• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tuntas

commit to user

kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan). Guru menyiapkan media yang akan digunakan yaitu kartu. Pada siklus II ini game dibuat menjadi 4 kelompok atau berdasarkan deret meja. Karena kartu digunakan perderet meja atau dibagi 4 kelompok dan siswa berjumlah 37 siswa, maka kartu di buat perderet 10 kartu. Namun ada 3 deret meja yang siswanya ganjil yaitu 9 dan tetap diberi 10 kartu. Setiap deret meja diberi warna kartu yang berbeda. Pemberian warna ini dimaksudkan untuk mempermudah mencari pasangannya.

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan II ini siswa sudah jauh lebih aktif dalam mencari pasangannya (soal/jawaban). Pada saat kartu dibagikan perderet berdasarkan warna, siswa terlihat sangat antusias dan sudah tidak bingung lagi. Sebelumnya dibuat kesepakatan untuk mencari pasangan dari kartu yang mereka pegang, yaitu disepakati 3 menit. Mereka terlihat antusian dan berlomba-lomba untuk medapatkan pasangannya sebelum batas waktu yang disepakati habis. Setelak babak 1 sesesai, kartu dikocok lagi atau ditukar dengan deret lain mereka tetap antusias bahkan beberapa siswa meninta untuk mengkocok soal lagi setelah selesai 4 babak. Pada saat kocokan kartu teakhir, siswa diminta untuk menempelkan kartu dipapan tulis yang telah disediakan. Setiap deret dapat menemukan pasangannya dan menempelkan sebelum batas waktu ditentukan habis. Pada pertemuan 1 siklus II ini siswa terlihat aktif, jadi siswa ribut, ramai karna mencari pasangannya (soal/jawaban) bukan karena tidak memperhatikan guru atau mengganggu temannya yang sedang belajar.

Setelah selesai guru menyimpukan materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Guru juga bertanyaa kepasa siswa mengenai materi yang belum dimengerti.

commit to user

c. Penutup

Guru mrnutup pelajaran dan menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya diadakan tes formatif. 2. Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

Guru masuk kelas, menyapa siswa dan memberi salam, kemudian mengabsen siswa.

b. Kegiatan Inti

Sebelum guru meberikan soal tes formatif, guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi sebelumnya. Siswa banyak yang menunjuk untuk menjawab, namun ada 2 siswa yang diberi pertanyaan yang tidak bisa menjawab. Setelah memberikan beberapa pertanyaan yang fungsinya untuk mengingatkan kembali pada materi sebelumnya, guru membagikan soal tes formatif kepada siswa. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa dibagikan angket motivasi dan angket tanggapan siswa terhadap cara pembelajaran yang dilaksanakan guru.

c. Penutup

Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil tes formatif, angket motivasi siswa, dan angket motivasi dan angket tanggapan siswa terhadap cara pembelajaran yang dilaksanakan guru. Guru menutup pelajaran pada siklus II.

d. Analisis dan Refleksi Siklus II

Berdasarkan tes formatif yang diberikan kepada siswa pada akhir pelajaran siklus II ini, diperoleh rata-rata kelas 79,84. Nilai terendah yang dicapai pada siklus II ini adalah 5 dan nilai tertinggi 95. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut hasil yang telah dicapai sudah diatas dari indikator kerja yang ditetapkan yaitu 70 % dari jumlah siswa. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru pada siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM

commit to user

adalah sebanyak 33 siswa (89, 18 %), sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 4 siswa (10,81 %).

Perolehan skor motivasi siswa juga mengalami peningkatan setelah diukur dengan menggunakan angket motivasi. Siswa yang mempunyai skor motivasi tinggi berjumlah 9 siswa yaitu 24,33% dari 37 jumlah siswa, yang mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 24 siswa yaitu 64,86% dari 37 jumlah siswa, dan siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 4 siswa yaitu 10,81% dari 37 jumlah siswa.

Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II sudah berhasil dan tercapai dengan hasil yang meningkat dilihat dari hasil belajar dan motivasi siswa. Dengan demikian indikator pembelajaran sudah tercapai, baik hasil belajar siswa maupun motivasi siswa.

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran geografi yang menyangkut motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta dengan menggunakan metode pembelajaran koopeatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan). Deskripsi tersebut didasarkan pada evaluasi permasalahan yang diketahui melalui wawancara terhadap guru pengampu pelajaran geografi maupun observasi mengenai proses dan hasil pembelajaran geografi. Berdasarkan observasi awal tersebut dapat diidentifikasi mengenai permasalahan yang terjadi yaitu motivasi dan hasil belajar geografi kelas VIII-B yang rendah. Dalam pembelajaran, guru banyak mengisi kegiatan dengan menerangkan materi dengan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa mengalami kejenuhan dan tidak berkonsentrasi dalam belajar. Metode yang dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

Indikator keberhasilan pada penelitian ini diperoleh dari pengukuran motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi dan hasil belajar pada siklus I telah mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya. Namun pembelajaran siklus I

commit to user

belum berhasil karena motivasi dan hasil belajar siswa belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu 75%. Berdasarkan data awal mengenai motivasi siswa terhadap mata pelajaran geografi diketahui bahwa sebanyak 4 siswa memiliki motivasi tinggi, 16 siswa motivasi sedang dan 17 siswa motivasi rendah. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan guru monoton yaitu kegiatan banyak diisi menerangkan materi dengan metode ceramah. Pembelajaran yang didominasi guru tersebut menyebabkan siswa cenderung pasif dan siswa mengalami kebosanan. Pada siklus I dilakukan perbaikan yaitu upaya penerapan metode yang tepat. Metode baru yang diterapkan guru dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah metode Make a Match (Mencari Pasangan). Setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pada siklus I motivasi belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 6 siswa memiliki motivasi tinggi, 18 siswa motivasi sedang dan 13 siswa motivasi rendah. Pada pembelajaran siklus I ini belum berhasil karena siswa yang memiliki motivasi tinggi sebesar 64,86% sehingga belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu 75 %. Hal ini disebabkan karena guru kurang tepat dalam pengelolaan waktu dan kurang memotivasi siswa. Karena pada siklus I belum berhasil, maka dilakukan tindakan siklus II.

Skor motivasi siswa pada pembelajaran siklus II sudah berhasil karena 89, 19% siswa memiliki motivasi tinggi dalam pembelajaran, yaitu 9 siswa memiliki motivasi tinggi, 24 siswa motivasi sedang dan 4 siswa motivasi rendah. Hal ini didukung dengan adanya tindak lanjut perbaikan pembelajaran siklus II. Tindak lanjut tersebut adalah dengan cara pembagian kartu perderet meja atau menjadi 4 kelompok, kartu menjadi empat warna, sehingga siswa mempermudah menemukan pasangannya dalam kelompok yang lebih kecil, kemudian pada pertemuan kedua siklus II tidak lagi dilakukan game, melainkan pengulasan materi pertemuan sebelumnya dan setelah itu di adakan tes formatif. Sehingga siswa tidak kekurangan waktu dalam mengerjakan soal. Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

commit to user

Tabel 13. Perbandingan Kategori Motivasi Siswa

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 10. Histogram Motivasi Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan data hasil belajar pada kondisi awal yang diperoleh dari guru geografi diketahui bahwa kelas VIII-B memiliki rata-rata nilai ulangan 60,95. Dari 37 siswa hanya 16 siswa yang mencapai KKM sehingga 21 siswa belum mencapai ketuntasan. Pada kondisi awal, guru masih mendominasi pembelajaran dengan kegiatan penyampaian materi menggunakan metode ceramah sedangkan siswa pasif mendengarkan. Rutinitas tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang termotivasi sehingga hasil belajar menjadi rendah. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode Make a Match (Mencari Pasangan), hasil belajar siswa meningkat ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar menjadi 75,16. Standar ketuntasan siswa adalah 65. Untuk indikator

0 5 10 15 20 25 30

Tinggi Sedang Rendah

Ju m lah s is w a

Dokumen terkait