• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP GREEN SCHOOL

Perubahan perilaku program PLH Green School merupakan proses perubahan yang terjadi setelah melalui proses komunikasi partisipatif mulai dari arah komunikasi, saluran komunikasi dan partisipasi peserta program PLH Green School. Perubahan perilaku dalam pelaksanaan program PLH Green School perlu diketahui dampaknya terhadap perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan keterampilan peserta setelah mengikuti program PLH Green School.

Perilaku adalah segala tindakan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Diknas 2010). Perilaku seseorang terbentuk karena adanya stimulus yang sering menimpanya dan respon terhadap stimulus dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Perilaku merupakan hasil interaksi antara individu baik yang timbul dalam dirinya (faktor personal) maupun faktor-faktor yang berpengaruh yang datang dari luar individu atau faktor situasional (Rakhmat 2002). Menurut Danim (2000) bahwa perilaku atau behavior adalah serentetan tindakan dari individu atau kelompok masyarakat, dimana tindakan tersebut didasari oleh pengetahuan, sikap dan nilai yang dimiliki oleh individu tersebut. Perilaku atau tingkah laku mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

Perilaku merupakan hasil interaksi yang menarik antara keunikan individu dengan keumuman situasional. Menurut Walgito (2002), perilaku dalam pengertian yang luas adalah perilaku yang nampak dan perilaku yang tidak tampak. Perilaku adalah segala tindak tanduk, ucapan maupun perbuatan seseorang yang dapat diamati baik secara langsung maupun tidak langsung melalui panca indera. Perilaku terbagi dalam tiga aspek yaitu kognitif, afeksi, dan psikomotorik.

Perubahan perilaku peserta yang meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan keterampilan bisa pada pelaksanaan program PLH Green School bisa di lihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Jumlah dan presentase perubahan perilaku peserta program PLH Green School tahun 2013

Perubahan Perilaku Jumlah (orang) Presentase (%) Rataan Skora

Pengetahuan 3.3 Tinggi 13 32.5 Sedang 26 47.5 Rendah 1 2.5 Sikap 3.3 Tinggi 14 35.0 Sedang 25 62.5 Rendah 1 2.5 Keterampilan 3.1 Tinggi 7 7.5 Sedang 30 75.0 Rendah 3 17.5 a

kisaran skor rendah (1.01-2.00); sedang (2.01-3.00); tinggi (3.01-4.00)

Perubahan pengetahuan peserta sebesar 47.5 persen dikategorikan sedang. Peserta mengalami perubahan pengetahuan dibanding sebelum mengikuti program PLH Green School. Berdasarkan hasil analisis rataan skor, dalam tabel 15 dapat

diterangkan bahwa perubahan pengetahuan dikategorikan tinggi dengan nilai rataan skor 3.3. Artinya, peserta mengalami perubahan pengetahuan peserta tentang cara membuat lubang resapan biopori, membuat waterpond, pembibitan, membuat sumur resapan dan beternak sapi potong cukup tinggi. Hal ini bisa terlihat dari perubahan pengetahuan peserta yang sebelum mengikuti program tidak mengetahui setelah pelaksanaan program, peserta mengetahui dengan baik mengenai materi yang disampaikan

Perubahan sikap peserta sebesar 62.5 persen dikategorikan sedang. Peserta mengalami perubahan sikap dibanding sebelum mengikuti program PLH Green School. Berdasarkan hasil analisis rataan skor, dalam tabel 15 dapat diterangkan bahwa perubahan sikap dikategorikan tinggi dengan nilai rataan skor 3.3. Artinya, peserta merasakan perubahan sikap setelah mengikuti program PLH Green School yaitu mengalami perubahan sikap terhadap materi yang disampaikan sampai dalam taraf mengerti tentang cara membuat lubang resapan biopori, membuat waterpond, pembibitan, membuat sumur resapan dan beternak sapi potong.

Perubahan keterampilan peserta sebesar 75 persen dikategorikan sedang. Peserta mengalami perubahan keterampilan dibanding sebelum mengikuti program PLH Green School. Berdasarkan hasil analisis rataan skor, dalam tabel 15 dapat diterangkan bahwa perubahan keterampilan dikategorikan tinggi dengan nilai rataan skor 3.1. Perubahan keterampilan peserta program PLH Green School dalam kategori tinggi yang berarti bahwa peserta merasakan perubahan keterampilan seperti sudah terampil dalam membuat lubang resapan biopori, membuat waterpond, pembibitan, membuat sumur resapan dan beternak sapi potong.

Perubahan Pengetahuan Peserta Program PLH Green School

Berdasarkan analisis data pada Tabel 15 terjadi perubahan pengetahuan padatingkat sedang pada peserta program PLH Green School. Menurut Walgito (2002) bahwa pengetahuan adalah mengenal suatu obyek baru selanjutnya menjadi sikap terhadap obyek tersebut apabila pengetahuan disertai oleh kesiapan untuk bertindak sesuai pengetahuan tentang obyek itu. Pengetahuan merupakan ingatan tentang hal-hal yang pernah dipelajari (fakta, kaidah, prinsif, atau metoda). Pengetahuan adalah kesan dalam fikiran seseorang sebagai hasil penggunaan panca indera.

Pengetahuan peserta adalah unsur pembentuk perilaku peserta yang berhubungan dengan masalah yang diketahuinya dan berada dalam kawasan kognitif. Materi pengetahuan pendidikan lingkungan hidup yang di teliti meliputi pengetahuan petani tentang materi yang disampaikan mengenai tata cara membuat lubang biopori, membuat lubang resapan, membuat pembibitan pohon, membuat waterpond dan beternak sapi. Pembuatan sumur resapan bertujuan untuk konservasi tanah dan air. Pembuatan biopori bertujuan untuk mengganti laju infiltrasi yang tertutup oleh fisik bangunan masyarakat.

Pembuatan waterpond dilakukan pada tempat-tempat yang memungkinkan untuk dibuat kolam-kolam penampungan dengan dimensi setidaknya 10x10x2m termasuk ukuran ideal untuk waterpond. Pertimbangan penempatan waterpond juga adalah lahan kritis yang memiliki nilai infiltrasi yang kurang baik (tegalan)

serta berdekatan dengan penduduk sehingga memiliki fungsi lain sebagai kolam yang dapat di gunakan oleh masyarakat. Bagian waterpond ini dibuat sumur- sumur resapan yang berfungsi untuk infiltrasi air hingga kedalaman permukaan airtanah akan tercapai sehingga saat musim kering masyarakat masih bisa mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Perubahan Sikap Peserta Program PLH Green School

Berdasarkan analisis data pada Tabel 15 terjadi perubahan sikap pada tingkat sedang pada peserta program PLH Green School. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam mengahadapi obyek, ide, situasi, atau nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap timbul dari pengalaman tidak dibawa semenjak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Oleh sebab itu, sikap dapat diperteguh atau diubah (Rakhmat 2002). Sikap dapat didefinisikan sebagai perasaan, pikiran dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Sikap juga merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tertentu, selanjutnya memberikan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik dan buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, setuju atau tidak setuju kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap obyek sikap.

Sikap peserta program PLH Green School selama mengikuti pelaksanaan program PLH Green School adalah menerima semua ilmu tentang pendidikan lingkungan hidup yang kelak akan dipraktekkan di kehidupan sehari-hari. Sikap peserta program PLH Green School terus ditingkatkan selama pelaksanaan program PLH Green School berlangsung.

Perubahan Keterampilan Peserta Program PLH Green School

Berdasarkan analisis data pada Tabel 15 terjadi perubahan keterampilan pada tingkat yang sedang pada peserta program PLH Green School. Peserta program PLH Green School mendapatkan keterampilan membuat lubang biopori. Peserta mendapat pelatihan bagaimana membuat lubang biopori. Mulai dari persiapan awal yaitu mempersiapkan lahan yang akan dijadikan lubang biopori seperti di lahan kebun. Setelah mengukur lahan, peserta melubangi dengan menggunakan alat khusus untuk membuat lubang biopori. Setelah lubang terbentuk sedalam 80-100 cm dengan kedalaman 80 cm, maka diisi dengan serasah, daun-daun yang jatuh, sisa makanan yang bisa terurai lalu dipadatkan dan atasnya diratakan kembali dengan tanah.

Peserta program PLH Green School mendapatkan keterampilan membuat sumur resapan. Peserta mendapat pelatihan bagaimana membuat sumur resapan. Tahap awal adalah mempersiapkan lahan dan bahan yang akan digunakan. Lahan yang dibutuhkan ada di sekitar rumah peserta atau penduduk. Tanah ukuran 30x30 cm di gali dengan kedalaman 1,5-2 m, dindingnya di plester dengan semen tapi bagian bawah dibiarkan beralas tanah, di bagian atas dihubungan dengan pipa paralon berdiameter 10 cm. ini bertujuan saat air melimpah pada musim hujan

akan bisa menampung kelebihan air sebagai cadangan sumber air saat musim kemarau.

Peserta program PLH Green School mendapatkan keterampilan membuat bibit pohon yang berbatang keras dan berakar kuat. Peserta diberikan pelatihan bagaimana membuat bibit, mulai dari mempersiapkan tanah untuk persemaian,mempersiapkan polybag dan cara penanaman yang baik. Peserta diharapkan bisa membuat kegiatan ini di rumah setelah pelaksanaan program PLH Green School selesai. Peserta program PLH Green School mendapatkan keterampilan beternak sapi potong. Peserta diberikan pelatihan bagaimana memelihara sapi mulai dari pemberian pakan, pemberian vitamin, penggemukan, mencari pakan alami yang sehat dan murah serta perawatan sehari-hari. Peserta diberikan informasi penjualan sapi yang telah siap dipasarkan sesuai dengan harga di pasaran.

Peserta program PLH Green School mendapatkan keterampilan membuat waterpond. Peserta program PLH Green School diberikan pelatihan mulai dari mencari lokasi yang tepat untuk membuat waterpond. Lahan yang digunakan adalah tegalan atau lahan yang berada dikolam-kolam penampungan dengan ukuran 10x10x2m. Waterpond dibangun di atas lahan kritis yang memiliki nilai infiltrasi yang kurang baik seperti tegalan yang berdekatan dengan penduduk sehingga memiliki fungsi lain sebagai kolam yang dapat di gunakan oleh masyarakat.

Hubungan Komunikasi Partisipatif dengan Perubahan Perilaku Peserta Program PLH Green School

Hubungan antara komunikasi partisipatif dengan perubahan perilaku pada pelaksanaan program PLH Green School bisa di lihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Nilai korelasi komunikasi partisipatif dengan perubahan perilaku peserta program PLH Green School tahun 2013

Komunikasi Partisipatif Perubahan Perilaku Peserta Program PLH Green School

Pengetahuan Sikap Keterampilan

Arah 0.526** 0.468** 0.246

Saluran 0.406** 0.338** 0.340**

Partisipasi 0.160 0.292 0.305

** berhubungan sangat nyata pada p<0.01

Arah komunikasi dalam pelaksanaan program PLH Green School sangat berhubungan nyata pada p<0.01 dengan perubahan pengetahuan dan sikap peserta program PLH Green School. Artinya semakin tinggi arah komunikasi saat pelaksanaan program PLH Green School, maka semakin tinggi perubahan pengetahuan dan perubahan sikap peserta. Dengan demikian korelasi antara arah komunikasi dengan perubahan pengetahuan dan perubahan sikap peserta di terima.Arah komunikasi berhubungan nyata dengan perubahan keterampilan. Korelasi antara arah komunikasi dengan perubahan keterampilan di terima.

Proses komunikasi antara fasilitator dengan peserta yang baik menyebabkan perubahan pengetahuan peserta. Fasilitator menyampaikan materi dengan santai,

mudah dipahami, sehingga peserta mudah menerima dan paham materi yang disampaikan

Saluran komunikasi dalam pelaksanaan program PLH Green School berhubungan sangat nyata p<0.01 pada dengan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta. Artinya semakin baik saluran komunikasi yang digunakan oleh fasilitator dalam pelaksanaan program PLH Green School maka akan semakin tinggi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta program PLH Green School. Dengan demikian H2 antara saluran komunikasi dengan perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan keterampilan peserta di terima. Semakin banyak media yang digunakan oleh fasilitator dalam menyampaikan materi maka semakin mudah peserta memahami materi yang disampaikan.

Partisipasi peserta program PLH Green School tidak berhubungan nyata pada p<0.05 dengan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan demikian korelasi antara partisipasi dengan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan di tolak. Tingkat partisipasi peserta tidak berhubungan nyata dengan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta. Keterlibatan aktif peserta selama proses pelaksanaan program PLH Green School membuat pengetahuan peserta tentang membuat waterpond, lubang biopori, sumur resapan, beternak sapi dan pembibitan pohon mengalami perubahan. Perubahan yang menambah pengetahuan peserta terhadap materi yang disampaikan.

Dokumen terkait