• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Sejarah Perusahaan

PT Evia Maju Bersama yang awalnya bernama CV Manteq Elbarka didirikan pada tahun 2012 oleh Bapak Iman Setiady dengan menggunakan modal pribadi.

Berdirinya perusahaan ini dilatarbelakangi oleh kegiatan menanam cabai yang dilakukan oleh sekolah milik pendiri. Cabai yang dihasilkan pada saat itu sangat berlimpah, sampai akhirnya banyak yang membusuk. Melihat fenomena tersebut, Pak Iman, selaku pendiri CV Manteq Elbarka mendapatkan kesempatan ini.

Perusahaan ini menggunakan modal dan resep dari keluarga, yang bertujuan untuk memanfaatkan cabai yang berlimpah agar dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Dengan bermodalkan kepercayaan dari kerabat staf sekolah milik pendiri dan orang tua siswa menjadi reseller di beberapa daerah asalnya, CV Manteq Elbarka mulai berkembang.

Di tahun yang sama, perusahaan mulai mendaftar ke pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mendapatkan izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Tahun 2015, perusahaan sudah mengikuti pelatihan-pelatihan untuk UKM. Selain itu juga perusahaan telah mengikuti berbagai pameran.

Pada tahun 2016, perusahaan mulai memanfaatkan limbah minyak untuk membuat abon cabai, dengan dilakukan pengemasan minyak cabai (chili oil)

69 menggunakan botol lalu kemudian dijual. Kemudian perusahaan mengikuti lomba inovasi dan menjuarai Lomba Gelar Inovasi Daerah Tingkat Kabupaten Bogor tahun 2016. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah Kabupaten Bogor menjadikan produk PT Evia sebagai oleh-oleh dari Kecamatan Parungpanjang sebab PT Evia termasuk ke dalam salah satu usaha yang terbaik di Kabupaten Bogor dan Kecamatan Parungpanjang. Sejak saat itu, perusahaan mulai menambahkan varian produk, sepertigarlic oil dan shallot oil. Selain itu perusahaan menjalankan banyak kerjasama dengan para industri rumahan UMKM yang membutuhkan chili powder sebagai bahan pelengkap.

Pada tahun 2017, perusahaan mulai bekerjasama dengan restoran Jepang dan perusahaan pengolahan hasil perikanan untuk memasok chili oil. Kemudian pada tahun 2017 akhir, perusahaan diajukan bergabung dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pada saat itu, BPPT mengusulkan untuk mengubah bentuk usaha CV Manteq Elbarka menjadi Perseroan Terbatas (PT). Di awal tahun 2018, bentuk usaha CV Manteq Elbarka resmi berubah menjadi PT Evia Maju Bersama yang diresmikan oleh Bupati Bogor.

4.2 Lokasi Perusahaan

PT Evia Maju Bersama yang berlokasi di Jalan Dago Raya KM 02 Kelurahan Kabasiran, Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. Dapur produksi perusahaan ini terletak persis di sebelah Galeri UKM Parung Panjang yang diresmikan oleh Bupati Bogor. Galeri UKM Parung Panjang merupakan tempat penjualan bagi para pelaku usaha UKM maupun UMKM yang berada di wilayah

70 Parung Panjang. Galeri UKM Parung Panjang terletak di sebelah SMPIT Al Madany dan dekat berbagai perumahan di Parung Panjang, salah satunya yaitu Perumahan Griya Parung Panjang.

4.3 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Perusahaan

Visi dan misi perusahaan sangat penting untuk mengetahui arah bisnis perusahaan agar mencapai tujuannya. Perusahaan dapat menggunakan visi dan misi sebagai dasar dalam merumuskan dan menentukan kegiatan perusahaan. Visi dari PT Evia yaitu menjadi perusahaan bumbu terkemuka di Indonesia. Dalam mencapai visinya, perusahaan memiliki misi sebagai berikut.

Misi dari PT Evia yaitu :

a. Mewujudkan perusahaan bumbu dengan memproduksi variasi bumbu berkualitas.

b. Mewujudkan perusahaan bumbu dengan membuka lapangan pekerjaan dengan sumber daya manusia berkualitas.

c. Mewujudkan perusahaan bumbu dengan memiliki pabrik di lahan yang luas.

Tujuan dari PT Evia yaitu :

a. Meningkatkan nilai tambah produk dengan pengolahan bumbu.

b. Membantu sektor usaha dengan menyediakan produk variasi bumbu berkualitas.

Strategi bisnis PT Evia yaitu :

a. Meningkatkan kualitas produksi melalui peningkatan fasilitas produksi

71 b. Memasifkan pemasaran melalui media online dan offline

c. Memperluas pangsa pasar melalui pembukaan cabang d. Membuat inovasi produk yang lebih beragam

e. Menjalin kerjasama dengan restoran-restoran f. Menerapkan harga bersaing

g. Meningkatkan kualitas pelayanan

h. Meningkatkan kualitas SDM melalui tenaga kerja atau karyawan i. Memperbaiki sistem pengelolaan keuangan

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan

PT Evia Maju Bersama menggunakan struktur organisasi perusahaan berupa struktur fungsional dimana pembagian tugas dan kewajiban di dalamnya menjadi unit organisasi yang berbeda. Tugas dan kewajiban masing-masing bagian dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Direktur

PT Evia merupakan perusahaan perorangan yang hanya dimiliki oleh satu orang pemodal. Pemilik perusahaan sebagai direktur perusahaan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan perusahaan, seperti kegiatan produksi, kegiatan pemasaran, dan keuangan.

2. Bagian Produksi dan Operasional

Bagian produksi dan operasional bertanggungjawab atas kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan, seperti kegiatan produksi. Kegiatan produksi

72 yang dilakukan oleh perusahaan, meliputi pengadaan bahan baku, pengeringan dan pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan produk.

3. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran bertanggungjawab atas kegiatan pemasaran, seperti memasarkan produk dan menginformasikan harga yang dimiliki oleh perusahaan kepada konsumen. Selain itu, bagian pemasaran juga menangani beberapa reseller, seperti pengiriman dan distribusi produk. Cara pemasaran yang dilakukan yaitu dengan penjualan melalui internet ataupun penjualan langsung ke sekolah-sekolah, instansi, dan mengisi booth festival.

4. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertangungjawab atas kegiatan keuangan perusahaan, seperti pencatatan pendapatan dan pengeluaran, pengelolaan modal, pencatatan stok barang dan pemesanan, serta pemberian gaji karyawan.

Gambar 8. Struktur Organisasi PT Evia Maju Bersama

Sumber : PT Evia Maju Bersama (2020)

Direktur

Manajer Produksi dan

Operasional

Manajer Pemasaran

Manajer Keuangan

Sekretaris

2 orang staf 3 orang staf

3 orang staf

73 PT Evia mempekerjakan karyawan di bagian produksi dan operasional, bagian pemasaran, serta bagian keuangan. Pada bagian produksi dan operasional, serta bagian pemasaran masing-masing mempekerjakan tiga orang karyawan, sedangkan bagian keuangan hanya dipegang oleh dua orang yang merupakan karyawan tidak tetap. Karyawan di bidang pemasaran, sebagian masih memiliki hubungan keluarga dengan pemilik perusahaan, sedangkan karyawan di bagian produksi dan operasional serta bagian administrasi dan keuangan merupakan orang luar perusahaan yang masih menjadi warga sekitar. Karyawan tetap bekerja 6 hari dalam seminggu selama hari Senin sampai dengan Sabtu, dalam bentuk fulltime dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00.

4.5 Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis perusahaan diawali dari pembelian bahan baku cabai. Produk Abon Cabe Evia menggunakan bahan baku cabai rawit merah dan cabai merah keriting. PT Evia mendapatkan bahan baku tersebut dari pasar induk. Pasar induk yang menjadi tempat untuk pembelian bahan baku produk berada di Kramat Jati, Pasar Anyar Tangerang dan Bogor. Setelah bahan baku sampai di dapur perusahaan, bahan baku cabai kemudian disortir dan dikeringkan. Pengeringan cabai dilakukan di bawah sinar matahari langsung dan menggunakan oven. Cabai yang sudah dikeringkan kemudian haluskan dengan cara digiling menggunakan mesin penggiling. Setelah dihaluskan kemudian diberi bumbu dan rasa sesuai dengan varian rasa yang ditawarkan, antara lain rasa original, rasa teri, rasa ebi, dan rasa rawit goreng. Abon cabe yang telah dibumbui dan diberi rasa kemudian

74 dikemas menggunakan botol berisikan 70 gram. Botol kemasan tersebut diberi label yang berisikan merek dagang, komposisi, kegunaan, tanggal produksi dan tanggal kedaluarsa, halal MUI (Majelis Ulama Indonesia), serta nomor PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga). Satu botol kemasan Abon Cabe Evia dijual dengan harga Rp.13.500 berisi 70 gram yang ditata di Galeri UKM Parung Panjang sebagai tempat penjualan dan sebagian disimpan di tempat penyimpanan.

Gambar 9. Proses Bisnis PT Evia Maju Bersama

Perusahaan telah menerapkan sebagian strategi bisnis yang dimiliki, diantaranya melakukan peningkatan fasilitas produksi, menerapkan pemasaran melalui media online maupun offline, membuat inovasi produk dengan menghasilkan tiga varian rasa lain selain rasa original, menerapkan harga bersaing, dan menjalin kerjasama dengan restoran yang terhenti karena pandemi Covid-19.

Strategi bisnis yang sedang dalam proses penerapan yaitu melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

KONSUMEN

75 Sedangkan strategi bisnis yang belum diterapkan yaitu melakukan perluasan pangsa pasar melalui pembukaan cabang dan memperbaiki sistem pengelolaan keuangan.

4.6 Kegiatan Pemasaran Perusahaan

Konsumen yang menjadi target PT Evia yaitu orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, yang menyukai rasa pedas dan tanpa bahan pengawet.

Konsumen yang membeli produk Abon Cabe Evia sebagian besar merupakan orang dewasa kisaran usia 18 – 30 tahun yang menyukai rasa pedas tanpa bahan pengawet yang menyukai kepraktisan. Wilayah pemasaran yang menjadi fokus sasaran produk Abon Cabe Evia antara lain, yaitu konsumen akhir yang terletak di Jabodetabek. PT Evia selalu mengedepankan produk Abon Cabe Evia sebagai produk olahan cabai yang praktis dan aman dikonsumsi oleh konsumen karena tanpa bahan pengawet, tanpa penguat rasa, dan tanpa pewarna tambahan.

Pemasaran yang diterapkan oleh PT Evia yaitu sistem pemasaran langsung, dimana produk langsung sampai ke tangan konsumen akhir tanpa melalui perantara seperti agen atau distributor. Konsumen dapat langsung datang ke tempat penjualan yaitu di Galeri UKM Parung Panjang dan dapat pula memesan melalui Whatsapp.

PT Evia sering mengikuti pameran dan mengisi booth festival sebagai kegiatan pemasaran, namun hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Selain itu, PT Evia juga memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan pemasaran yaitu menaruh iklan melalui marketplace. Namun, pemasaran melalui marketplace tidak berjalan dengan baik karena jumlah orang yang melihat dan merespon sedikit, sehingga menjadi tidak optimal.

76 BAB V

Dokumen terkait