• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi pengamatan (observasi), kajian dokumen, dan tes yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi berperan serta

secara pasif. Observasi inidilakukan oleh guru kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar dan peneliti dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja murid selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap guru SDIT As Sunnah Makassar difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menulis narasidengan menggunakan metode Peta Pikiran (Mind Mapping).

Observasi terhadap kinerja juga diarahkan pada kegiatan guru kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi murid, mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban murid, mengelola kelas, memberikan latihan dan umpan balik, dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar murid. Sementara itu observasi terhadap murid kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar difokuskan pada tingkat partisipasi murid dalam mengikuti pelajaran. Adapun variabel yang diamati pada lembar observasi murid adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Observasi Aktifitas Belajar Murid

No VARIABEL INDIKATOR

S1 S2

S % S %

1 Kedisiplina nmurid

1. Murid tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai

2. Murid memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai

1. Murid menyiapkan buku tulis 2. Murid menyiapkan alat-alat tulis

3. Murid menyiapkan buku pelajaran

4. Murid menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk menulis

1. Murid memperhatikan penjelasan guru tentang menulis karangan narasi

2. Murid berani

mengemukakan pendapatnya tentang temakarangan

3. Murid berani bertanya bila mengalami kesulitan dalam membuat karangan dengan menggunakan Mind Mapping 4. Murid berinteraksi aktif dengan guru

4 Kemampua nmurid membuat karangan

1. Isi karangan murid padat informasi dan relevan dengan tema

2. Gagasan diungkapkan denganjelas, urutan logis dan tertata dengan baik

3.Mengguasai pembentukan kata, pilihan kata tepat, gaya bahasa jelas dan makna yang

1. Murid mampu mengerjakan soal post test sendiri

4. Murid mengumpulkan soal test tepat waktu

Keterangan:

1. bila 1 Indikator yang tampak 2. bila 2 Indikator yang tampak 3. bila 3 Indikator yang tampak 4. bila 4 Indikator yang tampak .

Tabel 3. Observasi Aktifitas Mengajar Guru

NO VARIABEL INDIKATOR

S1 S 2

SKOR % SKOR %

1 Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran

1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Guru menyampaikan ruang lingkup materi

4. Guru menyampaikan lama pembelajaran

4. Guru berkeliling mengamati murid dan membantu murid yang mengalami kesulitan

1. Guru memulai pelajaran tepat waktu

2. Guru memberikan batas waktu dalam membuat karangan dengan menggunakan metode Mind Mapping

1. Guru mendorong murid untuk mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas

2. Guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang berhubungan dengan konsep

3. Guru mendorong murid untuk mengkomunikasikan

4. Guru mengilustrasikan dengan menggunakan metode Mind Mapping

1. Guru bersama murid membuat kesimpulan

2. Guru bersama murid membuat rangkuman

3. Guru memberikan motivasi murid untuk belajar

4. Guru memberikan penugasan Keterangan:

1. bila 1 Indikator yang tampak 2. bila 2 Indikator yang tampak 3. bila 3 Indikator yang tampak 4. bila 4 Indikator yang tampak 2. Kajian Dokumentasi

Kajian dokumen digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data berupa Kurikulum,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, hasil ujian dan nilai yang diberikan olehguru, dan nama responden penelitian pada murid kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar. Selainitu, saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi berupa foto.

3. Tes

Tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau pada saat pemberianevaluasi. Tes dilakukan terhadap murid kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar. Tes yang diberikan kepada murid kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar berupa tes uraian dalam bentuktulisan atau karangan narasi yang harus diselesaikan oleh murid. Pemberian tes ini dimaksudkanuntuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh murid kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar setelah kegiatan pemberian tindakan.

D. Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisis datasecara kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis data secara kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi murid dan guru yang dihitung kemudian dipersentasekan dan laporannya dibuat dalam bentuk deskriptif.

2. Analisis data secara kuantitatif

Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Data kualitatif diperoleh dari tes hasil belajar.

Dengan menganalisis hasil belajarmurid pada setiap siklusnya dengan dasar setiap nilai โ‰ฅ 75 maka hasil belajar dianggap tuntasdan setiap nilai yang < 75 maka hasil belajar dianggap tidak tuntas, dengan demikian dapat diketahui

๐‘ฟ= โˆ‘ ๐ฑ ๐

Pk = โˆ‘ ๐’”๐’Š๐’”๐’˜๐’‚ ๐’•๐’–๐’๐’•๐’‚๐’”/๐’•๐’…๐’Œ๐’•๐’–๐’๐’•๐’‚๐’”

x 100 %

๐‘ต

kemampuan murid setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Mind Mapping.

Tabel Statistik nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah ditunjukkan dalam bentuktabel berikut.

Tabel 4. Statistik Hasil Belajar Menulis Narasi Murid

No Kriteria

Nilai Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II 1 Nilai Tertinggi

2 Nilai Terendah 3 Nilai Rata-Rata

Menghitung nilai rata-rata pada setiap siklus yaitu:

Keterangan:

๐‘ฟฬ… = rata-rata hitung

โˆ‘ ๐‘ฅ = jumlah nilai seluruh siswa ๐‘ = banyak data

Adapun menghitung persentase ketuntasan belajar sebagai berikut.

Keterangan:

Pk : Persentase ketuntasan

โˆ‘ : jumlah murid yang meraih nilai โ‰ฅ 75

๐‘ต = ๐’๐ค๐จ๐ซ ๐๐ž๐ซ๐จ๐ฅ๐ž๐ก๐š๐ง

x 100

๐ฌ๐ค๐จ๐ซ ๐Œ๐š๐ค๐ฌ๐ข๐ฆ๐ฎ๐ฆ

N : jumlah murid yang meraih nilai < 75N X : jumlah murid

Tabel 5. Pencapaian Ketuntasan Belajar

No Kriteria

Ketuntasan Kategori Frekuensi %

1 โ‰ฅ 75 Tuntas

2 < 75 Tidak Tuntas

Adapun menghitung skor tes pada tiap evaluasi, peneliti menggunakan rumus:

Keterangan:

N = nilai siswa

Tabel 6. Kategorisasi Hasil Belajar

No Interval Nilai Klasifikasi

Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 90-100 Tinggi

2 80-89 Sedang

3 70-79 Rendah

4 60-69 Sangat Rendah

Jumlah

Untuk memperoleh nilai akhir (NA) siswa pada setiap siklus, maka dilakukanpenggabungan antara nilai pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 dengan

NA = ๐‘ƒ๐ผ+๐‘ƒ2 rumus sebagai berikut:

Keterangan :

NA : nilai akhir siswa PI : pertemuan 1 P2 : pertemuan 2 F. Indikator Keberhasilan

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnyakemampuan menulis karangan narasi pada murid kelas IV.C SDIT As Sunnah Makassar dengan menggunakan metode peta pikiran (Mind Mapping). Indikator penelitian ini bersumber dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Pada siklus pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar mencapai rata-rata kelas75 dan murid yang memperoleh nilai โ‰ฅ75 mencapai 75%.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Awal Tindakan

Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IVC dengan jumlah murid sebanyak 24 orang perempuan dengan guru kelas yang bernama Ibu Sahriyah, S.Pd, kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengadakan survei awal untuk mengetahui murid kelas IVC pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi. Selain itu, peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas IVC SDIT As Sunnah Makassar dan melihat dokumentasi daftar nilai murid khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari berbagai sumber tersebut, peneliti mengetahui bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia murid kelas IVC SDIT As Sunnah masih rendah khususnya pada pokok bahasan menulis karangan narasi yaitu masih banyaknya murid yang belum mencapai standar ketuntasan minimal (KKM).

Dari seluruh murid yang berjumlah 24 orang murid, hanya 6 murid atau 25 % yang mencapai KKM โ‰ฅ75. Rendahnya kemampuan menulis murid khususnya menulis narasi menunjukkan ada kelemahan yang dihadapi murid dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok aspek menulis narasi. Hal

57

ini menunjukkan perlu adanya metode belajar yang dapat meningkatkan pemahaman murid terhadap materi pelajaran sehingga proses konstruksi pengetahuan menjadi lebih mudah.

Tidak ada siswa yangmemperoleh nilai sangat tinggi. Sedangkan pada tabelke 2 ada 3 murid (12,5%) yang memperoleh nilai tinggi, 3 murid (12,5%) yang memperolehnilai sedang, 8 murid (33,33%) yang memperoleh nilai rendah, dan 10 siswa (41,67%) yang memperoleh nilai sangat rendah. bahwa nilai evaluasi hasil belajar pada kondisiawal yaitu nilai tertinggi sebesar 85 dan nilai terendah sebesar 65 dengan nilai rata-rata yaitu75. Dari jumlah 24 murid ada 6 murid (25%) yang mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 18 murid (75%).

Berdasarkan data di atas, maka peneliti berusaha untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada menulis karangan narasi murid kelas IVC SDIT As Sunnah Makassardengan menggunakan metode Mind Mapping. Hal ini bertujuan agar murid dapat memahami materi pembelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan narasi dengan lebih mudah sehingga keterampilan menulis karangan narasi murid kelas IVC SDIT As Sunnah Makassardapat meningkat.

3. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I diadakan selama 2 kali pertemuan (4x35 menit), yaitu pada tanggal 23 April 2021 dan 27 April 2021. Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I, yaitu sebagai berikut.

1) Tahap Perencanaan (Planning)

Pada perencanaan ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di kelas IVC untuk mengetahui model pembelajaran yang dilakukan guru, serta keaktifan murid dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan. Di samping itu mencatat hasil belajar murid berupa nilai formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok kemampuan menulis.

Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran dan hasil belajar di SDIT As Sunnah Makassar diperoleh informasi sebagai data awal bahwa sebanyak 24 murid terdapat 18 muridatau 75 % yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu โ‰ฅ75. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sebagian besar murid belum mampu mengungkapkanpikiran dan perasaannya secara lebih leluasa serta belum dapat menuliskan karangan denganaturan penulisan yang benar. Murid dalam menulis narasi masih banyak yang tidak bersungguh-sungguh.

Murid belum terampil dalam menyusun kalimat-kalimat dan belum memperhatikan tanda baca dalam menulis karangan. Bertolak dari kenyataan tersebutdiadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai

alternatif peningkatan kemampuan mnulis narasi dengan metode Peta Pikiran (Mind Mapping).

Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatansbagai berikut:

1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau Indikator yang sesuaidengan menulis narasi di kelas IVC. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau Indikatortersebut adalah:

a) Kompetensi Dasar atau Indikator tentang menulis narasi sangat sulit dikuasaioleh murid. Murid banyak mengalami kesulitan pada indikator tersebut.

b) Kompetensi Dasar atau Indikator tersebut nantinya dapat dipergunakan dalammeningkatkan kemampuan murid dalam keterampilan menulis lanjut.

c) Pemilihan Kompetensi Dasar atau Indikator menulis narasi di dasarkan padakurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar murid.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun 2x pertemuan. Masing- masing pertemuan 2 jam pelajaran atau sekitar 70 menit. Pada siklus pertama dilaksanakan pada tanggal

23 April dan 27 April 2021. Perencanaan RPP mencakup penentuan:

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Langkah- langkah/Skenario Pembelajaran, Media, Metode dan Sumber Pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) terlampir.

3. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung.

Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiaphari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu.

b) Gambar spidol warna

Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan murid dalam pembuatan PetaPikiran (Mind Mapping). gambar besar ditempel di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat Peta Pikiran (Mind Mapping) lalu mencabang- cabangkannya dengan spidol warna. Setelah itu, setiap murid diberi kertas HVS untuk membuat Peta Pikiran (Mind Mapping) dengan menggunakan spidol warna.

c) Buku pelajaran

Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia Untuk SD dan MI Kelas IV pengarang: Kaswan Narmadi dan Rita Nurbaya.

2) Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan I

Pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April 2021 pada jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.35-08.45 WITA. Materi yang diajarkan adalah siswadapat menyebutkan 3 langkah mengarang, dan membuat Peta Pikiran (Mind Mapping). Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode Peta Pikiran (Mind Mapping). media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambaryang disesuaikan dengan tema karangan.

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu murid untukmemimpin berdoโ€™a, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan dan tanya jawab dengan murid tentang pengalaman mereka mengarang.

Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan materi mengarang dimulai dari pengertian mengarang dan langkah-langkah mengarang.

Setelah itu, guru mengajukan pertanyaan kepada murid tentang langkah-

langkah mengarang. Murid menjawab pertanyaan dari guru. Selanjutnya guru membimbing murid dengan memberi penjelasandi depan kelas untuk membuat kerangka karangan. Setelah murid memahami konsep mengarang dan langkah-langkahnya, kemudian guru membagikan karangan narasi yangberjudul โ€œPerawatan Akibat Typusโ€ disertai dengan peta pikiran (ming mapping)-nya. Masing-masing murid ditugaskan untuk membaca karangan, kemudian guru memberikan penjelasan mengenai karangan narasi. Guru memberikan informasi bahwasebelum membuat karangan murid membuat peta pikiran terlebih dahulu agar lebih mudah menuangkan pikiran dan perasaan dalam bentuk karangan. Guru bertanya jawabdengan murid tentang kegiatan liburan yang telah mereka jalani.

Murid dan guru bersama-sama menentukan tema karangan liburan. Dari tema yang telah disepakati yaituliburan, murid dapat memilih 3 topik dari tema liburan, yaitu: liburan di rumah, liburandi rumah nenek/kakek, atau pergi ke tempat wisata. Setiap murid membuat peta pikiran(mind mapping) dari salah satu tema liburan tersebut dengan menggunakan kertas HVSdan menggunakan spidol warna. Guru berkeliling kepada murid dan memberikan arahan kepada murid yang belum mampu membuat peta pikiran. Setelah murid membuat peta pikiran, guru lalu menugaskan kepada setiap murid untuk membuat karangan narasi dengan tema liburan pada kertas folio yang telah disediakan guru.

Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan guru bersama murid menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pelajaran Bahasa Indonesia.

2) Pertemuan II

Pada pertemuan II dilaksanakan pada jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.35 - 08.45 WITA pada hari Rabu tanggal 27 April 2021. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah murid dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami murid dan murid dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode Peta Pikiran (Mind Mapping).

Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan gambar yangdisesuaikan dengan tema berdasarkan pengalaman murid.

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu murid untukmemimpin berdoโ€™a, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan murid untuk menerima pelajaran. Guru melakukan tanya jawab dengan murid untuk mengingat kembali tentang pelajaran mengarang yang diterima pada pertemuan sebelumnya.

Pada kegiatan inti guru memulai dengan memberikan tugas kepada seluruh murid agar mendengarkan salah satu hasil karangan terbaik dari hasil pertemuan sebelumnya. Guru menyuruh murid yang memiliki karangan terbaik untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas. Hal

ini bertujuan agar murid yang lain dapat termotivasi untuk mengarang lebih baik lagi karena dengan pembacaan tersebut murid menjadi bangga akan hasil karangannya yang sudah dibaca di hadapan guru dan teman- temannya. Setelah itu, guru memberikan masukan dan saran dari hasil karangan yang telah dibaca maupun karangan yang lain (yang tidak dibacakan). Guru memberikan penjelasan tentang penulisan karangan yang benar dan peggunaan kata penghubung lalu dalam kalimat. Guru memberikan contoh kata penghubung lalu dalam kalimat. Guru memberitahukan bahwa kata penghubung lalu digunakan untuk menerangkan keterangan waktu, sehingga dapat digunakan dalam menuliskan karangan narasi karenakarangan narasi adalah bentuk karangan menceritakan suatu peristiwa yang berkaitan dengan waktu. Guru dan murid mengingat kembali dari pertemuan sebelumnya tentangkarangan narasi dan pembuatan peta pikiran (mind mapping) dari tema liburan. Guru dan murid bertanya jawab tentang pengalaman menarik tentang perpustakaan. Guru menugaskan murid secara berkelompok untuk berdiskusi dengan teman sebangkumengenai hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan. Guru dan murid bertanya jawab tentang hal-hal yang beerkaitan dengan perpustakaan. Guru membimbing murid di depan kelas untuk menuliskan kata kunci yang berkaitan dengan perpustakaan, kemudian dijadikan peta pikiran (mind mapping) dengan menggunakan gambar dan spidol warna. Setelah itu masing-masing murid diberikan tugas

untuk membuat peta pikiran (mind mapping) tentang perpustakaan. Guru membagikan kertas HVS putih untuk membuat peta pikiran (mind mapping). Murid membuat peta pikiran (mind mapping) dengan menggunakan spidol warna. Guru memantau kegiatan murid saat membuat peta pikiran (mind mapping). Guru memberikan bimbingan kepada murid untuk lebih mengembangkan pembuatan peta pikiran (mind mapping) dari tema perpustakaan. Setelah murid menyelesaikan tugas membuat peta pikiran, kemudian murid membuat karangan narasi dari hasil peta pikiran (mind mapping) tersebut dan juga menggunakan kata penghubung lalu dalam karangannya. Masing-masing murid menuliskan karangan dengan tema perpustakaan pada kertas folio yang telah disediakanguru.

Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan kegiatan guru bersama murid menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran Bahasa Indonesia.

3) Tahap Pengamatan (Observation)

Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dilaksanakan dengan alat bantu berupa lembar observasi. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yangtelah dirumuskan oleh peneliti dengan guru kelas. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada kemampuan

menulis narasi kelas IV dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesiamurid kelas IVC SDIT As Sunnah Makassar. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

Uraian observasi tiap pertemuan pada siklus I sebagai berikut.

a) Hasil Observasi Aktifitas Guru pada Siklus I

Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran menulis narasi dengan metode PetaPikiran (Mind Mapping) di kelas IVC SDIT As Sunnah Makassar pada siklus I pada aspek penilaian persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dengan skor 2 dan pada pertemuankedua dengan skor 3. Kemampuan guru mengelola kelas pada pertemuan pertama dengan skor 2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3. Kemampuan guru mengelola waktu pembelajaran pada pertemuan pertama dengan skor 3 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3.

Kemampuan guru memberikan apersepsi kelas pada pertemuan pertama dengan skor2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3. Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran pada pertemuan pertama dengan skor 2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 2.Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran pada pertemuan pertama dengan skor 3 dan padapertemuan kedua dengan skor 3.

Sedangkan pada gambar 6, tampak grafik skor rata-rata hasil observasi aktiftas guru pada siklus I. Berdasarkan grafik yang disajikan, terlihat bahwa pada aspek penilaian persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran skor rata-ratanya sebesar 2,5. Kemampuanguru mengelola kelas skor rata-ratanya sebesar 2,5. Kemampuan guru mengelola waktu pembelajaran skor rata-ratanya sebesar 3. Kemampuan guru memberikan apersepsi skor rata-ratanya sebesar 2,5. Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran skor rata-ratanya sebesar 2. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran skor rata-ratanya sebesar 3.

b) Hasil Observasi Aktifitas Murid pada Siklus I

Hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas IVC SDIT As Sunnah Makassar pada siklus I, pada aspek penilaian kedisiplinan murid pada pertemuan pertama dengan skor 2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3. Kesiapanmurid menerima pelajaran pada pertemuan pertama dengan skor 2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3.Keaktifan murid dalam pembelajaran pada pertemuan pertama denganskor 2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3. Kemampuan murid mmbuat karangan pada pertemuan pertama dengan skor 2 dan pada pertemuan kedua dengan skor 3.Kemampuan murid dalam mengerjakan post test pada pertemuan

pertama dengan skor 1 dan pada pertemuan kedua dengan skor 2.

Sedangkan skor rata-rata hasil observasi aktiftas murid pada siklus I. Berdasarkan grafik yang disajikan, terlihat bahwa pada aspek penilaian kedisiplinan murid skor rata-ratanya sebesar 2,5. Kesiapan murid menerima pelajaran skorrata-ratanya sebesar 2,5. Keaktifan murid dalam pembelajaran skor rata-ratanya sebesar 2,5.Kemampuan murid membuat karangan skor rata-ratanya sebesar 2,5. Kemampuan murid dalam mengerjakan post test skor rata-ratanya sebesar 1,5.

c) Hasil Belajar Murid pada Siklus I

Berdasarkan grafik di atas, hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa nilai tertinggi 83, nilai terendah 55 dan nilai rata-ratanya 69.

Sedangkan pada gambar 8, tampak gafik statistik hasil belajar menulis narasi murid kelas IVC SDIT As Sunnah Makassar padasiklus I.

Hasil belajar menunjukkan tidak adanya siswa (0%) yang memperoleh nilai sangat tinggi, yang memperoleh nilai tinggi sebanyak 5 murid (20,83%), yang memperoleh nilai sedang sebanyak 6 murid (25%), yang memperoleh nilai rendah sebanyak 5 murid (20,83%), dan yang memperoleh nilai sangat rendah sebanyak 8 murid (33,33%).

Berdasarkan data di atas, dari 24 murid ada 14 murid (50,33%) yang mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode Peta Pikiran (Mind Mapping)

sedangkan yang belum mencapai KKMsebanyak 10 murid (41,67%).

4) Tahap Refleksi (Reflection)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) belum sepenuhnya tampak. Meskipun sudah dijelaskan, tetapi masih ada murid yang belum mengerti atau paham dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping) untuk mengarang narasi. Disamping itu masih ada murid yang belum mampu menulis narasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar dan penggunaan kata penghubung lalu dalam

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) belum sepenuhnya tampak. Meskipun sudah dijelaskan, tetapi masih ada murid yang belum mengerti atau paham dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping) untuk mengarang narasi. Disamping itu masih ada murid yang belum mampu menulis narasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar dan penggunaan kata penghubung lalu dalam

Dokumen terkait