• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.4. Hasil Analisis Data

IV.4.2. Hasil Analisis Data Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan net profit margin, total assets turnover, sales

growth berpengaruh positif signifikan dan debt to total assets berpengaruh negatif

signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Tabel IV.15. Hasil Regresi Hipotesis Kedua Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.975 1.248 3.185 .002

NPM (X1) 52.116 5.986 .634 8.706 .000

TATO (X2) 3.094 .515 .547 6.013 .000

SG(X3) .641 2.142 .019 .299 .765

DTA (X4) -4.272 1.417 -.264 -3.014 .003

a Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan Tabel IV.15 maka persamaan regresi linear berganda untuk hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = 3,975 + 52,116X1 + 3,094X2 + 0,641X3 – 4,272X4 + e

Interpretasi model:

Konstanta bernilai 3,975, hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel bebas yaitu net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to

total assets maka nilai return on assets sebesar 3,975. Variabel net profit margin

bernilai 52,116, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% nilai net profit

margin, maka nilai return on assets akan meningkat sebesar 52,1%. Variabel total

assets turnover bernilai 3,094, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% nilai

total assets turnover maka nilai return on assets akan meningkat sebesar 3,1%.

Variabel sales growth bernilai 0,641, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% nilai sales growth maka nilai return on assets akan meningkat sebesar 0,6%. Variabel debt to total assets bernilai -4,272, hal ini menunjukkan bahwa setiap

kenaikan 1% nilai debt to total assets maka nilai return on assets akan menurun sebesar 4,3%.

IV.4.1.1 Koefisien determinasi hipotesis kedua

Uji determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel bebas yaitu net profit margin, total assets turnover, sales growth dan

debt to total assets dalam menjelaskan variasi variabel terikatnya yaitu return on

assets. Nilai koefisien determinasi (R-Square) yang diperoleh dari hasil pengolahan

data dapat dilihat dari Tabel IV.16 dibawah ini:

Tabel IV.16. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .620(a) .384 .368 16.61698476

a Predictors: (Constant), NPM (X1), TATO (X2), SG (X3), DR (X4) b Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Nilai R-Square yang diperoleh pada Tabel IV.16 sebesar 0,384 atau 38,4%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variasi variabel bebas yaitu net profit

margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets dalam

menjelaskan variasi variabel terikatnya (return on assets) sebesar 38,4%, sedangkan sisanya sebesar 61,6% dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Variabel – variabel tersebut antara lain tingkat bunga, tingkat pajak dan lainnya.

IV.4.1.2 Pengujian hipotesis kedua secara serempak

Hasil uji hipotesis penelitian dengan menggunakan pengujian secara serempak (simultan) dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat

keyakinan (confident level) sebesar 95% adalah untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Fhitung ≤ Ftabel

maka H0 diterima, sedangkan Fhitung > Ftabel maka H1 diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan Tabel IV.17 maka hasil uji F dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel IV.17. Hasil Uji F Hipotesis Kedua

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2955.059 4 738.765 23.415 .000(a)

Residual 4732.578 150 31.551

Total 7687.637 154

a Predictors: (Constant), NPM (X1), TATO (X2), SG (X3), DR (X4) b Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan Tabel IV.17 diperoleh nilai Fhitung sebesar 23,415, sedangkan nilai Ftabel pada α = 0,05 dan df1 = k = 4; df2 = n-k-1 = 155-4-1 = 150 (lihat tabel Distribution F) maka diketahui nilai Ftabel = 2,43. Dari data tersebut maka nilai Fhitung > Ftabel yaitu 23,415 > 2,43 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel bebas yaitu net profit margin, total assets turnover, sales growth dan debt to total assets

secara serempak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

IV.4.1.3. Pengujian hipotesis kedua secara parsial

Hasil uji hipotesis penelitian dengan menggunakan pengujian secara parsial (individual) adalah untuk menunjukkan apakah suatu variabel bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel terikat dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : thitung ≤ ttabel maka H0 diterima, sedangkan thitung > ttabel atau thitung≤ -t tabel maka H1 diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan Tabel IV.18 maka hasil uji secara parsial hipotesis penelitian dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel IV.18. Hasil Uji t Hipotesis Kedua Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 3.975 1.248 3.185 .002

NPM (X1) 52.116 5.986 .634 8.706 .000

TATO (X2) 3.094 .515 .547 6.013 .000

SG(X3) .641 2.142 .019 .299 .765

DR (X4) -4.272 1.417 -.264 -3.014 .003

a Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan Tabel IV.14 dapat dilihat bahwa variabel net profit margin

memiliki nilai thitung sebesar 8,706, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,976 (ditentukan dengan cara melihat tabel Critical t Value for t Distribution dengan df = 155-4 = 151 pada α = 0,025). Dari data tersebut maka nilai thitung > ttabel yaitu 8,706 > 1,976 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini memberikan arti bahwa variabel net profit margin secara parsial (individual) berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Variabel net profit margin juga merupakan faktor dominan yang mempengaruhi return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Variabel total assets turnover memiliki nilai thitung sebesar 6,013, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,976 (ditentukan dengan cara melihat tabel Critical t Value for t

Distribution dengan df = 155-4 = 151 pada α = 0,025). Dari data tersebut maka nilai

thitung > ttabel yaitu 6,013 > 1,976 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini memberikan arti bahwa variabel

total assets turnover secara parsial (individual) berpengaruh signifikan terhadap return

on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Variabel sales growth memiliki nilai thitung sebesar 0,299, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,976 (ditentukan dengan cara melihat tabel Critical t Value for t Distribution

dengan df = 155-4 = 151 pada α = 0,025). Dari data tersebut maka nilai thitung < ttabel

yaitu 0,299 < 1,976 dan tingkat signifikansinya 0,765 > 0,05. Keputusan yang diambil adalah H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini memberikan arti bahwa variabel sales growth

secara parsial (individual) tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Variabel debt to total assets memiliki nilai thitung sebesar -3,014, sedangkan nilai -ttabel sebesar -1,976 (ditentukan dengan cara melihat tabel Critical t Value for t

Distribution dengan df = 155-4 = 151 pada α = 0,025). Dari data tersebut maka nilai

thitung≤ -t tabel yaitu -3,014 ≤ -1,976 dan tingkat signifikansinya 0,003 < 0,05. Keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini memberikan arti bahwa variabel

debt to total assets secara parsial (individual) berpengaruh signifikan terhadap return on

assets pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.