5.1. Sejarah Perusahaan
PO Mekar Wangi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha
agribisnis bawang merah goreng. Perusahaan tersebut didirikan oleh H. Nurohman
pada tahun 1982 yang dilatarbelakangi oleh ketersediaan bahan baku dan adanya
motivasi yang kuat untuk melakukan kegiatan home industry bawang merah
goreng. Pada tahun 2000 sampai saat ini, pengelolaan usaha PO Mekar Wangi
dilanjutkan oleh H. Ebo Bukhori yaitu anak dari H. Nurohman sebagai
penerusnya. Modal awal yang diperlukan untuk memulai usahanya merupakan
modal sendiri, namun setelah adanya perkembangan usaha diperlukan modal
tambahan yang dipinjam dari Bank.
5.2. Lokasi Perusahaan
Posisi geografis Kabupaten Kuningan terbagi menjadi dua kelompok
ketinggian yaitu dataran tinggi di bagian Barat dan Utara, sedangkan dataran
rendah di bagian Timur dan Selatan sehingga memiliki potensi pertanian tanaman
dataran tinggi maupun dataran rendah. Rata-rata ketinggian arah Utara 700 m,
Selatan 120-222 m, Timur 120-222 m, dan Barat 700 m. Curah hujan yang cukup
dan persediaan air tanah dalam jumlah yang besar memungkinkan
dioptimalisasikannya produksi pertanian. Batas wilayah Utara Kabupaten
Kuningan adalah Kabupaten Cirebon, batas Selatan yaitu Kabupaten Ciamis dan
Kabupaten Majalengka, sedangkan batas wilayah Timur yaitu Kabupaten Brebes
PO Mekar Wangi terletak di Dusun Wage, Rt 015/Rw 003, Desa Taraju,
Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan. Sindang Agung merupakan
sentra home industry bawang merah goreng, dimana terdapat 19 home industry
sejenis. Lokasi perusahaan dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan
diantaranya kemudahan memperoleh bahan baku dan ketersediaan tenaga kerja di
lingkungan sekitar. Industri di Kabupaten Kuningan secara umum didominasi oleh
industri makanan, dapat dilihat pada Lampiran 4.
Perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu kantor yang menyatu dengan
gudang penyimpanan produk dan pabrik. Kantor dan gudang penyimpanan produk
didirikan di atas lahan seluas 600 m2 terdiri dari kantor, dua ruang gudang penyimpanan, tempat pengepakan, garasi, mushola, dan satu kamar mandi. Pabrik
didirikan di atas lahan seluas 1400 m2 yang terdiri dari pabrik, gudang penyimpanan sementara, kolam dan tempat penjemuran bawang merah sebelum
diolah.
5.3. Struktur Organisasi
Struktur organisai PO Mekar Wangi masih tergolong sederhana yang
terdiri atas beberapa bagian dimana masing-masing bagian memiliki tugas dan
tanggung jawab yang berbeda. Akan tetapi setiap bagian tidak terspesialisasi
dengan baik sehingga setiap karyawan mampu mengerjakan tugas bagian lain.
Pemilik usaha langsung menjadi pimpinan yang bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan usaha. Struktur organisasi PO Mekar Wangi berdasarkan hasil
Gambar 7. Struktur Organisasi PO Mekar Wangi
a. Pemilik / Pemimpin Perusahaan
H. Ebo Bukhori adalah pemilik dan pemimpin perusahaan PO Mekar
Wangi yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan
kelangsungan hidup perusahaan. Pemimpin mempunyai tugas untuk
merencanakan, mengorganisasikan, melakukan kegiatan produksi, melakukan
pengawasan, dan melakukan evaluasi kegiatan produksi mulai dari pengadaan
bahan baku, proses produksi, pemasaran serta pengelolaan keuntungan yang
dihasilkan perusahaan.
b. Bagian Produksi
Bagian produksi bertanggung jawab dalam proses produksi mulai dari
pengupasan/pencucian bahan baku (bawang merah), pengirisan, pencampuran
tepung, penggorengan sampai penirisan minyak untuk menghasilkan produk yang
berkualitas.
Pemilik / Pemimpin Perusahaan
Bagian Produksi Bagian Pengepakan Bagian Pemasaran
c. Bagian Pengepakan
Bagian pengepakan bertanggung jawab terhadap kegiatan pengemasan
bawang goreng. Bahan kemasan yang digunakan yaitu dari plastik dengan ukuran
kemasan bervariasi tergantung dari kualitas dan permintaan konsumen.
d. Bagian Pemasaran
Bagian pemasaran bertanggung jawab terhadap pemasaran produk yang
dihasilkan mulai dari penawaran produk, mencari pasar, dan menyampaikan
produk kepada konsumen.
e. Karyawan
Karyawan bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing yang telah
ditentukan berdasarkan posisi yang telah ditetapkan. PO Mekar Wangi memiliki
33 orang karyawan harian, jumlah karyawan dapat berubah sesuai dengan
kegiatan produksi. Berdasarkan jumlah tenaga kerjanya, jenis industri PO Mekar
Wangi merupakan industri sedang atau industri menengah, yaitu industri yang
jumlah karyawan/tenaga kerjanya antara 20-99 orang.
5.4. Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya yang dimiliki perusahaan terdiri dari sumber daya manusia,
sumber daya fisik, dan sumber daya keuangan. Tingkat pendidikan sumber daya
manusia pada umumnya lulusan SD, sedangkan bagian pemasaran terdapat dua
orang lulusan Sarjana dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sumber
daya fisik yang dimiliki perusahaan terdiri dari bangunan, kendaraan, dan
peralatan yang digunakan dalam seluruh kegiatan produksi (Tabel 10). Di atas
pinjaman dari Bank sebesar 20 persen. Menurut pemilik perusahaan omzet
perusahaan pada saat ini sekitar Rp 200 juta per bulan.
Tabel 10. Peralatan Produksi PO Mekar Wangi
No Peralatan Produksi Jumlah (unit)
1 Timbangan 3
2 Mesin pengiris 2
3 Kompor blower dan kompresor 3
4 Kompor gas 2
5 Penggorengan 5
6 Mesin peniris minyak 3
7 Sealer listrik 4
8 Mesin pengemas 1
5.5. Produksi a. Bahan Baku
Bahan baku bawang goreng terdiri dari bahan baku utama bawang merah
varietas Sumenep dan bahan baku campuran tepung tapioka. Bahan baku utama
diperoleh dari Kabupaten Kuningan sekitar 60 persen, selebihnya diperoleh dari
Majalengka, Cirebon, dan Bandung. Lahan sawah di Kabupaten Kuningan yang
mengandalkan pengairan dari tadah hujan sekitar 8.012 ha dari total 29.078 ha,
lebih dari dua per tiga lahan sawah sudah memiliki sistem pengairan yang cukup
baik dan memungkinkan untuk dioptimalkannya hasil pertanian. Dengan adanya
optimalisasi hasil pertanian terutama komoditas bawang merah, ketersediaan
bahan baku akan semakin mudah diperoleh dan dapat mengurangi biaya produksi.
PO Mekar Wangi memerlukan bahan baku bawang merah varietas Sumenep
38-40 %). Perusahaan memproduksi bawang goreng sesuai pesanan dari
pelanggan tetap sehingga kegiatan produksinya dilakukan musiman.
Pihak perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok bahan
baku, ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan baku yang diperlukan
perusahaan. Pemasok terdiri dari petani dan pedagang di daerah sekitar dengan
harga dan cara pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak. Sedangkan bahan baku tambahan dibeli dari Cirebon dengan pembayaran
tunai.
b. Proses Produksi
Bawang merah goreng merupakan produk olahan utama dari bawang
merah, selain itu dapat diolah menjadi tepung bawang, dan acar. Proses produksi
bawang goreng cukup sederhana dan tidak diperlukan keahlian khusus serta dapat
dilakukan dengan biaya rendah sebagai usaha kecil di rumah tangga, maka dari itu
dapat dilakukan oleh siapa saja. Diagram alir proses produksi bawang goreng
dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar tersebut diperoleh dari hasil wawancara
dengan pemilik perusahaan PO Mekar Wangi.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi bawang goreng dalah
bawang merah varietas Sumenep, tepung tapioka, dan minyak goreng. Peralatan
yang diperlukan untuk produksi bawang goreng di PO Mekar Wangi, diantaranya:
a. Pisau, digunakan untuk mengupas umbi bawang merah.
b. Alat pengiris (mesin pengiris), digunakan untuk mengiris bawang merah.
c. Baskom, digunakan untuk menampung hasil irisan.
d. Wajan, digunakan untuk menggoreng irisan bawang.
f. Peniris, digunakan untuk meniriskan minyak irisan bawang yang baru
selesai digoreng.
g. Plastik, digunakan untuk mengemas bawang goreng.
h. Sealer listrik, digunakan untuk menutup kantong plastik kemasan kecil.
Gambar 8. Diagram Alir Proses Produksi Bawang Merah Goreng
5.6. Pemasaran Hasil
Wilayah pemasaran PO Mekar Wangi dalam mendistribusikan hasil
produksinya meliputi Kuningan, Ciamis, Tasik, Garut, Subang, Bandung, Bawang merah varietas
Sumenep Pengupasan / Pencucian Pengirisan Penambahan tepung tapioka Penggorengan Penirisan minyak Pengepakan
Sukabumi, Cianjur, Bogor, Pandeglang, Brebes, dan beberapa pabrik abon di
Jawa Tengah. Produk yang dihasilkan dikemas dalam berbagai ukuran sesuai
dengan kualitas dan permintaan dari konsumen, ukuran besar 17-20 kg dan ukuran
kecil 50-100 gr. Contoh kemasan produk dapat dilihat pada Lampiran 6.
Harga produk tergantung dari kualitas produk, PO Mekar Wangi
memproduksi bawang merah goreng dengan kualitas yang berbeda yaitu kualitas
A, B, dan C. Perbedaan pada masing-masing kualitas terdapat pada takaran
penggunaan tepung tapioka sebagai bahan campuran, dapat dilihat pada Tabel 11.
Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik PO Mekar
Wangi.
Tabel 11. Harga Bawang Merah Goreng Berdasarkan Kualitas Pada PO Mekar Wangi Tahun 2008
Kualitas Komposisi Tepung Tapioka (%) Harga/Kg (Rp)
A 5 26.000,00
B 10 24.000,00
VI. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN