BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
2. Hasil Angket Respon Peserta Didik
Angket respon peserta didik terhadap instrumen tes yang diberikan dengan tujuan mengetahui keterbatasan keterbacaan soal yang dibuat. Hasil analisis angket respon peserta didik di SMAN dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Angket Respon Peserta didik SMA A
Pernyataan Positif Kategori Negatif Kategori Instrumen tes kemampuan berpikir
kritis menyajikan soal sesuai dengan materi yang telah saya pelajari
83,1% Hampir
seluruhnya 16,9% Sebagian kecil Instrumen kuesioner kemampuan
berpikir kritis menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
komunikatif/tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mudah saya pahami
83,8% Hampir
seluruhnya 16,2% Sebagian kecil
Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis, soal dan poster/gambar yang disajikan menarik
79,4% Hampir
seluruhnya 20,5% Sebagian kecil Petunjuk pelaksanaan Instrumen 75,2% Hampir 24,2% Hampir
kuesioner kemampuan berpikir kritis jelas dan mudah saya pahami
seluruhnya setengah
Pernyataan Positif Kategori Negatif Kategori Instrumen kuesioner yang ada, soalnya
mudah dipahami dengan membaca
kalimat pernyataan dan pertanyaannya 72,7% Sebagian besar 27,2% Hampir setengah
Semua butir soal yang ada pada instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat dengan baik saya kerjakan
77,2% Hampir
seluruhnya 22,7% Sebagian kecil
Waktu yang disediakan sesuai dengan
jumlah butir soal yang ada 82,3% Hampir
seluruhnya 17,7% Sebagian kecil Instrumen kuesioner kemampuan
berpikir kritis membuat saya tertantang dalam mengerjakannya
86% Hampir
seluruhnya 13,4% Sebagian kecil
Rata-rata 80% Hampir
seluruhnya 20% Sebagian kecil
Berdasarkan tabel 4.2 Kritik dan saran peserta didik diantaranya yaitu 28 dari 34 peserta didik menyatakan tidak memiliki kritik, 5 dari 34 peserta didik menyatakan harus berulang-ulang dalam membaca soal dan artikel, 26 dari 34 peserta didik cukup menarik, 25 dari 34 peserta didik mendeskripsikan bahwa petunjuk instrumen tersebut mudah dipahami, 9 dari 36 peserta didik menyatakan bahasa yang digunakan cukup membingungkan, 26 dari 34 peserta didik menyatakan soal tersebut dapat menambah wawasan dan memacu untuk berpikir lebih logis, dan 29 dari 34 peserta didik merasa soal ini cukup menarik dan membuat tertantang untuk mengerjakan.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Angket Respon Peserta didik SMA B
Pernyataan Positif Kategori Negatif Kategori Instrumen tes kemampuan berpikir 79,1% Hampir 20,9% Sebagian
49
kritis menyajikan soal sesuai dengan materi yang telah saya pelajari
Seluruhnya kecil
Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis menggunakan bahasa Indonesia yang baku, komunikatif/tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mudah saya pahami
81,9% Hampir
Seluruhnya 18,1% Sebagian kecil
Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis, soal dan poster/gambar yang disajikan menarik
81,9% Hampir
Seluruhnya 18,1% Sebagian kecil
Petunjuk pelaksanaan Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis jelas dan mudah saya pahami
81,3% Hampir
Seluruhnya 18,7% Sebagian kecil Instrumen kuesioner yang ada,
soalnya mudah dipahami dengan membaca kalimat pernyataan dan pertanyaannya
79,1% Hampir
Seluruhnya 20,9% Sebagian kecil
Semua butir soal yang ada pada instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat dengan baik saya kerjakan
80,5% Hampir
Seluruhnya 19,5% Sebagian kecil
Waktu yang disediakan sesuai
dengan jumlah butir soal yang ada 85,4% Hampir
Seluruhnya 14,5% Sebagian kecil Instrumen kuesioner kemampuan
berpikir kritis membuat saya tertantang dalam mengerjakannya
82,6% Hampir
Seluruhnya 17,4% Sebagian kecil
Rata-rata 81,5% Hampir
Seluruhnya 18,5% Sebagian kecil
Berdasarkan tabel 4.4 yaitu 6 dari 36 peserta didik menyatakan perlu membuat pertanyaan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dicerna dan pencarian artikel dengan kosakata yang mudah dimengerti, 6 dari 36 peserta didik menghendaki gambar atau ilustrasi yang diberikan lebih dibuat lebih menarik lagi, 29 dari 36 peserta didik mendeskripsikan bahwa petunjuk instrumen tersebut mudah dipahami, 28 dari 36 peserta didik menyatakan soal mudah dipahami, dan 29 dari 36 peserta didik menyatakan dalam mengerjakan soal terburu-buru, dan 29 dari 36 peserta didik merasa soal ini cukup menarik dan membuat tertantang untuk mengerjakan, dan terdapat 1 peserta didik yang menginginkan jenis soal seperti ini di materi lain.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Angket Respon Peserta didik SMA C
Pernyataan Positif Kategori Negatif Kategori Instrumen tes kemampuan
berpikir kritis menyajikan soal sesuai dengan materi yang telah saya pelajari
81% Hampir
seluruhnya 19% Sebagian kecil
Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis menggunakan bahasa Indonesia yang baku, komunikatif/tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mudah saya pahami
79% Hampir
seluruhnya 21% Sebagian kecil
Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis, soal dan poster/gambar yang disajikan menarik
77% Hampir
seluruhnya 23% Sebagian kecil
Petunjuk pelaksanaan Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis jelas dan mudah saya pahami
81,7% Hampir
seluruhnya 18,3% Sebagian kecil
Instrumen kuesioner yang ada, soalnya mudah dipahami dengan membaca kalimat
77,7% Hampir
seluruhnya 12,3% Sebagian kecil
51
pernyataan dan pertanyaannya Semua butir soal yang ada pada instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat dengan baik saya kerjakan
79,7% Hampir
Waktu yang disediakan sesuai dengan jumlah butir soal yang
ada 81% Hampir
seluruhnya 19% Sebagian kecil
Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis membuat saya tertantang dalam mengerjakannya
84,4% Hampir
seluruhnya 13,6% Sebagian kecil
Rata-rata 80,2% Hampir
seluruhnya 19,8% Sebagian kecil
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa 29 dari 37 peserta didik menyatakan penyajian soal sesuai, 7 dari 37 peserta didik menyatakan perlu menggunakan bahasa yang simple dan mudah dipahami, 28 dari 37 peserta didik menyatakan desain instrumen tes cukup menarik, namun terdapat beberapa peserta didik menyatakan penyuntingannya teks artikel kurang rapi, 28 dari 37 peserta didik menyatakan pertanyaan pada soal sudah cukup bagus dan mengasah kemampuan untuk berpikir, dan 31 dari 37 peserta didik merasa tertantang untuk mengerjakan soal tersebut.
Berdasarkan hasil analisis respon peserta didik terhadap instrumen kemampuan berpikir kritis pada SMA A menunjukkan rata-rata respon positif sebesar 80% dengan kategori hampir seluruhnya dan rata-rata respon negatif sebesar 20% dengan kategori sebagian kecil. Pada SMA B menunjukkan hasil respon positif sebesar 81,5%
dengan kategori hampir seluruhnya dan menunjukkan hasil negatif sebesar 18,5% dengan kategori sebagian kecil. Pada SMA C menunjukkan hasil respon positif sebesar 80,2% dengan kategori
hampir seluruhnya dan rata-rata respon negatif sebesar 19,8% dengan kategori sebagian kecil. Berdasarkan rata-rata hasil respon peserta didik terhadap instrumen tersebut menunjukkan 80,5% respon positif, dengan demikian peserta didik telah memahami dengan baik soal tes yang telah diberikan.