• Tidak ada hasil yang ditemukan

Walaupun Indonesia bukan merupakan pemilik cadangan gas alam yang terbesar dalam skala dunia, namun cadangan gas alam di Indonesia cukup

besar, yaitu diperkirakan 150,7 TCF41 yang tersebar terutama di kepulauan

Natuna, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur serta Tangguh di Irian Jaya. Tahun 2012, produksi gas alam sebesar 3,17 TCF. Jika tingkat produksi tahunan adalah 3,17 TCF, maka seluruh cadangan gas alam Indonesia yang 29 miliar ton diatas akan habis dalam waktu sekitar 47 tahun apabila tidak ditemukan cadangan baru. Dari produksi gas alam tersebut, peruntukan untuk sektor kelistrikan sebesar 0,29 TCF. Porsi terbesar produksi gas alam adalah untuk ekspor dalam bentuk LNG sebesar 18,1 juta ton.

Namun pada kenyataannya kebutuhan gas alam untuk pembangkitan tenaga listrik di Indonesia tidak selalu tercukupi. PLN menghadapi persoalan kecukupan pasokan gas di beberapa pembangkit skala kecil maupun skala besar. Pasokan gas ke pusat pembangkit PLN pada kenyataannya mengalami penurunan, ketidakpastian bahkan kelangkaan pasokan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2.

Pada Tabel 5.1 dan 5.2 diberikan perkiraan pasokan gas yang tersedia untuk pembangkit PLN di Jawa Bali dan di luar Jawa Bali.

62 RUPTL 2015- 2024

Tabel 5. 1Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Jawa Bali

Disamping cadangan gas lapangan terus mengalami depletion, PLN juga

menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses ke sumber-sumber gas alam yang besar, karena sumber-sumber gas yang besar tersebut pada umumnya telah terikat dengan kontrak jangka panjang dengan pembeli luar negeri. Namun demikian PLN terus berupaya untuk memperoleh pasokan gas dari sumber-sumber tersebut dan mulai menunjukkan hasil. Sebagai contoh, PLN telah memperoleh pasokan LNG dari lapangan Bontang untuk FSRU Jakarta yang memasok Muara Karang dan Priok, dan PLN telah memperoleh kepastian alokasi pasokan LNG dari lapangan Tangguh untuk dikirim ke Fasilitas regasifikasi di Arun untuk kebutuhan gas di Sumut dan Aceh serta ke FSRU Jakarta untuk kebutuhan Muara Karang dan Priok.

Berikut ini situasi pasokan gas untuk pembangkit utama PLN di sistem Jawa Bali.

Muara Karang dan Priok

Mengingat peran Muara Karang dan Priok sangat strategis dalam memasok kota Jakarta dan peran tersebut tidak dapat digantikan oleh pembangkit lain di luar area Jakarta, maka hingga tahun 2022 kedua pembangkit tersebut harus

senantiasa dioperasikan dengan output yang tinggi (bersifat must run). Untuk

bbtud

No Pembangkit Pemasok 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

PHE ONWJ (GSA) 100 100 100

PHE ONWJ (potensi tambahan) 70 70 70 70 25 25 25 25 25 PGN - Priok (GSA-IP) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 PGN - Priok (potensi tambahan) 20 70 70 70 20 20 20 20 20 20 FSRU PT NR 211 134 134 134 225 225 193 193 91 93

Jumlah 361 404 404 304 345 300 268 268 166 168

PERTAMINA - P Tengah (GSA)

PGN (GSA) 79 41 41 41 SWAP JOB Jambi Merang 30 30 34 34 34

Tambahan dari PHE (Potensi) 25 25 25 25 25 25 25 25 25 Swap Premier (Potensi) 5

Jumlah 114 96 100 100 59 25 25 25 25 25 CNOOC (GSA) 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 PGN (GSA) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Jumlah 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 PCML 48 116 116 116 116 89 70 70 70 70 SPP (GSA-IP) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Jumlah 98 166 166 166 166 139 120 120 120 120

PHE WMO eks Kodeco 100 100 100 100

Hess (GSA) 36 36 36 36 36 36 36 36 29 19 Kangean Energy Indonesia 80 80 80 70 60 60 50 50 40 30 Media Karya Sentosa 10 10 5 10

Petronas-Bukit Tua (Potensi) 12 43 51 19 9 - - - - -Santos Lapongan Peluang 18

SCI (Isar Gas-Ex KEI) 25 20 20 35

Husky Lap MDA-MBH (Potensi*) - - 35 35 35 35 35 35 35 35 Husky Lap MDK (Potensi*) - - - 24 24 24 24 24 -

-Jumlah 281 289 327 329 164 155 145 145 104 84

Santos Oyong (GSA-IP) 20

Santos Wortel (GSA-IP) 26 13 3 3 Sampang Mandiri Perkasa (GSA-IP) 17 17 17 Pasuruan Migas (GSA-IP) 3 3 3

Parnaraya - Husky (GSA-IP) - - 40 40 40 40 40 40 40 40 Santos Lapangan peluang 25 25 25

-Jumlah 91 58 88 43 40 40 40 40 40 40

LNG Sengkang (Potensi) 40 40 40 30 - - -

-Jumlah - - 40 40 40 30 - - - -Jumlah Rencana Pasokan Gas di Jawa-Bali 1,056 1,123 1,235 1,092 924 799 708 708 565 547

7 Pesanggaran

1 Muara Karang dan Priok

2 Muara Tawar

3 Cilegon

4 Tambaklorok

5 Gresik

RUPTL 2015- 2024 63 mengoperasikan kedua pusat pembangkit tersebut akan dibutuhkan gas dalam jumlah banyak yang sebagian besar dipasok dari LNG FSRU Jawa Barat.

Muara Tawar

Pembangkit Muara Tawar ini juga bersifat must run dengan tingkat produksi yang tinggi, sehingga diperkirakan akan terjadi defisit gas karena semakin menurunnya pasokan gas. Diharapkan ada sumber-sumber pasokan gas baru untuk dapat memenuhi kebutuhan gas di Muara Tawar, misalnya dari FSRU Lampung atau sumber yang lain.

Tambak Lorok

Pada tahun 2014 telah ada pasokan gas untuk Tambak Lorok dari lapangan Gundih sebesar 20 bbtud dan akan meningkat menjadi 50 bbtud pada tahun 2015. Selain itu PLN sangat berharap untuk mendapatkan tambahan pasokan dari lapangan Kepodang (116 bbtud) yang telah sangat lama menunggu dibangunnya pipa transmisi dari Kepodang ke Tambak Lorok oleh sebuah perusahaan swasta.

Tabel 5. 2 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Sumatera dan Indonesia Timur

bbt

No Pembangkit Pemasok 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

WILAYAH SUMATERA

1 Aceh Timur Medco Blok A - - 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 2 Arun, PLTG/MG Sumbagut 2 (A FSRU LNG Tangguh 5,0 10,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 3 PLTG/MG Sumbagut 1 FSRU LNG Tangguh 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 4 PLTG/MG Sumbagut 3, dan 4 FSRU LNG Tangguh 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 5 PLTGU Belawan FSRU LNG Tangguh 78,0 78,0 78,0 78,0 78,0 78,0 78,0 78,0 6 PLTG/MG Barge Mounted FSRU LNG Tangguh 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 7 PLTG/MG Truck Mounted FSRU LNG Tangguh 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 8 Kambuna 13,0 10,0 - - - - - - - -9 PEP Benggala (Potensi) 2,0 2,0 2,0 2,0 - - - - - -10 Teluk Lembu Kalila Bentu 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 11 Balai Pungut JOB - Pertamina Talisman Jam 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 JOB - Pertamina Talisman Jam 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 22,0 JOB - Pertamina Talisman Jam 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 12 PLTGU Riau (IPP) PGN-Kontrak BUMD 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 13 PLTG/MG Riau Peaker JOB - Pertamina Talisman Jambi Merang (Potens 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 14 PLTMG Rawa Minyak Bengkali Petroselat Rawa Minyak (Pote - 2,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

15 PLTG Tanjung Jabung TM Petro China (Potensi) - 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

16 PLTG/MG Jambi Peaker (Sei JOB - Pertamina Talisman Jambi Merang (Potens 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 17 Sungai Gelam PEP - TAC (Own Operation) 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 - - - -

-PEP - TAC Sungai Gelam 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 - - - - -18 Simpang Tuan Perusda Jambi 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

-19 Payo Selincah, Energasindo 14,0 14,0 14,0 14,0 14,0 14,0 - - - -Batanghari Jambi Merang 20,0 20,0 18,0 16,0 14,0 14,0 14,0 - - -20 Jakabaring (CNG) PDPDE Sumsel 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 - -21 Indralaya Medco E&P Indonesia 21,0 10,0 17,0 - - - - - - -22 Talang Duku PGN 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 - - -23 Borang Medco E&P Indonesia 18,0 18,0 - - - - - - - -24 Keramasan Medco E&P Indonesia 15,0 - - - - - - - - -Pertamina EP 15,0 15,0 15,0 - - - - - - -25 Gunung Megang Medco E & P Indonesia 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 - - -

-PLTG Sewa Navigat,-PLTG Belawan (TTF), PLTG Paya

64 RUPTL 2015- 2024

Tabel 5. 3 Perkiraan Pasokan Gas untuk Pembangkit PLN di Sumatera dan Indonesia Timur (Lanjutan)

PLN berupaya mengurangi pemakaian BBM yang dipakai pada pembangkit beban puncak dengan beralih ke CNG atau LNG/ mini-LNG. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

5.2.1. LNG dan Mini-LNG

Mengingat harga gas dari LNG sangat tinggi, maka gas ini hanya ekonomis untuk dipakai di pembangkit peaking, bukan pembangkit beban dasar. PLN merencanakan pemanfaatan LNG untuk pembangkit beban puncak dan

pembangkit yang bersifat must-run di sistem kelistrikan Jawa-Bali dan

Sumatera.

No Pembangkit Pemasok 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

WILAYAH SUMATERAg g g , , , , , ,

26 Borang Pertamina EP (Asri Gita) 31,0 31,0 31,0 31,0 31,0 - - - - -27 PLTMG Duri, Duri Relokasi,

Riau Peaker Jambi Merang 25,0 26,0 30,0 30,0 30,0 27,0 27,0 - - -28 PLTGU Duri Jambi Merang - - 16,0 16,0 16,0 16,0 16,0 - - -29 Rengat Jambi Merang 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 - - -30 Lampung Peaker FSRU Lampung (Potensi) - 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 31 Lampung Sewa PGN (Potensi) - 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 - - - -32 PLTG/MG Truck Mounted Lam PGN (Potensi)/FSRU Lampung (Potensi) 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 17,0 33 Gasifikasi PLTD PGN (Potensi) 13,0 13,0 13,0 13,0 13,0 13,0

WILAYAH INDONESIA TIMUR

1 Pontianak Peaker LNG PLN Batam (Potensi) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 2 Bangkanai Salamander 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 3 Kalsel Peaker 1 JOB Simenggaris 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 4 Kalsel Peaker 2 JOB Simenggaris (Potensi) 5,0 5,0 5,0 5,0 5 Nunukan Pertamina EP TAC Sembakung 2,5 2,5 2,5 2,5

6 Nunukan 2 Medco South Sebuku Bengara (Potensi) 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 7 Tanjung Batu TAC Semco 4,0

8 Tanjung Batu Bontang 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 9 Kaltim APBN Bontang 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 10 Sambera Bontang 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

11 Kaltim Peaker 2 JOB Simenggaris 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 12 Batakan JOB Simenggaris 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 13 Kaltim Peaker 3 Salamander Lapangan Tutung (Potensi) 5,0 5,0 5,0 14 Tanjung Selor Perusda Nusa Serambi Persada 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 15 Senipah Total Senipah 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 16 Minahasa Peaker LNG Sengkang (Wasambo) 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 17 Gorontalo Peaker LNG Sengkang (Wasambo) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 18 Luwuk Perusda Banggai (Cendanapura) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 19 Sengkang Energy Equity Epic (Sengkang) 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 20 Makassar Peaker LNG Sengkang (Wasambo) 15,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 21 Lombok Peaker Marine CNG dari Gresik 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 22 Sumbawa PGN (Potensi) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 23 Bima PGN (Potensi) 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 24 Kupang PGN (Potensi) 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 25 Maumere PGN (Potensi) 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 26 Ambon MEDCO Matindok (Potensi) 5,0 10,0 15,0 15,0 20,0 20,0 20,0 20,0 20,0 27 Maluku Tersebar Salawati (Potensi) 5,0 5,0 5,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 28 Halmahera Salawati (Potensi) 5,0 5,0 5,0 5,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 29 Jayapura BP Tangguh (Potensi) 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 30 Manokwari BP Tangguh (Potensi) 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 31 Papua dan Pabar Tersebar BP Tangguh (Potensi) 10,0 10,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0

RUPTL 2015- 2024 65 Pada tahun 2012 telah mulai beroperasi FSRU Jakarta untuk memasok pembangkit Muara Karang dan Priok. Rencana FSRU Belawan telah dibatalkan oleh Pemerintah dan sebagai gantinya Pemerintah akan merevitalisasi fasilitas LNG Arun sebagai storage dan regasifikasi LNG. Sumber LNG untuk FSRU Jakarta pada saat ini berasal dari lapangan Bontang dan Tangguh, dan sumber LNG untuk Arun direncanakan dari lapangan Tangguh.

Sedangkan di Indonesia Timur, PLN merencanakan pemanfaatan mini-LNG untuk pembangkit beban puncak pada sistem-sistem besar di Kalimantan dan Sulawesi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan mini-LNG juga akan dimanfaatkan untuk pembangkit beban dasar sekaligus beban puncak pada sistem-sistem kecil tersebar. Hal ini disebabkan biaya pokok produksi PLTMG dengan mini-LNG diperkirakan masih lebih ekonomis dibanding pembangkit BBM, juga lebih andal.

Beberapa proyek pembangkit di Sumatera yang akan menggunakan LNG adalah sebagai berikut:

Arun: Sejalan dengan rencana Pemerintah untuk merevitalisasi gas Arun,

maka akan tersedia fasilitas storage dan regasifikasi LNG di Arun. PLN bermaksud memanfaatkan gas dari fasilitas regasifikasi Arun untuk

pembangkit peaker di Arun sebesar 200 MW dan Sumbagut-1 (rencana

lokasi di Pangkalan Brandan atau Belawan) sebesar 250 MW. Gas dari fasilitas Arun ini juga akan disalurkan ke Belawan melalui pipa sepanjang sekitar 460 km untuk mengoperasikan PLTGU Belawan yang telah ada dan beberapa PLTG di Paya Pasir. Kebutuhan gas tersebut adalah sebanyak 10 bbtud untuk Arun, 10 bbtud untuk Sumbagut-1, 75 bbtud untuk Belawan dan 10 bbtud untuk Paya Pasir, 45 bbtud untuk Sumbagut-2, 3 dan 4 sehingga total gas yang dibutuhkan adalah 150 bbtud.

• Beberapa lokasi PLTG/MG, yaitu di Selat Panjang 15 MW, Tanjung Balai

Karimun 40 MW, Tanjung Batu 15 MW, Dabo Singkep 15 MW, Natuna 20 MW, Belitung 30 MW dan Bintan 30 MW yang akan menggunakan LNG/mini-LNG dengan kebutuhan gas rata-rata untuk tiap-tiap lokasi sekitar 3-5 bbtud.

Adapun rencana pemanfaatan LNG/mini-LNG di Indonesia Timur adalah sebagai berikut:

66 RUPTL 2015- 2024

• Pembangkit peaker di Kalimantan yaitu Kaltim Peaker 2 (100 MW) dan

Kalsel Peaker (200 MW) serta PLTD Batakan, dengan memanfaatkan

gas lapangan Simenggaris di Kalimantan Utara dalam bentuk mini-LNG.

• Pembangkit peaker di Sulawesi Selatan yaitu Makasar peaker 450 MW,

Sulsel peaker 150 MW, dengan memanfaatkan gas dari lapangan

Wasambo dalam bentuk mini LNG.

• Pembangkit Minahasa peaker 150 MW dan Gorontalo peaker 100 MW

direncanakan akan memanfaatkan gas dari lapangan Wasambo atau Matindok dalam bentuk mini-LNG.

• Ambon peaker 50 MW diperkirakan menggunakan gas dari lapangan

Matindok dan Jayapura peaker 40 MW dari lapangan Tangguh atau

Salawati.

• Sedangkan pembangkit Kupang peaker 40 MW, Sumbawa peaker, Bima

peaker total 80 MW dan Maumere peaker 40 MW, belum terindikasi

sumber pasokan LNG-nya.

5.2.2. CNG (Compressed Natural Gas)

CNG pada mulanya dimaksudkan untuk memanfaatkan potensi sumur-sumur gas dengan kapasitas relatif kecil maupun sumur gas marginal yaitu dengan mengumpulkan terlebih dahulu gas dengan volume kecil tersebut ke dalam suatu penyimpanan, lalu digunakan hanya pada periode singkat. Namun kemudian PLN juga memutuskan untuk menggunakan CNG skala besar untuk pembangkit di Jawa untuk mengatasi ketidakmampuan pemasok gas mengikuti pola pembebanan yang lebih fluktuatif akibat perubahan peran pembangkit gas

dari baseloader menjadi load follower atau peaker. PLN telah memetakan

potensi pemanfaatan CNG untuk pembangkit peaking di Sumatera, Indonesia Timur dan Jawa.

Saat ini telah dioperasikan CNG storage oleh pemasok gas di Sumatera Selatan yang gasnya dimanfaatkan untuk PLTG peaking Jaka Baring (50 MW), yang mulai beroperasi pada bulan Februari 2013.

Rencana pemanfaatan CNG lainnya di Sumatera adalah:

(i) CNG Sungai Gelam dengan kapasitas sebesar 4,5 bbtud akan digunakan

RUPTL 2015- 2024 67 (ii) CNG dari gas Jambi Merang sebesar 10 bbtud akan dialokasikan untuk

pembangkit peaker di Duri dengan kapasitas sekitar 200 MW.

(iii) CNG untuk pembangkit peaker di Jambi dengan kapasitas sebesar

100 MW.

(iv) CNG untuk pembangkit peaker di Lampung dengan kapasitas sebesar

200 MW.

Rencana pemanfaatan CNG di Indonesia Timur adalah pembangkit peaking

Bangkanai di Kalimantan Tengah dan Lombok. Berbeda dengan di tempat lain yang memanfaatkan pasokan gas pipa pemasok ke Pembangkit, untuk Lombok pasokan CNG direncanakan akan diperoleh dari pemasok gas pipa di Gresik yang akan di kompresikan terlebih dahulu lalu ditransportasikan ke Lombok menggunakan CNG Vessel.

Untuk pulau Jawa, kebutuhan gas dalam bentuk CNG adalah sebagai berikut: (i) Grati 30 bbtud sudah beroperasi bulan Juni 2013 untuk mengoperasikan

PLTG peaking eksisting dan rencana PLTGU peaking Grati.

(ii) Tambak Lorok sebanyak 16 bbtud untuk mengoperasikan sebagian dari PLTGU sebagai pembangkit peaking.

(iii) Gresik sebanyak 20 bbtud untuk mengoperasikan pembangkit peaking dan sebagian CNG untuk dikirim ke Lombok.

(iv) Muara Tawar sebanyak 20 bbtud untuk memenuhi kebutuhan operasi

68 RUPTL 2015- 2024

BAB VI

RENCANA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK TAHUN 2015 2024