• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. 1 Kondisi Geografis Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan merupakan kota di Provinsi Banten yang berdiri sejak tahun 2008. Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten.

Luas wilayah Kota Tangerang Selatan sebanyak 147,19 kilometer persegi atau sebanyak 1,63 persen dari luas wilayah Provinsi Banten.

Gambar 2. Peta Kota Tangerang Selatan

Sumber : tangerangselatankota.go.id

46 Kota Tangerang Selatan memiliki batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Tangerang dan DKI Jakarta

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kota Depok) dan DKI Jakarta

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor) dan Kota Depok

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.

Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan dan 54 kelurahan. Tujuh kecamatan di Kota Tangerang Selatan yaitu Setu, Serpong, Pamulang, Ciputat, Ciputat Timur, Pondok Aren dan Serpong Utara. 54 kelurahan dijabarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Kelurahan Kota Tangerang Selatan

No. Kecamatan Kelurahan

1 Setu Kranggan, Muncul, Kademangan, Setu,

Babakan dan Bakti Jaya.

2 Serpong Buaran, Ciater, Rawa Mekar Jaya, Rawa Buntu, Serpong, Cilenggang, Lengkong Gudang, Lengkong Gudang Timur dan Lengkong Wetan.

3 Pamulang Pondok Benda, Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Udik, Pondok Cabe Ilir, Kedaung, Bambu Apus dan Benda Baru.

4 Ciputat Sarua, Jombang, Sawah Baru, Sarua Indah, Sawah, Ciputat dan Cipayung.

5 Ciputat Timur Pisangan, Cirendeu, Cempaka Putih, Rempoa, Rengas dan Pondok Ranji.

6 Pondok Aren Perigi Baru, Pondok Kacangbarat, Pondok Kacang Timur, Perigi, Pondok Pucung, Pondok Jaya, Pondok Aren, Jurang Mangu Barat, Jurang Mangu Timur, Pondok Karya dan Pondok Betung.

7 Serpong Utara Lengkong Karya, Jelupang, Pondok Jagung, Pondok Jagung Timur, Pakulonan, Paku Alam dan Paku Jaya.

Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan, 2017

47 4. 2 Kependudukan Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan data dari BPS Kota Tangerang Selatan tahun 2016, jumlah penduduk di Kota Tangerang Selatan sebanyak 1.593.812 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 802.908 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 790.904 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayah 147,19 km2, kepadatan penduduk Kota Tangerang Selatan sebanyak 10.828,26 jiwa/km2. Jumlah rumah tangga di Kota tangerang Selatan sebanyak 406.291.

1. Pertumbuhan Penduduk

Laju penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, jumlah kematian dan perpindahan yang terjadi di daerah tersebut. Berdasarkan proyeksi penduduk provinsi Banten, pertumbuhan penduduk kota Tangerang Selatan termasuk tertinggi dibandingkan kota/kabupaten lain di Provinsi Banten. Laju penduduk kota Tangerang Selatan mencapai 3,67 persen pada tahun 2010 dan terus mengalami penurunan hingga mencapai 3,28 persen pada tahun 2016. Pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan tahun 2010 - 2017 ditampilkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Perkembangan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 – 2016

Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

2010 1.298.504 -

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan,2017

48 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa penduduk Kota Tangerang Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan setiap tahun tetapi laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan dengan rata-rata sebanyak 3,47%. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. Peningkatan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Tangerang Selatan dapat mempengaruhi peningkatan permintaan ikan lele di Kota Tangerang Selatan.

2. Keadaan Penduduk Menurut Umur

Berdasarkan usia penduduk dapat digolongkan menjadi 3 kelompok usia yaitu usia belum produktif (0 – 14 tahun), usia produktif (15 – 64 tahun) dan usia non produktif (65 tahun ke atas). Keadaan penduduk menurut usia digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk yang produktif dan angka beban tanggungan (Badan Pusat Statistika Nasional, 2017). Keadaan penduduk Kota Tangerang Selatan menurut kelompok usia ditampilkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Kelompok usia dan Jenis Kelamin Tahun 2016 Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan,2017

49 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 802.908 orang sedangkan jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 790.904 orang. Persentase terbesar pertama terdapat pada penduduk yang berumur 30 – 34 tahun dimana penduduk tersebut termasuk ke dalam penduduk yang masih berusia produktif lalu persentase terbesar kedua adalah penduduk yang berumur 25 – 29 tahun dimana penduduk tersebut masih masuk ke dalam penduduk yang berusia produktif. Persentase terkecil ada pada penduduk berumur 70 – 75 tahun dimana penduduk tersebut sudah dikatakan tidak lagi produktif.

3. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

Berdasarkan angkatan kerja, penduduk Kota Tangerang Selatan yang bekerja sebanyak 685.752 orang, pengangguran 42.058 orang dan selain angkatan kerja (sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya) sebanyak 474.269 orang. Sebagian besar masyarakat Kota Tangerang Selatan sebanyak 534.850 orang membuka lapangan usaha di bidang jasa-jasa. Sebanyak 105.168 orang di Kota Tangerang Selatan membuka lapangan usaha di bidang Industri dan sebanyak 3.676 orang di Kota Tangerang Selatan membuka lapangan usaha di bidang pertanian (BPS Kota Tangerang Selatan, 2015).

Berikut ini adalah jenis pekerjaan masyarakat Kota Tangerang Selatan terlihat pada tabel berikut:

50 Tabel 12. Penduduk Usia Kerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin

di Kota Tangerang Selatan, Tahun 2015 No. Lapangan

Sumber : Sakernas, Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan 2017

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa sebanyak 83,09% penduduk bekerja di bidang jasa-jasa. Apabila dilihat dari jenis kelamin, sebanyak 66,17% penduduk laki-laki bekerja dan 33,83% penduduk yang bekerja adalah perempuan dapat membuktikan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak bekerja di tiga lapangan usaha tersebut dibandingkan perempuan karena sebagian besar penduduk perempuan berperan sebagai ibu rumah tangga.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu indikator yang menggambarkan kemajuan masyarakat di suatu tempat. Jika suatu daerah memiliki kesadaran akan pendidikan yang cukup besar maka ada potensi daerah tersebut untuk berkembang semakin besar. Keadaan penduduk Kota Tangerang Selatan menurut tingkat pendidikan pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Keadaan Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 SD ke bawah 68.842 10,70

2 SLTP 71.929 11,17

3 SLTA ke atas 502.923 78,13

Jumlah 643.694 100,00

Sumber :Sakernas, Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, 2017

51 Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa mayoritas tingkat pendidikan penduduk Kota Tangerang Selatan adalah SLTA ke atas yang mencapai persentase sebanyak 78,13% dan persentase paling rendah sebanyak 10,70% adalah penduduk dengan tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah SD ke bawah. Hal ini dapat menggambarkan bahwa masyarakat Kota Tangerang Selatan sebagian besar telah menempuh pendidikan wajib 9 tahun.

4. 3 Prasarana dan Sarana Kota Tangerang Selatan

Ketersediaan prasarana dan sarana di suatu daerah menjadi salah satu penunjang perkembangan dan keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut.

Kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks menuntut keragaman pilihan untuk memenuhi kepuasan masyarakat sebagai konsumen.

1. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kota Tangerang Selatan sangat lengkap. Ditandai dengan banyaknya lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Status Sekolah pun beragam mulai dari negeri, swasta maupun sekolah luar negeri yang tersebar di Kota Tangerang Selatan dengan kualitas yang beragam. Data mengenai sarana pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 14. Sarana Pendidikan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

No. Jenis Sarana Pendidikan Jumlah

1 TK 421

7 Akademi/Universitas 21

Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan, 2017

52 2. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan adalah sarana penting yang diperlukan oleh penduduk Kota Tangerang Selatan. Sarana kesehatan di Kota Tangerang Selatan sudah cukup memadai, hal ini dapat terlihat dengan banyaknya sarana kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Kota. Data mengenai sarana kesehatan di Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15. Sarana Kesehatan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

No. Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit 21

2 Rumah Bersalin 81

3 Puskesmas 31

4 Poliklinik 92

5 Posyandu 758

Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan, 2017

3. Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan merupakan sarana perekonomian yang akan menunjang perputaran uang serta perdagangan di suatu daerah. Salah satu sarana yang dapat menunjang jalannya perekonomian di suatu daerah adalah pasar, sebab di pasar terjadi transaksi jual beli barang atau jasa. Data terkait sarana perdagangan dalah dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16. Sarana Perdagangan Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

No. Jenis Sarana Perdagangan Jumlah

1 Pasar Tradisional 8

2 Pasar Modern / Supermarket 19

3 Pertokoan 3259

Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan, 2017

53 4. 4 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini merupakan konsumen ikan lele rumah tangga di Kota Tangerang Selatan dengan jumlah responden sudah ditentukan melalui hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 100 responden dari 406.291 rumah tangga. Berdasarkan hasil pengambilan data responden maka didapatkan data pembagian karakteristik responden sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden penelitian ini sebagian besar merupakan perempuan dengan persentase sebanyak 86% dan 14% adalah laki-laki. Mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yang memiliki wewenang untuk menentukan konsumsi keluarganya. Berikut adalah data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden

(Jiwa)

Persentase (%)

1 Laki-laki 14 14

2 Perempuan 86 86

Jumlah 100 100

Sumber : Data Primer (diolah)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Responden terbanyak pada penelitian ini berumur 16 sampai 64 tahun yakni sebanyak 98%, sedangkan usia diatas sama dengan 65 tahun yakni sebanyak 2%. Data responden berdasarkan usia di Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel berikut:

54 Tabel 18. Data Responden Berdasarkan Usia di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2017

No. Usia (tahun) Jumlah Responden (Jiwa) Persentase (%)

1 16 – 64 98 98

2 ≥ 65 2 2

Jumlah 100 100

Sumber : Data Primer (diolah)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang dapat menentukan seberapa besar pengetahuan yang dimiliki. Tingkat pendidikan di Kota Tangerang Selatan sangat bervariasi, semakin tinggi tingkat pendidikan maka kemungkinan mendapatkan kesempatan bekerja di posisi yang baik juga semakin besar.

Tingkat pendidikan yang semakin tinggi juga akan mempengaruhi pola pikir masyarakat Kota Tangerang Selatan untuk cenderung selektif dalam memilih makanan yang bermanfaat bagi perbaikan gizi. Data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat diketahui pada tabel berikut:

Tabel 19. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

1 SD 7 7

Sumber : Data Primer (diolah)

Berdasarkan Tabel 19, sebagian besar responden telah menamatkan pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu sebanyak 55%, kemudian untuk tingkat sarjana ada sebanyak 20%, lalu untuk tingkat SMP sebanyak 9%, sedangkan

55 tingkat SD dan D3 sama-sama sebanyak 7% dan tingkat D2 dan pasca sarjana sebanyak 1%.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi dalam Keluarga

Posisi dalam keluarga dapat menentukan siapa yang memiliki wewenang dalam menentukan pengeluaran dalam rumah tangga. Satu keluarga biasanya terdiri dari kepala keluarga, istri dan anak. Data responden berdasarkan posisi dalam keluarga dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Data Responden Berdasarkan Posisi dalam Keluarga di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Posisi Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

1 Kepala Keluarga 8 8

2 Istri 66 66

3 Anak 25 25

4 Lainnya 1 1

Jumlah 100 100

Sumber : Data Primer (diolah)

Berdasarkan Tabel 20, mayoritas dengan persentase sebanyak 66% posisi responden dalam keluarga adalah istri. Hal ini dapat disimpulkan bahwa istri lebih mengerti urusan rumah tangga khususnya dalam menentukan konsumsi dalam keluarganya. Sebanyak 8% responden menempati posisi kepala keluarga sebagai ayah dari keluarga tersebut tapi ada 4 orang responden yang posisi dalam keluarganya adalah sebagai kepala keluarga namun bukanlah seorang ayah melainkan seorang ibu. Sebanyak 25% responden berstatus anak, 10 responden berposisi sebagai anak yang telah bekerja sehingga memiliki kewenangan menentukan pengeluaran dalam keluarga dan ada pula yang masih mahasiswa sebanyak 15 responden. Terdapat juga satu orang cucu dari keseluruhan responden yang ada.

56 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Bekerja adalah suatu aktifitas yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan yang didapat akan digunakan untuk membeli atau membayar kebutuhan sehari-hari keluarga. Salah satu kebutuhan keluarga adalah makan. Pekerjaan yang dapat menghasilkan penghasilan yang besar akan mempengaruhi pula konsumsi keluarga tersebut. Berikut adalah data responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 21. Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)

1 Ibu Rumah Tangga 46 46

Sumber : Data Primer (diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 21, sebanyak 46% pekerjaan responden sebagai ibu rumah tangga, 16% responden masih menempuh pendidikan sebagai mahasiswa, 14% responden bekerja sebagai karyawan swasta, 13%

responden bekerja sebagai wiraswasta. 5% responden bekerja sebagai PNS dan guru dan 1% bekerja sebagai bidan. Hal ini dapat menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak memiliki penghasilan tetap akan tetapi penghasilan yang tetap didapatkan dari anggota keluarga lain. Selain itu, hal ini juga membuktikan bahwa yang memiliki kewenangan untuk menentukan konsumsi keluarga yaitu ibu rumah tangga. 16 responden adalah mahasiswa yang sering membantu ibunya membeli kebutuhan untuk konsumsi keluarga.

57 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Gizi Keluarga

Gizi merupakan komponen utama dalam meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Gizi yang baik dapat dicapai apabila pangan yang dikonsumsi harus dalam jumlah cukup, berkualitas dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (Kementerian Kesehatan, 2018). Dari hasil penelitian menggunakan kuisioner dapat diketahui bagaimana pengetahuan konsumen akan makanan yang bergizi dan bagaimana konsumen menerapkannya pada keluarga. Hal ini dituangkan oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan yang terdiri dari 3 pertanyaan.

Tabel 22. Pengetahuan Gizi Keluarga Responden di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Pengetahuan Responden Jawaban Responden

Jumlah Responden Ya Tidak

1 Keluarga selalu mengutamakan

makanan berkualitas 92 8 100

2 Keluarga menerapkan pola makan

4 sehat 5 sempurna 94 6 100

3 Keluarga mengutamakan gizi

untuk pertumbuhan anak 98 2 100

Sumber : Data Primer, 2017 (diolah)

Berdasarkan Tabel 22, Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 92% responden mengutamakan makanan yang berkualitas untuk dikonsumsi sehari-hari. Sisanya sebanyak 8% responden tidak mengutamakan makanan berkualitas untuk dikonsumsi sehari-hari. Menurut 8% responden tersebut, makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari mereka tentukan berdasarkan harga makanan dan ketersediaan bahan makanan yang mereka simpan.

Penerapan konsumsi gizi seimbang dalam keluarga, sebanyak 94% responden menerapkan konsumsi gizi seimbang kepada keluarganya dan sebanyak 6%

58 responden tidak menerapkan pola konsumsi gizi seimbang kepada keluarganya. Sedangkan dalam hal mengutamakan gizi untuk pertumbuhan anak-anak sebanyak 98% responden menjawab ya dan sisanya sebanyak 2%

responden menjawab tidak.

Sebagian besar responden selalu mengutamakan makanan yang berkualitas untuk dikonsumsi lalu menerapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna serta mengutamakan gizi untuk pertumbuhan anak. Namun beberapa responden tidak mengutamakan makanan berkualitas dan tidak menerapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna karena keterbatasan biaya untuk membeli makanan yang bergizi dan berkualitas.

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Mengkonsumsi Ikan Lele Berdasarkan hasil kuisioner menyatakan bahwa alasan terbesar responden memilih membeli dan mengkonsumsi ikan lele karena ikan lele bergizi tinggi dengan jumlah responden yang memilih sebanyak 41 rumah tangga. Sedangkan alasan yang paling sedikit dipilih responden dalam membeli dan mengkonsumsi ikan lele karena harga murah dengan jumlah responden yang memilih sebanyak 6 rumah tangga. Terdapat 2 responden memilih alasan lain untuk mengkonsumsi ikan lele dengan alasan responden lebih memilih ikan segar karena lebih aman dikonsumsi dan terhindar dari zat pengawet dan alasan lainnya adalah karena responden ingin mencari alternatif menu lainnya agar makanan yang dikonsumsi oleh keluarga lebih bervariasi. Data terkait alasan responden mengkonsumsi ikan lele dapat dilihat pada Tabel 23.

59 Tabel 23. Alasan Responden Mengkonsumsi Ikan Lele Rumah Tangga Responden dalam Sebulan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 No. Alasan Mengkonsumsi Ikan

Lele

Jumlah Responden

(Rumah Tangga) Persentase (%)

1 Bergizi tinggi 41 41

Sumber : Data Primer, 2017 (diolah)

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Lokasi Pembelian Ikan Lele

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebanyak 47% responden memilih pasar tradisional sebagai tempat untuk membeli ikan lele. Sebanyak 27% responden membeli ikan lele dari tukang sayur keliling. Responden yang memilih membeli ikan lele dari warung dekat rumah sebanyak 19% responden.

Sebanyak 4% responden memperoleh ikan lele dari hasil produksi sendiri dan sebanyak 1% responden membeli ikan lele di supermarket. Bagi responden yang memilih pilihan lainnya, sebanyak 1% responden mendapatkan ikan lele dari budidaya tetangga.

Tabel 24. Lokasi Pembelian Ikan Lele Rumah Tangga Responden di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

No. Lokasi Jumlah Responden

(Rumah Tangga) Persentase (%)

1 Pasar tradisional 47 47

Sumber : Data Primer, 2017 (diolah)

60 BAB V

Dokumen terkait