• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas teknik Mind Mapping dalam keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas teknik Mind Mapping dalam keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EFEKTIVITAS TEKNIK MIND MAPPING DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh: Paula Ella Kusuma Dewi NIM: 131224030. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI EFEKTIVITAS TEKNIK MIND MAPPING DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 201712018. Oleh: Paula Ella Kusuma Dewi NIM: 131224030. Telah disetujui oleh:. Pembimbing. ~./. Dr. Yuliana Setyaningsih, M. Pd.. Tanggal, 01 Februari 2018. 11.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI EFEKTIVITAS TEKNTK MIND MAPPING DALAM KETERAi\1PILAN MENUUS PUISI SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKAR'I'A TAlIUN AJARAN 2017i201f; Dipersiapkan dan dituEs oleh: Paula Ella Kusumc; Dewi NIM: 131224030 Tdah diperlahankan di. d~pan. pada tanggal 09. Panitia Penguji. r~bruari. 2018. dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Paniti3 Pen~t1ji N~u.n:~. .Lengkap. Ketua Sckn.":laris. lanGEI trmgnn. : Rish\..~ Plln1anla Dt-wi, S.P<.1., JvLBuill. Dr. Yliliana Sctyaningt;ill: lVl.Pd.. Anggola. : Dr. Y'-':lana Sctyaningsih, J\1.?d,. Allggota. : Rishc Purnama Dc\yi, S.Pd.,. Anggora. : Drs, J. Prapla Diharj3, Sj: l\,1.Ht.IlJ1.. t\1.f~hJrn.. Y{)gY;:ik?n::l~. y. r;~~)n"::"iri. r~kU~la~iK('g!.lrmm. III. 201:3. dan flmli. Per:didlkan.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Nama. : Paula Ella Kusuma Dewi. Nomor Mahasiswa : 131224030 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berjudul: Efektivitas Teknik Mind Mapping dalam Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di. internet. maupun. memberikan. royalitas. kepada. mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 09 Februari 2018 Yang menyatakan,. Paula Ella Kusuma Dewi. iv. saya. selama. tetap.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 09 Februari 2018 Penulis,. Paula Ella Kusuma Dewi. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Dewi, Paula Ella Kusuma. 2018. Efektivitas Teknik Mind Mapping dalam Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Stella duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan teknik mind mapping dalam keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.Teknik mind mapping efektif dalam keterampilan menulis terutama menulis puisi. Pembelajaran dengan teknik mind mapping memberikan kebebasan siswa dalam berpikir dan mengembangkan ide atau gagasan untuk menulis puisi. Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (eksperimen semu) dengan bentuk Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian adalah siswi kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 yang berjumlah 80 siswa, masing-masing kelas berisi 40 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara dan tes (prates dan pascates). Data yang diperoleh peneliti adalah berupa hasil tulisan puisi siswa. Selanjutnya, teknik analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis. Uji hipotesis penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan teknik mind mapping dalam keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Pengujian ini menggunakan uji Paired Samples Test dengan bantuan SPSS versi 16.0. Hasil uji-t data prates dan pascates kelompok kontrol menunjukkan thitung (th) > ttabel (tb) yaitu 4.691 > 2,024 dan sig (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05. Selanjutnya, data prates dan pascates kelompok eksperimen menunjukkan thitung (th) > ttabel (tb) yaitu 11.610 > 2,024 dan sig (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05. Hasil analisis uji-t yaitu independent sample t-test pada kelompok kontrol dan eksperimen, diperoleh bahwa ada perbedaan signifikan yaitu thitung 6.410 > ttabel 1,992 dan sig (2-tailed) adalah 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan di atas dapat disimpulkan, bahwa teknik mind mapping efektif dalam keterampilan menulis puisi.Teknik mind mapping menjadi salah satu teknik dan alternatif baru dalam pembelajaran menulis puisi. Bagi siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta teknik mind mapping dapat membantu mengembangkan ide maupun imajinasi untuk menulis puisi.. Kata kunci: Keterampilan menulis puisi, teknik mind mapping, efektivitas.. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. Dewi, Paula Ella Kusuma. 2018. The effectiveness of Mind Mapping Technique in Poetry Writing Skill of Stella Duce 2 Yogyakarta Senior High School Tenth-Grade Students on 2017/2018 Academic Year. Tesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. The purpose of this study is to assess the effectiveness of mind mapping techniques in improving writing poetry skills of Stella Duce 2 Yogyakarta senior high school tenth-grade students. Mind mapping technique can be effective in writing skills, especially in writing poetry. Learning using mind mapping technique gives students freedom in thinking and developing their idea(s) to write poetry. The design of this research was Quasi-Experiment with Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study was Stella Duce 2 Yogyakarta high school students in their odd semester of 2017/2018 academic year. The sample in this research was the students of X MIPA 1 and X MIPA 2 classes consisted 80 students with 40 female students for each class. Data collection techniques of this study were interviews and tests (pre-test and posttest). Data obtained by the researcher was in the form of students’ poetry writing results. Further, the analysis techniques in this research were normality, homogeneity, and hypothesis tests. The hypothesis test on this research was to test the effectiveness of mind mapping techniques in improving writing poetry skills of Stella Duce 2 Yogyakarta senior high school tenth-grade students. This test used Paired Samples Test using SPSS version 16.0. The result of pre-test and post-test data of control class in the t-test shows that tscore (ts) > ttable (tt) i.e. 4,691> 2,024 and sig (2-tailed) is 0,000 <0,05. Further, the pre-test and post-test data of experiment class shows tscore (ts)> ttable (tt) i.e. 11.610 > 2.024 and sig (2-tailed) is 0,000 < 0.05. The result of t-test analysis in independent sample t-test found that there was a significant difference in control and experiment groups where the tscore > ttable i.e. 6.410 > 1,992 and sig (2-tailed) is 0,000 <0,05. Based on the results of research that has been described above, the researcher could conclude that the mind mapping technique is effective in improving students’ writing poetry skills. Mind mapping techniques could become one of new techniques and alternatives in writing poetry learning. Specifically, mind mapping techniques can help Stella Duce 2 Yogyakarta high school students develop ideas and imagination to write poetry. Keywords: Poetry writing skill, mind mapping technique, effectiveness.. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Allah Bapa di Surga atas rahmat dan kasihnya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Teknik Mind Mapping dalam Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.. 2.. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dan Kepala Program Pendidikan PBSI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 3.. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan masukan bagi penulis.. 4.. Pihak sekretariat Prodi PBSI yang membantu penulis dalam menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan proses administrasi prodi.. 5.. Seluruh dosen PBSI yang telah memberikan bekal ilmu kepada peneliti.. 6.. Kepala Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7.. Netty Puri Perdani, S. Pd., selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Stella Duce. 2 Yogyakarta yang telah menerima dan. memberikan kesempatan kepada peneliti melakukan penelitian. 8.. Siswa kelas X, terutama kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.. 9.. Kedua orang tua penulis, R. Kuswanti dan Y. Pangadi yang tak lelah memberikan dukungan, motivasi, doa, serta dukungan material dan spiritual selama proses penyusunan skripsi.. 10.. Kakakku Theresia Evi Kusuma Dewi, Elisabeth Eva Kusuma Dewi, dan Agustinus Erry Adi Kusuma yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat untuk segera mendapatkan gelar sarjana.. 11.. Sahabat-sahabatku yang menemaniku dari awal semester satu, yaitu Yashinta Kurnia Brilyanti, Yunita Dwi Rahmayani, dan Dhita Ruari yang selalu memberikan dukungan, motivasi, yang saling membantu satu sama lain saat proses pengerjaan skripsi, terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini.. 12.. Thomas Wahyu Prabowo Mukti yang selalu menemani, tidak lelah mengingatkan untuk mengerjakan skripsi, memberikan semangat, motivasi, bantuan, dukungan, doa, dan menjadi teman diskusi selama proses penyelesaian skripsi.. 13.. Rosalia Fibby, Yohanes Eko Saputro, dan Fx. Dwi Pamungkas terima kasih telah menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran selama proses penyelesaian skripsi.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14.. Teman-teman angkatan 2013 PBSI kelas A, terima kasih untuk dukungan, motivasi, serta kebersamaan kita selama ini.. 15.. Sahabat-sahabat terkasih Martina Sarwanti, Sydney Gracelia, Michelle Vica, dan Yosefa Mega yang setia mendengarkan keluh kesah peneliti, memberikan dukungan, motivasi, kebahagiaan, canda, dan tawa selama penulis mengerjakan skripsi.. 16.. Teman-teman satu kos, yaitu Maria Fosa, Fransiska Puji, Benedikta Windi, dan Janista Windi, terima kasih untuk motivasinya selama penulis mengerjakan skripsi.. 17.. Semua pihak yang terlibat dengan penulis dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang membantu penulis dengan berbagai hal dan berbagai cara demi kelancaran penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun untuk skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.. Yogyakarta, 09 Februari 2018 Penulis,. Paula Ella Kusuma Dewi. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii. HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... iv. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ v. ABSTRAK ............................................................................................................ vi. ABSTRACT ........................................................................................................... vii. KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii. DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi. DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv. DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi. DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... xvii. DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii. BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1. 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1. 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 6. 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6. 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6. 1.5 Batasan Istilah............................................................................................... 7. BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 9. 2.1 Penelitian Relevan ........................................................................................ 9. 2.2 Landasan Teori ............................................................................................. 12. 2.2.1 Pengertian Pendekatan, Model, Metode, Teknik, dan Media................ 12. 2.2.1.1 Pengertian Pendekatan ............................................................ 12. 2.2.1.2 Pengertian Model .................................................................... 13. 2.2.1.3 Pengertian Metode ................................................................... 14. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.1.4 Pengertian Teknik.................................................................... 15. 2.2.1.5 Pengertian Media ..................................................................... 17. 2.2.2 Pengertian Mind Mapping ..................................................................... 17. 2.2.3 Langkah-langkah Teknik Mind mapping .............................................. 20. 2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping ............................................ 21. 2.2.5 Hakikat Menulis .................................................................................... 23. 2.2.6 Tujuan Menulis ...................................................................................... 24. 2.2.7 Pengertian Puisi ..................................................................................... 26. 2.2.8 Unsur-unsur Puisi .................................................................................. 28. 2.2.8.1 Unsur Fisik Puisi........................................................................ 28. 2.2.8.2 Unsur Batin Puisi ....................................................................... 39. 2.2.9 Langkah-langkah Menulis Puisi ............................................................ 42. 2.2.10 Strategi Induktif Model Taba .............................................................. 43. 2.2.11 Penilaian Keterampilan Menulis Puisi ................................................ 44. 2.2.12 Penerapan Teknik Mind Mapping pada Keterampilan Menulis Puisi ....................................................................................... 45. 2.2.13 Kerangka Berpikir ............................................................................... 47. 2.2.14 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 48. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 49. 3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 49. 3.2 Desain Penelitian ................................................................................... 49. 3.3 Langkah-langkah Penelitian .................................................................. 51. 3.4 Populasi dan Sampel.............................................................................. 52. 3.5 Variabel Data ......................................................................................... 53. 3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 53. 3.7 Validitas ................................................................................................. 55. 3.7.1 Validitas Kontruksi ....................................................................... 55. 3.7. 2 Validitas Isi .................................................................................. 55. 3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................. 56. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 61. 4.1 Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 61. 4.1.1 Deskripsi Tempat Penelitian ......................................................... 61. 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................. 62. 4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 63. 4.2.1 Hasil Nilai Prates dan Pascates Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .......................................................... 64. 4.3 Deskriptif Kegiatan................................................................................ 71. 4.3.1 Pertemuan Pertama Kelompok Kontrol dan Eksperimen ............. 71. 4.3.2 Pertemuan Kedua Kelompok Kontrol dan Eksperimen ............... 72. 4.4 Tingkat Efektivitas Teknik Mind Mapping dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X MIPA SMA Stella Duce Yogyakarta............................................................................................. 73. 4.5 Pembahasan Hasil Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .................................................................. 77. 4.5.1 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Tanpa Menggunakan Teknik Mind Mapping .............................. 77. 4.5.2 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen Menggunakan Teknik Mind Mapping..................... 88. 4.6 Hasil Analisis Data dan Pembahasan .................................................... 99. 4.6.1 Uji Normalitas Data Prates Kelompok Kontrol dan Eksperimen................................................................................... 99. 4.6.2 Uji Normalitas Data Pascates Kelompok Kontrol dan Eksperimen................................................................................... 101. 4.6.3 Uji Homogenitas Varians ............................................................. 102. 4.6.3.1 Uji Homogenitas Varians Data Prates dan Pascates Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................................... 103. 4.7 Analisis Data ........................................................................................... 105. 4.7.1 Uji-t Nilai Prates dan Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol ......................................................................... xiii. 106.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.7.2 Uji-t Nilai Prates dan Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen ................................................................... 107. 4.7.3 Uji-t Nilai Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ............................................ 108. 4.8 Pengujian Hipotesis ............................................................................... 109. BAB V PENUTUP ................................................................................................ 111. 5.1. Simpulan.............................................................................................. 111. 5.2. Saran .................................................................................................... 113. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 114. LAMPIRAN .......................................................................................................... 118. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tahap-tahap Strategi Induktif Model Taba .............................................. 43. Tabel 2. Komponen Perlakuan ............................................................................... 50. Tabel 3. Non-equivalen Control Group Design ..................................................... 50. Tabel 4. PAK Tingkat Kemampuan Menulis Puisi ................................................ 56. Tabel 5. Rubrik Penilaian Menulis Puisi ............................................................... 57. Tabel 6. Jadwal Mengajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......... 63. Tabel 7. Nilai Rata-rata Prates dan Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen............................................................................. 64. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Prates dan Pascates Kelompok Eksperimen............................................................................. 65. Tabel 9. Nilai Rata-rata Prates dan Pascates Kelompok Kontrol........................... 68. Tabel 10. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Prates dan Pascates Kelompok Kontrol .................................................................... 69. Tabel 11. Uji Normalitas Normalitas Prates Kelompok Kontrol .......................... 80. Tabel 12. Uji Normalitas Normalitas Prates Kelompok Eksperimen ................... 80. Tabel 13. Normalitas Pascates Kelompok Kontrol ............................................... 82. Tabel 14. Normalitas Pascates Kelompok Eksperimen ........................................ 82. Tabel 15. Uji Homogenitas Varians Prates dan Pascates Kelompok Eksperimen .......................................................................... 104. Tabel 16. Uji Homogenitas Varians Prates dan Pascates Kelompok Kontrol ...... 105. Tabel 17. Hasil Uji-t Data Prates dan Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol ........................................................................ 107. Tabel 18. Hasil Uji-t Data Prates dan Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen................................................................... 108. Tabel 19. Hasil Uji Perbedaan Data Nilai Pascates Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ..................................................................... xv. 109.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Contoh gambar peristiwa bencana alam .............................................. xvi. 45.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 1. Kategori Nilai Prates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen ........................................................................ 66. Diagram 2. Kategori Nilai Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen .......................................................................................... 67. Diagram 3. Kategori Nilai Prates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol............................................................................... 70. Diagram 4. Kategori Nilai Pascates Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol............................................................................... xvii. 71.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kisi-kisi, rubrik penilaian menulis puisi, RPP, dan soal Kisi-kisi ............................................................................................. 117. RPP ................................................................................................... 118. Soal Keterampilan Menulis Puisi ..................................................... 141. Lampiran 2. Data Nilai Siswa Prates dan Pascates Data Nilai siswa Prates dan Pascates Kelompok Eksperimen .......... 147. Data Nilai siswa Prates dan Pascates Kelompok Kontrol................. 148. Lampiran 3. Instrumen Validasi RPP dan Soal Instrumen Validasi Soal .................................................................... 150. Instrumen Validasi RPP .................................................................... 152. Lampiran 4. Hasil Analisis Data Uji Normalitas Data Prates Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..................................................................... 154. Uji Normalitas Data Pascates Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..................................................................... 155. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kontrol ...................................... 156. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen................................ 156. Hasil Uji Frekuensi Kelompok Kontrol ............................................ 157. Hasil Uji Frekuensi Kelompok Eksperimen ..................................... 159. Hasil Uji-t Kelompok Kontrol .......................................................... 161. Hasil Uji-t Kelompok Eksperimen ................................................... 161. Hasil Uji Independendent Pascates Kelompok Kontrol dan Eksperimen ....................................................................... xviii. 162.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Dokumentasi Pembelajaran Kelompok Kontrol ............................. 163. Dokumentasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen ....................... 165. Lampiran 6. Hasil Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Keterampilan Menulis Puisi Prates dan Pascates Nilai Terendah dan Nilai Tertinggi Kelompok Kontrol ............................................ 169. Hasil Keterampilan Menulis Puisi Prates dan Pascates Nilai Terendah dan Nilai Tertinggi Kelompok Eksperimen ..................... 175. Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Surat Izin Penelitian .......................................................................... xix. 182.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab satu dalam skripsi ini yaitu pendahuluan berisi paparan mengenai: (1) latar belakang masalah; (2) rumusan masalah; (3) tujuan penelitian; dan (5) manfaat penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut. 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran. bahasa. Indonesia. merupakan. sarana. siswa. untuk. mengembangkan kemampuan berkomunikasi, baik secara tulisan maupun lisan. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua kompetensi itu diharapkan mampu dikuasai oleh siswa melalui pendampingan dari guru di kelompok. Peran guru di dalam kelompok tidak hanya tampil sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator, pembimbing, dan. yang mengatur jalannya pembelajaran. Sebagai seorang. fasilitator, guru harus bisa mengarahkan dan mendorong siswa untuk menguasai alat belajar dan memotivasi siswa untuk bekerja keras. Salah satu pembelajaran sastra dalam pendidikan perlu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan pendapat (Rahmanto, 1998:16), pembelajaran sastra dalam pendidikan dapat membantu pendidikan secara utuh bila mencakup empat manfaat, yaitu membantu keterampilan bahasa, pengetahuan budaya, membangun cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak. Kemampuan sastra perlu dimiliki siswa sekolah menengah ke atas karena selain menyentuh sisi kognitif pembelajaran sastra juga menyentuh sisi afektif siswa dengan nilai-nilai rasa yang. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. ada di dalamnya. Oleh karena itu, dengan mempelajari sastra, secara kognitif dan afektif siswa akan lebih peka terhadap lingkungan dan sesamanya. Ada tiga bentuk karya sastra yang dapat dipelajari di sekolah, yaitu prosa, puisi, dan drama. Salah satu karya sastra yang dipelajari di SMA adalah puisi. Pradopo (2005:7), menyatakan bahwa Puisi menjadi sarana bagi siswa untuk mengekspresikan apa yang dirasakan atau dilihatnya. Hal lain dikatakan oleh Rahmanto (1988:19) bahwa puisi dapat memperluas ungkapan yang diterima oleh panca indra seperti indra pengelihatan, indra pendengaran, indra pencecapan, dan indra peraba. Salah satu karya seni yang harus diberi perhatian lebih adalah puisi. Melalui bimbingan apresiasi, anak dilatih untuk lebih peka terhadap nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam puisi. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap puisi adalah menulis puisi. Hal ini karena melalui menulis puisi, siswa juga dapat mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa, serta memperoleh minat segar dari kedalaman puisi itu sendiri (Rahmanto, 1988:118). Panuju (2008:9) menyatakan “Menulis adalah aktivitas memindahkan pengalaman ke dalam simbol-simbol verbal.” Pengalaman apapun juga, seperti membaca atau melakukan aktivitas lainnya dapat menjadi bahan untuk membuat tulisan, walaupun begitu menulis bukanlah hal yang mudah karena harus mempertimbangkan esensi dari tulisan tersebut. Menulis mempunyai arti khusus yaitu menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan. Hal itu berarti, siswa diharapkan mampu membuat tulisan sebagai produk nyata dari pembelajaran bahasa terutama pada pembelajaran menulis puisi..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat beberapa standar kompetensi yang berisi pengembangan kemampuan menulis. Seperti yang tertera dalam standar kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas X semester satu yaitu mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi. Berdasarkan wawancara guru, masalah yang terjadi adalah siswa masih kesulitan dalam menemukan ide membuat puisi, kesulitan mengembangkan kata-kata untuk dirangkai menjadi puisi dan siswa kesulitan menggunakan kata yang. tepat. dengan. rima.. Padahal,. menurut. Nurgiyantoro. (2005:27),. pendayagunaan unsur bahasa untuk memperoleh keindahan dapat dicapai lewat permainan bunyi yang biasanya berupa berbagai bentuk perulangan untuk memperoleh efek persajakan dan irama yang melodius. Oleh karena itu, sangat disayangkan bahwa siswa masih belum dapat mengekspresikan idenya menggunakan rima dan irama yang tepat. Teknik. atau. metode. pembelajaran. merupakan. suatu. komponen. pembelajaran yang kehadirannya sangat menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ketepatan pemilihan teknik pembelajaran dapat membantu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Yaumi (2013:232) mengatakan “Teknik adalah suatu cara dalam pembelajaran untuk mengimplementasikan metode.” Pemilihan teknik pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi siswa dan pembelajaran yang dilaksanakan. Teknik pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas akan berpengaruh juga dalam keberhasilan prestasi belajar siswa..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pembelajaran yang kurang bervariasi akan membuat siswa menjadi bosan. Apalagi jika guru hanya mengajarkan teori menulis puisi atau membiarkan siswa menulis puisi tanpa ada arahan atau variasi, metode, dan teknik. Padahal dalam menulis puisi, siswa memerlukan kelancaran mengungkapkan pengalaman atau gagasannya. Contoh ketika guru memberikan tugas menulis puisi dan guru juga sudah memberikan tema puisi tetapi, siswa masih kesulitan dalam menulis puisi. Hal tersebut karena gagasan mereka belum terpetakan. Untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi. dibutuhkan alternatif metode atau teknik. pembelajaran yang lebih menarik dan efektif yang membangkitkan semangat siswa dalam menulis dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, penulis menawarkan teknik mind mapping sebagai alternatif untuk mendorong siswa untuk berpikir lebih terstruktur sehingga ide mereka berkembang. Buzan (2008:5) mengatakan “Mind mapping adalah peta rute bagi ingatan yang memungkinkan menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.” Penggunaan mind mapping membantu siswa memetakan pikirannya ke dalam gambaran yang yang lebih tersusun dan mengatasi kesulitan siswa saat menulis. Pembelajaran dengan teknik Mind mapping memiliki keunggulan, Pada saat menguraikan berbagai hal yang berhubungan dengan kata, logika, angka, urutan, linieritas, analisis, dan daftar melibatkan otak kiri (Windura, 2016:5). Menulis yang berhubungan dengan irama, kesadaran, ruang, dimensi, imajinasi, lamunan dan warna, kesadaran dan hal yang holistik otak kanan akan terlibat di dalamnya (Windura, 2016:5). Oleh karena itu, pengalaman atau asosiasi siswa.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. dalam teknik menulis dengan mind mapping ini menjadi penentu hasil tulisan karena setiap orang mempunyai asosiasi yang berbeda-beda. Windura (2016:21) menyatakan teknik mind mapping menjadikan siswa senang melalui proses pembelajaran yang tidak monoton. Selain itu, menurut Buzan (2008:5), ciri khas mind mapping yang menggunakan gambar, garis melengkung dan warna lebih sesuai dengan cara kerja otak dan akan lebih menarik untuk otak menghasilkan ide-ide yang kreatif. Pembelajaran ini membebaskan siswa dalam mengembangkan imajinasinya dan menggali ide atau gagasannya dalam bentuk mind maping. Menurut Buzan (2007:26), mind map membantu mencari kaitan (asosiasi) di antara informasi dan membantu mengorganisasi ide menjadi cabang-cabang yang berkaitan satu sama lain. Hal itu sejalan dengan pendapat Windura (2016:72), dalam mind mapping, cabang utama adalah cabang yang mengumpulkan informasi–informasi yang sejenis dan berkaitan erat satu sama lain. Ide atau gagasan siswa akan terorganisasi sesuai dengan pancaran pikirannya dan membantu siswa mengembangkan idenya. Berpedoman dengan mind mapping yang dibuat, siswa dapat dengan mudah merangkai dan mengembangkan kata kunci menjadi larik puisi. Peneliti memilih SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai subjek penelitian karena sekolah tersebut mempunyai siswa yang berkualitas dan mempunyai kreativitas yang tinggi. Dalam penerimaan siswa baru SMA Stella Duce 2 mengadakan tes masuk cukup selektif. Informasi ini peneliti peroleh dari salah satu guru di sekolah tersebut. Peneliti memilih teknik mind mapping sebagai.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. pembelajaran menulis puisi karena teknik ini dapat membantu siswa mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk mind mapping untuk dijadikan puisi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan mind mapping dan membantu siswa dalam mengeksplorasi ide atau gagasan saat menulis puisi. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dapat dirumuskan. masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah efektivitas teknik mind mapping dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta?” 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari. penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik mind mapping dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai. berikut. 1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah terkait dengan pengembangan keterampilan berbahasa khususnya dalam keterampilan menulis puisi..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahwa teknik mind mapping merupakan salah satu alternatif untuk menulis puisi. Sehingga, siswa dapat mengembangkan ide atau gagasan melalui teknik mind mapping secara kreatif dan inovatif. 3. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan sikap serta keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Sehingga, siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. 1.5. Batasan Istilah Istilah yang perlu dibatasi dalam penelitian ini adalah (1) menulis (2) puisi (3) teknik pembelajaran (3) mind mapping. 1. Menulis Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang pahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut apabila mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008:22). 2. Puisi mengatakan puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama ( Pradopo, 2005:7)..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 3. Teknik Teknik adalah cara guru untuk mencapai tujuan pembelajaran (Abdulah, 2013:279). 4. Mind Mapping Mind mapping adalah peta rute bagi ingatan yang memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak. dilibatkan. sejak. awal. (Buzan,. 2008:5)..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bab dua dalam skripsi ini berisi paparan mengenai: (1) penelitian relevan; (2) landasan teori; (3) kerangka berpikir; dan hipotesis penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut. 2.1. Penelitian Relevan Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penerapan teknik. pembelajaran mind mapping telah banyak dipublikasikan. Namun, hal tersebut masih menarik untuk diteliti lebih lanjut lagi. Ada 3 penelitian relevan mengenai teknik mind mapping yang telah dilakukan oleh Samosir (2013), Muhamad dan Unggul (2012), dan Ginting (2012) yang dapat dijadikan kajian empiris dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Samosir (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi oleh Siswa Kelompok XI SMK Negeri Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih jelas perubahan signifikan dari penggunaan model mind mapping terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain one group pre-tes post-tes design. Penelitian ini tidak ada kelompok pembanding dan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes essay yang dilakukan dua tahap yaitu prates dan pascates. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 siswa. Hasil yang. 9.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. diperoleh adalah penggunaan model mind mapping berpengaruh dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penelitian kedua oleh Muhamad dan Unggul (2012) dengan judul “Efektivitas Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas VIII.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode mind mapping untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII siswa Muhamadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pre-test post-test control group design. Pengumpulan data dengan cara alat ukur tes prestasi belajar fisika pada materi alat optik, dokumentasi, observasi dan wawancara. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah statistik parametrik. Teknik yang digunakan untuk menguji data adalah uji-t. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 siswa yang terdiri dari 17 siswa kelas VIII C dan 17 siswa kelas VIII D. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah metode mind mapping berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar fisika. Penelitian ketiga oleh Ginting (2012) dengan judul “Efektivitas Model Mind Map dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Artikel Oleh Siswa Kelompok XI SMA Swasta Rakyat Sei Gelugur Tahun Pembelajaran 2012/2013.” Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan efektivitas metode mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel siswa kelas XI SMA Swasta Rakyat Sei Gelugur. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode eksperimen. Rancangan dalam penelitian ini.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. adalah post test only control group design. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari tulisan artikel siswa kelas XI SMA Swasta Rakyat Sei Gelugur tahun pembelajaran 2012/2013 dengan topik “Kebersihan sekolah”. Dalam menganalisis data menggunakan teknik komparasional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas XI-4 dan 30 siswa kelas XI-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis artikel siswa yang menggunakan model mind mapping lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model ekspositori. Hal tersebut menunjukkan, bahwa model mind mapping jauh lebih efektif dibandingkan dengan model ekspositori. Berdasarkan tiga penelitian yang telah dijelaskan, teknik mind mapping dapat digunakan dan masih relevan dengan penelitian milik peneliti. Dikatakan masih relevan karena belum banyak penelitian yang menggunakan teknik mind mapping dalam pembelajaran menulis puisi. Persamaan dari ketiga penelitian tersebut dengan penelitian peneliti yaitu sama-sama menggunakan mind mapping. Perbedaan dari penelitian milik peneliti dengan ketiga penelitian relevan yaitu pada subjek yang akan diuji dan materi yang akan dikaji. Peneliti akan mengkaji materi mengenai menulis puisi kelompok X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan data hasil tulisan puisi dengan menggunakan teknik mind mapping. Dalam hal ini, peneliti ingin melihat efektivitas teknik mind mapping pada keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 2.2. Landasan Teori Kajian teori merupakan dasar pijakan dari peneliti untuk melakukan. penelitian. Landasan teori memuat teori-teori yang dikemukakan para ahli dalam bidangnya. Landasan teori yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, (1) pengertian pendekatan, metode, model, teknik, dan media, (2) hakikat menulis, (3) pengertian mind mapping (4) langkah-langkah membuat mind mapping (5) pengertian puisi, (6) unsur-unsur puisi, dan (7) penerapan teknik mind mapping pada keterampilan menulis puisi. Pemaparan dari teori tersebut sebagai berikut. 2.2.1 Pengertian Pendekatan, Model, Metode, Teknik, dan Media Dalam kegiatan pembelajaran memiliki istilah yang mempunyai kemiripan maknanya sehingga banyak yang kesulitan untuk membedakan isitlah-istilah tersebut. Istilah yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan, model, metode, teknik dan media. Berikut ini akan dijelaskan mengenai istilah-isitilah tersebut. 2.2.1.1 Pengertian Pendekatan Yaumi (2013:231) mengatakan “Pendekatan adalah serangkaian asumsi korelatif yang berhubungan dengan hakikat pembelajaran.” Pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar merupakan suatu arah yang jelas untuk pembelajaran yang lebih tepat atau terperinci. Sebagai sebuah acuan pendekatan dalam pembelajaran perlu dipakai agar proses di kelas berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan. Contoh pendekatan pembelajaran adalah pendekatan lingkungan, pendekatan ekspotisotori dan pendekatan heuristik, pendekatan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. kontekstual, pendekatan konsep, pendekatan keterampilan konsep, pendekatan deduktif, pendekatan induktif dan lain-lain. Suyono dan Hariyanto (2012:18) mengatakan “Pendekatan pembelajaran adalah suatu asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran.” Suatu pendekatan menggambarkan sifat-sifat dan ciri suatu pokok bahasan di kelas. Pengertian pendekatan menurut para ahli di atas memiliki kesamaan yang mengatakan, bahwa pendekatan merupakan suatu asumsi dari pembelajaran. Simpulan yang dapat diambil adalah pendekatan merupakan serangkaian asumsi yang saling berhubungan dan berkaitan dengan sifat dari pembelajaran. 2.2.1.2 Pengertian Model Model pembelajaran berfungsi bagi guru untuk pedoman pembelajaran. Trianto (2010:53) mengatakan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru harus benar-benar mengetahui model pembelajaran yang akan dipilih. Pemilihan model harus disesuaikan dengan materi dan karakteristik dari siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Peran guru dalam hal ini mendampingi siswa agar siswa mampu mencapai prestasi yang baik. Dalam model pembelajaran, guru memandu siswa di kelas dengan tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran yang sudah ditentukan. Guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas siswa dapat terselesaikan..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Rusman (2010:133) mengatakan model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai, dan efesien untuk kegiatan pembelajaran di kelas. Pemilihan model pembelajaran secara sederhana agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pendapat Rusman mengenai pengertian model sejalan dengan pendapat Trianto yang mengartikan, bahwa model pembelajaran merupakan proses atau langkah-langkah dalam pembelajaran. Hal ini diharapkan siswa mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru melalui model pembelajaran yang ditentukan guru. Model pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Penyesuaian model dan materi berpengaruh akan hasil belajar siswa di kelas. Berdasarkan penjelasan. pengertian. model pembelajaran di atas dapat. disimpulkan, bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sebuah pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Model pembelajaran mencerminkan suatu kegiatan atau aktivitas siswa di kelas. 2.2.1.3 Pengertian Metode Metode secara harafiah berasal dari bahasa Yunani methodos, artinya jalan atau cara. Menurut Suyono dan Hariyanto (2012:19), metode pembelajaran adalah perenacanaan dan prosedur kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilakasanakan. Suatu metode dapat disebut prosedur atau langkah dalam proses pembelajaran yang berlangsung untuk mencapai tujuan tertentu. Pendapat Suyono dan Hariyanto sejalan dengan pendapat Amri (2013:29), bahwa.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. metode pembelajaran adalah prosedur atau cara yang dipakai dalam pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Cara yang digunakan berupa langkahlangkah pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam suatu metode agar kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik. Menurut Hamdayana (2016:17), metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, suatu metode harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa. Ketiga pendapat dari para ahli di atas mengenai pengertian metode merujuk pada cara atau langkah yang ditempuh dalam suatu pembelajaran untuk mencapai tujuan. Dari beberapa penjelasan mengenai metode di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara atau langkah-langkah dalam suatu pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. 2.2.1.4 Pengertian Teknik Penggunaan teknik dalam suatu kegiatan pembelajaran di kelompok merupakan salah satu upaya agar kompetensi yang diharapkan dapat mencapai tujuan. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Yaumi (2013:232) mengatakan teknik adalah suatu cara dalam pembelajaran untuk mengimplementasikan metode. Teknik dalam implementasi pembelajaran lebih bersifat taktis ataupun siasat. Teknik dalam suatu pembelajaran merupakan penjabaran dari suatu metode yang dipakai. Teknik lebih spesifik dari suatu metode yang dipakai. Guru perlu menggunakan suatu teknik dalam kegiatan di kelompok. Metode yang digunakan.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. tidak cukup dalam pembelajaran di kelompok karena hal itu dapat membuat siswa menjadi bosan. Abdulah (2013:279) mengatakan teknik adalah cara guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik yang dipilih bergantung pada kemampuan guru untuk mencari siasat atau akal agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Penggunaan teknik dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelompok. Penggunaan teknik dalam suatu metode dapat bervariasi sesuai kreativitas dari guru. Penentuan teknik pembelajaran perlu mempertimbangkan segala hal, seperti situasi kelompok, kondisi siswa, lingkungan, dan kondisi lainnya. Dengan demikian, pemilihan teknik dapat bermacam-macam untukmencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan teknik yang bervariasi juga harus melihat faktor-faktor yang ada di dalam kelompok tersebut. Uraian di atas mengenai pengertian teknik pembelajaran dari kedua ahli memiliki kesamaan, yaitu teknik pembelajaran merupakan salah satu upaya atau cara untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Yaumi lebih menekankan bahwa teknik pembelajaran merupakan implementasi dari sebuah metode dan bersifat spesifik. Penjelasan mengenai pengertian teknik pembelajaran dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa, teknik pembelajaran adalah suatu upaya atau cara guru dalam mengimplementasi metode untuk mencapai tujuan pembelajaran..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 2.2.1.5 Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Kustandi dan Sutjipto (2011:9) mengatakan media adalah alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dalam membantu proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media merupakan sarana bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Pemilihan media yang tepat harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Arsyad (2011:4) mengatakan media adalah alat yang menyampaikan informasi pembelajaran. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa media tidak dapat terpisahkan dari proses belajar. Pendapat Kustadi sejalan dengan pendapat Arsyad bahwa media merupakan alat untuk menyampaikan informasi. Beberapa pengertian mengenai media di atas menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa media adalah alat untuk menyampaikan informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2.2.2 Pengertian Mind Mapping Mind mapping atau peta pikiran merupakan salah satu alat yang dapat menggambarkan cara kerja alami pada otak. Konsep yang dibuat melalui mind mapping masih berhubungan satu sama lain. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak dalam menyimpan informasi. Hal itu membantu otak membuat lompatan pengertian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Buzan (2007:5) mengatakan “Mind mapping adalah peta rute bagi ingatan yang memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.” Hal itu berarti, mengingat informasi akan jauh lebih.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. mudah daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Teknik mind mapping menggunakan konsep-konsep atau peta yang nantinya dapat membuat kegiatan awal menulis mengalir secara berurutan. Ketika merasa kebingungan, peta pikiran ini akan membantu meluruskan pemikiran sehingga dapat kembali berjalan di jalur yang sama. Windura (2016:16) mengatakan “Mind mapping adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan otak untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak untuk keperluan berpikir dan belajar.” Mind mapping dapat bekerja mengaktifkan kedua belah otak sehingga fungsi keduanya dapat berjalan dengan baik. Di samping itu, mind mapping bekerja sesuai dengan cara alami otak manusia. Buzan (2008:4) mengatakan “Mind mapping adalah cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind map adalah cara mencatat kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran”. Mind mapping akan mempermudah gagasan yang ada dan akan terorganisasi dengan pemetaan pikiran. Mind mapping yang diperkenalkan oleh Buzan ini dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang kegiatan termasuk menulis. Mind mapping juga bisa membantu dalam menguraikan satu “kata kunci” saja menjadi banyak kata atau pun ratusan kalimat. Hal ini karena cara kerjanya mirip dengan ranting-ranting pohon yang semakin banyak cabang semakin membuat rimbun daun. Huda (2013:307) mengatakan mind mapping membentuk,. memvisualisasi,. mendesain,. dapat digunakan untuk mencatat,. memecahkan. masalah,membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. siswa dapat mengerjakan tugas-tugas. Dalam hal ini, mind map memudahkan siswa untuk mengerjakan suatu tugas dalam sebuah pembelajaran di kelas. Royan (2009:69) mengatakan “Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpkir.” Penggunaan mind mapping memungkinkan untuk merencanakan rute atau membuat suatu pilihan-pilihan untuk mengetahui kerangka dari tulisan yang akan dibuat. Selain itu, mind mapping juga dapat mendorong memecahkan masalah dengan melihat cabang-cabang dari kata kunci yang dibuat, menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. Komponen dalam sebuah mind mapping yaitu warna, garis melengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian dan sesuai dengan cara kerja otak (Buzan, 2008:5). Kombinasi warna diperlukan agar mind map terlihat lebih menarik dan tidak monoton. Garis melengkung dalam mind mapping membantu siswa menghubungkan ide sesuai dengan imajinasi. Kata yang diasosiasikan dalam mind map merupakan kata yang mudah diingat dalam otak, atau dapat sesuai dengan pengalaman yang dialami. Gambar yang dipilih disesuaikan dengan asosiasi kata-kunci, sehingga dapat menyampaikan informasi dengan baik dan juga menarik. Berdasarkan uraian di atas, mind mapping adalah suatu konsep atau peta rute yang disusun berdasarkan pemikiran dan berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan konsep. Mind mapping juga dapat membantu cara kerja otak dalam menuangkan ide atau gagasan melalui pemetaan pikiran. Selain itu, adanya gambar dan atau tema dapat merangsang imajinasi siswa dalam.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. menghasilkan gagasan yang dimiliki. Gambar dalam mind mapping dapat hasil karya. dari siswa. Penerapan teknik mind mapping menjadi alternatif. pembelajaran menulis puisi untuk membantu siswa agar aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil kerja menulis puisi. 2.2.3 Langkah-langkah Teknik Mind Mapping Teknik mind mapping merupakan salah satu cara untuk membantu menulis berbagai tulisan. Ada beberapa petunjuk sebelum menerapkan teknik ini seperti, kertas kosong, pena, dan pensil berwarna. Tujuan menggunakan alat tersebut adalah agar mind mapping terlihat menarik, sehingga memacu siswa menuangkan ide-idenya. Buzan (2008:15) mengemukakan ada tujuh langkah pembelajaran menggunakan mind mapping sebagai berikut. 1. Mind mapping dimulai dengan gagasan/tema/poin utama diletakkan di tengah-tengah halaman kertas kosong. Peletakkan tema/gagasan di tengah untuk memberikan kebebasan pada otak untuk mengeluarkan ide dengan bebas dan alami. 2. Gambar atau foto digunakan sebagai central dari sebuah mind mapping yang akan dibuat. Gambar atau foto mempunyai banyak makna yang membantu otak untuk berimajinasi. Sebuah gambar akan lebih membantu agar tetap fokus dan membantu otak tetap berkonsentrasi. 3. Warna membuat mind mapping menjadi lebih menarik, merangsang otak untuk lebih kreatif, dan mengaktifkan otak. Warna yang digunakan tidak hanya. satu. warna. tetapi. bermacam-macam. menyimbolisasikan sesuai yang berbeda pula.. warna. agar. dapat.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 4. Cabang utama dihubungkan ke pusat gambar atau gagasan utama, dan hubungkan cabang tersebut menjadi beberapa cabang yang berisi gagassan atau ide pokok, dan begitu seterusnya. Otak bekerja menurut asosiasi sehingga dapat bekerja dengan baik. Otak senang mengaitkan satu, dua atau lebih sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah diingat dan dipahami. 5. Garis hubung yang melengkung dan bukan garis lurus akan jadi lebih menarik dipandang mata dan membuat otak tidak bosan. 6. Kata kunci dalam setiap garis melengkung pada mind mapping akan menambah daya dan fleksibilitas pada mind mapping. 7. Gambar dapat digunakan disetiap cabang pada mind mapping. Gambar yang dimaksud seperti gambar central memiliki kekuatan atau makna yang dapat menumbuhkan imajinasi otak. Membuat mind mapping secara sistematis dapat membantu siswa dalam menuangkan ide-ide dan imajinasi secara maksmimal. Selain itu, mind mapping membantu siswa. berkonsentrasi dengan gagasan yang sudah ditulisnya.. Pengembangan asosiasi siswa akan terpancar, sehingga siswa akan mudah memahami mind mapping yang dibuatnya. 2.2.4. Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping Mind mapping merupakan sebuah gambaran konsep yang saling. berhubungan satu sama lain dengan cara menuangkan ide atau gagasan secara bebas. Selain itu, mind mapping dapat membantu siswa mencatat materi dengan bahasa siswa sendiri. Mind mapping dapat melatih penggunaan otak kiri dan otak.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. kanan yang seimbang, sehingga ketika menulis apa yang hendak dituliskan dapat tercurah sepenuhnya ke dalam tulisan. Mind mapping memiliki manfaat bagi siswa. Buzan (2007:4) mengatakan mind mapping memiliki manfaat yaitu membantu mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang memunculkan berbagai kreativitas. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia mind mapping dapat berguna dalam keterampilan menulis. Salah satu keterampulan itu adalah menulis puisi. Pada dasarnya setiap teknik pembelajaran tidak ada yang sempurna. Setiap teknik pembelajaran memiliki masing-masing kelemahan dan kelebihan. Namun, kelemahan dan kelebihan teknik pembelajaran dapat diminimalisir dengan memvariasikan teknik, metode, maupun dengan media pembelajaran. Menurut Buzan (2008:5), kelebihan mind mapping yaitu; (1) memberi pandangan menyeluruh pada pokok masalah; (2) memungkinkan merencanakan atau membuat pilihan baru; (3) mengumpulkan data di satu tempat dengan jumlah besar; (4) mendorong pemecahan masalah dengan kreatif; dan (5) menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. Wainwairght (2007:46) mengatakan mind mapping memiliki dua kelemahan yaitu; (1) orang cenderung menganggap catatan daftar yang paling atas dianggap paling penting daripada yang di bawah, dan (2) kesulitan melihat hubungan timbal balik dalam daftar jika banyak jumlahnya. Setiap teknik pembelajaran memiliki kelemahan masing-masing. Guru harus memperhatikan teknik.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. pembelajaran yang cocok untuk sebuah materi yang akan diajarkan pada murid. Berdasarkan kelemahan tersebut, solusi yang dapat diberikan yaitu guru mendampingi siswa saat membuat mind mapping. Sehingga, pokok bahasan yang disampaikan dapat dikembangkan oleh siswa. Latihan membuat mind mapping tidak cukup hanya satu kali tetapi harus sering. Mind mapping akan mudah dibuat jika siswa terbiasa membuat mind mapping. 2.2.5 Hakikat Menulis Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa sehingga orang-orang dapat memahami bahasa dan gambaran grafik (Tarigan, 2008:22). Gambar atau lukisan memang mempunyai makna tetapi. tidak. menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa.. Menulis. merupakan representasi suatu ekpresi dari bahasa. Panuju (2008:9) menyatakan menulis adalah aktivitas memindahkan pengalaman ke dalam sebuah tulisan. Dalam menulis, terjadi kegiatan intelektualitas yang luar biasa terjadi. Individu tidak hanya mengidentifikasi karakteristik sebuah objek tetapi juga melibatkan aspek penilaian, pengukuran, dan kemudian terangsang ke dalam otak ide-ide yang diperoleh. Menulis bagi anak adalah sebuah karangan yang berdasarkan pengalaman yang dialami melalui karya sastra seperti puisi. Menulis puisi baru merupakan bagian yang harus dipahami oleh siswa menengah ke atas kelompok X di semester satu dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Menulis puisi tidak dapat dilakukan dengan sembarangan tetapi juga harus memperhatikan unsur pembangun puisi agar puisi lebih menarik untuk.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dibaca dan bermakna. Keterampilan menulis merupakan salah satu yang harus dimiliki oleh siswa menengah ke atas agar siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasannya. Berdasarkan teori di atas mengenai menulis, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu gagasan, ide, pendapat, maupun pengalaman yang dituangkan ke dalam tulisan. Sebuah tulisan itu tidak hanya berdasarkan apa yang dilihat melainkan dicerna dan diolah sehingga menjadi sebuah tulisan yang baik untuk dibaca. 2.2.6 Tujuan Menulis Sebagian orang menganggap bahwa aktivitas menulis merupakan hal yang membosankan. Padahal, pada hakikatnya menulis merupakan aktivitas yang menyenangkan. Menulis merupakan hasil dari ide, gagasan bahkan imajinasi yang kita tuangkan dalam bentuk tulisan. Menulis dapat memberikan pengetahuan kepada para pembacanya. Manfaat menulis dapat dirasakan jika dalam aktivitasnya melakukan dengan sungguh-sungguh. Maka, hasil yang didapat akan maksimal pula. Tarigan (2008:24) menyatakan setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan; tetapi karena tujuan itu sangat beraneka ragam, bagi penulis yang belum pernah berpengalaman ada baiknya memperhatikan kategori (a) memberitahukan atau. mengajar;. (b). meyakinkan. atau. mendesak;. (c). menghibur. atau. menyenangkan; (d) mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Tujuan penulis (the writer’s intention) adalah “responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca.” Berdasarkan batasan ini, dapat dikatakan bahwa (a) tulisan bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif (informative discourse). (b) tulisan bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif (persuasive discourse). (c) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau literary discourse). (d) tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif (expresive discourse) (Tarigan, 2008:24-25). Tujuan menulis di atas seringkali bertolak belakang dengan persepsi orangorang. Tujuan menulis sudah jelas merupakan hal yang bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Menulis dapat memberikan suatu informasi yang dimiliki untuk diberitahukan atau pun untuk hiburan oleh orang lain atau pembaca. Agar maksud dan tujuan penulis tercapai, pembaca hendaknya memberikan responsi yang diinginkan oleh penulis terhadap tulisannya, mau tidak mau ia harus menyajikan tulisan yang baik. Kegiatan menulis sangat bermanfaat dalam kehidupan. Tulisan hendaknya memuat esensi yang berguna bagi penulis maupun bagi pembacanya. Ada pun tulisan yang dapat dinilai baik biasanya sesuai dengan kaidah tulisan yang dibuat..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Adelstein& Pival (dalam Tarigan, 2008:6-7) menyatakan ciri tulisan yang baik adalah: (a) tulisan mempergunakan nada yang serasi. b) tulisan mencerminkan bahan-bahan dengan satu-kesatuan yang utuh. (c) tulisan jelas, tidak samar-samar dan kalimat sesuai dengan EYD.(d) tulisan meyakinkan untuk dibaca (e) tulisan mencerminkan bahwa penulis sudah merevisi dan memperbaiki tulisannya. (f) tulisan memperhatikan makna kata, kalimat, dan tanda titik koma agar laya dibaca oleh pembaca. Ciri-ciri tulisan baik di atas mempunyai daya pemikat utuh bagi pembacanya. Tujuan menulis merupakan hal yang berguna untuk wawasan pembaca dan penulisnya. Tulisan yang dibuat juga harus menarik pembacanya agar apa yang ditulis dapat berguna bagi sesama. Berdasarkan uraian di atas mengenai tujuan menulis jelaslah bahwa tujuan menulis berguna untuk menuangkan ide atau gagasan. Selain itu, tujuan menulis juga untuk menambah wawasan bagi para pembacanya. 2.2.7 Pengertian Puisi Secara umum karya sastra dapat dibedakan menjadi 3, yaitu puisi, prosa, dan drama. Puisi berasal dari kata “poet”. Dalam bahasa arab, puisi disebut dengan “syi’ir” dan penulisannya disebut “sya’ir”. Kata tersebut kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi syair. Banyak orang yang tidak dapat memberikan definisi yang tepat apakah puisi itu. Namun, memahami puisi perlu ancar-ancar seputar pengertian puisi. Pradopo (2005:7) mengatakan puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Puisi dapat memberikan kesan tersendiri bagi penikmat atau pembuat puisi. Membuat puisi dapat berdasarkan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang dituangkan dalam bentuk puisi yang bahasanya padat akan mengandung pesan bagi pembaca. Wicaksono (2014:21) mengatakan puisi adalah salah satu karya sastra yang mempunyai nilai estetik (seni) yang tinggi dan berasal dari intepretasi pengalaman hidup manusia yang digubah dalam wujud hasil imajinasi, dan gagasan penyair yang dituangkan dalam bentuk tipografi yang spesifik.” Pengalaman itu dirangkai dengan kata-kata yang indah sehingga menjadi nilai seni yang istimewa. Waluyo ( 2003:1 ) mengatakan ”Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).”. Dalam hal ini, pemilihan kata sangat. diperlukan agar hasil puisi yang dibuat memiliki kekuatan. Penggambaran yang ditulis penyair akan sampai pada pembaca jika pemilihan kata yang dipakai tepat. Kata-kata memiliki daya imajinatif yang tinggi jika sang penyair pintar dalam memilih diksi. Salah satu usaha penyair agar puisi terlihat menarik adalah memilih kata-kata yang mengalami persamaan bunyi (rima). Hal itu, memiliki pemaknaan dan penghayatan yang luas dan banyak. Berdasarkan pengertian puisi di atas menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa puisi adalah sebuah karya seni yang berisi gagasan atau pengalaman hidup manusia yang dapat menimbulkan kesan dan daya imajinatif serta menggunakan pemilihan diksi yang tepat dan berirama. Kata-kata yang dipilih penyair mengandung makna tersendiri..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Puisi sebagai karya sastra terdiri atas berbagai unsur-unsur pembangun yang saling berkaitan. Struktur puisi terdapat struktur batin dan fisik puisi. Struktur fisik puisi terdiri atas unsur diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, verifikasi, dan tata wajah. Sementara itu, struktur batin terdiri dari. tema,. perasaaan, nada dan suasana (Waluyo, 1987:25). 2.2.8 Unsur-unsur Puisi Puisi sebagai karya sastra terdiri atas berbagai unsur-unsur pembangun yang saling berkaitan. Waluyo (1987:25) mengatakan struktur puisi terdapat struktur batin dan. fisik puisi.. Struktur fisik puisi terdiri atas unsur diksi,. pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, verifikasi, dan tata wajah. Sementara itu, struktur batin yaitu tema, perasaaan, nada dan suasana. Struktur fisik dapat disebut metode puisi. Struktur fisik yakni unsur estetik yang membangun struktur luar puisi. Berbeda dengan struktur batin yaitu lebih pada tujuan atau maksud penulis menulis puisi. 2.2.8.1 Unsur Fisik Puisi Unsur fisik puisi yakni unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi. Menurut Waluyo (1987:71), yang. termasuk unsur fisik adalah diksi,. pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), verifikasi, dan tata wajah. Dalam menulis atau membuat puisi penyair harus cermat dalam memilih kata-kata atau diksi, sebab kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan kata itu. Nurhadi (2015:110) mengatakan diksi adalah kata-kata yang terpilih dan tertulis dalam.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. puisi untuk mengekspresikan. pikiran dan perasaan. Kata-kata yang dipilih. mengungkapkan apa yang ingin disampaikan penyair. Menurut Jabrohim, dkk. (2009:35), untuk mencapai diksi yang baik, penyair harus memahami masalah kata dan maknanya, memperluas kosa kata dan memilih kata yang tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi. Di samping pemilihan kata yang tepat, penyair juga harus mempertimbangkan urutan diksi yang tepat dan kekuatan magis dari kata-kata. Pemilihan diksi pada puisi harus tepat karena ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti yang dipikirkan atau dirasakan penulis atau pembicara. Maka, kata-kata yang dipilih harus cermat untuk mencapai maksud puisi tersebut (Keraf, 2006:88). Kata-kata dalam puisi memiliki banyak makna. Ada dua jenis diksi yaitu denotatif dan konotatif. Denotatif dapat diartikan sebagai makna tersurat atau makna sebenarnya, sedangkan konotatif adalah makna tersirat atau tidak sebenarnya (Priyatni, 2010:69). Kata-kata jenis tersirat biasanya memperoleh pergeseran arti tergantung pada situasi, kondisi, tempat, dan waktu pemakaiannya. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan kata yang dipakai penulis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan. Memilih kata untuk dijadikan puisi tidak bisa asal dan harus tepat pada penempatan kata agar mengandung makna yang dalam saat dibaca. Pemilihan diksi dapat berpengaruh dalam menghasilkan imajinasi dalam puisi. Waluyo (1987:78) mengatakan pengimajinasian yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan,.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. pendengaran, dan perasaan. Setiap baris dalam puisi seolah mengandung gema suara (imaji auditif) benda yang nampak (imaji visual) atau sesuatu yang dapat dirasakan, raba atau sentuh (taktil). Ungkapan dari penyair diungkapkan secara konkret mirip musik atau gambar atau citra rasa tertentu. Pembaca atau pendengar puisi dapat seolah-olah mendengarkan, melihat, atau merasakan. Penggalan puisi milik Rendra di bawah ini menimbulkan imaji visual: Satu demi satu yang maju tersadap darahnya Penunggang baja dan kuda mengangkat kaku muka (“Balada Terbunuhnya Atmo Karpo”) Pengimajinasian dapat berarti dapat merasakan apa yang kita baca. Penyair berusaha menciptakan imajinasi melalui kata-kata yang dipilih sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakan apa yang ditulis penyair. Bait sajak Ramadhan K.H. Berikut ini mengungkapkan imaji auditif dan visual. Seruling di pasir ipis, merdu/ antara gundukan pohon pina (Priangan si Jelita) Pada penggalan puisi di atas seolah dapat mendengarkan suara seruling (auditif) dan seolah melihat gundukan pasir yang membentang (visual). Setelah mengetahui imaji visual dan audio berikut adalah contoh dari imaji taktil yang dapat dihayati dalam penggalan puisi milik chairil anwar: Tuhanku/ aku hilang bentuk/ remuk/ Tuhanku/ aku mengembara di negeri asing/ Tuhanku/ di pintuMu aku mengetuk/ aku tidak bisa berpaling. (“Doa”, 1943).

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Contoh pengimajiansian taktil di atas, membuat pembaca seolah ikut mengusapkan tangan di dada. Pembaca ikut merasakan rintihan orang yang menyadari segala dosa-dosanya, dan. memohon kepada sang pencipta untuk. kembali ke jalan yang benar. Pemilihan diksi oleh penyair memengaruhi pengimajianasian puisi. Oleh karena itu, kata-kata menjadi lebih konkret seperti yang dihayati dalam pengelihatan, pendengaran atau cipta rasa. Ada hubungan erat yang terjalin antara diksi, pengimajian, dan kata konkret (Waluyo 2003:78). Pengimajian dapat menimbulkan pengalaman sensoris seperti pengelihatan, pendengaran maupun citra rasa. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengimajian merupakan kata-kata yang menimbulkan daya imajinasi, sugesti, dan daya kritis pembaca agar dapat memaknai isi puisi. Imajinasi dapat menambah makna puisi agar menjadi lebih baik untuk dibaca. Pembaca akan seolah-olah mendengar, merasakan, dan melihat. Kata-kata dalam puisi diperkonkret untuk membangkitkan daya imaji pembaca. Jabrohim, dkk. (2009:41) mengatakan kata konkret adalah kata-kata yang dipilih untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin untuk membangkitan imaji pembaca. Penyair yang mampu memperkonkret katakata maka pembaca seolah-olah. melihat, mendengar, atau merasa apa yang. dilukiskan oleh penyair. Hal demikian sejalan dengan Wicaksono (2014:25) bahwa kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin untuk membangkitkan imaji pembaca. Pendapat lain dikatakan oleh Tarigan (1985:32) bahwa kata konkret adalah kata yang konkret dan khusus, bukan kata yang abstrak dan bersifat umum. Chairil Anwar memperkonkret gambaran jiwanya yang penuh dosa, menggunakan kata:“aku hilang bentuk/remuk”. Setiap penyair berusaha mengonkretkan kata supaya pembaca mendapatkan gambaran jelas dari puisi itu. Cara penyair yang satu dengan lainnya berbeda-beda dalam mengonkretkan kata. Pengkonkretan kata dapat membantu penyair untuk memperjelas apa yang ingin dikemukakan. Dari beberapa pendapat tersebut mengenai kata konkret dapat disimpulkan bahwa kata konkret adalah kata-kata yang dapat menggambarkan keadaan atau suasana tertentu sehingga menimbulkan daya imajinasi pembaca. Selain kata konkret, penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berfigura sehingga disebut bahasa figuratif. Bahasa figuratif dapat memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Waluyo (1987:83) mengatakan bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa tetapi bermakna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang. Bahasa figuratif yang pertama terdapat kiasan yaitu yang mempunyai makna yang lebih luas dengan gaya bahasa kiasan karena mewakili apa yang secara tradisional disebut gaya bahasa secara keutuhan. Sujiman (dalam Jabrohim, dkk. (2009:42)) mengatakan kiasan adalah majas yang mengandung perbandingan tersirat sebagai pengganti kata atau ungkapan lain untuk melukiskan kesamaan.

Gambar

Tabel 1. Tahap-tahap Strategi Induktif Model Taba
Gambar 1. Contoh gambar peristiwa bencana alam
Tabel 2. Komponen Perlakuan
Tabel 4. PAK Tingkat Kemampuan Menulis Puisi  Interval  Persentase
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Peserta wajib mengisi form kesediaan untuk mengakui semua kredit yang telah ditempuh oleh peserta Program Transfer Kredit Direktorat Pembelajaran

Strategi Standardisasi Nasional 2015-2025 yang berisi visi, misi, dan arah pembangunan standardisasi nasional merupakan acuan bagi seluruh komponen bangsa (Pemerintah,

Berdasarkan hasil surve yang telah saya lakukan kepada Ny.Eni Puji sejak kehamilan umur 37 minggu 1 hari, maka saya tertarik melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan

Pelaksanaan pengajaran membaca memiliki beberapa prinsip yang terdiri atas: 1) belajar membaca merupakan suatu proses yang sangat rumit dan peka terhadap

Berdasarkan Panduan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah, pelaksanaan Festival Danau Poso dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat

Jumlah unit usaha UKM pada tahun 2003 adalah 42,4 juta naik 9,5 persen dibanding dengan tahun 2000, sedangkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor UKM pada tahun 2003

SAMSUNG TIDAK MENJAMIN AKURASI, VALIDITAS, KEBERLANGSUNGAN, LEGALITAS, ATAU KELENGKAPAN ISI ATAU LAYANAN YANG TERSEDIA MELALUI PERANGKAT INI DAN DALAM KEADAAN APAPUN,

(2) Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau