• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOVERNANCE PROCESSES

Dalam dokumen Bank Tabungan Negara 2014 (Halaman 150-154)

Individual peringkat

B. GOVERNANCE PROCESSES

• Faktor-faktor Positif Aspek Governance Processes Bank

• Dewan Komisaris senantiasa

melaksanakan fungsi pengawasan secara aktif antara lain dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

• Melaksanakan Rapat Gabungan

(Direksi dan Dewan Komisaris) secara mingguan.

• Melakukan kunjungan ke Kantor Cabang untuk memantau pelaksanaan operasional KC terutama aktivitas perkreditan

• Melakukan kunjungan exit meeting di KC

• Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris senantiasa berusaha menjalankan fungsinya antara lain sebagai berikut:

• Komite Audit membahas Audit Plan, perkembangan tindak lanjut audit khusus, melaksanakan exit meeting di KC dan tindak lanjut penyelesaian temuan audit eksternal (BI, OJK dan BPK)

• Komite Pemantau Risiko telah membahas proil risiko, menghadiri beberapa exit meeting Internal Audit Division dan membahas standarisasi penilaian risiko cabang

• Komite Remunerasi dan Nominasi telah membahas rencana pendidikan Pegawai, Corporate Culture, Knowledge Management, draft Perjanjian Kerja Bersama dan memberikan rekomendasi terhadap penerapan kebijakan Pool of Talent.

• Direksi senantiasa berusaha menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap lini bisnis sesuai dengan regulasi serta Bank telah melaksanakan kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

• Direksi telah menginstruksikan untuk memasukkan komitmen pelaksanaan GCG dalam setiap ofering letter (SP2K/SP3K), dimana hal ini telah efektif dilaksanakan oleh seluruh KC.

• Direksi senantiasa melaksanakan monitoring atas kualitas kredit melalui Rapat NPL yang diselenggarakan secara mingguan

• Direksi telah melakukan revisi kebijakan KPI (berupa kontrak manajemen antara Direksi dan Divisi) dengan memasukkan komponen pencapaian NPL dan kualitas proses perbaikan NPL dalam penilaian kinerja AMD dan CCRD, seperti pergeseran antar bucket, kualitas data, dan penerimaan angsuran

• Direksi telah menindaklanjuti seluruh temuan OJK posisi 30 Juni 2014 dengan tenggat waktu penyelesaian 31/12/2014 kepada OJK

• Direksi telah menyampaikan Action Plan Perbaikan Proses Bisnis kepada OJK pada tanggal 11 November 2014 sesuai hasil Prudential Meeting dengan OJK pada tanggal 4 November 2014.

• Direksi telah mengefektifkan Komite dibawah Direksi, adapun pelaksanaan tugas Komite selama tahun 2014 antara lain sebagai berikut:

1. Komite ALCO

• Pengendalian cost of fund melalui pertumbuhan dana yang berbiaya murah

• Upaya perbaikan kualitas kredit yang masuk dalam kategori NPL

• Membahas penyesuaian tingkat suku bunga kredit maupun dana

2. Komite Pengarah Teknologi

Informasi

• Membahas IT Project Charter 2014

• Update Project Charter 2014 dan KPI

• Corporate Project Life Cycle & Initiative 2015

3. Komite Produk

• Membahas pengembangan

itur dari back to back guarantee yaitu transaksi Bank Garansi dari Bank Counterparty yang menggunakan Fasilitas Commercial Line

• Membahas konsep itur KPR BTN Easy Payment, KPR BTN Bunga Bebas dan KPR BTN Setara

4. Komite Manajemen Risiko

• Membahas proil risiko Triwulan I dan II tahun 2014, Self Assessment laporan proil risiko triwulan III tahun 2014

• Membahas usulan revisi PKMR tahun 2013

5. Komite Personalia

• Membahas kewenangan memutus untuk mutasi/ promosi

• Membahas pengisian jabatan lowong terkait dengan penyesuaian struktur organisasi

• Membahas kriteria mutasi/ promosi

• Bank telah melaksanakan strategi implementasi Good Corporate Governance (awareness program), sebagai berikut :

• Melakukan sosialisasi tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi

• Melakukan pelatihan kepada GCG Champion, dengan materi GCG, etika bisnis dan GCG assessment.

• Melakukan program induksi pegawai baru dengan materi GCG, Etika Bisnis dan Budaya Kerja.

• Membangun program GCG e-Learning.

• Melakukan program refreshment bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Bank melalui training.

• Melakukan campaign program implementasi GCG melalui media banner, poster

• Benturan kepentingan telah dikelola dengan baik dan/atau dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

• Unit kerja Audit Interen senantiasa berusaha menjalankan fungsinya sesuai regulasi

• Dalam penerapan fungsi audit eksteren, Bank senantiasa berusaha menjalankan fungsinya sesuai regulasi dan Pelaksanaan assessment GCG melibatkan peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan tiga pilar kontrol (IAD, RMD dan CMPD)

• Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan dan Audit Kepatuhan Bank, Bank menunjuk Akuntan Publik dan KAP sesuai ketentuan

• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dilakukan melalui tahapan proses yang memadai dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

• Bank telah meningkatkan peran unit GCG untuk mengkoordinasikan dalam rangka mengimplementasikan dan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan perbaikan praktik GCG yang meliputi: Peningkatan Peran Aktif Dewan Komisaris, Peningkatan Peran Aktif Direksi, Peningkatan Fungsi Audit Interen, Peningkatan Peran dan Fungsi Kepatuhan, Peningkatan Proses Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian, Peningkatan Transparansi Laporan. Mengacu kepada Action Plan GCG tersebut pada prinsipnya Bank telah menyelesaikan dan/atau menyempurnakan sebagian besar komitmennya kepada BI/OJK

• Faktor-faktor Negatif Aspek Governance Processes Bank

• Perlu penyempurnaan Tata Kelola Manajemen Risiko, Kepatuhan terhadap SOP, dan Manajemen Perkreditan, terutama terkait pemberian kredit dan restrukturisasi

• Perbaikan kemampuan support dari IT

• Masih terdapatnya denda terkait

pelaporan dari regulator

• Terdapat audit khusus di 59 Kantor Cabang dari total 87 Kantor Cabang (konvensional dan syariah)

• Perlunya dilakukan up-date data SDM pada portal Kementerian BUMN.

Identiikasi Permasalahan & Root Causes

Perlunya optimalisasi pengawasan terhadap pelaksanaan kepatuhan penerapan kelola manajemen risiko, manajemen perkreditan dan

kepatuhan terhadap SOP, terutama terkait bidang pemberian kredit dan restrukturisasi kredit.

Kekuatan

• Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan fungsi pengawasan secara aktif dan Direksi senantiasa berusaha menjalankan prinsip- prinsip GCG dalam setiap lini bisnis.

• Bank senantiasa memperbaiki seluruh proses bisnis yang ada, terutama kebijakan bidang perkreditan dan dana.

• Bank senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna meningkatkan kompetensi pegawai dengan jalan mengikuti berbagai pelatihan, seminar maupun workshop di dalam maupun luar negeri.

• Bank telah meningkatkan peran unit GCG untuk mengkoordinasikan dalam rangka mengimplementasikan dan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan perbaikan praktik GCG yang meliputi: Peningkatan Peran Aktif Dewan Komisaris, Peningkatan Peran Aktif Direksi, Peningkatan Fungsi Audit Interen, Peningkatan Peran dan Fungsi Kepatuhan, Peningkatan Proses Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian, Peningkatan Transparansi Laporan. Mengacu kepada Action Plan GCG tersebut pada prinsipnya Bank telah menyelesaikan dan/atau menyempurnakan sebagian besar komitmennya kepada BI/OJK.

C. GOVERNANCE OUTCOME

• Faktor-faktor Positif Aspek Governance Outcome Bank

• Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders kepada Bank Indonesia atau stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku

• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan dana besar telah dilaksanakan sesuai

ketentuan serta tidak melanggar BMPK.

• Komisaris dan Direksi (Manajemen) senantiasa melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko dan dapat menjaga Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui kemampuan permodalan untuk menyerap risiko kerugian.

• Mengacu kepada Action Plan GCG Bank BTN telah menyelesaikan dan/ atau menyempurnakan sebagian besar governance outcome yang menjadi komitmen Bank kepada BI/OJK

• Bank telah melaksanakan ketentuan terkait perlindungan konsumen

• Bank telah mentransparansikan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah yang disampaikan langsung kepada baik, melalui media massa ataupun lembaga lainnya.

• Bank telah melaksanakan fungsi audit eksternal secara obyektif sesuai ketentuan.

• Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) memenuhi ketentuan regulator

• Bank tidak melanggar ketentuan BMPK

• Faktor-faktor Negatif Aspek Governance Outcome Bank

• Kinerja Perseroan, diantaranya NPL, Rasio BOPO, ROA dan ROE belum mencapai target RKAP 2014.

• Masih terdapat ketidakpatuhan Bank terhadap ketentuan BI, terutama terkait laporan Bank kepada BI.

Identiikasi Permasalahan & Root Causes

• Perlunya dilakukan assessment profesionalitas pegawai, perbaikan system reward, penentuan dan penilaian KPI serta pemahaman GCG agar kinerja meningkat, perbaikan proses

pelayanan dan lainnya termasuk diantaranya perbaikan kualitas kredit terutama kualitas kredit komersial

Kekuatan

• Komisaris dan Direksi (Manajemen) senantiasa melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan GCG

• Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang memadai terhadap proil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha Bank.

• Bank senantiasa melaksanakan prinsip kehati- hatian sehingga tidak melanggar ketentuan CAR, BMPK, CKPN dan PDN

• Bank senantiasa berusaha memenuhi dan memperbaiki aspek transparansi laporan dalam setiap laporan yang disampaikan kepada pihak ketiga

• Pelaksanaan assessment GCG melibatkan peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Tiga Pilar Kontrol (IAD, RMD dan CMPD)

• Bank telah meningkatkan peran unit GCG untuk mengkoordinasikan dalam rangka mengimplementasikan dan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan perbaikan praktik GCG yang meliputi: Peningkatan Peran Aktif Dewan Komisaris, Peningkatan Peran Aktif Direksi, Peningkatan Fungsi Audit Interen, Peningkatan Peran dan Fungsi Kepatuhan, Peningkatan Proses Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian, Peningkatan Transparansi Laporan. Mengacu kepada Action Plan GCG tersebut Bank telah menyelesaikan dan/atau menyempurnakan sebagian besar komitmennya kepada BI/OJK.

Dalam dokumen Bank Tabungan Negara 2014 (Halaman 150-154)

Dokumen terkait