• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai strategi

pengembangan usaha bawang merah goreng PO Mekar Wangi dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor strategis yang merupakan peluang terbesar bagi PO Mekar Wangi

adalah bawang merah goreng sebagai produk unggulan Kabupaten Kuningan.

Faktor eksternal yang menjadi ancaman terbesar adalah kenaikan harga bahan

bakar minyak (BBM).

2. Faktor internal strategis yang menjadi kekuatan bagi PO Mekar Wangi yaitu

modal usaha sendiri lebih besar dari pada modal pinjaman, hubungan yang

baik dengan pemasok bahan baku, dan tersedianya sarana transportasi. Faktor

strategis internal yang merupakan kelemahan terbesar adalah promosi yang

kurang maksimal.

3. Hasil dari analisis matriks IE, menggambarkan perusahaan pada sel V

sehingga strategi terbaik yang dapat diterapkan adalah strategi jaga dan

pertahankan. Penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi

yang umum digunakan untuk divisi tipe tersebut.

4. Hasil dari pengolahan QSPM diperoleh tiga prioritas strategi yang dapat

diterapkan oleh PO Mekar Wangi yaitu melakukan promosi secara ekstensif

untuk memperluas pasar, mempererat kerjasama dengan sub sistem hulu dan

8.2. Saran

Saran-saran yang dapat diajukan sehubungan dengan hasil penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan promosi secara ekstensif untuk memperluas

pasar melalui promosi penjualan dengan memberikan potongan penjualan dan

diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Untuk meningkatkan volume

penjualan, perusahaan dapat menambah tenaga penjual dengan pemberian

komisi yang disesuaikan dengan banyaknya produk yang dijual. Selain itu

perusahaan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi semua konsumen,

sehingga dapat meningkatkan jumlah permintaan dan mendorong kegiatan

produksi perusahaan yang berkesinambungan.

2. Perusahaan sebaiknya menggunakan Standard Operational Procedure (SOP)

dalam kegiatan produksinya guna pengembangan produk, terutama dalam

menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kebersihan

dalam seluruh kegiatan produksi perlu diperhatikan agar produk yang

dihasilkan lebih higienis dan berkualitas, sehingga produk dapat diterima dan

bersaing di pasar.

3. Pemerintah diharapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada

pelaku industri kecil, terutama dalam menetapkan harga BBM karena sangat

berpengaruh terhadap biaya operasional terutama perusahaan PO Mekar

Wangi. Selain itu pemerintah dapat melakukan pengawasan serta memberikan

pelatihan dan penyuluhan yang lebih efisien untuk meningkatkan kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Bawang Goreng di UD Cahaya Tani, Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Jurusan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan. 2008. Kabupaten Kuningan dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan. Kuningan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan. 2008. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kuningan. Laporan Tahunan Kabupaten Kuningan. Kuningan.

David, F. R. 2006. Manajemen Strategis: Konsep. Edisi 10. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan. 2003. Laporan Tahunan Tahun 2003. Laporan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan. Kuningan.

Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. 2007. Laporan Tahunan Tahun 2007. Laporan. Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. Kuningan.

Darussalam, B. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Bunga Potong Pri’s Farm Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Imran, F. M. 2003. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dodol Nenas Mekar Sari Desa Tambak Mekar, Kec. Jalancagak, Kab. Subang. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Murdjani, R. E. 2003. Strategi Pengembangan Usaha Sirup Jeruk Nipis Peras ”JENIPER” Desa Ciawigebang, Kec. Ciawigebang, Kab. Kuningan. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Nugroho, A. W. 2002. Evaluasi Kelayakan Usaha Bawang Goreng di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Pambudy, dkk. 1999. Bisnis dan Kewirausahaan dalam Siatem Agribisnis. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.

Pitojo, S. 2001. Benih Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

Porter, M. E. 1980. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.

Prasetiawan, E. 2005. Strategi Pengembangan Usaha Minuman Instan Berbahan Baku Biofarmaka. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rahayu, E. dan Berlian, N. 2007. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wibowo, S. 2008. Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lampiran 1. Angka Agregatif PDRB, Jumlah Penduduk, dan PDRB Kabupaten Kuningan Tahun 2003-2007

Uraian Tahun

Nilai absolut 2003 2004 2005 2006 2007**

a. PDRB atas dasar harga berlaku (juta RP) 3,542,718.73 3,955,110.33 4,596,459.75 5,305,236.21 6,023,543.95 b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 2,953,403.43 3,072,812.51 3,198,189.04 3,330,401.07 3,470,977.97 c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (jiwa) 1,001,423 1,009,033 1,016,601 1,023,667 1,030, 322 d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp) 3,537,684.61 3,919,703.65 4,521,399.99 5,182,580.09 5,846,273.26 e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 2,949,206.71 3,045,304.27 3,145,962.91 3,253,402.79 3,368,828.36 Indeks Harga Implisit PDRB ’00 119.95 128.71 143.72 159.30 173.54 Laju Pertumbuhan Ekonomi ‘00 3.54 4.04 4.08 4.13 4.22 Inflasi ‘00 4.92 7.30 11.66 10.84 8.94 Sumber: Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2008.

Lampiran 2. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kuningan Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2007 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

1. Pertanian 39.01 38.59 38.14 37.04 36.08

2. Pertambangan dan Penggalian 0.85 0.82 0.79 0.77 0.75

3. Industri Pengolahan 1.90 2.07 2.08 2.16 2.16

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0.42 0.41 0.39 0.41 0.44

5. Bangunan 4,89 4.77 4.63 4.58 4.52

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 19.67 19.62 19.80 20.44 20.98 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.60 7.60 8.26 7.99 7.77 8. Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan

5.14 5.83 5.75 5.80 6.00

9. Jasa-Jasa 20.52 22.29 20.15 20.82 21.31

Lampiran 3. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kuningan Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2007 (juta rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

1.Pertanian 37.43 36.66 35.74 34.62 33.18

2.Pertambangan dan Penggalian 1.06 1.06 1.00 0.95 0.92

3.Industri Pengolahan 1.94 1.98 1.98 2.03 2.05

4.Listrik, Gas, dan Air Bersih 0.53 0.52 0.50 0.51 0.56

5.Bangunan 4.86 4.76 4.81 4.89 5.08

6.Perdagangan, Hotel & Restoran 18.94 18.68 18.86 19.15 19.74 7.Pengangkutan dan Komunikasi 7.82 8.19 10.98 11.30 10.79 8.Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan

5.38 6.15 6.24 6.06 6.15

9.Jasa-Jasa 22.04 22.00 19.89 20.48 21.53

Lampiran 4. Jumlah Industri Rumah Tangga Kabupaten Kuningan Tahun 2007

Komoditas Industri Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja

Emping melinjo 209 505 Tempe 120 417 Tahu 67 190 Oncom/dage 14 27 Sale pisang 150 300 Wajit 18 35 Rengginang 126 282 Rengginang singkong 32 64 Krupuk 16 77 Ketempling/gemblong 25 51 Bawang goreng 19 102 Tape ketan 14 72 Kripik gadung 90 180 Gula merah 255 510 Kopi 99 148 Opak ketan 35 70 Tembakau 185 370

Lampiran 5. Produktivitas Tanaman Bawang Merah Kabupaten Kuningan Tahun 2007

Kecamatan Luas tanam (ha) Luas panen (ha) Produksi (kwt)

Darma - - - Kadugede 4 5 264 Nusaherang - - - Ciniru 17 12 847 Hantara 68 97 4.624 Selajambe - - - Subang - - - Cilebak 5 5 250 Ciwaru 5 5 350 Karangkancana 1 1 60 Cibingbin 11 9 664 Cibeureum 4 7 501 Luragung - 4 313 Cimahi 10 13 985 Cidahu 60 30 1.600 Kalimanggis - - - Ciawigebang 23 23 1.364 Cipicung 6 6 302 Lebakwangi 1 1 80 Maleber - - - Garawangi 33 31 2.664 Sindangagung 33 33 2.990 Kuningan 16 16 1.505 Cigugur 9 9 640 Kramatmulya 162 160 19.124 Jalaksana 30 24 2.780 Japara 2 2 170 Cilimus 5 5 525 Cigandamekar 3 3 400 Mandirancan - - - Pancalang - - - Pasawahan - - - Total 508 501 43.002

Lampiran 6. Contoh Kemasan Produk Bawang Goreng PO Mekar Wangi

Kemasan 100 Gram Kemasan 20 Gram Per Bungkus

Lampiran 8. Kuesioner untuk Responden dari Pihak Eksternal dan Internal

KUESIONER

Penentuan Faktor-faktor Eksternal dan Internal Pembobotan Faktor-faktor Eksternal dan Internal

Penentuan Peringkat (Rating) Faktor-faktor Eksternal dan Internal

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusun skripsi Strategi Pengembangan Usaha Bawang Goreng PO Mekar Wangi

Desa Taraju, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan

Oleh Uum Sumiati

H34066126

PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Nama responden :

Jabatan :

Hari/tanggal :

PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL Tujuan:

Menemtukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukkan kedalam kelompok Peluang dan Ancaman dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi di Desa Taraju, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, yang dilakukan oleh para responden.

Petunjuk Pengisian:

1. Berikan tanda (√) pada kolom Peluang pada Tabel 1 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Peluang dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

2. Berikan tanda (√) pada kolom Ancaman pada Tabel 1 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Ancaman dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

Tabel 1.Faktor-faktor Strategis Eksternal

No Faktor-faktor Strategis Eksternal Peluang Ancaman 1 Sektor agribisnis dan usaha kecil akan

mendominasi lapangan pekerjaan

2 Bawang goreng sebagai produk agroindustri unggulan Kabupaten Kuningan

3 Perbedaan harga produk bawang goreng antar perusahaan

4 Kemajuan teknik pengolahan makanan

5

Permintaan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.

6 Fluktuasi harga bawang merah

7 Berdirinya perusahaan-perusahaan sejenis 8 Kenaikan harga BBM

9 Otonomi daerah yang mendorong kegiatan usaha menjadi kompetitif

10 Pembinaan dan pelatihan bagi UKM oleh Disperindag

PEMBOBOTAN FAKTOR EKSTERNAL (PELUANG dan ANCAMAN) Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategi tersebut menentukan strategi pengembangan usaha usaha PO Mekar Wangi.

Petunjuk Pengisian:

1. Pemberian nilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap strategi pengembangna usaha PO Mekar Wangi.

2. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal

Catatan :

Matriks perbandingan berpasangan untuk faktor internal yang akan diisi oleh Bapak/Ibu responden ada pada halaman berikutnya.

Keterangan faktor-faktor strategis eksternal:

A. Otonomi daerah yang mendorong kegiatan usaha menjadi kompetitif B. Sektor agribisnis dan usaha kecil akan mendominasi lapangan pekerjaan C. Permintaan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk Indonesia.

D. Pembinaan dan pelatihan bagi UKM oleh Disperindag E. Perkembangan teknologi informasi

F. Bawang goreng sebagai produk agroindustri unggulan Kabupaten Kuningan G. Kemajuan teknik pengolahan makanan

H. Kenaikan harga BBM

I. Fluktuasi harga bawang merah

J. Berdirinya perusahaan-perusahaan sejenis

PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL Petunjuk Umum:

1. Dalam pengisisan kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi

jawaban.

2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor eksternal, baik faktor peluang dan ancaman harus konsisten dengan tabel sebelumnya (Tabel 1.)

Tujuan:

Penentuan tingkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor eksternal ini terdiri dari faktor Peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor Ancaman yang mungkin dapat dihindari dalam upaya strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

Petunjuk Pengisian:

1. Pemberian nilai pada seberapa besar pengaruh faktor Peluang yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

2. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor Peluang dan Ancaman dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi (Tabel 3.) berikut ini dengan menggunakan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

3. Penentuan nilai rating berdasar pada keterangan berikut:

Identitas Kepentingan

Definisi nilai

4* Jika faktor tersebut berpengaruh sangat baik/respon perusahaan sangat baik

3* Jika faktor tersebut berpengaruh baik/respon perusahaan baik 2** Jika faktor tersebut berpengaruh sedang/ respon perusahaan

umum

1* Jika faktor tersebut kurang berpengaruh bagi perusahaan/respon perusahaan buruk

*) nilai untuk faktor-faktor peluang **) nilai untuk faktor-faktor ancaman

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi Strategi Pengembangan Usaha Bawang Goreng PO Mekar Wangi, terhadap faktor-faktor berikut ini:

Tabel 3. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Eksternal Strategis Faktor Eksternal Strategis Eksternal Peringkat (Rating)

4 3 2 1

Sektor agribisnis dan usaha kecil akan mendominasi lapangan pekerjaan

Bawang goreng sebagai produk agroindustri unggulan Kabupaten Kuningan

Perbedaan harga produk bawang goreng antar perusahaan

Kemajuan teknik pengolahan makanan

Permintaan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.

Fluktuasi harga bawang merah

Berdirinya perusahaan-perusahaan sejenis Kenaikan harga BBM

Otonomi daerah yang mendorong kegiatan usaha menjadi kompetitif

Pembinaan dan pelatihan bagi UKM oleh Disperindag Perkembangan teknologi informasi

PENENTUAN FAKTOR INTERNAL Tujuan:

Menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukkan kedalam kelompok Kekuatan dan Kelemahan dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi Desa Taraju, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, yang dilakukan oleh para responden.

Petunjuk Pengisian:

1. Berikan tanda (√) pada kolom Kekuatan pada Tabel 1 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Kekuatan dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

2. Berikan tanda (√) pada kolom Kelemahan pada Tabel 1 berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi Kelemahan dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

Tabel 1.Faktor-faktor Strategis Internal

No Faktor-faktor Strategis Internal Kekuatan Kelemahan 1 Komunikasi yang baik antara pemilik dan

karyawan

2 Kemasan produk dari plastik

3 Kualitas produk terdiri dari tiga macam

4 Hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku (petani/pedagang)

5 Saluran distribusi yang pendek karena sistem penjualannya direct selling (tanpa perantara). 6 Promosi kurang maksimal

7 Jabatan rangkap

8 Pencatatan data dan keuangan masih sederhana 9 Produksi tidak kontinu

10 Ketersediaan SDM 11 Bentuk usaha perorangan

12 Modal usaha sendiri lebih besar dari pada modal pinjaman

PEMBOBOTAN FAKTOR INTERNAL (KEKUATAN dan KELEMAHAN) Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan suatu faktor-faktor strategis dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategi tersebut menentukan strategi pengembangan usaha usaha PO Mekar Wangi.

Petunjuk Pengisian:

1. Pemberian nilai diberikan berdasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap strategi pengembangna usaha PO Mekar Wangi.

2. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal

Catatan :

Matriks perbandingan berpasangan untuk faktor internal yang akan diisi oleh Bapak/Ibu responden ada pada halaman berikutnya.

Keterangan faktor-faktor strategis internal:

A. Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan

B. Hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku (petani/pedagang) C. Ketersediaan SDM

D. Saluran distribusi yang pendek karena sistem penjualannya direct selling

(tanpa perantara).

E. Modal usaha sendiri lebih besar dari pada modal pinjaman F. Sarana transportasi yang tersedia

G. Kualitas produk terdiri dari tiga macam H. Jabatan rangkap

I. Bentuk usaha perorangan J. Produksi tidak kontinu K. Promosi kurang maksimal

L. Pencatatan data dan keuangan masih sederhana M. Kemasan produk dari plastik

PENENTUAN PERINGKAT (RATING) FAKTOR-FAKTOR INTERNAL Petunjuk Umum:

1. Dalam pengisisan kuesioner ini, responden diharapkan melakukan secara langsung (tidak menunda) untuk menghindari terjadinya inkonsistensi

jawaban.

2. Penentuan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor internal, baik faktor kekuatan dan kelemahan harus konsisten dengan tabel sebelumnya (Tabel 1.)

Tujuan:

Penentuan tingkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor internal ini terdiri dari faktor Kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor Kelemahan yang mungkin dapat diatasi dalam upaya strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

Petunjuk Pengisian:

1. Pemberian nilai pada seberapa besar pengaruh faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi.

2. Tentukan nilai peringkat (rating) terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dalam strategi pengembangan usaha bawang goreng PO Mekar Wangi (Tabel 3.) berikut ini dengan menggunakan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

3. Penentuan nilai rating berdasar pada keterangan berikut:

Identitas Kepentingan

Definisi nilai

4* Jika faktor tersebut berpengaruh sangat besar/kekuatan utama bagi perusahaan

3* Jika faktor tersebut berpengaruh besar/kekuatan kecil bagi perusahaan

2** Jika faktor tersebut kurang berpengaruh /kelemahan kecil bagi perusahaan

1* Jika faktor tersebut sangat kurang berpengaruh /kelemahan besar bagi perusahaan

*) nilai untuk faktor-faktor kekuatan **) nilai untuk faktor-faktor kelemahan

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi Strategi Pengembangan Usaha Bawang Goreng PO Mekar Wangi, terhadap faktor-faktor berikut ini:

Tabel 3. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Internal Strategis

Faktor Internal Strategis Peringkat (rating)

4 3 2 1

Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan Kemasan bawang goreng dari plastik

Kualitas produk terdiri dari tiga macam

Hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku (petani/pedagang)

Saluran distribusi yang pendek karena sistem penjualannya direct selling (tanpa perantara).

Promosi kurang maksimal Jabatan rangkap

Pencatatan data dan keuangan masih sederhana Produksi tidak kontinyu

Ketersediaan SDM Bentuk usaha perorangan

Modal usaha sendiri lebih besar dari pada modal pinjaman

Lampiran 9. Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Pembobotan Faktor Eksternal

Faktor-faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J K Total (Xi) Bobot

A 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0.09545 B 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0.09545 C 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 14 0.06364 D 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 20 0.09091 E 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.09091 F 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17 0.07727 G 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.09091 H 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0.09091 I 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 22 0.1 J 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 23 0.10455 K 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 22 0.1 Total 220 1

Lampiran 10. Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Pembobotan Faktor Internal

Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L M Total (Xi) Bobot

A 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 17 0.05449 B 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 18 0.05769 C 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 19 0.0609 D 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 20 0.0641 E 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 25 0.08013 F 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 18 0.05769 G 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 17 0.05449 H 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 31 0.09936 I 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 33 0.10577 J 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 29 0.09295 K 3 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 29 0.09295 L 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 31 0.09936 M 3 3 3 2 2 3 3 1 1 2 1 1 25 0.08013 Total 312 1

Lampiran 11. Penentuan Peringkat (Rating) Rata-Rata dari Lima Responden untuk Faktor Eksternal Faktor Strategis Eksternal

Peringkat (Rating) Responden

1 2 3 4 5 Rata-rata

Peluang (Opportunities)

A. Otonomi daerah yang mendorong kegiatan usaha menjadi kompetitif 4 3 3 3 4 3.4 B. Sektor agribisnis dan usaha kecil akan mendominasi lapangan pekerjaan 4 2 3 3 3 3 C. Permintaan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia 4 4 4 4 4 4

D. Pembinaan dan pelatihan bagi UKM dari Disperindag 3 3 3 3 3 3

E. Perkembangan teknologi informasi 3 1 3 2 2 2.2

F. Bawang merah goreng sebagai produk unggulan Kabupaten Kuningan 4 4 4 4 4 4

G. Kemajuan teknik pengolahan makanan 3 3 4 2 4 3.2

Ancaman (Threats)

H. Kenaikan harga BBM 2 3 2 2 2 2.2

I. Fluktuasi harga bawang merah 2 2 2 2 2 2

J. Berdirinya perusahaan-perusahaan sejenis 2 3 2 2 2 2.2

K. Perbedaan harga produk antar perusahaan 3 2 2 3 2 2.4

Keterangan: Responden 1: Pemilik/Pimpinan PO Mekar Wangi Responden 2: Bagian Pemasaran PO Mekar Wangi Responden 3: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Responden 4: Dinas Pertanian

Lampiran 12. Penentuan Peringkat (Rating) Rata-Rata dari Lima Responden untuk Faktor Internal Faktor-Faktor Strategis Internal

Peringkat (Rating) Responden

1 2 3 4 5 Rata-rata Kekuatan (Stregths)

A. Komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan 4 4 4 4 4 4 B. Hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku 4 4 4 4 4 4

C. Ketersediaan SDM 3 3 4 4 3 3.4

D. Saluran distribusi yang pendek karena sistem penjualan direct selling 4 3 3 3 3 3.2

E. Modal usaha sendiri lebih besar daripada modal pinjaman 3 3 3 3 3 3

F. Sarana transportasi yang tersedia 4 3 4 4 4 3.8

G. Kualitas produk terdiri dari tiga macam 4 4 3 3 3 3.4

Kelemahan (Weaknesses)

H. Jabatan rangkap 2 2 2 1 2 1.8

I. Bentuk usaha perorangan 3 2 1 2 2 2

J. Produksi tidak kontinyu 3 3 2 2 2 2.4

K. Promosi kurang maksimal 1 1 1 1 2 1.2

L. Pencatatan data dan keuangan masih sederhana 1 2 1 2 2 1.6

Lampiran 13. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic PlanningMatrix-QSPM)

Faktor Kunci Bobot

Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 9

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor eksternal

Peluang (Opportunities)

A. Otonomi daerah yang mendorong

kegiatan usaha menjadi kompetitif 0.095 3 0.285 4 0.38 3 0.29 4 0.38 3 0.29 2 0.19 3 0.29 4 0.38 3 0.29 B. Sektor agribisnis dan usaha kecil akan

mendominasi lapangan pekerjaan 0.095 4 0.38 4 0.38 3 0.29 4 0.38 3 0.29 2 0.19 3 0.29 3 0.29 3 0.29 C. Permintaan yang terus meningkat

seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk Indonesia 0.064 4 0.256 3 0.192 3 0.19 4 0.26 1 0.06 1 0.06 3 0.19 3 0.19 2 0.19 D. Pembinaan dan pelatihan bagi UKM

dari Disperindag 0.091 2 0.182 3 0.273 3 0.27 2 0.18 3 0.27 2 0.18 3 0.27 1 0.09 2 0.18 E. Perkembangan teknologi informasi

0.091 4 0.364 3 0.273 1 0.09 4 0.36 3 0.27 1 0.09 2 0.18 3 0.27 2 0.18 F. Bawang merah goreng sebagai

produk unggulan Kabupaten

Kuningan 0.077 3 0.231 3 0.231 3 0.23 4 0.31 1 0.08 2 0.15 4 0.31 3 0.23 3 0.23

G. Kemajuan teknik pengolahan

makanan 0.091 3 0.273 4 0.364 3 0.27 2 0.18 3 0.27 2 0.18 4 0.36 2 0.18 4 0.36

Ancaman (Threats)

H. Kenaikan harga BBM

0.091 2 0.182 1 0.091 2 0.18 2 0.18 1 0.09 1 0.09 2 0.18 2 0.18 2 0.18 I. Fluktuasi harga bawang merah

0.1 3 0.3 2 0.2 2 0.2 3 0.3 1 0.1 1 0.1 2 0.2 4 0.4 2 0.2

J. Berdirinya perusahaan-perusahaan

sejenis 0.105 3 0.315 4 0.42 2 0.21 4 0.42 2 0.21 2 0.21 3 0.32 3 0.32 3 0.32

K. Perbedaan harga produk antar

Faktor internal Kekuatan (Stregths)

A. Komunikasi yang baik antara

pimpinan dan karyawan 0.055 2 0.11 2 0.11 3 0.17 3 0.17 3 0.17 1 0.06 3 0.17 1 0.06 2 0.11 B. Hubungan yang baik dengan pemasok

bahan baku 0.058 2 0.116 2 0.116 3 0.17 2 0.12 1 0.06 1 0.06 3 0.17 4 0.23 1 0.06

C. Ketersediaan SDM

0.061 3 0.183 2 0.122 2 0.12 2 0.12 2 0.12 1 0.06 2 0.12 2 0.12 2 0.12 D. Saluran distribusi yang pendek karena

sistem penjualan direct selling 0.064 - - - -

E. Modal usaha sendiri lebih besar

daripada modal pinjaman 0.08 2 0.16 3 0.24 3 0.24 3 0.24 2 0.16 2 0.16 3 0.24 2 0.16 2 0.16 F. Sarana transportasi yang tersedia

0.058 4 0.232 1 0.058 2 0.12 3 0.17 1 0.06 1 0.06 2 0.12 2 0.12 1 0.06 G. Kualitas produk terdiri dari tiga

macam 0.054 4 0.216 4 0.216 3 0.16 4 0.22 1 0.05 3 0.16 3 0.16 3 0.16 3 0.16

Kelemahan (Weaknesses)

H. Jabatan rangkap

0.099 1 0.099 1 0.099 1 0.1 1 0.1 4 0.4 1 0.1 2 0.2 2 0.2 1 0.1 I. Bentuk usaha perorangan

0.106 3 0.318 3 0.318 3 0.32 2 0.21 2 0.21 1 0.11 2 0.21 4 0.42 3 0.32 J. Produksi tidak kontinyu

0.093 1 0.093 1 0.093 4 0.37 1 0.09 2 0.19 1 0.09 3 0.28 3 0.28 1 0.09 K. Promosi kurang maksimal

0.093 3 0.279 2 0.186 1 0.09 4 0.37 2 0.19 1 0.09 3 0.28 3 0.28 1 0.09 L. Pencatatan data dan keuangan masih

sederhana 0.099 1 0.099 1 0.099 1 0.1 1 0.1 4 0.4 1 0.1 1 0.1 2 0.2 1 0.1

M. Kemasan produk dari plastik

0.08 2 0.16 2 0.16 1 0.08 3 0.24 1 0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24 3 0.24 Total Nilai Daya Tarik 1 5.133 4.821 4.56 5.402 4.2 2.94 5.172 5.296 4.23

Dokumen terkait