibagian belakang sebelum pangkal sirip ekor.

Literatur : Badan memipih dan secara menyamping memampatkan. Kepala

besar. mulut terminal agak besar miring. Sekeliling terlihat besar. Vertebra berukuran kecil di posterior dan ventral preopercular. Preopercular di depan tereduksi seiring pertumbuhan.

Pewarnaan

kepala badan ekor

Spesies : Cynoglossis sp.

Stadia : Prolarva

Deskripsi : Badan agak panjang dengan bagian kepala lebih besar, dari depan badan lebih lebar dan semakin mengecil kebagian ekor. vertebra masih sangat namapak jelas , sirip belum nampak berkembang dengan sempurna, tetapi mulai terlihat pertumbuhan sirip sepanjang bagian dorsal dan di bagian bawah perut, sirip

ekor belum berkembang dengan sempurna masih berupa membrane tipis yang halus. Mata besar dengan mulut yang masih terbuka. Sangat jelas terlihat garis miomer halus mengikuti arah pertumbuhan tulang vertebra. Warna tubuh bening dan sangat pipih.

Literatur : Morfologi larva Cynoglossid pada mulanya memanjang

(cynoglossines) hingga halus ( sympHurines), pipih dan kedua sisinya simetris. menjadi sangat pipih dan lebih lebar setelah flexion notochordnya lengkap. Badan dan Kepala pada awalnya banyak lebih lebar disbanding ekor yang runcing. ekor secara berangsur-angsur menjadi lebih lebar, hanya sedikit yang tertinggal dibandingkan badannya. Ada 43-59 myomeres (7-10+ 36-50). Usus bergulung dan menebal ke dalam pengulangan tunggal, besar dan menonjol dengan jelas dari garis tepi badan sirip perut. Tingkat tonjolan keduanya bervariasi secara ontogenetic dan antar Spesies, tetapi usus yang menonjol dapat melakukan pelebaran. Pigmen penutup terdapat pada beberapa Spesies dalam ekstrimitas usus yang menonjol: Kombinasi panjang dari kedua proyeksi ini dapat melebihi 60% BL (Yevseyenko, 1991). Anus pada umumnya sedikit tertutup dan pada Stadia flexion dan postflexion larvae di sebelah kanan dan ventral hingga pangkal sirip anal. Usus (diukur mulai sirip anal ketika awal terbentuknya sirip anal) sampai 30-40% BL. Bagaimanapun, usus akan tertarik kembali tepi badan ketika berubah menjadi larva dan kemudian hanya mencapai 23-30% BL. Gelembung renang terdapat dibagian ventral dari usus terisi pada malam hari dan akan tereduksi selama metamorfosis. (Fahay, 1983. Guide to the early stages of marine fishes occurring in the Western North Atlantic Ocean, Cape Hatteras to the Southern Scotian Shelf).

Mulut +kepala mata + kepala badan badan + btng ekor sirip ekor