• Tidak ada hasil yang ditemukan

dilakukan dalam 2x pertemuan, mengenai meteri penggunaan lahan dan pola pemukiman penduduk dengan menerapkan model pembelajaran Inside Outside Circle yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). hasil belajar 0 0.2 0.4 0.6 Rendah Sedang Tinggi

hasil belajar

hasil belajar

1) Pendahuluan

Pada kegiatan awal guru mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, memberi salam, berdoa, mengabsen siswa serta memberikan apersepsi kepada siswa. 2) Kegitan inti

Pada kegiatan inti guru memberikan pretest terlebih dahulu kepada siswa, menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dibahas, menyampaikan materi penggunaan lahan dan pola pemukiman penduduk, menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Inside Outside Circle. Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dalam satu kelompok terdiri 8-10 orang siswa dibagi secara acak. Setelah pembagian kelompok¸ masing-masing kelompok harus berbentuk lingkaran dalam dan luar, setelah itu guru memberikan selembaran kertas kepada lingkaran dalam untuk meberikan informasi tentang meteri yang dipelajarinya. Masing-masing informan mendaptkan waktu 2 menit untuk menberikan informasi pembelajaran kepada temannya, setetelah dua menit belangsung lingkaran luar berputar dan mendapatkan informasi lain dari informan lain, dan selanjutnya begitu sampai seluruh informasi diberikan kepada seluruh anggota kelompok. Kemudian siswa memberikan penyimpulan hasil diskusi secara bergiliran, guru bersama siswa memberikan kesimpulan dari semua materi yang sudah diajarkan.

3) Penutup

Pada kegiatan akhir guru mengadakan Tanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa pada materi yang sudah diberikan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dan diakhiri dengan pemberian posttest kepada siswa dilanjutkan dengan berdoa dan hamdalah serta mengucapkan salam.

Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibanding dengan siklus II. Kondisi tersebut dapat diamati berdasarkan hasil pada proses pembelajaran, berapa peningkatan tersebut antara lain:

1. Siswa sudah dapat berkerjasama dengan baik dalam kelompoknya 2. Siswa lebih berkonsentrasi dengan baik dalam proses pembelajaran. 3. Siswa sudah mulai aktif dan percaya diri dalam bertanya.

4. Kondisi kelas sudah tertib, dan kondusif.

5. Kesulitas siswa dalam memahami materi cukup teratasi. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I pretest 48,16 dan posttest 63,16. Sedangkan siklus II pretest 53,83 dan posttest 81,67.

Keputusan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat disimpulkan bahwah hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator yang diharapkan. Indikator yang ditetapkan peneliti yaitu sebnayak 80% siswa memiliki nilai diatas KKM yaitu 7,5. Pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I dengan rata-rata 63.16 dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata 81,67. Sehingga peneliti merasa tindakanya sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan peneliti di hentikan pada siklus II.

b. Hasil belajar siswa

Dari penjelasaan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Inside Outside Circle pada siklus I mengenai materi penggunaan lahan dan pola pemukiman penduduk pada kelas VIIb di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Maka diperoleh data hasil belajar atau nilai pretest, posttes dari masing-masing tiap sikulsnya dapat dilhat pada table berikut

Tabel 4.17 Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Pretest Nilai Postes N-Gain Katego ri Keterangan 1 Adrian Saputra 65 90 0.71 Tinggi Tuntas 2 Agung Munandar 55 75 0.44 Sedang Tuntas 3 Ammar Sufyan 65 90 0.71 Tinggi Tuntas

4 Anisa Permata 60 75 0.37 Sedang Tuntas 5 Arsy Nur Fadillah 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 6 Arya Ardyansyah 50 80 0.60 Sedang Tuntas 7 Bima Saputra 55 80 0.55 Sedang Tuntas 8 Dimas Satria 55 90 0.77 Tinggi Tuntas 9 Elvina Fatimah 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 10 Fauriziah Wahyuni 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 11 Fajar Saputra 45 75 0.54 Sedang Tuntas

12 Fiqri 50 85 0.70 Tinggi Tuntas

13 Hening Prabawani 65 90 0.71 Tinggi Tuntas 14 Ibadu Rahim 65 90 0.71 Tinggi Tuntas

15 Khoirul 50 80 0.60 Sedang Tuntas

16 Lintang A. Irawan 50 75 0.50 Sedang Tuntas 17 M. Maulana Alif 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 18 Marzuki Saifudin 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 19 Muhammad Fadel 50 75 0.50 Sedang Tuntas 20 Muhammad Febri 50 75 0.50 Sedang Tuntas 21 Nur Fatikah 50 75 0.50 Sedang Tuntas 22 Pradita Dwi Lestari 45 80 0.70 Tinggi Tuntas 23 Rafly Ferdiyansyah 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 24 Retno Wulan Sari 50 75 0.50 Sedang Tuntas 25 Rino Alfin 45 75 0.46 Sedang Tuntas 26 Ryan Masum 45 75 0.54 Sedang Tuntas 27 Safira Nur Fitri 50 85 0.70 Tinggi Tuntas 28 Surya Aditama 65 90 0.71 Tinggi Tuntas 29 Syalsa Safitri 60 90 0.75 Tinggi Tuntas

30 Wahyudi 45 75 0.54 Sedang Tuntas

Rata-rata 53.83 81.67 0.613

Rendah 0

Sedang 0.46

Tinggi 0.53

Grafik 4.2 Hasil Pretest dan Posttest II

Hasil belajar IPS siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 0 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 0%, 14 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 45 % dan 16 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 55%. Rata-rata nilai pretest 53.83 dan nilai rata-rata posttest 81,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan.

Berdasarkan tabel pada siklus I dan siklus II dapat dilihat perbedaan yang nyata antara nilai rata-rata pretes I dengan pretes II, rata-rata posttes I dengan rata-rata posttes II. Perincian nilai rata-rata adalah sebagai berikut pretest I rata-ratanya 48,16 sedangkan pretest II rata-ratanya 53,83. Posttest I rata-ratanya 63,16 sedangkan posttes II 81,67. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai normal gain, yakni N-gain I 0.28 dan N-gain II 0,613.

Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini di pengaruhi oleh adanya

Series 1 Series 2 Series 3 0 1 2 3 4 5 6 Rendah Sedang Tinggi Series 1 Series 2 Series 3

peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC). Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaanya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.

Pada siklus II guru telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlau banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya dengan penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle dapat meningkatkan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

D. Pembahasan 1. Siklus I

a. Hasil Siklus I

Melalui hasil penelitian pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. 16 siswa N-Gainnya tergolong rendah dengan presentasi 53%, 12 siswa N-Gainnya tergolong sedang dengan presentasi 42% dan 2 orang N-Gainnya tergolong tinggi dengan presentasi 5%. Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pretest yaitu 48.16 dan rata-rata nilai posttest 63.16. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi indikator yang diharapkan yaitu diatas KKM 7,5.

b. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pada Siklus I

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe IOC dalam siklus I belum mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa masih di bawah rata-rata.

c. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus I

Berdasakan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe IOC yang paling dominan adalah mendengar/memperhatikan penjelasan guru, merangkum pembelajaran, dan mengerjakan tes evaluasi. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan menerapkan pembelajaran kontekstual model pembelajaran berbasis masalah dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya memberikan umpan balik, dan apersepsi (mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya) dimana presentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

2. Siklus II

a. Hasil Siklus II

Melalui hasil penelitian pada siklus II mengalami peningkatan, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 0 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 0%, 14 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 45 % dan 16 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 55%. Rata-rata nilai pretest 53.83 dan nilai rata-rata posttest 81,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan.

b. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pada Siklus II

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe IOC dalam siklus II mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus II yang terus mengalami peningkatan.

c. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus I

Berdasakan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe IOC yang paling dominan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tes evaluasi, membaca buku dan bekerja dengan sesama anggota kelompok masing-masing. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan menerapkan pembelajaran kontekstual model pembelajaran berbasis masalah dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi dimana presentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

3. Hasil Belajar dan Ketuntasan belajar siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I : 60,84 meningkat menjadi 81,67 pada siklus II dan ketuntasan belajar meningkat dari siklus I : 65% dan menjadi 100% pada siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 4.3

Perbandingan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II

0 20 40 60 80 100 120 Siklus I Siklus II Hasil Tes Ketuntasan Tes

Perbandingan Hasil Tes Belajar Siklus