• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi dengan menggunakan metode Peta Pikiran (Mind Mapping).

2. Bagi Guru

Guru dalam mengajar hendaknya menggunakan metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam pembelajaran menulis narasi. Penggunaan metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dimaksudkan agar pembelajaran tidak terasa

membosankan dan membantu murid dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi.

3. Bagi Murid

a. Hendaknya lebih mengembangkan inisiatif dan keberanian dalam menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

b. Hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan rajin belajar sehingga dapatmemperoleh hasil belajar yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul. 2009. Menulis Lanjut. Jawa Barat: YAF Garut Jawa Barat.

Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Akhmat Sudrajat. 2008. Kecakapan (Kecerdasan dan Bakat) Individu. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/kemampuan- individu/ Diakses 20 November 2012

Anton. 2009. http://en.wordpress.com/tag/mind-map/ Diakses 25 November 2012.

Aziz, Abdul. 2009. Menulis Lanjut. Jawa Barat: YAF Garut Jawa Barat.

Buzan, Tony. 2007. Mind Map untuk Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustak

Utama. Depdiknas. 2006. Pedoman Hasil Belajar Sekolah Dasar. Balai Pustaka:

Jakarta.

Darusma, R. (2018). Penerapan metodde mind mapping (peta pikiran) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Infinity Jurnal, 3(2). 164-173.

[Online] Tersedia: http://e-journal.stkipsiliwan gi.ac.id/index.php/infinity/article/view/61/60 (Diakses pada tanggal 15 Mei 2021)

Keraf, Gorys. 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rostina. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Penggunaan Metode Mind Mapping pada Murid Kelas V SDI Bertingkat Labuang Baji Tahun Ajaran 2010/2011. Makassar: Unismuh Makassar. (Skripsi tidak dipublikasikan)

94

Salama Suardi. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Menggunakan Metode Mind Mapping pada Murid SDI Kelas V 41 Birue Keamatan Barru Kabupaten Barru TahunAjaran 2009/2010. Makassar: Unismuh Makassar.

(Skripsi tidak dipublikasikan)

Soemarjadi, dkk. (1992). Psikologi Keterampilan. Jakarta: Depertemen Pendidikandan Kebudayaan.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung. Penerbit Angkasa

Tarman Arief. 2018. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Bagi Gurudi Sekolah Dasar. (Jurnal tidak dipublikasikan)

Uzer, Usman. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Zainurrahman. 2011. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/01/keterampilan-menulis-karangan- narasi.html

Diakses 27 Maret 2020.

http://en.wikipedia.org/wiki/mindmap/ Diakses 25 Maret 2020

http://id.wikipedia.org/wiki/pemetaan-pikiran Diakses 25 Maret 2020.

http://id.wikipedia.org/wiki/narasi Diakses 23 Maret 2020.

http://en.endonesa.wordpress.com/2009/21/pembelajaran-bahasa-indonesia Diakses 30 Maret2020

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP ) DARING Satuan Pendidikan : SDIP AS-SUNNAH MAKASSAR

Kelas / Semester : IV /Genap

Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita Sub Tema : 1. Menulis Karangan Narasi Pembelajaran ke : 1, 2 dan 5

Muatan Terpadu : Bhs. Indonesia Alokasi waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan melakukan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat Menulis Karangan Narasi dengan baik.

2. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat peta pikiran mengenai Menulis Karangan Narasi dengan benar

3. Melalui kegiatan pengamatan, siswa mampu membuat Karangan Narasi dengan baik

4. Melalui kegiatan menggali informasi dari sumber bacaan, siswa dapat membuat bagan sederhana untuk menjelaskan Karanagn Narasi 5. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan pengertian

Karangan Narasi Kegiatan 1. Pembiasaan membaca (kegiatan literasi)

buku/bacaan

Disesuaikan Pendahulu

an yang ada di rumah 10-15 menit, sebelum pelajaran

dimulai.

2. Guru mengirim pesan via whatsapp grup, agar membaca

materi yang akan dibahas hari ini.

3. Kelas dimulai dengan aplikasi Google Classrmeet

dimulai dengan salam, membaca do’a pembuka majelis,

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta

didik melalui aplikasi.

4. Mengingatkan peserta didik untuk berdo’a sebelum

memulai pembelajaran.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai

oleh peserta didik.

Kegiatan 1. Guru menggunakan Google Classmeet untuk menjelaskan

Inti materi kepada peserta didik

2. Guru menjelaskan pokok bahasan Menulis Karangan

Narasi secara umum

dengan menggunakan metode Mind Mapping.

3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

4. Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok

5. Masing-masing kelompok membuat grup WA dan Guru

bergabung disetiap grup WA

6. Selanjutnya pembelajaran dilakukan melalui aplikasi WA

7. Masing-masing kelompok membuat Mind Mapping

tentang pokok bahasan Karangan Narasi

8. Guru membimbing siswa dalam membuat Mind Mapping

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu tentang Karangan Air melalui diskusi grup

WA

9. Setiap kelompok mempresentasikan Mind Mapnya

sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan

atau saran.

10. Guru melakukan perbaikan tentang konsep-konsep

Mind Map yang telah dibuat oleh siswa 11. pesert

Kegiatan 1. Guru memberikan refleksi, penguatan dan kesimpulan

Penutup 2. Peserta

didik diberikan kesempatan berbicara /bertanya

dan menambahkan informasi dari penyampain guru

selama pembelajaran berlangsung.

3. Mengingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga

kesehatan selama masa pandemi covid-19.

4. Salam dan do’a kaffaratul majelis oleh guru.

C. PENILAIAN

Tes Tertulis: menjawab soal latihan

Tes Kinerja: pengamatan

Mengetahui, Kepala Sekolah

Makassar, 20 Mei 2021 Pengajar

Awal Dian Nusa Putra Rudi, S.Pd Nurmiftahul Janna

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) DARING

Satuan Pendidikan : SDIP AS-SUNNAH MAKASSAR Kelas / Semester : IV /Genap

Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita Sub Tema : 1. Menulis Karangan Narasi Pembelajaran ke : 1, 2 dan 5

Muatan Terpadu : Bhs. Indonesia Alokasi waktu : 1 hari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan melakukan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi manfaat Menulis Karangan Narasi dengan baik.

2. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat peta pikiran mengenai Menulis Karangan Narasi dengan benar

3. Melalui kegiatan pengamatan, siswa mampu membuat Karangan Narasi dengan baik

4. Melalui kegiatan menggali informasi dari sumber bacaan, siswa dapat membuat bagan sederhana untuk menjelaskan Karanagn Narasi 5. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan pengertian

Karangan Narasi Kegiatan 1. Pembiasaan membaca (kegiatan literasi)

buku/bacaan

Disesuaikan Pendahulu

an yang ada di rumah 10-15 menit, sebelum pelajaran

dimulai.

2. Guru mengirim pesan via whatsapp grup, agar membaca

materi yang akan dibahas hari ini.

3. Kelas dimulai dengan aplikasi Google Classrmeet

dimulai dengan salam, membaca do’a pembuka majelis,

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta

didik melalui aplikasi.

4. Mengingatkan peserta didik untuk berdo’a sebelum

memulai pembelajaran.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai

oleh peserta didik.

Kegiatan 1. Guru menggunakan Google Classmeet untuk menjelaskan

Inti materi kepada peserta didik

2. Guru menjelaskan pokok bahasan Menulis Karangan

Narasi secara umum

dengan menggunakan metode Mind Mapping.

3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

4. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

5. Masing-masing kelompok membuat grup WA dan Guru

bergabung disetiap grup WA

6. Selanjutnya pembelajaran dilakukan melalui aplikasi WA

7. Masing-masing kelompok membuat Mind Mapping

tentang pokok bahasan Karangan Narasi

8. Guru membimbing siswa dalam membuat Mind Mapping

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu tentang Karangan Air melalui diskusi grup

WA

9. Setiap kelompok mempresentasikan Mind Mapnya

sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan

atau saran.

10. Guru melakukan perbaikan tentang konsep-konsep

Mind Map yang telah dibuat oleh siswa 11. pesert

Kegiatan 1. Guru memberikan refleksi, penguatan dan kesimpulan

Penutup 2. Peserta

didik diberikan kesempatan berbicara /bertanya

dan menambahkan informasi dari penyampain guru

selama pembelajaran berlangsung.

3. Mengingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga

kesehatan selama masa pandemi covid-19.

4. Salam dan do’a kaffaratul majelis oleh guru.

D. PENILAIAN

Tes Tertulis: menjawab soal latihan Tes Kinerja: pengamatan

Makassar, 22 MEi 2021

Mengetahui, Kepala Sekolah Pengajar

Awal Dian Nusa Putra Rudi, S.Pd Nurmiftahul Janna

DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SDIP AS-SUNNAH

NO NAMA SISWA

SIKLUS I SIKLUS II

I II I II

1 Aisyah Nur Bahiya Natsar √ √ √ √

2 Adelia Fahira Qodir √ √ √ √

3 Alfirah Putri Nabila √ √ √ √

4 Bervy Frilesta Yustisia √ √ √ √

5 Hafidzah Qurratu Hanin √ √ √ √

6 Haniyah Aliyah Ramadhani √ √ √ √

7 Kayla Zahra √ √ √ √

8 Keisha Rafeyza Faizal √ √ s √

9 Nailah √ √ √ √

10 Nur Aifah √ √ √ √

11 Puteri Maharani √ √ √ √

12 Qonitah Maulidya Althafunnisa √ √ √ √

13 Queena Faheemah Muhlis √ √ √ √

14 Sazkia Safrin √ √ √ √

15 Siti Khairunnisa Munir √ √ √ √

16 Syahla Nayla Shabrina √ √ √ √

17 Syariza Aulia Hakim √ √ √ √

18 Ummu Kultsum Bintu Asrul √ √ √ √

19 Zahra Aqilla Mumtaza √ √ √ √

1 Aisyah Nur Bahiya Natsar 70

2 Adelia Fahira Qodir 80

3 Alfirah Putri Nabila 75

4 Bervy Frilesta Yustisia 70

5 Hafidzah Qurratu Hanin 70

6 Haniyah Aliyah Ramadhani 70

7 Kayla Zahra 75

8 Keisha Rafeyza Faizal 85

9 Nailah 85

10 Nur Aifah 90

11 Puteri Maharani 80

12 Qonitah Maulidya Althafunnisa 86

13 Queena Faheemah Muhlis 70

14 Sazkia Safrin 70

15 Siti Khairunnisa Munir 75

16 Syahla Nayla Shabrina 70

17 Syariza Aulia Hakim 70

18 Ummu Kultsum Bintu Asrul 70

19 Zahra Aqilla Mumtaza 80

JUMLAH 1.441

RATA-RATA 75,9

2 Adelia Fahira Qodir 85

3 Alfirah Putri Nabila 85

4 Bervy Frilesta Yustisia 70

5 Hafidzah Qurratu Hanin 75

6 Haniyah Aliyah Ramadhani 70

7 Kayla Zahra 80

8 Keisha Rafeyza Faizal 90

9 Nailah 95

10 Nur Aifah 100

11 Puteri Maharani 80

12 Qonitah Maulidya Althafunnisa 100

13 Queena Faheemah Muhlis 70

14 Sazkia Safrin 70

15 Siti Khairunnisa Munir 80

16 Syahla Nayla Shabrina 70

17 Syariza Aulia Hakim 75

18 Ummu Kultsum Bintu Asrul 70

19 Zahra Aqilla Mumtaza 90

JUMLAH 1.535

RATA-RATA 80,9

Tugas karangan narasi kelas IV C SDIT As-Sunnah Makassar

1. Tugas Dari :

Nama : Afifah Nailah Ilham Judul Karangan : Bapak Pendidikan Nasional

Dunia pendidikan akan selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Perjuangan beliau saat zaman penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perjuangannya inilah yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama kecil beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Di masa mudanya, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik. Beliau selalu memberikan sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara.

Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di Belanda. Dalam masa pengasingan, beliau belajar

ilmu pendidikan hingga memperoleh gelas Europeesche Akte. Gelar ini menjadi berguna ketika tahun 1919 beliau kembali ke Indonesia dan berlatih menjadi guru. Langkah besar beliau adalah ketika mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1992.

Banyak halangan dan rintangan yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda terhadap beliau. Akan tetapi beliau tetap memperjuangkan pendidikan. Hingga beliau menciptakan semboyan yang terkenal sampai sekarang.

Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan). Ing Madya Mangun Karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa). Ing Ngarsa Sungtulada (di depan memberi teladan).

Semboyan ini kemudian digunakan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional.

2. Tugas Dari :

Nama : Asy Syifa

Judul Karangan : Orang Tua Kedua adalah Guru

Semua orang pasti memiliki orang tua sehingga kita bisa terlahir di dunia ini. Tapi ada istilah orang tua kedua yang ada di sekolah. Ya, itu merupakan sebutan untuk guru-guru yang ada di sekolah. Karena saat di sekolah merekalah yang membimbing, menjaga, menegur kita selama kita bersekolah.

Saat kita di sekolah, ada banyak guru dengan materi yang diajarkannya masing-masing serta kepribadiannya masing-masing.

Kenapa kepribadian? Itu karena kita pasti sering atau pernah menemukan guru yang sangat baik dan sabar, guru yang tegas, guru yang ditakuti murid karena sering marah, guru yang lucu sering membuat kita tertawa, dan masih banyak lagi. Ah, selain itu ada juga guru-guru yang cantik dan ganteng serta masih muda yang menjadi bahan modusan(italic) murid-murid.

Terlepas dari itu semua, guru merupakan kunci dimana kita bisa sukses nantinya. Para pahlawan tanpa tanda jasa. Merekalah yang selalu ada dalam suka duka saat kita menempuh pendidikan di sekolah.

Mereka yang juga akan bangga jika kita meraih prestasi, mereka juga yang akan ikut bersedih jika kita mengalami kegagalan, namun mereka juga membangkitkan kita dari kegagalan tersebut. Guru, segala hormat kami untukmu.

3. Tugas Dari :

Nama : Fayrooz Ara

Judul Karangan : Sebuah Pengalaman yang Mengesankan

Ketika bangun pada hari Senin pagi, aku sangat terkejut karena melihat jam di kamar

telah menunjukkan pukul 06.30 WIB.

Aku langsung bangun dan menuju ke kamar mandi.

Sampai di kamar mandi tiba-tiba aku terpeleset dan hampir saja mencederaiku.

Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin (ada upacara bendera) aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor.

Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.

Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah.

Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru.

Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku.

Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali.

Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya kosong.

Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun merasa terganggu.

Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa- basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian.

Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan.

Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai.

Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar

selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah

4. Tugas Dari :

Nama : Indah Dhya Kamilah Judul Karangan : Pengalaman

Pada Bulan Juni, tanggal 13 di sekolahku akan memasuki masa libur dan akan berakhir pada tanggal 15 Juli. Kami sekeluarga tidak menyipkan liburan. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis.

Dan keesokan harinya aku mempersiapkan segalanya perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan semua pemndangannya yang menawan.

Lalu kemudian sesampainya disana kami keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. waktu berlalu begitu cepat tak terasa berjam-jam telah kuhabiskan disana.

Perpisahan pun terjadi ketika hari beranjak sore. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

5. Tugas dari :

Nama : Khanza Aura Jazial

Judul Karangan : Ranting Tua Terlalu Bengkok

Namanya Clara mungkin berusia 16 tahun . dia tinggal di sebuah desa bernama Woodland di negara Batavia. Ibunya seorang tabib yang cantik dan bijaksana, aku sangat dekat dengan ibuku. Sedangkan ayahku adalah seorang elf (peri) musim dingin. Tiak Heran aku memiliki tubuh seperti manusia biasa tetapi dipunggungku terdapat sepasang sayap berkilauan.

Ayah dan ibuku berpisah semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa. Dia mengatakan bahwa elf, manusia, penyihir, dan para kurcaci tidak akan pernah bisa bersama. Aku heran kenapa semua makhluk tunduk dan patuh kepada si tua itu.

Suatu hari aku sedang pergi jauh ke hutan bersama kucing berjubah putih mencari jamur pelelap tidur. Tiba-tiba aku dan Squishi, si kucing berjubah putih mendengar suara di balik semak terdengar orang itu sedang mengomel. ” Bagaimana caranya kalau begini ? Siapa yang akan membantuku ? Ah….. harusnya aku, bukan penyihir bodoh dan jelek itu, tapi… aku juga tidak berani mengganggunya, jadi aku harus bagaimana ?

Dengan perlahan aku mencoba mendekat dan mencari sumber suara itu. Tidak kusangka orang yang sedang mengomel itu adalah Imaji situa berisik dan menyebalkan. “Kakek !”. Aku mencoba

mengagetkannya. ” Oh ! Kau !. Gadis berdarah orange ! sedang apa kau disini bersama kucing gemuk dengan jubah putih dekilnya ? “.

Kata-kata kakek yua itu memang pedas seperti biasa.

“Aku sedang mencari jamur pelelap tidur , kau sendiri kakek tua

?” .”Anak kecil berdarah orange sepertimu tidak akan paham ! Darahmu terlalu kental untuk memahami masalahku . Sudah kubilang manusia dan peri tidak akan menghasilkan keturunan yang baik !”.

Kakek itu malah memarahiku, lalu pergi begitu saja dengan tongkat tua bengkoknya.

Sepulang dari hutan aku dan Squishi sepakat untuk tidak membicarkan kejadian buruk tadi kepada ibuku. Tapi aku tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dan sakit hatiku.

” Ada apa sayang ? Apakah kau terluka …atau… ada ranting tua yang terlalu bengkok di hutan dan memarahimu ? ” tanya ibuku.

Dia tahu aku bermasalah denga Imaji sang sesepuh bawel.

Lalu aku menceritakan semuanya kepada ibuku.

Kemudian dia memberi tahu aku sebuah kisah mengenai alasan Imaji melarang semua kloni akur. Ternyata, dulu ia adalah salah satu elf musim semi dengan kekuatan yang luar biasa. Namun ia menikah dengan seorang wanita cantik yang licik . Ia membujuk Imaji agar berubah menjadi manusia biasa agar semua kemampuan dan sayapnya hilang. Imaji mengira wanita itu tulus mencintainya, akan tetapi setelah lama menikah dan tak kunjung

dikaruniai keturunan wanita itupun pergi meninggalkan Imaji dan memilih untuk menikah dengan seorang penyihir jahat yang telah lama membenci Imaji.

Imaji merasa sangat sedih dan kesal , naumn ia tidak dapat berbuat banyak. Sejak kejadian itu, dia melarang antar kloni berhubungan apalagi menikah. Ia takut apa yang menimpanya akan terjadi pada orang lain

Hal itu memang tidak adil, tapi aku mengerti dan tidak banyak bertanya pada ibu. Aku hanya terdiam sambil menatap pohon cemara tua yang rantingnya terlalu bengkok. Seperti itulah perasaan Imaji sekarang.

Dokumen terkait