• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Penilaian Ranah Psikomotor

1. Pengertian Ranah Psikomotor

Kata “psikomotor”berhubungan dengan kata “motor”, sensory motor

atau perceptual motor. Menurut Burhan Nurgiyantoro, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kategori kemampuan psikomotorik adalah “ranah psikomotor berkaitan dengan kompetensi berunjuk kerja yang melibatkan

gerakan-gerakan otot psikomotor”.45 Jadi tekanan kemampuan yang menyangkut penguasaan tubuh dan gerak, penguasaan kemampuan ini meliputi gerakan anggota tubuh yang memerlukan kordinasi syaraf otot yang sederhana yang bersifat kasar menuju gerakan yang menurut koordinasi syarat otot yang lebih kompleks dan bersifat lancar.

Menurut Nana Sudjana, tipe hasil belajar psikomotorik berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu.46

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ranah psikomotorik dalam taksonomi pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaannya, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang didapat lewat kognitif, dan diinternalisasikan melalui afektif sehingga mengorganisasikan dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik.

Psikomotor atau keterampilan adalah melakukan jenis kegiatan tertentu. Menurut Lukmanul Hakim, “dicapainya keterampilan yang diperoleh seseorang ditandai oleh adanya kemampuan menampilkan bentuk-bentuk gerakan tertentu dalam melakukan suatu kegiatan sebagai respon dari rangsangan yang datang kepada dirinya yang disampaikan dalam bentuk gerakan-gerakan motorik jasmaniah atau keterampilan”.47

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) No 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum . “Penilaian proyek

merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu”.48

Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

45

Burhan Nurgiyantoro, Op. Cit., h. 59

46

Nana Sudjana, Op. Cit., h. 31

47

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima,2009), h. 171

48

Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 81A Tahun 2013, Tentang Implementasi Penilaian, h. 63

Berdasarkan uraian di atas bahwa penilaian psikomotor merupakan salah satu aspek dari kemampuan peserta didik yang harus diukur dan dinilai perkembangannya selain aspek pengetahuan (kognitif) dan penanaman nilai (afektif). Hal ini dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar dengan mengamati aktifitas peserta didik sebagaimana yang terjadi. Ranah psikomotor yang menampilkan suatu bentuk gerakan dalam melakukan kegiatan untuk menghasilkan respon pada diri siswa.

2. Hasil Belajar Penguasaan Kompetensi Ranah Psikomotor Dalam Mata Pelajaran Ekonomi

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha.

Menurut Purwanto ranah psikomotor adalah “ranah yang berkaitan

dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima belajar tertentu.”49

Menurut pendapat Nana Sudjana, bahwa hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi enam keterampilan antara lain:

a. Gerakan reflex (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar); b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;

c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain;

d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan;

e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks;

49

f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.50

Masing-masing domain memiliki tingkatan tertentu, mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai dengan yang paling tinggi dan kompleks. Hasil belajar tingkat yang lebih tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar pada tingkat yang lebih rendah.

Tabel 2.9 Ciri-ciri Hasil Belajar Ranah Psikomotor 51

No Tingkatan Hasil Belajar Ciri-ciri

1 Perception (Persepsi) 1. Mengenal objek melalui pengamatan indrawi

2. Mengolah hasil pengamatan (dalam pikiran)

3. Melakukan seleksi terhadap objek (pusat perhatian)

2 Set (Kesiapan) 1. Kesiapan mental untuk bereaksi

2. Kesiapan fisik untuk bereaksi

3. Kesiapan emosi atau perasaan untuk bereaksi

3 Guided Response

(Meniru)

1. Melakukan peniruan

2. Melakukan coba-coba salah (trial and

error)

3. Pengembangan respon baru

4 Mechanism

(Membiasakan Gerakan)

1. Mulai tumbuh performance skill dalam berbagai bentuk

2. Respon-respon baru muncul dengan sendirinya

5 Complex overt Response 1. Sangat terampil yang digerakkan oleh

50

Nana Sudjana, Op. Cit., h. 30-31

51

(Mahir) aktivitas motoriknya

6 Adaptation (Menjadi Gerakan Alami)

1. Pengembangan keterampilan individu untuk gerakan yang dimodifikasi 2. Kemampuan untuk menghadapi

probem solving 7 Origination (Menjadi

Tindakan Orisinal)

1. Mampu mengembangkan kreativitas gerakan-gerakan baru untuk

menghadapi bermacam-macam situasi atau problema-problema yang spesifik

Hasil belajar psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku atas berbuat). Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif.

Kompetensi peserta didik pada dalam ranah psikomotor menyangkut kemampuan melakukan gerakan reflex, gerakan dasar, gerakan persepsi, gerakan berkemampuan fisik, gerakan terampil, gerakan indah dan kreatif.

Dari penjelasan tentang keterampilan (psikomotor) diatas dapat dikemukakan bahwa penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan peseta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presesi, artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi Inti 4, yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan dengan Kompetensi Inti 3, yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan itu menunjukkan peserta

didik bisa (mampu) tentang keilmuan tertentu tersebut. Dalam kurikulum 2013 kompetensi keterampilan menjadi Kompetensi Inti 4.

Berikut ini penjelasan dari Kompetensi Inti keterampilan pada tabel 2.8 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 10 Kompetensi Inti Keterampilan52

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XII KOMPETENSI INTI KELAS XIII 4.Mengolah, menalar

dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

disekolah secara

mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertidak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

4.Mengolah, menalar menyaji dan mencipa dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara afektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Inti inilah yang nantinya menjadi acuan pada kompetensi dasar di tiap mata pelajaran pada tiap jenjang. Kompetensi inti ini berlaku untuk tiap mata pelajaran pada semua jenjang. Kompetensi inti fokus pada semua ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam melakukan penilaian kompetensi pada ranah psikomotor pada mata pelajaran Ekonomi perlu dipetakan ruang lingkupnya, sehingga penilaian yang dilakukan secara holistik dan mampu menghasilkan data yang akurat pada hasil belajar.

52

3. Bentuk Penilaian Ranah Psikomotor

Alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor adalah tes dan penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai peserta didik, seperti:53

a. Performance atau Kinerja

Adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat music, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.

b. Produk

Adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni (3 demensi). Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga prose pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

a. Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap

kemampuan sisiwa dalam merencanakan, menggali,

mengembangkan gagasan,dan mendesain produk.

b. Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat.

c. Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaannya. Contoh membuat meja, membuat kincir angina, membuat kartu nama, membuat kotak kue, merangkai bunga.

Model penilaian produk diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya.

53

c. Proyek

Adalah penilaian terhadap tugas yang mengandug investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Proyek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik. Misalnya membat laporan, pemanfaatan energi di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.

Contoh format Penilaian Proyek dengan menggunakan daftar cek (chek list).54

Sekolah :……. Tahun Pelajaran :…..

Nama Siswa :……. Kelas/Semester :…..

Tabel 2.11 Format Penilaian Proyek Daftar Cek List

No Aspek Yang Dinilai Kategori

Baik Tidak Baik

1. 2. 3. Dst Skor Perolehan Skor Maksimal Keterangan : Baik skornya = 1

Tidak baik skornya = 0 Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

54

Tabel 2.12 Format Penilaian Proyek Menggunakan Skala (Rating Scale)

No. Aspek yang Dinilai Kategori SB B C K 1. 2. 3. 4. Dst. Skor Perolehan Skor Maksimal Keterangan :

Sangat baik skornya = 4

Baik skornya = 3

Cukup skornya = 2

Kurang baik skornya = 1 Nilai = skor Perolehan x 100

Skor Maksimal

d. Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didi untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik. Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru

peserta didik perlu menentukan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut:

a. Masing-msing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang didalamnya memuat mata pelajaran

b. Menentukkan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan atau disimpan

c. Sewaktu-waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masuk kan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.

d. Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru

e. Catatan guru dan perbaiki hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.

D. Mata Pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah 1. Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah ungkapan yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Di semua media, kata yang berasal dari kata oikos dan

nomos ini memiliki tajuk pemberitaan khusus dan memiliki jurusan perkuliahannya tersendiri yang terfokus untuk mempelajari ilmu tentang ekonomi.55 Dalam hal ini bahwa ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kebutuhan hidup manusia sehari-hari yang tidak terbatas dengan langkahnya alat pemuas kebutuhan dikarenakan berbagai macam sebab artinya bahwa kebutuhan tidak akan pernah tercukupi oleh manusia karena manusia tidak akan merasa puas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut ini adalah pengertian ekonomi menurut Nanang Fattah.

55

http://9wiki.net/pengertian-ilmu-ekonomi/ Di Akses Pada Tanggal 24 September 2014 Pada Pukul 14:54 WIB

Pengertian ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti kecenderungan dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan di dalam dan di luar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut di pahami, maka ilmu ekonomi dapat di manfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam upaya keterbukaan perekonomian suatu bangsa.56

Menurut Profesor P.A Samuelson, ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial adalah sebagai berikut :

Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas- tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.57

Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa setiap kegiatan manusia yang dapat menghasilkan uang bisa di sebut sebagai ekonomi. Ekonomi juga mempengaruhi hayat hidup orang banyak bahkan sampai bisa melemahkan suatu bangsa.

Dokumen terkait