• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

4. Hakikat Menulis Karangan Narasi

Narasi merupakan salah satu bentuk karangan yang diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semi (2003:29) mengungkapkan bahwa narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas- jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136).

Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atar Semi dan Keraf.

Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

Narasi adalah suatu karangan yang biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Olehsebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi hampir sama dengan tulisan recount, hanya saja tulisan recount tidak selengkap narasi. Tulisan recount hanya menjelaskan suatu kejadian atau apa yang terjadi (Lin, 2006:71), sementara itu narasisecara tuntas menceritakan kejadian, tempat, waktu, pelaku, watak, konflik, resolusi, sertapesan moral atau biasa disebut koda (Feez dan Joyce,

2003). Narasi adalah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2).

Menurut St. Y. Slamet (2007:103), narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas- jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, rangkaian terjadinya suatu hal. Sejalan dengan hal tersebut, J. Ch. Sujanto (1988:111) mengungkapkan bahwa narasi merupakan jenis paparan yang biasa digunakan oleh para penulis untuk menceritakan tentang rangkaian kejadian atau peristiwa-peristiwa yang berkembang melalui waktu. Begitu juga yang diungkapkan oleh Wahyu Wibowo (2001:59) narasi adalah bentuk tulisanyang menggarisbawahi aspek penceritaan atas suatu rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, baik secara objektif mapun imajinatif.

Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada beberapa hal yang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi, berbentuk cerita atau kisahan, menonjolkan pelaku, menurut perkembangan dari waktu ke waktu, disusun secara sistematis.

b. Ciri-Ciri Karangan Narasi

Narasi memiliki ciri-ciri yang dapat dicermati oleh pembaca. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita, konfiks, dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Semi (2003: 31) sebagai berikut:

1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.

2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar- benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.

3) Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.

4) Memiliki nilai estetika karena isi dan cara penyampaiannya bersifat sastra, khususnyanarasi yang berbentuk fiksi.

5) Menekankan susunan secara kronologis.

Sedangkan menurut Keraf (2000:136), ciri-ciri narasi yaitu:

1) Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

2) Dirangkai oleh urutan waktu.

3) Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?

4) Ada konfiks.

Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktudan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

Dari penjelasan di atas, tampak bahwa narasi memilliki ciri-ciri khusus, yaitu berkaitan dengan peristiwa atau pengalaman manusia yang benar-benar terjadi. Biasanya narasi berupa konflik, memiliki estetika, urut sesuai dengan kronologis. Bentuk tulisan narasiberusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan perbuatan manusia dalam sebuahperistiwa.

c. Jenis-Jenis Karangan Narasi

Menulis narasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu narasi ekspositoris dan narasisugestif.

1) Narasi Ekspositoris

Narasi Ekspositoris adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atay sampai terakhir dalam kehidupannya.Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik.

Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsure sugestif atau bersifat objektif.

2) Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengarsehingga tampak seolah-olah melihat.

d. Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi

Ada beberapa langkah dalam menulis karangan narasi, yaitu sebagai berikut:

1) Menentukan terlebih dahulu tema dan amanat yang akan disampaikan.

2) Menetapkan sasaran pembaca.

3) Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.

4) Membagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.

5) Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukungcerita.

6) Menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

e. Penilaian Menulis Narasi

Tes kebahasaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam pembelajaran bahasa. Melalui penilaian tersebut akan dapat diketahui hasil belajar siswa secara objektif. Penilaian akan mendapatkan hasil yang baik jika aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan disajikan secara lebih rinci.

Kegiatan menulis melibatkan aspek penggunaan tanda baca dan ejaan, penggunaan diksidan kosakata, penataan kalimat, pengembanagan paragraf, pengolahan gagasan dan pengembangan model karangan (Slamet, 2008:209). Sehubungan dengan itu menurut ZainiMachmoed dalam Burhan Nurgiyantoro (2009:305) menyatakan bahwa kategori-kategori pokok dalam mengarang meliputi: (1) kualitas dan ruang lingkup isi, (2) organisasi dan penyajian isi, (3) gaya dan bentuk bahasa, (4) mekanik: tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan, dan (5) respon efektif guru terhadap karya tulis. Sejalan dengan hal tersebut Harris dan Amran dalam

Burhan Nurgiyantoro (2009: 306) mengemukakan bahwa unsur-unsur mengarang yang dinilai adalah content (isi, gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi), grammar (tata bahasa dan pola kalimat), style (gaya:

pilihan struktur dan kosa kata), dan mechanics (ejaan). Apabila dilihat dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur utama dalam mengarang yang dinilai adalah kualitas isi karangan yang selanjutnya diikuti dengan organisasi, gaya bahasa, ejaan,mdan tanda baca.

Oleh karena itu, pembobotan atau skor penilaian untuk unsur utama danterpenting ini memiliki porsi lebih besar bila dibandingkan dengan unsur yang lain. Seluruh aspek penilaian menulis narasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk Tabel 1.berikut ini:

Aspek Yang

Dinilai SKOR KRITERIA Keterangan

ISI

informasi terbatas *substansi cukup *pengembangan tesis tak cukup *permasalahan tak cukup

Sedang

13-16

Tak berisi *tak ada substansi

*tak ada pengembangan *tak ada permasalahan

Sangat Kurang

ORGANISASI

18-20

Ekspresi lancar *gagasan diungkapkan dengan jelas

*padat *tertata dengan baik

7-9 Tak komunikatif *tak

terorganisir *tak layak nilai Sangat Kurang

KOSA KATA

18-20

pemanfaatan potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat *menguasai pembentukan kata kosa kata rendah *tak layak nilai

Sangat kurang

TATA BAHASA

22-25

konstruksi kompleks tetapi efektif *hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan

Sangat Baik

18-21

konstruksi sederhana tetapi efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompeks *terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur

Cukup Baik

11-17

5 menguasai aturan penulisan

*hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan

3 sering terjadi kesalahaan ejaan

*makna membingungkan atau kabur

Sedang

2

Tak menguasai aturan penulisan *terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak terbaca *tak layak nilai

Sangat Kurang

Tabel 1. Aspek Penilaian Menulis Narasi (Sumber: Eti Agustina, 2019) 5. Metode Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Konsep ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Konsep ini didasarkan pada carakerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kitatidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

Mind Map merupakan istilah teknik pemetaan pikiran untuk membantu membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih

"tersembunyi". Pemetaan pikiran ini akan melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi ke dalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind Mapping merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universalsehingga membuka potensi otak. (Darusma : 2018).

Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lainyang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi diantara ide tersebut. Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain.

Menurut Michael Michalko (Tony Buzan, 2010:3): Mind Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear.

(Mind Map) menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut.

Menurut Tony Buzan dalam bukunya, Pintar Mind Map (2010:4), mengatakan : Mind Map adalah alat pikir organisasional yang sangat hebat_pisau tentara Swiss otak! Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak danmengambil informasi ke luar dari otak.Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sangat sederhana. Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang.

Seperti halnya peta jalan kita bisa membuatpandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. Mind Mapping merupakan teknik visualisasi verbal ke dalam gambar. Peta pikiran sangat bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang diberikan secara verbal. Peta pikiran bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnyadapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari (Eric Jensen, 2002:

95).

Dari beberapa definisi di atas, penulis mendefinisikan Mind Mapping adalah suatu metode mencatat kreatif untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak dalam

bentuk visualisasi verbal ke dalam gambar yang akan mempermudah untuk mengingat segala bentuk informasi.

Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your brain is like a sleeping giant, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak

manusia belum dimanfaatkan secara optimal.”

Mind Mapping atau Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat dan mengingat kembali informasiyang telah dipelajari. Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain.

Mind Mapping dapat pula dikatakan sebagai eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu atau kelompok tentang suatu konsep secara

keseluruhan, dengan membentangkansubtopik-subtopik dan gagasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu presentasi utuh pada selembar kertas melalui penggambaran simbol, kata-kata dan garis panah.

Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkanpotensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan keduabelahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Peta pikiran yang dibuat oleh murid dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri murid setiap harinya. Suasana menyenangkan yang diperoleh murid ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam prosesbelajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar murid terutamadalam proses pembuatan mind mapping.

(Sugiarto,Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir.)

b. Manfaat Mind Mapping

Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan mencatat menggunakan Mind Map. Menurut Michael Michalko dalam Buzan

(2009:6), metode Mind Mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Manfaat Mind Mapping, antara lain sebagai berikut:

1) Mind Map mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara:

a) Melihat gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail.

b) Mengingat informasi yang kompleks lebih mudah. Informasi tersebut telah dikelompokkan sesuai dengan cara seseorang mengingat termasuk hubungannya dengan subjek yang sama atau berbeda.

c) Mengatasi informasi yang membludak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa. Secara mental hal ini juga membuat seseorang lebih terorganisir dan runtut dalam memahami sebuah persoalan.

2) Mind Map juga meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat, berkonsentrasi, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikanpersoalan. Hal ini dicapai karena Mind Map mengajarkan untuk melihat persoalan secarakeseluruhan dan melihat hubungannya satu sama lain. Ini yang paling sulit dilakukan dalam catatan konvensional. Tidak hanya itu, dengan catatan ini maka manajemen belajar pun menjadi lebih mudah. Informasi baru dapat ditambahkan,

dihubungkan, dan diasosiasikan kapan saja dengan informasi yang sudah ada sebelumnya.

3) Mind Map adalah merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunakan garis lengkung,warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah.Secara mental akan memudahkan kita untuk mengingatnya. Mind Map akan merangsangkemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide termasuk data statistik.

4) Mind Map adalah membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat. Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik dan sisi kreatif dengan merangsang munculnya ide-ide dan insight baru, bahkan pada saat membuat catatan itu sendiri. Mind Map dapat pula menjelaskan sebuah tujuan, rencana, ide, maupun pemikiran secara jelas dan terstruktur.

5) Mempercepat pembelajaran, karena mampu memahami konsep yang sama dengan kerjaotak ketika menerima pelajaran.

6) Membantu brainstorming, mengasah kemampuan otak untuk bekerja.

7) Membantu ide serta gagasan yang mengalir karena tidak selalu ide dan gagasan dapatmudah direkam.

8) Meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif.

Selain itu, menurut Tony Buzan (Pintar Mind Map.2010:6), Mind Map dapat membantuseseorang dalam banyak hal, diantaranya:

1) Merencana 2) Berkomunikasi 3) Menjadi lebih kreatif 4) Menghemat waktu 5) Menyelesaikan masalah 6) Memusatkan perhatian

7) Menyusun dan menjelaskan pikira-pikiran 8) Mengingat dengan lebih baik

9) Belajar lebih cepat dan efisien 10) Melihat “gambar keseluruhan.

c. Prinsip Dasar Mind Mapping

Prinsip dasar Mind Mapping adalah merangkum semua konsep dengan cara yang tidaklinear (atas ke bawah) tetapi dengan bercabang.

Dengan adanya rangkuman maka akan memudahkan untuk menghafal dan mengerti.

Menurut Tony Buzan dalam bukunya Pintar Mind Map (2010:14), yang dibutuhkan dalam membuat Mind Mapping hanyalah:

1) Kertas kosong tak bergaris 2) Imajinasi

3) Pena dan pensil warna 4) Otak

5) Kreativitas

6) Adapun cara membuat Mind Mapping adalah sebagai berikut: Memulai dari tengah kertas kosong.

7) Menggunakan gambar atau symbol untuk ide sentral.

8) Menggunakan warna.

9) Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.

10) Membuat garis hubung yang melengkung. Menggunakan satu key word (kata kunci)untuk setiap garis.

11) Menggunakan gambar.

Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal.

Berikut adalah ringkasan dari Law of Mind Mapping:

1) Kertas polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan di tengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.

2) Garis yang lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

3) Kata yaitu menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

4) Image yaitu gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, tabel dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.

5) Warna. Gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna yang berbeda untuksetiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

6) Struktur yaitu menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah- tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2-7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Aplikasi Mind Mapping dalam pembelajaran dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu:

1) Overview, yaitu tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaranbaru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada peserta didik tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal semester. Overview dapat diisi

dengan kegiatan untuk membuat Master Mind Map® yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal peserta didik sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi murid yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.

2) Preview atau Tinjauan Awal yang merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaranumum yang diiberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, murid diharapkan telah memilikipengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapatdilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview.

3) Inview atau Tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, peserta didik diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu peserta didik dalam memahami danmenguasai bahan yang diajarkan.

4) Review atau Tinjauan Ulang yang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat

atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu murid untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yangdiajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akandimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu murid mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

d. Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping 1) Kelebihan Mind Mapping

Kelebihan mind mapping, antara lain :

a) Mudah melihat gambaran secara keseluruhan.

b) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan, da membuathubungan.

c) Memudahkan penambahan informasi baru.

d) Pengkajian ulang bisa lebih cepat.

e) Lebih menghemat waktu.

f) Belajar lebih cepat dan efisien.

g) Dapat meningkatkan kreativitas.

h) Catatan lebih padat dan jelas.

i) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.

j) Catatan lebih terfokus pada inti materi.

k) Setiap peta bersifat unik.

Menurut Suyatno (2009) untuk anak-anak, Mind Mapping memiliki manfaat diantaranya, yaitu membantu mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus,

mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya memunculkan kreativitas.

2) Kelemahan Mind Mapping

Kekurangan pembelajaran model Mind Mapping, antara lain :

a) Hanya peserta didik yang aktif terlibat, sedangkan guru hanya mengarahkan.

b) Tidak sepenuhnya peserta didik yang belajar.

c) Mind Map peserta didik bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mindmap pesera didik (Kiranawati. 2007:1).

6. Implementasi Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur- unsurmanusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Dengan kata lain, bahwa proses pembelajaran adalah proses yang berkesinambungan antara

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur- unsurmanusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Dengan kata lain, bahwa proses pembelajaran adalah proses yang berkesinambungan antara

Dokumen terkait