• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografis

Desa Patengan terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Secara administratif, desa ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Indaragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Kondisi topografi desa merupakan dataran tinggi seluas 65 hektar dan berbukit 20 hektar dengan suhu udara antara 17-19o C merupakan potensi bagi masyarakat Desa Patengan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara umum, lahan yang terdapat di Desa Patengan dimanfaatkan untuk wilayah perkebunan teh dan hutan. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Desa Patengan memiliki sumberdaya alam yang memadai.

Berdasarkan data profil Desa tahun 2011, Desa Patengan yang terletak di kawasan perkebunan PTPN VIII ini memiliki wilayah 2583 hektar. Desa Patengan didominasi oleh lahan perkebunan 1688 hektar dan hutan sebesar 779 hektar sedangkan, luas pemukiman sebesar 197 hektar, fasilitas umum dan prasarana lainnya 696 hektar. Berikut Tabel 3, mengenai luas tanah dan penggunaannya. Tabel 3 Luas dan persentase distribusi lahan menurut penggunaannya di Desa

Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung

No Peruntukan lahan Luas lahan (ha) Persentase (%)

1 Pemukiman 197 7.63

2 Perkebunan 1 688 65.08

3 Hutan 779 0.03

4 Fasilitas Umum 696 26.96

Total 2 583 100

Sumber: Data Potensi Desa Patengan tahun 2011

Tabel 3 menunjukkan persebaran lahan yang digunakan di Desa Patengan. Perkebunan memiliki luas lahan sekitar 1688 hektar atau 65 persen dari luas total lahan secara keseluruhan sedangkan selebihnya adalah hutan, pemukiman dan fasilitas umum. Hal ini menunjukkan bahwa potensi terbesar di Desa Patengan merupakan sektor perkebunan dan kehutanan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber nafkah dalam kehidupannya

Kondisi Demografis

Desa Patengan terbagi dalam 13 RW, yaitu RW 01 Cimanggu, RW 02 Sindangreret, RW 03 Rancabali, RW 04 Pamagersaren, RW 05 Bayongbong, RW 06 Rengganis, RW 07 Rancasuni, RW 08 Rancasuni, RW 09 Pasangrahan, RW 10 Cipanganten, RW 11 Rahayu, RW 12 Walini, RW 13 Patengan Baru. Berdasarkan data potensi desa jumlah penduduk Desa Patengan terdiri dari 2 666 laki-laki dan 2564 perempuan. Total kepala keluarga yang tercatat sebanyak 1494 KK. Kepadatan penduduk mencapai 100 jiwa/km2. Berdasarkan umur, jumlah penduduk dibagi dalam beberapa kategori seperti tercantum dalam Tabel 4.

Tabel 4 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan kelompok umur Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Tahun 2011

No Kelompok umur (tahun) Jumlah jiwa Persentase (%)

1 0-4 381 7.28 2 5-6 218 4.17 3 7-12 605 11.57 4 13-15 248 4.74 5 16-18 253 4.84 6 19-25 711 13.59 7 26-35 1022 19,54 8 36-45 798 15.26 9 46-50 328 6.27 10 51-60 454 8.68 11 60 ke atas 212 4.05 Total 5230 100.00

Sumber: Data Potensi Desa Patengan tahun 2011

Berdasarkan Tabel 4, dapat diamati dari kondisi penduduk di Desa Patengan bahwa jumlah usia produktif jauh lebih banyak daripada usia non produktif. Namun, tidak semua penduduk yang termasuk dalam golongan produktif ini aktif dalam kegiatan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jumlah terbanyak pada kisaran umur 26-35 tahun yang mencapai 1022 jiwa, sedangkan yang terendah pada kisaran umur 60 tahun ke atas yang berjumlah 212 jiwa.

Sebagian besar penduduk Desa Patengan hanya berhasil sampai jenjang Sekolah Dasar (SD)/sederajat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Jumlah penduduk Desa Patengan yang berhasil menamatkan pendidikannya sampai jenjang Sekolah Dasar (SD) sebesar 3239 jiwa, atau sekitar 72.9 persen dari jumlah penduduk Desa Patengan seluruhnya. Jumlah penduduk Desa Patengan yang berhasil menamatkan SMP sebesar 671 jiwa, atau sekitar 15.11 persen, SMA sebesar 459 jiwa, atau sekitar 10.33 persen, D1 sebesar 14 jiwa atau sekitar 0,31 persen, D2 sebesar 22 jiwa, atau sekitar 0.49 persen, D3 sebesar 12 jiwa, atau sekitar 0.272, sedangkan S1 sebesar 23 jiwa , atau sebesar 0.51 persen. Lebih lengkapnya persentase jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5 Jumlah penduduk dan persentase tingkat pendidikan penduduk Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Tahun 2011

No Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persentase (%)

1 Tamat SD/sederajat 3239 72.90 2 Tamat SMP/sederajat 671 15.11 3 Tamat SMA/sederajat 459 10.33 4 D1 14 0.31 5 D2 22 0.49 6 D3 12 0.27 7 S1 23 0.51 Total 4440 100.00

Sumber: Data Potensi Desa Patengan tahun 2011

Kondisi topografi berupa daerah perkebunan dan kehutanan serta komposisi penduduk dengan tingkat pendidikan yang seperti itu, maka sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Patengan adalah sebagai petani atau buruh perkebunan. Sektor pekerjaan masih didominasi oleh sektor perkebunan, mengingat tingkat penguasaan lahan yang berada di Desa Patengan 65 persen dikuasai oleh perkebunan milik Negara dalam hal ini ada PTPN VIII. Beragam sektor pekerjaan di Desa Patengan dijelaskan pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6 Jumlah penduduk dan persentase berdasarkan sektor pekerjaan di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Tahun 2011

No Sektor pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Pertanian 82 2.30

2 PNS 11 0.30

3 Perdagangan 283 8.09

4 Jasa 27 0.70

5 Peternakan 40 1.14

6 Karyawan tetap BUMN (PTPN VIII) 2052 58.60

7 Karyawan lepas BUMN (PTPN VIII) 1003 28.60

Total 3498 100.00

Sumber: Data Potensi Desa Patengan tahun 2011

Berdasarkan Tabel 6, jumlah terbesar dari sektor perkebunan yang menyerap sekitar 3055 jiwa atau 87.2 persen, disusul oleh sektor perdagangan sebesar 283 jiwa atau 8.09 persen, pertanian sebesar 82 jiwa atau 2.3 persen, peternakan 40 jiwa atau 1.14 persen, jasa sebesar 27 jiwa atau 0.7 persen, dan terkahir PNS 11 orang atau 0.3 persen. Hal ini semakin memperkuat bahwa sektor perkebunan dominasi mata pencaharian di Desa Patengan baik sebagai karyawan lepas maupun karyawan tetap. Namun, tak dipungkiri pula banyaknya sektor wisata yang berkembang di Desa Patengan menyebabkan penduduk memanfaatkan peluang membuka usaha perdagangan dan jasa.sebagai alternatif pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

RW Sindangreret merupakan RW yang memiliki jumlah penduduk terpadat dari ketiga belas RW yang ada di Desa Patengan. Di RW Sindangreret sendiri terdapat anggota keluarga rumahtangga buruh yang bekerja pada perkebunan (PTPN VIII) minimal satu di setiap KK karena wilayah pemukiman Sindangreret

merupakan tanah milik perkebunan. Letak RW 02 Sindangreret yang jauh dari jalan raya membuat tingkat keragaman mata pencaharian yang cukup tinggi. Hal itu terjadi karena jika letaknya di dekat jalan raya tentu akan memudahkan masyarakat mobilisasi dan akses terhadap sumberdaya baik di dalam perkebunan maupun di luar perkebunan relatif mudah terjangkau. Untuk di RW 02 Sindangreret terdiri dari 5 RT yaitu RT 01 sampai RT 05. Sebaran jumlah Kepala Keluarga dalam hal ini rumahtangga buruh perkebunan menurut Rukun Tetangga terbesar berada di RT 04 sebesar 23.01 persen dan terendah di RT 05 sebesar 16.37 persen. Berikut persentase jumlah KK di RW Sindangreret pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah dan persentase KK di RW 02 Sindangreret Tahun 2013 Desa

Patengan Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung

No Rukun Tetangga (RT) Jumlah KK Persentase (%)

1 RT 01 46 20.35 2 RT 02 47 20.80 3 RT 03 44 19.47 4 RT 04 52 23.01 5 RT 05 37 16.37 Total 226 100.00

Sumber: Data Rukun Warga Sindangreret tahun 2013

Setiap RT memiliki karakteristik sendiri dari segi kontur wilayah. RT 01 dan RT 02 letaknya sangat dekat dengan kebun, sedangkan RT 03 di tengah pemukiman, RT 04 dan RT 05 bersebelahan dengan lahan Perhutani serta RW Pesanggrahan yang lahannya milik sendiri berbeda dengan warga Sindangreret yang merupakan wilayah perkebunan.

Ikhtisar

Kondisi lahan di Desa Patengan sebesar 65 persen dimiliki oleh perkebunan dengan luas 1 688 hektar oleh PT Perkebunan Nusantara VIII. Hal ini menunjukkan bahwa potensi terbesar di Desa Patengan merupakan sektor perkebunan dan kehutanan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber nafkah dalam kehidupannya Hal tersebut tentu menjadikan sebagian besar masyarakat bekerja pada sektor perkebunan. Kondisi penduduk di Desa Patengan bahwa jumlah usia produktif jauh lebih banyak daripada usia non produktif dengan kisaran umur 26-35 tahun yang mencapai 1022 jiwa, sedangkan yang terendah pada kisaran umur 60 tahun ke atas yang berjumlah 212 jiwa. Tingkat pendidikan di Desa Patengan pun masih tergolong rendah. Sebagian besar penduduk Desa Patengan hanya berhasil sampai jenjang Sekolah Dasar (SD)/sederajat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap urgensi mengenyam pendidikan yang lebih tinggi

STRUKTUR AGRARIA DAN AKSES TANAH DI DESA