• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Pembahasan Hasil Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol

4.5.1 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol

Deskripsi kemampuan siswa pada kelompok kontrol dalam keterampilan menulis puisi digambarkan pada diagram 3 dan diagram 4. Dengan menggunakan perhitungan nilai rata-rata pada tabel 9, dapat diketahui keterampilan menulis

puisi kelompok kontrol adalah 69. Setelah perhitungan rata-rata dikonversikan ke dalam PAK, diketahui bahwa keterampilan menulis puisi pada interval 56-75. Hal itu menunjukkan bahwa taraf kemampuan kelompok kontrol berkategori cukup. Berikut adalah analisis keterampilan hasil menulis puisi kelompok kontrol yang akan dibahas satu persatu berdasarkan aspek menulis puisi.

1. Aspek Majas dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Waluyo (1987:83) mengatakan bahasa figuratif (majas) ialah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa tetapi bermakna. Berdasarkan teori tersebut, peneliti akan membahas aspek majas dari hasil keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut.

Berdasarkan hasil menulis puisi siswa dilihat dari aspek majas dengan kode K1, peneliti memberikan skor 1 karena bahasa figuratif yang digunakan kurang mengungkapkan kata yang bermakna. Dalam puisi dengan kode K1 terdapat majas yang peneliti garisbawahi menunjukkan majas personifikasi yaitu membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah bernyawa seperti manusia.

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 1 pada aspek majas Kunikmati dengan senyum indahmu

Semakin membuatku nyaman denganmu Oh..pantaiku

(Kode K1)

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 3 pada aspek majas Lambaian daun kelapa

Seakan tengah menyapa

Menanti tenggelamnya mentari Mengganti malam menjadi pagi (Kode K2)

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa di atas dilihat dari aspek majas dengan kode K2, peneliti memberikan skor 3 karena bahasa figuratif yang digunakan sesuai mengandung konotasi, ada kesenangan imajinatif yang mampu menghasilkan tambahan makna dalam puisi. Terdapat majas personifikasi dalam puisi yang digarisbawahi peneliti. Peneliti memberikan skor 3 berdasarkan teori yang dianut oleh Waluyo (1987:84) mengatakan tujuan bahasa kiasan berfungsi menambah efeklebih kaya, efektif, dan lebih sugestif dalam puisi.

2. Aspek Diksi dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Diksi yang baik dalam puisi yaitu kata yang digunakan harus bermakna dan kosakata yang dipilih harus sesuai situasi yang dihadapi (Jbrohim, dkk 2009:35). Berdasarkan teori tersebut, peneliti membahas aspek diksi dari hasil keterampilan menulis siswa sebagai berikut:

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek diksi dengan kode K3, peneliti memberikan skor 2 karena diksi yang ditulis pengarang

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 2 pada aspek diksi Pantai...

Gemercik suara airmu Menderu-deru di telinga ini

Membuat diriku ingin menyentuhmu (Kode K3)

sudah menggambarkan sesuai dengan situasi yang dialami, walaupun makna dari puisi tersebut kurang mendalam. Akan tetapi, pembaca sudah dapat memahami puisi tersebut.

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek diksi dengan kode K4, peneliti memberikan skor 3 karena diksi dalam penggalan puisi tersebut sudah menggambarkan masalah dan situasi yang digambarkan dan pembaca dapat memahami makna puisi. Teori tersebut menurut Jbrohim,dkk (2009:35), diksi yang baik dalam puisi yaitu kata yang digunakan harus bermakna dan kosakata yang dipilih harus sesuai situasi yang dihadapi. Berdasarkan teori tersebut maka diksi pada puisi di atas tergolong baik karena sudah sesuai dengan kriteria penulisan diksi yang baik dan mampu menarik minat pembaca.

3. Aspek Rima dan Irama dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol

Menurut Waluyo (1987:90), rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi dan mendukung irama dalam puisi. Berdasarkan teori tersebut, peneliti membahas aspek rima dan irama dari hasil keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut:

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 3 pada aspek diksi Mentari tersenyum

Menghangatkan bumi Angin berhembus Pasir berkejaran (Kode K4)

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek rima dan irama dengan kode K4, peneliti memberi skor 2. Rima yang terkandung dalam puisi yaitu yang digarisbawahi oleh peneliti menunjukkan pengulangan kata. Skor 2 diberi peneliti terhadap aspek rima dan irama tersebut karena rima kurang menimbulkan efek irama yang indah saat dibacakan.

Berdasarkan hasil keterampilan menulis siswa dilihat pada aspek rima dan irama dengan kode K5, peneliti memberikan skor 3. Rima yang ditulis pengarang sudah digarisbawahi oleh peneliti (lihat kode K5) sudah baik dan berirama tetap, sehingga saat puisi dibacakan terdengar indah dan memberikan suasana tenang.

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 2 pada aspek rima dan irama

Ya..

Itulah gunung meletus Membuat bumi gelap Membuat alam sesak (Kode K4)

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 3 pada aspek rima dan irama

Gemuruh ombak menerpa batu karang Jejak kaki, perlahan menghilang Terbawa ombak yang tengah pasang Menanti datangnya gelombang (Kode K5)

4. Aspek Imajinasi dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Waluyo (1987:78) mengatakan pengimajinasian yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti pengelihatan, pendengaran, dan perasaan. Berdasarkan teori tersebut, peneliti membahas aspek imajinasi dari hasil keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut:

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek imajinasi dengan kode K6, peneliti memberikan skor 2 karena penggalan puisi di atas cukup tepat. Seolah-olah pengarang mengajak pembaca untuk melihat keindahan pantai dengan adanya ombak yang bergulung mengajak bermain, serta hamparan pasir yang membentang disepanjang bibir pantai.

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 2 pada aspek imajinasi Desiran ombak membasahiku

Melihat pasir putih membiru Kuambil kelapa di pohon itu (Kode K6)

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 3 pada aspek imajinasi Hamparan pasir terbentang luas menyambutku

Menjadi permadaniku menikmati pantai Angin berhembus sibakkan rambutku Bersama nyiur melambai-lambai (Kode K7)

Berdasarkan hasil menulis keterampilan puisi siswa dilihat dari segi imajinasi dengan kode K7, peneliti memberikan skor 3 karena penggalan puisi di atas sudah tepat. Seolah-olah pembaca juga merasakan keadaan di pantai dengan menyajikan pemandangan indah, dapat menikmati kesegaran angin pantai, serta pohon kelapa yang ikut menghiasi bibir pantai. Berdasarkan teori Waluyo tentang imajinasi, imaji pada puisi di atas tergolong baik.

5. Aspek Kata Nyata dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol

Menurut Jabrohim, dkk. (2009:41), kata konkret adalah kata-kata yang dipilih untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan atau suasana batin untuk membangkitkan imaji pembaca. Berdasarkan teori tersebut, peneliti membahas aspek kata nyata atau kata konkret dari hasil keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut:

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek kata nyata dengan kode K8, peneliti memberikan skor 2 karena kata nyata yang sudah digarisbawahi penulis cukup tepat, kata pohon diartikan dalam puisi ini yaitu kehidupan yang tentram. Kata pohon yang rindang cukup membangkitkan daya imajinasi pembaca dalam puisi dengan kode K8.

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 2 pada aspek kata nyata Pohon kelapa yang rindang

Mengingatkan aku akan manisnya hidup ini

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari kata nyata dengan kode K9, peneliti memberikan skor 3 karena kata nyata yang digunakan sesuai dan dapat membangkitkan imajinasi pembaca, selain itu kata yang digarisbawahi penulis yaitu kata menghangatkan dikonkretisasi (dimaknai) sebagai bantuan alam terhadap manusia yang menerangi bumi. Pembaca seolah-olah merasakan manfaat matahari di bumi ini. menurut Jabrohim, dkk. (2009:41), kata konkret adalah kata-kata yang dipilih untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan atau susasana batin untuk membangkitkan imaji pembaca. Dari teori tersebut peneliti memberikan skor 3 pada kode K9 karena sesuai dengan teori yang diambil.

6. Aspek Tipografi dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Wicaksono (2014:28) mengatakan maksud dari penyusunan tipografi adalah untuk keindahan indrawi dan untuk mendukung pengedapan makna, rasa, dan suasana puisi. Berdasarkan teori tersebut, peneliti membahas aspek tipografi dari hasil keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut:

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 3 pada aspek kata nyata Mentari tersenyum Menghangatkan bumi Angin berhembus Pasir berkejaran (Kode K9)

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek tipografi dengan kode K10, peneliti memberikan skor 2 karena tipografi pada semua bait yang digunakan menggunakan rata kiri dan masih kurang dari pengelihatan indrawi. Pemaknaan yang dihasilkan dari tipografi dalam puisi di atas menghasilkan suasana yang syahdu dan menanti senja sampai terbenamnya matahari.

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 2 pada aspek tipografi Gemuruh ombak menerpa batu karang

Jejak kaki, perlahan menghilang Terbawa ombak yang tengan pasang Menanti datangnya gelombang Lambaian daun pohon kelapa Seakan tengah menyapa

Menanti tenggelamnya mentari Mengganti malam menjadi pagi (Kode K10)

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 3 pada aspek tipografi Mentari tersenyum

Menghangatkan bumi ini Angin berhembus

Pasir berkejaran

Ombak berlarian Berbalap menuju

Goyangan air menyilaukan mata Nyiur menyapa

Melambai

Seakan membisikan pesan mesra (Kode K11)

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek tipografi dengan kode K11, peneliti memberikan skor 3 karena tipografi dalam puisi di atas sudah mengandung pengelihatan indrawi yang indah dan bermakna. Tipografi dalam puisi di atas juga mengandung makna yaitu pada bait puisi ada yang menjorok dan ada yang tidak menjorok menggambarkan keadaan pantai yang indah dengan ombak yang bergulung dan ditambah pemandangan alam yaitu tumbuh-tumbuhan di sekitar pantai yang mendukung keindahan.

7. Aspek Kesesuaian Tema dengan Isi dalam Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol

Menurut Waluyo (1987:106), tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan oleh penyair. Berdasarkan teori tersebut, peneliti membahas aspek tema dari hasil keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut:

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek tema dengan kode K12, peneliti memberikan skor 2 karena gagasan yang ingin diungkapkan pengarang cukup mudah dipahami oleh pembaca yaitu menceritakan

Penggalan puisi siswa yang mendapat skor 2 pada aspek tema Pantai

Desiran ombak membasahi wajahku Melihat pasir putih membiru

Kuambil kelapa di pohon itu

Kunikmati dengan melihat senyum indahmu Membuatku semakin nyaman denganmu Oh.. pantaiku

tentang keindahan pantai. Suasana pantai yang yang digambarkan pengarang cukup berhasil menyampaikan pesan dalam puisi dengan baik.

Berdasarkan hasil keterampilan menulis puisi siswa dilihat dari aspek tema dengan kode K13, peneliti memberikan skor 3 karena pesan puisi mudah dipahami oleh pembaca yaitu menceritakan tentang keadaan pantai. Pengarang berhasil menyampaikan pesan dalam puisi ciptaannya dengan baik kepada pembca. Penilaian ini berdasarkan teori Waluyo (1987:106) bahwa tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan oleh penyair.

4. 5. 2 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen

Dokumen terkait