• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada semua subjek, kebanyakan subjek memulai untuk aktif dalam organisasi gereja adalah antara usia 16-20 tahun. Menurut Pieaget (dalam Santrock , 2002), pada masa ini seseorang akan mulai memiliki ide-ide dan pemikiran yang akan untuk dibuat sesuatu yang nyata dari hal-hal tersebut. Berikut akan ditampilkan data dari masing-masing informan untuk melihat dinamika psikologis dari masing-masing informan.

Informan 1

Informan 1 ini memulai mengikuti kegiatan organisasi kegerejaan ini sejak 3 tahun yang lalu. Pada awalnya, dirinya hanya diajak oleh seorang temannya untuk mengikuti kegiatan di organisasi dan tidak memiliki motivasi apapun. Dalam perkembangannya, informan merasa bahwa dirinya memiliki suatu kewajiban tersendiri dalam hidup ini yaitu melayani Tuhan. Ia berpikir demikian karena dirinya merasa telah menerima berkat. Informan mengatakan bahwa dalam perjalanan hidupnya, dirinya akhirnya merasa bahwa Tuhan sendiri telah banyak berkorban bagi dirinya sehingga dia merasa bahwa dirinya sendiri saat ini tidak hanya minta untuk dilayani Tuhan, tapi bagaimana caranya ia melayani Tuhan sebagai kewajiban atas hak yang ia terima.

Selain itu, informan juga memiliki harapan untuk membuat pemuda dan remaja di lingkungan gereja mau untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan dalam organisasi tersebut. Menurutnya, ada penurunan dalam hal kuantitas pemuda remaja yang bergabung dalam organisasi gereja tersebut. Hal tersebut diamatinya selama ia aktif terlibat dalam organisasi gereja tersebut. Informan pun terkadang merasa sedih dan tidak bersemangat apabila banyak dari teman-temannya yang mulai tidak aktif atau bahkan menghilang dari kegiatan organisasi. Baginya, teman-teman yang satu pelayanan tersebut merupakan salah satu hal yang membuat ia semangat untuk berpelayanan. Selain itu, hal lain yang membuatnya tidak semangat

berpelayanan adalah komentar-komentar miring dari berbagai pihak tentang kinerja organisasinya. Informan sendiri adalah ketua komisi pemuda di gereja sehingga ia merasa bahwa dirinyalah yang harus menanggung semua itu. Seiring berjalannya waktu, informan akhirnya merasa bahwa komentar-komentar tersebut bisa dipakai sebagai evaluasi bagi organisasi agar mampu bekerja lebih baik

Dari kegiatan organisasi ini, informan sendiri berharap dirinya bisa mendapat banyak hal-hal yang positif. Hal-hal yang positif menurutnya adalah seperti dia bisa belajar softskill seperti berorganisasi, membuat keputusan, merencanakan acara dan masih banyak lagi. Tetapi menurutnya yang paling utama dari keaktifan diri informan di organisasi adalah informan merasa dirinya bisa membangun sebuah jaringan yang terdiri dari pemuda remaja yang aktif di gerejanya sendirin atau di gereja lain. Menurutnya, sebuah network sangat perlu dilakukan untuk membentuk suatu relasi yang baik ketika dirinya aktif dalam kegiatan gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Informan 2

Informan mengatakan bahwa keinginan pertamanya untuk bergabung dalam organisasi kegerejaan adalah karena adanya iming-iming mendapatkan teman wanita yang lebih banyak. Menurutnya, saat itu dirinya masih merasa bahwa jika seorang pria memiliki teman wanita yang

banyak, dirinya akan menjadi seorang yang dapat dipandang lebih oleh orang lain. Terlepas dari keinginan untuk mencari teman wanita tersebut, informan mengatakan bahwa yang paling penting adalah menjalin relasi yang baik dengan cara mencari teman sebanyak-banyaknya.

Pada awalnya, informan sendiri merasa bahwa orangtuanya tidak mendukung kegiatannya di organisasi tersebut karena lebih seringnya informan berkegiatan di luar kegiatan gereja daripada kegiatan dalam gereja. Menurutnya, dukungan yang ia terima lebih banyak berasal dari orang-orang di sekitarnya seperti teman-teman organisasi dan senior-senior di organisasi gereja. Dalam perkembangannya, informan sendiri merasa mendapatkan banyak hal baru. Contohnya adalah, dirinya dapat belajar ketrampilan lain seperti bermusik, fotografi dan lainnya. Hal lain yang informan dapatkan adalah berbagai softskill seperti kemampuan berorganisasi, mengatur sebuah kelompok, membuat suatu keputusan dan lain sebagainya.

Organisasi gereja sendiri menurut subjek adalah suatu organisasi yang unik dan berbeda dengan organisasi yang lainya. Dalam organisasi gereja, suatu jika ada suatu permasalahan yang timbul dalam organisasi tersebut, permasalahan tersebut sebisa mungkin tidak dibawa keluar dalam kehidupan sehari-hari para anggotanya. Menurutnya, jika terjadi masalah sebisa mungkin saat pertemuan atau rapat diselesaikan saat itu juga. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari ermaslahan berkepanjangan yang dapat membuat organisasi tersebut retak. Menurut subjek, organisasi

gereja adalah organisasi yang berdasarkan pada hokum kasih. Oleh karena itu, setiap anggota yang terlibat di dalamnya diharapkan mampu untuk membina hubungan yang baik dan selalu saling memaafkan jika ada masalah.

Informan sendiri menganggap bahwa pelayanan adalah hal yang wajib dilkukan karena dalam hal ini seseorang telah melakukan suatu kewajiban atas hak yang sudah diberikan oleh Tuhan. Hak tersebut menurutnya berupa berkat yang telah diberikan Tuhan dan untuk mensyukurinya, sebagai manusia dia merasa harus melakukan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Selain itu, pelayanan baginya adalah sesuatu yang tulus. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan adanya suatu hak dan kewajiban dalam hidup yang membuat seseorang secara tidak langsung harus melakukan sesuatu bagi Tuhan.

Informan 3

Pada awalnya informan mengatakan bahwa keluarga merupakan pengaruh awal yang membuat dirinya mau untuk berkecimpung dalam organisasi gereja. Ayah dan kakaknya yang sudah terlebih dahulu terjun dalam organisasi gereja membuat dirinya akhirnuya juga tertarik untuk ikut dalam organisasi kegerejaan. Selain untuk menambah teman, dirinya tertarik untuk bergabung dalam organisasi tersebut karena ingin belajar bersosialisasi. Harapannya, ia sendiri dapat mengajak pemuda dan remaja

lain untuk bergabung dalam organisasi kegerejaan. Menurutnya pemuda dan remaja adalah generasi penerus dari gereja yang wajib untuk membuat seseuatu yang lebih bagi gereja.

Informan sendiri merasa nyaman dengan keadaan organisasi karena dirinya merasa diterima. Dalam hal ini, informan merasa bahwa sejak dia pertama kali masuk dalam organisasi dan menjadi seorang junior, ia merasa bahwa senior-senior yang lain cukup menerima dirinya. Informan sendiri mengaku bahwa dalam perjalanan organisasi sering terjadi konflik antar anggota. Menurutnya, konflik tersebut adalah hal yang biasa terjadi dan selalu dapat diselesaikan secara musyawarah dalam organisasi.

Informan juga merasa dalam kegiatan organisasi, dirinya dapat mengembangkan karakternya seperti mengontrol emosi. Selain itu, informan merasa dapat mengembangkan softskill yang dimiliknya dalam organisasi ini. Menurutunya, hal-hal seprti menmbuat keputusan, menyatakan pendapat dan lainya tidak dipelajari di sekolah maupun kuliah.

Informan 4

Pada awalnya, informan mengatakan bahwa dirinya diajak oleh teman-temannya. Saat itu dia merasa tidak berpikir akan bergabung dalam organisasi kegerejaaan tersebut. Informan mengaku bahwa ia lebih suka bergabung dalam organisasi-organisasi di sekolah seperti OSIS,

kepramukaan dan lain sebagainya. Ia sendiri mengaku tidak tertarik sama sekali untuk bergabung dalam organisasi gereja. Awal mula informan akhirnuya mau untuk bergabung dalam organisasi gereja dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Dia merasa bahwa orang tuanya menginginkan dirinya untuk lebih dapat mengembangkan dirinya dan akhirnya ia mau untuk bergabung.

Informan sendiri merasa bahwa ada banyak kekurangan yang ada di banyak organisasi gereja. Menurutnya, cara kerja di organisasi kegerejaan sendiri belum rapi dan banyak yang berantakan. Selain itu, ia juga merasa banyak orang-orang dalam gereja seperti majelis dan segala perangkatnya yang terlihat justru lama kelamaan makin membuat sebuah gereja menjadi memilik citra yang buruk. Melihat dari kenyataan tersebut, informan merasa bahwa seorang remaja dan pemuda harus membuat suatu perubahan yang menguntungkan bagi gereja seperti membuat program-program yang dirasanya cocok bagi para remaja dan pemuda di gereja.

Informan sendiri merasa bahwa keadaan di organisasi cukup nyaman baginya. Hal tersebut dikarenakan para anggota di organisasi tidak pernah membeda-bedakan antar anggota. Maksudnya adalah, para anggota organisasi tidak pernah membedakan apakah itu orang baru atau orang lama di organisasi sehingga hubungan antar anggota dalam organisasi cukup baik.

Informan 5

Informan mengatakan bahwa pada awalnya ia hanya diajak oleh temannya yang sudah lebih dahulu bergabung dalam organisasi. Ia pun tidak terlalu teratrik bergabung dalam organisasi dan hanya datang dalam pertemuan jika ada temannya saja. Akan tetapi, informan pun pernah merasa kecewa karena teman yang pernah mengajak dirinya akhirnya lama kelamaan menghilang dari organisasi dan membuat dirinya menjadi tidak semangat lagi. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa keinginan awal untuk bergabung dalam organisasi karena dia sendiri merasa ingin terkenal di kalangan banyak orang. Hal tersebut disebabkan, sebelum dia bergabung dalam organisasi kegerejaan, ia melihat bahwa sepertinya menyenangkan jika bisa bergabung dalam organisasi kegerejaan tersebut. Ia sendiri berpendapat bahwa sepertinya enak jika bisa menjadi seorang yang terkenal dan setiap orang di manapun mengenal dirinya.

Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, informan pernah merasa kecewa karena teman yang dulu pernah mengajaknya lama kelamaan mulai meninggalkan organmisasi tersebut. Oleh karena itu, informan memiliki keinginan untuk mengajak orang lain untuk aktif dalam organisasi kegerejaan. Ia merasa bahwa dirinya perlu untuk mengajak pemuda dan remaja lain masuk dalam organisasi kegerejaan agar semakin banyak pemuda dan remaja lain yang mau untuk bergabung dan lebih memajukan organisasi tempatnya berkegiatan tersbut.

Informan sendiri memiliki pemikiran bahwa melakukan kegiatan di organisasi gereja seperti pelayanan adalah suatu cara untuk memberikan suatu feedback atas berkat yang sudah TUhan berikan saat itu. Menurutnya, melakukan kegiatna pelayanan di gereja adalah sebagai kewajiban yang harus dilakukan atas berkat yang Tuhan sudah berikan bagi dirinya. Hal tersebut tentu saja baginya memerlukan suatu pegorbanan yang lebih.

Baginya, ikut dalam sebuah organisasi gereja juga bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja. Maksudnya adalah, dalam organisasi ini informan merasa bahwa dirinya dapat belajar untuk berorganisasi dan berkoordinasi dengan orang lain.

Tabel 3

Ringkasan Dinamika Tema Informan 1 Informan2 Informan

3 Informan 4 Informan 5 Pengaruh awal bergabung Diajak

teman Diajak teman Diajak kakak Disuruh orang tua Diajak teman Tujuan

awal bergabung

Ikut-ikutan

saja Mencari teman wanita Ingin seperti keluargany a Menuruti perintah orang tuanya Ingin dikenal banyak orang Perasaan dalam organisasi Biasa saja. Kadang menyenangk an kadang tidak Merasa nyaman karena tuntutan tidak terlalu berat Merasa nyaman karena bisa diterima di organisasi Mencoba nyaman karena ada beberapa orang yang tidak cocok dengannya Merasa nyaman dengan keadaan organisasi yang seiman Pemahama n tentang berkegiata Suatu kewajiban atas hak Pengorbanan Melakukan sesuatu yang baik Membuat sesuatu yang baik Feed back dari yang sudah Tuhan

n di gereja bagi gereja bagi gereja dan semua orang berikan Tujuan setelah bergabung Melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya Melayani Tuhan karena hal tersebut merupakan kewajiban Mengajak pemuda remaja untuk aktif di gereja Mempelaja ri struktur organisasi gereja Berusaha untuk melakukan kewajiban dengan melayani Tuhan Harapan ketika berorganis asi Mengajak pemuda remaja lain aktif Menjadi berkat di semua tempat Membuat pemuda dan remaja berpartisip asi dalam gereja Memperbai ki struktur dan birokrasi gereja Memajukan organisasi gereja Hasil lain yang diinginkan dari organisasi Memperleba

r network Mengembangkan bakatnya Belajar berorganisa si Belajar memahami karakter orang lain Mempersiapk an diri untuk dunia kerja

Dokumen terkait