• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Virgantari (2011) yang meneliti tentang permintaan Ikan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2008 modul konsumsi rumah tangga yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Metode analisis yang digunakan adalah Metode multistage budgetting approach dengan pendekatan model Quadratic Almozt Ideal Demand System (QUAIDS). Berdasarkan data Susenas tahun 2008, dapat dikatakan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia di berbagai wilayah lebih banyak mengkonsumsi ikan segar daripada ikan awetan maupun udang. Konsumsi ikan segar tertinggi adalah wilayah Sulawesi dan Maluku, terendah di pulau Jawa. Rumah tangga di perkotaan memiliki preferensi yang lebih tinggi untuk konsumsi ikan segar maupun udang/hewan air lain yang segar daripada rumah tangga di pedesaan. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor wilayah perkotaan-pedesaan, jumlah anggota rumah tangga dan dummy wilayah kepulauan berpengaruh nyata terhadap fungsi permintaan kelompok ikan. Hasil analisis elasitisitas pendapatan menyatakan bahwa ikan segar, udang/hewan air segar lain, ikan awetan dan udang/hewan air lain yang diawetkan merupakan barang normal.

Hasil analisis elastisitas harga, kelompok ikan segar termasuk barang yang inelastis,

27 kelompok udang/hewan air lain yang diawetkan bersifat elastis, kelompok ikan awetan bersifat inelastis.

Penelitian terkait ikan lele dilakukan oleh Andari (2012) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat elastisitas permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Data yang digunakan adalah data time series selama 16 tahun dari tahun 1995 – 2010.

Data dianalisis dengan regresi eksponen. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele adalah harga ikan lele, harga daging ayam ras, harga beras dan pendapatan. Harga ikan nila tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hasil dari analisis elastisitas harga menyatakan bahwa harga ikan nila merah, daging ayam ras dan beras memiliki nilai elastisitas silang positif yang berarti barang – barang tersebut adalah barang substitusi ikan lele sedangkan beras bukanlah komplementer ikan lele. Hasil dari analisis elastisitas pendapatan bahwa ikan lele termasuk kedalam barang normal.

Penelitian terkait ikan lele lainnya dilakukan oleh Ferdian (2012) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan lele dumbo di Kecamatan Losaran Kabupaten Indramayu. Analisis yang digunakan antara lain analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis respon elastisitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga Ikan air tawar lain dan harga ikan air laut lain mempengaruhi permintaan ikan lele, jika harga ikan air tawar dan harga ikan air laut mengalami kenaikan maka akan menyebabkan permintaan

28 ikan lele juga meningkat. Hasil dari analisis elastisitas harga menyatakan bahwa ikan lele dumbo merupakan barang yang bersifat inelastis dan bukan termasuk barang inferior. Semua tanda elastisitas harga dan silang adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa harga ikan lele, harga rata-rata ikan air laut dan harga rata-rata ikan air tawar jenis lain adalah komoditas substitusi.

Penelitian lain terkait ikan dan pangan hewani lainnya dilakukan oleh Susanti (2014) yang meneliti tentang permintaan pangan hewani di Provinsi Jawa Barat. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2012 dengan melakukan analisis terhadap 22711 sampel rumah tangga. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif serta analisis ekonometrika dengan model Linear Approximation –Almost Ideal Demand System (LA-AIDS). Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi pangan hewani dipengaruhi oleh harga sendiri, harga komoditas lain, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, golongan pendapatan, wilayah tempat tinggal dan tingkat pendidikan kelapa rumah tangga pada taraf nyata 5%. Nilai elastisitas harga sendiri menunjukkan permintaan seluruh komoditas (ikan, daging, unggas, telur dan susu) bersifat inelastis. Berdasarkan nilai elastisitas silang, semua komoditas pangan hewani merupakan barang komplementer kecuali komoditi ikan merupakan barang substitusi bagi telur. Komoditi ikan dan telur termasuk barang normal sedangkan komoditi daging, unggas dan susu termasuk barang mewah.

29 2.8 Kerangka Pemikiran

Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota dengan masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi ikan dibuktikan dengan angka konsumsi ikan yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain itu, beberapa ikan budidaya seperti ikan mas, ikan nila, ikan gurame, ikan patin, ikan lele dan ikan bawal tawar diproduksi di Kota Tangerang Selatan. Diantara ikan-ikan tersebut, ikan lele adalah ikan yang diproduksi paling tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya. Namun produksi ikan lele di Kota Tangerang Selatan belum dapat memenuhi tingginya konsumsi ikan lele di Kota Tangerang Selatan.

Teori menyatakan bahwa permintaan pada suatu barang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain, tingkat pendapatan konsumen, selera, jumlah penduduk, distribusi pendapatan, perkiraan konsumen dan ketersediaan barang (produksi). Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dari sembilan faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan, terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi permintaan ikan air tawar yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan dan jumlah konsumen.

Berdasarkan teori permintaan dan penelitian terdahulu dapat diduga faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan Lele dilihat dari harga ikan lele, harga ikan air tawar lain, harga telur ayam, jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan analisis elastisitas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui Apakah faktor-faktor seperti harga ikan lele, harga Ikan air tawar lain harga telur ayam, jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga dapat berpengaruh terhadap

30 permintaan ikan lele di Kota Tangerang Selatan dan untuk mengetahui elastisitas permintaan ikan lele terhadap harga barang itu sendiri, harga barang lain dan pendapatan.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Dokumen terkait