• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Cicurug terletak di 6045‟58,26 Lintang Selatan dan 106046‟57,27 Bujur Barat. Batas-batas wilayah Kecamatan Cicurug sebagai berikut :

- Sebelah utaraberbatasan dengan Kabupaten Bogor

- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Parung Kuda

- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi Gunung Gede - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cidahu

Kecamatan Cicurug berada pada ketinggian 500-700 meter di atas permukaan laut (dpl). Kecamatan Cicurug memiliki jarak 97 km dari ibukota kabupaten, 126 km dari ibukota provinsi dan 90 km dari ibukota negara.Suhu harian di Kecamatan Cicurug antara 200-29oC, dengan kelembaban rata-rata 50- 75%. Berdasarkan sistem Oldeman, curah hujan di Kecamatan Cicurug termasuk type B1 dengan curah hujan ata-rata 5 tahun mencapai 2787,6 mm/tahun atau antara 232,3 mm/bulan dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan (BPS Cicurug 2012). Jenis tanah yang ada di Kecamatan Cicurug adalah latosol coklat, kompleks laterik merah dan podlosik merah kekuningan.

Kependudukan

Kecamatan Cicurug menurut data BPS tahun 2012 memiliki jumlah penduduk 173085 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 33.3 persen dan perempuan 66.6 persen sebagaimana tertera pada Tabel 2. Secara ekonomi, mata pencaharian penduduk lebih banyak bersumber dari bidang pertanian dan menjadi buruh di sektor industri. Potensi lahan pertanian yang luas bisa dikembangkan menjadi lahan pertanian yang lebih produktif dengan memaksimalkan potensi lahan yang subur dan banyaknya petani dan buruh tani.

Tabel 2 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Cicurug tahun 2012

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-laki 57634 33.3

Perempuan 116451 66.7

Total 183085 100.0

Sumber : BPS Kecamatan Cicurug (2012)

Data menunjukkan bahwa penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki. Penduduk seluruhnya warga negara Indonesia tetapi dari aspek suku relatif, beragam, yang terdiri dari suku Sunda, Jawa, Minang, Batak dan Cina. Kepala keluarga umum lebih banyak dari kepala keluarga tani. Secara ekonomi, mata pencaharian lebih banyak di sektor industri.Kawasan Kecamatan

Cicurug banyak terdapat pabrik minuman, pabrik rambut palsu dan pabrik garmen sehingga tenaga kerja angkatan muda banyak terserap di sektor industri.

Status Kepemilikan Tanah

Status kepemilikan tanah di lokasi penelitian dapat dilihat di Tabel 3. Pengelola lahan pada umumnya adalah buruh tani sebanyak 58.4 persen. Buruh tani yang mengelola lahan milik orang lain disebabkan karena buruh tani hanya memiliki keterampilan menjadi buruh tani. Selama menjadi buruh tani mereka hanya mengandalkan upah bagi hasil yang telah disepakati antara pemilik lahan dan ia sebagai pengelola lahan selama waktu yang telah ditentukan.

Tabel 3 Jumlah dan presentase penduduk berdasarkan status kepemilikan tanah di Kecamatan Cicurug tahun 2012

Kepemilikan Tanah Jumlah (Orang) Presentase (%)

Pemilik tanah 355 3.5

Pemilik penggarap 944 9.4

Petani penggarap 2896 28.7

Buruh tani 5898 58.4

Total 10093 100.0

Sumber : BPS Kecamatan Cicurug (2012)

Pemilik tanah di lokasi penelitian tercatat berjumlah 3.5 persen. Sebagian besar pemilik tanah tinggal di luar lokasi penelitian.Pemilik tanah hanya memiliki lahan di lokasi penelitian sebagai investasi. Tanah yang dimiliki pemilik yang tinggal di luar lokasi penelitian biasanya di garap oleh orang kepercayaan yang tinggal di sekitar lokasi tanah.Pemilik tanah yang menggarap tanahnya sendiri berjumlah 9.4 persen.

Lahan yang dimiliki oleh penduduk dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk usaha di bidang pertanian, peternakan, kebun dan usaha lain. Pada umumnya lahan ditanami padi, sayuran dan umbi-umbian.Kecamatan Cicurug memiliki komoditi unggulan seperti beras, sayur-sayuran, umbi-umbian dan aneka palawija. Kawasan pegunungan yang melingkupi Kecamatan Cicurug sangat cocok untuk komoditi pertanian dan perkebunan.

Kondisi Geografis Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya

Lokasi penelitian difokuskan di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya. Wilayah ketiga desa lokasi penelitian memiliki luas yang relatif sama. Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya ada di sekitar Gunung Salak dan Taman Nasional Gunung Salak Halimun Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data kondisi geografis Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya tahun 2012 dapat di lihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Kondisi geografis Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya tahun 2012

Uraian Desa Pasawahan Desa Cisaat Desa Kutajaya

Luas Wilayah Desa (Ha) 625 671 640

Batas Wilayah Desa :

Sebelah utara Desa Kutajaya Desa Tenjolaya Kabupaten Bogor

Sebelah timur Desa Tenjoayu Desa Caringin TNGHS

Sebelah selatan Desa Tenjolaya Desa Bangbayang Desa Benda

Sebelah barat Gunung Salak Gunung Salak Desa Pasawahan

Ketinggian permukaan laut (m)

477 600 1200

Luas lahan kehutanan (ha) 20 0,7 17

Curah hujan rata-rata (mm) 2273 3500 2250

Suhu rata-rata (0C) 30 32 30

Sumber : BPS Kecamatan Cicurug (2012)

Desa Kutajaya memiliki ketinggian tertinggi dibanding dengan Desa Pasawahan dan Desa Cisaat dengan ketinggian 1200 dpl. Desa Kutajaya memiliki curah hujan terendah dibandingkan dengan kedua desa penelitian sebesar 2250 mm/tahun. Curah hujan tertinggi terdapat di Desa Cisaat sebesar 3500 mm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi Desa Cisaat sangat potensial untuk mendapatkan program resapan air. Bila dilihat letak geografis ketiga desa, ketiga desa terletak pada lereng Gunung Salak yang merupakan daerah penyangga air atau daerah resapan air sebagai hulu dari Daerah Aliran Sungai Citarik untuk keperluan air bersih di daerah yang lebih rendah.Program pendidikan lingkungan untuk masyarakat sekitar ketiga desa mutlak diperlukan untuk menjaga ketersediaan air saat musim kemarau tiba.

Desa Pasawahan dan Desa Cisaat berbatasan langsung dengan Gunung Salak. Kedua desa ini merupakan daerah hulu sebagai daerah sumber resapan air sehingga program pendidikan lingkungan hidup di antaranya program untuk penyerapan air di hulu bisa diterapkan di kedua desa ini. Suhu di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya hampir sama tetapi Desa Cisaat memiliki suhu tertinggi di banding desa lain.

Kependudukan di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya

Jumlah penduduk di Desa Kutajaya adalah yang paling besar di antara jumlah penduduk di Desa Pasawahan maupun Desa Cisaat. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Desa Kutajaya yang berada di dekat pusat kota Kecamatan Cicurug, dekat dengan beberapa pabrik. Jumlah penduduk di dominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Jumlah penduduk di Desa Pasawahan adalah sebesar 8678 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 4338 orang dan perempuan sebanyak 4340 orang. Desa Cisaat memiliki jumlah penduduk sebanyak 5265 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 2608 dan perempuan sebanyak 2657 orang dan Desa Kutajaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 17283 orang terdiri dari laki-laki sebanyak 8932 orang dan perempuan sebanyak 8351 orang.

Jumlah penduduk yang tinggal di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan jenis kelamin dapat tahun 2012 dilihat di Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah penduduk Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan jenis kelamintahun 2012

Jenis Kelamin Desa Pasawahan

(Orang) Desa Cisaat (Orang) Desa Kutajaya (Orang) Laki-laki 4338 2608 8932 Perempuan 4340 2657 8351 Total 8678 5265 17283

Sumber : BPS Kecamatan Cicurug (2012)

Berdasarkan Tabel 5 dapat dicermati bahwa penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya lebih banyak penduduk perempuan dari penduduk laki-laki.Dengan banyaknya penduduk perempuan, perempuan banyak yang bekerja sebagai buruh pabrik di industri yang ada di sekitar Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya. Laki-laki sebagian menjadi petani, buruh tani dan menyediakan jasa transportasi seperti menjadi tukang ojeg di sekitar kawasan industri. Data jumlah penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat di Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan mata pencaharian tahun 2012

Mata Pencaharian Desa Pasawahan

(Orang) Desa Cisaat (Orang) Desa Kutajaya (Orang) Petani pemilik 60 89 56 Petani penggarap 758 400 200 Buruh tani 1220 599 300 PNS Guru 29 24 25 Pedagang 85 148 2450 Buruh pabrik 1441 1471 1003 Dan lain-lain 4279 2977 14059 Total 8678 5365 17283

Sumber : BPS Kecamatan Cicurug (2012)

Jumlah penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan mata pencaharian sebagaimana terlihat di Tabel 6, mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani penggarap, buruh tani disusul sebagai buruh pabrik. Luasnya lahan pertanian di sekitar Desa Pasawahan menyebabkan penduduknya memiliki pekerjaan sebagai petani penggarap, bekerja di kebun dan hutan. Desa Kutajaya memiliki banyak industri sehingga penduduknya banyak terserap menjadi buruh pabrik.Seiring dengan kemajuan yang dihadapi oleh Kecamatan Cicurug yang menyebabkan munculnya banyak pabrik sehingga terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan industri.Secara tidak langsung merubah mata pencaharian mayoritas penduduk. Angkatan kerja dengan usia muda tidak lagi menjadikan mata pencaharian sebagai petani yang utama tetapi banyak yang kerja sebagai buruh pabrik di beberapa kawasan industri di sekitar di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya. Selanjutnya data jumlah penduduk diDesa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat di Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2012

Tingkat Pendidikan Desa Pasawahan

(Orang) Desa Cisaat (Orang) Desa Kutajaya (Orang) Lulusan SD 3827 1582 4629 Lulusan SMP/MTs 2835 813 712 Lulusa SMA/MA 1082 272 534 Lulusan D1-D3 68 9 179 - Lulusan S1 5 39

Lulusan Pondok Pesantren 75 12 15

Sumber : BPS Kecamatan Cicurug (2012)

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya mayoritas lulus sekolah dasar. Pendidikan penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya dapat dikatakan masih cukup rendah.Sebagian besar penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya lulusan SD dan SLTP.Letak geografis Desa Pasawahan, khususnya dusun Cikurutug Los yang terletak di lereng Gunung Salak hanya memiliki satu gedung sekolah dasar negeri dan satu gedung madrasah ibtidaiyah. Untuk mencapai lokasi sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah terdekat, penduduk Dusun Cikurutug Los harus menempuh sejauh 4 km dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Dengan kesulitan geografis dalam mencapai lokasi sekolah menyebabkan tingkat pendidikan di Dusun Cikurutug Los relatif rendah. Anak-anak usia sekolah dasar menempuh pendidikan dasarnya di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yang ada di dusun ini. Setelah menempuh pendidikan sekolah dasar, anak-anak yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan sekolah ke tingkat sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah, mereka membantu orang tuanya bekerja di sawah, di ladang dan di hutan. Setelah usia mereka dewasa di atas usia 17 tahun, ada yang bekerja sebagai tenaga buruh di pabrik yang ada di sekitar Desa Pasawahan.

Penduduk di Desa Pasawahan, Desa Cisaat dan Desa Kutajaya hanya sedikit yang memiliki pendidikan sarjana dan D3. Pendidikan tinggi merupakan sesuat yang mahal untuk penduduk di ketiga desa ini karena membutuhkan biaya yang besar untuk dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Belum adanya perguruan tinggi di daerah ini juga sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya angka lulusan perguruan tinggi. Banyaknya pesantren di ketiga desa ini membuat lulusan pesantren mudah dikenali sebagai calon ulama di masa yang akan datang.

Dokumen terkait