Indosat yakin penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan
Semester 1 2011 Semester 2 2011 Total
12. HAL LAIN-LAIN
12.1 Evaluasi Tata Kelola Perusahaan
Komitmen Indosat untuk mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat dievaluasi tidak hanya dari perilaku kami, melainkan juga dari persepsi dan evaluasi publik. Berdasarkan informasi publik dalam situs Komite Nasional Kebijakan Governance, Indosat berhasil meraih nilai 6 dari 10 dalam suatu kajian yang dilakukan oleh ASPEC Research di 150 perusahaan yang dipilih dari 5 pasar modal ASEAN untuk meningkatkan kesadaran dan prioritas terhadap Tata Kelola Perusahaan di Indonesia.
12.2 Komitmen Tata Kelola Indosat terhadap Pemangku Kepentingan
Sebagai bagian dari komitmen kami untuk menjadi warga negara korporasi yang bertanggung jawab sosial, Indosat menghormati prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan, yaitu
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan, dalam seluruh kegiatan operasional.
12.3 Tingkat Layanan Pelanggan
Kualitas layanan Indosat dinilai berada di atas persyaratan minimum, menurut laporan Kualitas Layanan yang diterbitkan oleh pemerintah pada akhir 2011. Sebagai contoh, Indosat mencapai tingkat layanan pelanggan di atas rata-rata industry, yaitu 99,6% keluhan pelanggan diatasi dalam 12 bulan dibandingkan persyaratan minimum 85%.
Standar internal layanan pelanggan juga menunjukkan peningkatan. Poin layanan pelanggan di lapangan menunjukkan perbaikan nyata. Rata-rata waktu tunggu dan waktu layan di Griya dan Galeri turun signifikan sampai di bawah 10 menit, yang merupakan sasarankami, dan 90% masalah pelanggan diatasi di tempat.
12.4 Menghindari benturan kepentingan dengan pemasok, agen penjualan, dan lembaga pemeringkat
Indosat secara pro-aktif menghindari benturan kepentingan dengan pemasok, agen penjualan, dan lembaga pemeringkat. Khususnya terhadap lembaga pemeringkat, Indosat berupaya keras untuk tidak mempengaruhi penilaian, sesuai ketentuan dalam buku panduan “Implementasi Kode Etik PT Indosat Tbk.”
12.5 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Indosat tetap melaksanakan berbagai program CSR sebagai bagian dari upaya untuk menjadi warga- negara korporasi yang bertanggung jawab sosial dan mewujudkan nilai bagi semua pemangku kepentingan. Dana yang dialokasikan untuk CSR meningkat
menjadi 1,5% dari laba bersih, dibandingkan dengan 0,86% pada tahun 2010. Program-program Indosat dilaksanakan pada wilayah sasaran, yaitu pendidikan, kesehatan, sosial/amal, pemulihan pasca bencana, dan lingkungan hidup. Informasi lebih rinci dapat dibaca di Laporan Keberlanjutan.
Latar Belakang
Komite Audit PT Indosat Tbk menjalankan fungsinya berdasarkan piagam tertulis yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 31 Mei 2003, dan yang telah dikaji ulang secara periodik dan telah beberapa kali disesuaikan kembali. Perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2011.
Piagam Komite Audit disusun berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK), US Securities Exchange Commission (US SEC), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan oleh karenanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit terutama membantu Dewan Komisaris dalam tanggung jawab pengawasannya untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal baik domestik maupun di Amerika Serikat. Secara khusus, Komite Audit bertanggung jawab mengawasi penyajian laporan keuangan Perseroan, proses pelaporan keuangan, proses audit oleh Internal Audit maupun auditor eksternal, serta kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit bekerja sama erat dengan Manajemen termasuk Direksi, Grup Risk Management dan terutama grup Implementasi Sarbanesoxley (SOX Group), Internal Audit dan auditor eksternal.
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari:
Nama Jabatan
George Thia Peng Heok
Ketua dan Komisaris Independen Soeprapto S.I.P Anggota dan Komisaris
Independen
Chris Kanter Anggota dan Komisaris Independen
Kanaka Puradiredja
Anggota dan Pihak Ahli Independen
USM Tampubolon Anggota dan Pihak Ahli Independen
Memenuhi persyaratan Bapepam-LK dan NYSE, USM Tampubolon dan Kanaka Puradiredja merupakan ahli di bidang keuangan.
Sepanjang tahun 2011 Komite Audit mengadakan lima kali rapat reguler dan 2 kali rapat tambahan untuk pemilihan Auditor Eksternal. Kehadiran masing-masing anggota dalam rapat adalah sebagai berikut:
Nama Kehadiran
George Thia Peng Heok 5 Soeprapto S.I.P 5 Chris Kanter 4 Kanaka Puradiredja 4 USM Tampubolon 5
Sesuai yang diatur dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit telah membentuk fungsi Audit Committee Working Group (ACWG) untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Komite Audit.
ACWG terdiri dari 2 (dua) anggota independen Komite Audit dan 2 (dua) advisor independen. Sepanjang tahun 2011, ACWG mengadakan 25 kali rapat. ACWG menyampaikan laporannya sebagai berikut:
Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasi 2011 sebagaimana 1.
tercantum dalam Laporan Tahunan 2011 telah diaudit oleh Purwantono Suherman & Surja (PSS), anggota afiliasi Ernst & Young Global Limited, yang dalam laporannya tertanggal 20 Februari 2012 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi 2010 Perseroan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Untuk memenuhi persyaratan pelaporan US SEC, sejak tahun 2009, Perseroan juga telah menyiapkan laporan keuangan berdasarkan International Financial Reporting Standards (IFRS), sebagai ganti pengungkapan dalam bentuk rekonsiliasi terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat.
Komite Audit telah mengkaji laporan keuangan konsolidasi tahun 2011 bersama-sama dengan pihak Manajemen dan PSS, termasuk hal-hal yang terkait dengan Sarbanes-oxley Act 2002 Section 204, yaitu kebijakan akuntansi penting, estimasi dan penilaian yang signifikan, perlakuan akuntansi alternatif, risiko dalam pelaporan keuangan, serta penyesuaian audit yang signifikan.
Komite Audit tidak menemukan adanya salah saji yang material dalam laporan keuangan konsolidasi, dan berpendapat bahwa seluruh penyesuaian audit yang material sebagaimana diusulkan oleh PSS telah diakomodasi dalam laporan keuangan konsolidasi 2011.
Pengendalian Internal
2. Berdasarkan informasi dari sistem whistle blower yang dibentuk oleh Komite Audit serta jawaban atas pertanyaan kepada Manajemen, Komite Audit tidak menemukan adanya kejadian kecurangan yang berpengaruh terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan konsolidasi 2011.
3. Komite Audit telah menilai proses pengendalian atas pelaporan keuangan yang dilakukan oleh Manajemen sebagai mana difasilitasi oleh Group SOX sehubungan dengan persyaratan SOX 404, dan menyimpulkan bahwa Perseroan telah melakukan pengendalian internal yang efektif terhadap pelaporan keuangan dalam tiap aspek yang material. Patut disampaikan bahwa terdapat beberapa kekurangan yang ditemukan oleh PSS dan bahwa Komite Audit telah meminta Manajemen untuk menindak-lanjutinya.
Auditor Eksternal
4. Sejalan dengan permintaan Qtel untuk mengganti Auditor Eksternal, Komite Audit telah melakukan seleksi pada 3 partisipan yang termasuk dalam 4 besar yaitu Ernst & Young/Purwantono, Suherman & Surja (EY/PSS), KPMG/Siddharta & Wijaya dan Pricewaterhouse Copper/Tanudiredja Wibisana, yang kemudian merekomendasikan EY/PSS untuk dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2011. Diputuskan di RUPS tersebut bahwa PSS akan melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan yang berakhir 31 Desember 2011.
Komite menyimpulkan bahwa PSS tidak diperbolehkan terlibat dalam setiap tugas yang dilarang seperti yang didefinisikan oleh Bapepam-LK dan US SEC.
Audit Internal
5. Dalam hal Auditor Internal, Komite mencatat upaya berkesinambungan Manajemen untuk meningkatkan kegiatan Perusahaan dan telah memberikan arahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja. Upaya signifikan terbaru adalah implementasi program transformasi Auditor Internal yang mencakup penetapan strategi yang jelas, perekrutan SDM dengan kompetensi yang dibutuhkan, dan penetapan standar proses dan metodologi. Sehubungan dengan kepatuhan terhadap SOX, Auditor Internal telah melakukan sekitar 50% Uji Efektifitas Pengendalian Internal atas pelaporan keuangan menjelang akhir tahun 2011. Selanjutnya, Auditor Internal dibantu oleh konsultan independen sedang melaksanakan tugas khusus mereview prosedur dan proses pengadaan.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan yang berlaku
6. Komite telah bertanya, baik kepada Manajemen maupun PSS, mengenai kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Keduanya telah menyatakan tidak melihat adanya ketidak patuhan, dan karena itu Komite menyatakan bahwa, sepanjang pengetahuannya, tidak melihat adanya ketidak patuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
George Thia Peng Heok
Ketua Komite Audit Paket Remunerasi
7. Salah satu tanggung jawab Komite adalah mereview paket remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan review yang dilakukan oleh PSS atas instruksi Komite, maka disimpulkan bahwa paket remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2011 telah diimplementasikan sesuai dengan keputusan RUPS tanggal 24 Juni 2011 sebagaimana dilaporkan dalam Laporan Tahunan ini.