• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran manajemen keperawatan jiwa profesional di RSMM

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 62-71)

BAB 3 PROFIL RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

3.2 Gambaran manajemen keperawatan jiwa profesional di RSMM

Bratasena dan Sadewa. Berdasarkan informasi yang diperoleh terjadi peningkatan mutu setelah MPKP diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari BOR sebesar 65-80% dan AvLOS sebesar 25 hari. Angka BOR berada pada rata-rata nasional dengan nilai AvLOS lebih rendah dari standar nasional, hal ini menunjukkan angka yang ditampilkan di ruang MPKP RSMM lebih baik dari standar nasional.

Konsep Model Praktik Keperawatan Profesional yaitu manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan. Konsep ini diuraikan dalam empat pilar professional MPKP yaitu pendekatan manajemen (management approach), sistem kompensasi dan penghargaan (compensatory reward), hubungan professional (professional relationship) dan sistem pemberian asuhan keperawatan (patient care delivery).

Pilar pertama diterapkan dalam bentuk fungsi manajemen yang terdiri dari: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Fungsi perencanaan terdiri dari kegiatan merumuskan visi, misi, filosofi, rencana jangka pendek (harian, bulanan dan tahunan). Fungsi pengorganisasian terdiri dari kegiatan pembentukan struktur organisasi, jadual dinas dan daftar alokasi pasien. Fungsi pengarahan terdiri dari kegiatan operan, pre dan post conference, supervisi, pendelegasian dan penciptaan iklim motivasi. Fungsi pengendalian terdiri dari kegiatan penghitungan indikator mutu, survei diagnosa keperawatan dan medis, survei kepuasan, dan audit dokumentasi.

Pilar yang kedua yaitu kompensasi dan penghargaan. Pilar ini mengatur dan menjelaskan bagaimana mekanisme pemberian reward kepada staf ruang MPKP terhadap kinerja yang sudah dilakukannya. Kegiatan yang dilakukan dalam pilar ini adalah penilaian kinerja dan pengembangan staf. Pilar yang ketiga yaitu hubungan professional. Pilar ini mengatur dan menjelaskan bagaimana hubungan antara tim kesehatan dan tenaga lain dalam upaya pemberian asuhan keperawatan yang professional. Kegiatan yang dilakukan dalam pilar ini meliputi rapat tim kesehatan, rapat tim keperawatan, konferensi kasus, dan visit dokter.Pilar keempat yaitu pemberian asuhan keperawatan. Pilar ini mengatur dan menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat ruang MPKP dalam memberikan asuhan keperawatan. Kegiatan yang tercakup dalam pilar ini meliputi pemberian asuhan keperawatan pada klien dan keluarga dengan diagnosa risiko perilaku kekerasan, halusinasi, waham, harga diri rendah, isolasi sosial dan defisit perawatan diri.

Berdasarkan keempat pilar dalam MPKP tersebut terdapat 30 kegiatan yang dilakukan. Dari ketiga puluh kegiatan dalam MPKP tersebut semuanya harus dikuasai oleh kepala ruangan. Ketua tim harus mengasai 18 kegiatan, yaitu pembuatan rencana harian dan bulanan, alokasi pasien, pre dan post

conference, supervise, pendelegasian, penciptaan iklim motivasi, kolaborasi

saat visit dokter, case conference, dan pemberian asuhan keperawatan terhadap tujuh diagnosa keperawatan. Kompetensi untuk perawat pelaksana yaitu pembuatan rencana harian dan pemberian asuhan keperawatan terhadap tujuh diagnosa keperawatan.

3.2.1 Karakteristik Pelayanan Kesehatan Jiwa di Ruang Saraswati

Ruangan saraswati merupakan Ruang Khusus untuk klien gangguan jiwa lansia dengan keluhan fisik yang terdiri dari laki laki dan perempuan. Sampai saat ini Ruang Saraswati masih berada pada level MPKP pemula. Pendekatan manajemen MPKP mulai diterapkan sejak tahun 2006, dengan metode asuhan keperawatan yang dipergunakan adalah bentuk metode tim. Ruang saraswati mempunyai kapasitas tempat tidur 40 dengan indikator mutu bulan Oktober 2013 BOR 41,45 AvLOS 12 hari, lari 0, fiksasi 0, infeksi nosokomial 0. Tingkat kepuasan klien pada bulan Oktober 2013 sebesar 75 %, sedangkan tingkat kepuasan keluarga adalah 96%. Selain itu masalah keperawatan pada bulan Oktober 2013 sesuai dengan urutannya adalah Isolasi sosial 81,25 %, Harga diri rendah 56,25 %, Defisit perawatan diri 31,23 %, halusinasi 62,5 %, Resiko perilaku kekerasan 18,72 %, harga diri rendah 40%, Waham 6 % dan Risiko bunuh diri 0 %.

Jumlah SDM perawat di Ruang Saraswati sebanyak 14 orang yang terdiri dari 2 orang dengan latar belakang pendidikan S1 keperawatan, 12 orang dengan latar belakang pendidikan D3 Keperawatan. Perawat yang telah mengikuti pelatihan MPKP sebanyak 8 orang (57.1 %). SDM lain yang ada di ruang Saraswati adalah 1 orang dokter ruangan (dokter umum), 1 orang psikiater dan 1 orang psikolog. Tenaga non keperawatan ada 3 orang,

meliputi 1 tenaga pramuhusada, 1 tenaga administrasi dan 1 tenaga cleaning

service.

Menurut Akemat & Keliat (2010), kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang perawat dalam melakukan manajemen MPKP diruangan antara lain 32 kegiatan pada kepala ruangan, 19 kegiatan pada ketua tim dan 8 kegiatan pada perawat pelaksana. Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama praktik klinik keperawatan jiwa 3 didapatkan hasil bahwa kepala ruangan ruang Saraswati telah memiliki kemampuan melaksanakan 32 kegiatan MPKP, ketua tim masing-masing telah memiliki kemampuan melaksanakan 19 kegiatan MPKP dan perawat pelaksana 8 kegiatan MPKP.

.

Selama praktik di ruang Saraswati, penulis melakukan evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki oleh kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksanan terkait dengan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan. Kegiatan yang dilakukan adalah supervisi insidentil dan pendampingan berdasarkan hasil evaluasi. Supervisi insidentil merupakan kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap kemampuan karu, katim, dan perawat pelaksana yang telah bernilai lulus (nilai > 75). Sedangkan pendampingan dilakukan bila terdapat nilai kemampuan karu, katim, dan perawat pelaksana ≤ 75. Supervisi insidentil dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut sudah membudaya dilakuakan oleh staf ruang Saraswati.

Pelaksanaan kegiatan pengembangan MPKP yang telah dilakukan di ruang Saraswati meliputi kegiatan bimbingan terstruktur maupun insidentil serta melakukan penilaian kinerja. Pendampingan (supervisi terstruktur) terhadap karu dan supervisi insidentil terhadap karu, katim 1 dan katim 2 dilakukan berdasarkan pada rencana jadwal kegiatan yang telah disusun. Adapun pelaksanaan kegiatan penyegaran, bimbingan baik terstruktur atau insidentil dan penilain kinerja secara umum adalah sebagai berikut:

a. Supervisi insidentil dan diskusi untuk penyusunan rencana bulanan pada karu dengan format rencana bulanan yang lebih simpel dan praktis dilakukan pada hari Kamis, 3 Oktober 2013 dan 24 Oktober 2013.

b. Supervisi insidentil dan diskusi untuk penyusunan rencana bulanan pada katim 3 Oktobert 2013 dan 10 Oktober 2013 dengan format rencana bulanan yang lebih simpel dan praktis

c. Supervisi insidentil struktur organisasi, daftar dinas, dan daftar alokasi pasien dilakukan pada 19 September 2013, dan 26 September 2013 d. Supervisi insidental operan dan iklim motivasi pada karu dan pre-post

conference pada katim dimulai tanggal 19 september sampai dengan 31 Oktober 2013.

e. Supervisi insidental dan diskusi terkait audit dokumentasi, survey kepuasaan, survey masalah dan indicator mutu dimulai dari tanggal 19 September 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013

f. Pendelegasian kepada kepala ruangan untuk pelaksanaan supervisi insidentil terhadap ketua tim 1 dan ketua tim 2 mulai tanggal 19 September 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013

g. Pendelegasian supervisi insidentil kepada ketua tim dan kepala ruangan untuk melakukan supervisi terhadap perawat pelaksana mulai tanggal 19 September 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013

Pelaksanaan kegiatan pengembangan MPKP di ruang Saraswati ini dapat juga dilihat dari penilaian evaluasi kinerja yang telah dilakukan setelah kegiatan supervisi selesai dilaksanakan. Hasil evaluasi kinerja pengembangan MPKP pada Karu di ruang Saraswati ini disajikan pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Kemampuan Kepala Ruang Saraswati dalam Manajemen Pelayanan (kegiatan MPKP) No Kegiatan EK April 2013 EK Nov 2013 Keterangan RTL I Management Approach A Perencanaan

1 Visi 85 100 Pembudayaan Daily

2 Misi 85 100 Pembudayaan Daily

3 Filosofi 85 100 Pembudayaan Daily

4 Rencana kegiatan :

Harian 85 100 Pembudayaan Daily

Bulanan 85 95 Pembudayaan Periodik

Tahunan 85 95 Pendampingan Periodik

B Pengorganisasian

1 Struktur organisasi 95 100 Pembudayaan Insidentil 2 Daftar dinas 100 100 Pembudayaan Periodik 3 Daftar alokasi pasien 85 100 Pembudayaan Insidentil C Pengarahan

1 Operan 88 100 Pembudayaan Daily

2 Supervisi 85 90 Pembudayaan Periodik 3 Pre conference 85 100 Pembudayaan Daily 4 Post conference 90 100 Pembudayaan Daily 5 Iklim motivasi 90 100 Pembudayaan Daily 6 Pendelegasian 85 95 Pembudayaan Insidentil D Pengendalian

1 Audit dokumentasi 85 100 Pembudayaan Periodik 2 Survey kepuasan 90 100 Pembudayaan Insidentil 3 Survey masalah 90 100 Pembudayaan Periodik 4 Indikator mutu 85 100 Pendampingan Periodik II Compensatory

Reward

1 Penilaian kinerja 85 100 Pembudayaan Periodik 2 Pengembangan staf 90 100 Pembudayaan Periodik III Professional

Relationship

1 Rapat keperawatan 85 100 Pembudayaan Periodik 2 Case conference 90 100 Pembudayaan Periodik 3 Rapat Tim kesehatan 75 - - Periodik 4 Visit dokter 90 100 Pembudayaan Insidentil IV Pasien Care Delivery

1 HDR 90 100 Pembudayaan Daily

2 Isolasi Sosial 100 100 Pembudayaan Daily 3 GSP Halusinasi 95 100 Pembudayaan Daily

4 RPK 90 100 Pembudayaan Daily

5 Waham 90 100 Pembudayaan Daily

6 DPD 100 100 Pembudayaan Daily

7 RBD 90 100 Pembudayaan Daily

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 31 kegiatan sudah membudaya, kecuali rapat tim kesehatan.

Berdasarkan hasil evaluasi mahasiswa Residensi 3 berpraktik di ruang Saraswati diketahui bahwa hasil evaluasi kinerja akhir pada ketua tim adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kemampuan Ketua Tim 1 Ruang Saraswati dalam Manajemen Pelayanan (kegiatan MPKP)

No Kegiatan EK April 2013 EK Nov 2013 Keterangan RTL I Management Approach A Perencanaan 1 Rencana kegiatan :

Harian 90 100 Pembudayaan Daily

Bulanan 90 95 Pembudayaan Periodik B Pengorganisasian

1 Daftar dinas 100 100 Pembudayaan Periodik 2 Daftar alokasi pasien 90 95 Pembudayaan Insidentil C Pengarahan

1 Supervisi 85 90 Pembudayaan Daily 2 Pre conference 100 100 Pembudayaan Periodik 3 Post conference 100 100 Pembudayaan Daily 4 Iklim motivasi 90 100 Pembudayaan Daily 5 Pendelegasian 90 90 Pembudayaan Daily II Compensatory

Reward

1 Penilaian kinerja 90 90 Pembudayaan Periodik III Professional

Relationship

1 Case conference 90 90 Pembudayaan Periodik 2 Visit dokter 90 100 Pembudayaan Insidentil IV Pasien Care Delivery

1 HDR 90 100 Pembudayaan Daily

2 Isolasi Sosial 100 100 Pembudayaan Daily 3 GSP Halusinasi 100 100 Pembudayaan Daily

4 RPK 90 100 Pembudayaan Daily

5 DPD 100 100 Pembudayaan Daily

6 Waham 85 90 Pembudayaan Daily

7 RBD 85 90 Pembudayaan Daily

Sedangkan untuk ketua tim 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kemampuan Ketua Tim 2 Ruang Saraswati dalam Manajemen Pelayanan (kegiatan MPKP)

No Kegiatan EK April 2013 EK Nov 2013 Keterangan RTL I Management Approach A Perencanaan 1 Rencana kegiatan :

Harian 95 100 Pembudayaan Daily

Bulanan 90 95 Pembudayaan Periodik B Pengorganisasian

1 Daftar dinas 100 100 Pembudayaan Periodik 2 Daftar alokasi pasien 90 100 Pembudayaan Insidentil C Pengarahan

1 Supervisi 85 90 Pembudayaan Daily 2 Pre conference 100 100 Pembudayaan Periodik 3 Post conference 100 100 Pembudayaan Daily 4 Iklim motivasi 100 100 Pembudayaan Daily 5 Pendelegasian 90 90 Pembudayaan Daily II Compensatory

Reward

1 Penilaian kinerja 90 90 Pembudayaan Periodik III Professional

Relationship

1 Case conference 90 90 Pembudayaan Periodik 2 Visit dokter 100 100 Pembudayaan Insidentil IV Pasien Care Delivery

1 HDR 95 95 Pembudayaan Daily

2 Isolasi Sosial 100 100 Pembudayaan Daily 3 GSP Halusinasi 100 100 Pembudayaan Daily

4 RPK 100 100 Pembudayaan Daily

5 DPD 100 100 Pembudayaan Daily

6 Waham 90 95 Pembudayaan Daily

7 RBD 90 95 Pembudayaan Daily

Kemampuan 19 dari 19 kemampuan Ketua Tim Berdasarkan tabel diatas terlihar bahwa ketua tim 2 ruangan Saraswati telah memiliki 19 kempuan Ketua Tim

Berikut ini adalah kemampuan perawat pelaksana ruang Saraswati dalam pelaksanaan MPKP:

Tabel 3.4

Kemampuan Perawat pelaksana Ruang Saraswati dalam MPKP

No Kegiatan EK April 2013 EK Nop 2013 Keterangan RTL I Management Approach A Perencanaan 1 Rencana kegiatan :

Harian 80,3 84,9 Pembudayaan Daily IV Pasien Care Delivery

1 HDR 81,5 87 Pembudayaan Daily

2 Isolasi Sosial 83 89 Pembudayaan Daily 3 GSP Halusinasi 81,5 89 Pembudayaan Daily

4 RPK 82,5 90 Pembudayaan Daily

5 DPD 84 93 Pembudayaan Daily

6 Waham 81 83 Pembudayaan Daily

7 RBD 80,5 82 Pembudayaan Daily

Kemampuan 8 dari 8 kemampuan perawat pelaksana

Hasil pelaksanaan MPKP di ruang Saraswati seperti yang diuraikan di atas membuktikan metode tersebut cukup efektif dalam membantu penanganan masalah keperawatan pada klien dengan Harga diri rendah dan isolasi sosial . Hal ini dapat terlihat dimana rata-rata lama rawat klien yang menurun dari 34 hari pada bulan Februari 2013 menjadi 12 hari pada Oktober 2013. Penuruan rata-rata lama rawat klien merupakan salah satu bukti keefektifan pelaksanaan asuhan keperawatan dan manajemen pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di ruang Saraswati.

Penurunan rata-rata lama rawat inap klien bukan hanya dipengaruhi oleh pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat. Hal lain yang dapat mempengaruhi adalah pemberian psikofarmaka, lama sakit, frekuensi dirawat, dukungan keluarga dan kemampuan klien sendiri serta keyakinan positif yang dimiliki.

3.3 Penatalaksanaan Masalah Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial di

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 62-71)

Dokumen terkait