• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Penilaian Ranah Afektif

2. Hasil Belajar Penguasaan Kompetensi Ranah Afektif

Menurut Bloom hasil belajar mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Andersen sependapat dengan Bloom bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia sebagai hasil belajar dalam bidang pendidikan. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.37

Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam merancang program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik, pendidik harus memperhatikan karakteristik afektif peserta didik.

Hasil belajar pada ranah afektif sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu: “1) komponen kognitif; 2) komponen afektif; 3) komponen konatif.”38

Penejelasan ketiga konsep tersebut adalah sebagai berikut:

37

http://sumut.kemenag.go.id/ Diakses Pada Tanggal17 Juli Pukul 12:01 WIB

38

Azwar Safuddin, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajari, 1997), h. 20-27

1) Komponen kognitif (komponen perseptual) Yaitu komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap, atau dengan kata lain komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yakni berhubungan dengan bagaimana individu mempersepsi terhadap obyek sikap.

2) Komponen afektif (komponen emosional) Yaitu komponen yang berhubungan dengan perasaan-perasaan tertentu yang berupa rasa senang (positif) dan tidak senang (negatif) terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan arah sikap yaitu positif dan negatif. 3) Komponen konatif (komponen perilaku) Yaitu komponen yang

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku.

Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia sebagai hasil belajar dalam bidang pendidikan. Menurut Kunandar, kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerja sama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri. Semua kemampuan ini harus menjadi bagian dari tujuan pembelajaran di sekolah, yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.”39

Konsistensi antara kepercayaan sebagai komponen kognitif, perasaan sebagai komponen afektif, dengan tendensi perilaku sebagai komponen konasi seperti itulah yang menjadi landasan terhadap skala sikap. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen tersebut akan saling mempengaruhi satu sama lain untuk dapat menghasilkan arah sikap yang sama.

Sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai

39

keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

Sikap merupakan sebuah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.

Pada kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua yaitu sebagai berikut :

a. Sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa

b. Sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Tabel 2.6 Penilaian Sikap40

Penilaian Sikap Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

Penilaian Sikap Sosial

1. Jujur 2. Disiplin 3. Tanggung Jawab 4. Toleransi 5. Gotong Royong 6. Santun 7. Percaya diri 40

Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan,

Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti -1: aspek sikap spiritual (untuk mata pelajaran tertentu bersifat generic, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok). Sedangkan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti -2: aspek sosial (untuk mata pelajaran tertentu bersifat relative generic, namun beberapa materi pokok tertentu ada Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti -3 yang berbeda dengan Kompetensi Dasar lain pada Kompetensi Inti -2). Guru dapat menambahkan sikap-sikap tersebut menjai perluasan cakupan penilaian sikap. Perluasan cakupan penilaian sikap didasarkan pada karakteristik Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti -1 dan Kompetensi Inti - 2 setiap mata pelajaran.

Indikator yang terdapat dalam Standar Kompetensi mata pelajaran Ekonomi dikelompokkan menjadi aspek:41

a. Kemampuan untuk mengembangkan konsep dan memahami peristiwa ekonomi, dan

b. Kemampuan untuk melakukan aktivitas yang menggunakan pendekatan ilmiah seperti problem solving, inkuiri, dan berpikir kritis untk menggali, membangun, dan menjenaralisasi konsep dan peristiwa ekonomi.

Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar dicantumkan dalam rapor juga mencakup:

a. Penguasaan konsep b. Kinerja Ilmiah

Untuk kepentingan pembelajaran dan penilaian, analisis terhadap seluruh indikator diperlukan untuk menentukkan indikator-indikator yang termasuk ke dalam masing-masing aspek. Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang dimunculkan oleh peserta didik, yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru sebagai presentasi dari sikap yang dinilai.

41

Tabel 2.7 Daftar Deskripsi Indikator42

Sikap dan pengertian

Sikap spiritual Contoh Indikator

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

a. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.

b. Menjalankan ibadah tepat waktu c. Memberi salam pada saat awal dan

akhir presentasi sesuai agama yang dianut

d. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa

e. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri

f. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu

g. Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berihktiar atau melakukan usaha

h. Menjaga lingkungan hidup disekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat

i. Memelihara hubungan baik dengan dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

j. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia

k. Menghormati orang lain

menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya

Sikap dan Pengertian Sikap Sosial

Contoh Indikator

42

1. Jujur

Adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

a. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan b. Tidak menjadi plagiat

(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) c. Mengungkapkan perasaan apa

adanya

d. Menyerahkan kepada yang

berwenang barang yang ditemukan e. Membuat laporan berdasarkan

data atau informasi apa adanya f. Mengakui kesalahan atau

kekurangan yang dimiliki 2. Disiplin

Adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

a. Datang tepat waktu

b. Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah

c. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang

ditentukan

d. Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar

3. Tanggung jawab

Adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa

a. Melaksanakan tugas individu dengan baik

b. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

c. Tidak menyalahkan /menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

d. Mengembalikan barang yang dipinjam

e. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

f. Menepati janji

kesalahan tindakan sendiri h. Melaksanakan apa yang pernah

dikatakan tanpa disuruh atau diminta 4. Toleransi

Adalah sikap dan tindakan yang menghargai

keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan

a. Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

b. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya c. Dapat menerima kekurangan orang

lain

d. Dapat memaafkan kesalahan orang lain

e. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan f. Tidak memasakan pendapat atau

keyakinan diri pada orang lain g. Kesediaan untuk belajar dari

(terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lai lebih baik h. Terbuka terhadap atau kesediaan

untuk menerima sesuatu yang baru 5. Gotong royong

Adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas

a. Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah b. Kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan

c. Bersedia membantu orang lain tanpa menghargai imbalan

d. Aktif dalam kerja kelompok e. Memusatkan perhatian pada tujuan

kelompok

pribadi

g. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/ pikiran antara diri sendiri dengan orang lain

h. Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama 6. Santun atau sopan

Adalah sikap baik dalam pergaulan bik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relative, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.

a. Menghormati orang yang lebih tua b. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan

takabur

c. Tidak meludah di sembarangan tempat

d. Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat

e. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain f. Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) g. Meminta ijin ketika akan memasuki

ruangan orang lain atau

menggunakan barang milik orang lain

h. Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlukan

7. Percaya diri

Adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi kerajinan kuat untk berbuat atau bertindak

a. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu

b. Mampu membuat keputusan dengan cepat

c. Tidak mudah putus asa

d. Tiak canggung dalam bertindak e. Berani presentasi di depan kelas f. Berani berpendapat, bertanya, atau

Dari tabel tentang kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial di atas dalam pembelajaran di kelas, guru harus menjadikan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang dirinci dalam indikator pencapaian kompetensi sebagai tujuan pembelajaran yang harus dicapai selama peserta didik belajar di tingkat kelas tersebut meskipun kompetensi tersebut tidak diajarkan dalam arti formal. Namun sikap spiritual dan sikap sosial tersebut harus terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik melalui pembiasaan dan keteladanan. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial perlu dilakukan penilaian secara berkesinambungan.

Dalam melakukan penilaian diri terhadap kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial harus mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang sudah dibuat oleh guru sesuai Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti sikap spiritual dan sikap sosial.

Table 2.8 kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI 1) dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah43

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalakan

perilaku jujur, disipli, tanggung jawab,

peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive

dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

2. Menghayati dan

mengamalakan

perilaku jujur, disipli, tanggung jawab,

peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive

dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

3. Menghayati dan

mengamalakan

perilaku jujur, disipli, tanggung jawab,

peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive

dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

43

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosia dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosia dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosia dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam

pergaulan dunia

Dokumen terkait