• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta pada siswa kelas VIII-B semester genap (dua) tahun ajaran 2009/2010. Secara administrasi sekolah ini terletak di Jl. Kolonel Sutarto nomor 188 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap (dua) tahun ajaran 2009/2010. Dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan Januari 2011 mulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan. Adapun pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebagai berikut:

Tabel 3. Jadwal Penyusunan Skripsi No Jadwal

Kegiatan

Tahun 2010-2011

Januari Februari Maret April Mei Juni-Juli Agustus-Januari’11 1. Penyusunan Proposal 2. Pembuatan Instrumen 3. Pelaksanaan Penelitian 4. Analisis data 5. Penyusunan laporan 36

commit to user

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta dengan jumlah siswa 37 anak, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

C. Bentuk dan Stategi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas bersifat praktis dengan tujuan utama untuk memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran yang sehari-hari dialami oleh guru dan siswa dimana pelaksanaannya dilakukan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Arikunto (2009: 2-3) mengemukakan PTK melalui paparan gabungan definisi tiga kata, yaitu :

1. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan

Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas

Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.Kemudian Arikunto (2009: 3) menyimpulkan bahwa “PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.”

commit to user

Arikunto (2009: 16) mengemukakan bahwa model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

Kegiatan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh, siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Yang dialaminya meliputi kegiatan mengidentifikasi masalah menganalisis masalah, merumuskan masalah dan membuat hipotesa tindakan.

Tahap-tahap pelaksanaan PTK tersebut dapat digambarkan dalam siklus sebagai berikut:

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2009: 16) Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Pelaksanaan ?

commit to user

Keterangan : (1) Perencanaan

Dalam tahap ini yang dilakukan adalah meliputi; menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa, menyiapkan media yang akan digunakan, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan angket siswa dan menyiapkan soal game dan evaluasi.

(2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan yang pelaksanaannya menurut rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam penelitian ini bentuk tindakan yang dilakukan untuk tiap siklusnya hampir sama, dimana tiap pelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

(3) Pengamatan

Dalam kegiatan ini observer mengobservasi pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang dapat dilihat melalui bagaimana kondisi atau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan nilai-nilai yang diperoleh siswa. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil pelaksanaan tindakan kelas yang meliputi data tes dan non tes. Data tes berupa hasil tes evaluasi siswa dan data perolehan skor siswa dalam turnamen. Data non tes berupa hasil pedoman observasi, hasil angket motivasi siswa dan dokumentasi.

(4) Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaa untuk mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang telah terjadi pada tahap tindakan. Dalam hal ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes dan non tes yang berupa tes evaluasi, hasil perolehan skor turnamen siswa, hasil observasi, hasil angket dan dokumentasi yang telah dilakukan. Refleksi ini memberikan gambaran kekurangan atau kelemahan pada siklus I sehingga nantinya dapat dicari pemecahannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihan yang

commit to user

terdapat pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana kegiatan pada siklus II.

D. Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa dan motivasi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta serta faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Data penelitian dikumpulkan dalam berbagai sumber yang meliputi:

1. Guru mata pelajaran geografi, data yang diperoleh berupa informasi hasil belajar siswa saat kegiatan belajar mengajar sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas.

2. Siswa kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta : data yang diperoleh berupa penilaian terhadap kondisi pembelajaran geografi di kelas dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan).

E. Validitas Data

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan dijadikan data dalam penelitian ini dan perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data. Moeleong (1989:195) menyatakan bahwa, “ Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.” Menurut Sutopo (2002:7-9), “Triangulasi data dilakukan dengan cara memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis, selain itu juga ada cara lain yaitu dengan menggali informasi dari nara sumber tertentu, dari kondisi lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku orang atau warga masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti.

commit to user

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengambilan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Arikunto (2006:230) , “Mengemukakan bahwa observasi atau disebut pula pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera”. Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang disertai dengan pencatatan terhadap kejadian atau perilaku obyek sasaran.

Observasi ini dilakukan untuk melakukan pengamatan secara langsung guna mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dengan mencatat, menyelidiki dengan melihat langsung kegiatan belajar mengajar, diantaranya mencatat siswa yang menjawab pertanyaan guru, siswa yang bertanya, siswa yang tidak memperhatikan, dan sebagainya. Setelah pengamatan dalam periode tertentu, misalnya 5 menit semua kejadian yang telah muncul dicek. Kejadian yang muncul labih dari satu kali dalam satu periode pengamatan, hanya dicek satu kali. Dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang kejadian yang muncul dalam situasi pengajaran (Arikunto, 2006:157).

2. Metode Tes

Pemberian tes yang akan dilakukan dalam penelitian dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Pada penelitian ini tes yang digunkan yaitu pre-test, post-test dan tes formatif. Pre-tes dan post-tes diberikan pada awal dan akhir pertemuan di setiap siklus. Pre-test dan post-test ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sebelum dan sesudah pemberian materi pelajaran. Tes formatif diberikan pada akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Dengan perkataan lain tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa sesuai dengan siklus yang ada.

commit to user

3. Metode Angket

Dalam penelitian yang akan dilakukan, angket diberikan pada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Angket dalam penelitian ini untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam mengikuti proses pembelajaran angket diberikan pada akhir penelitian tindakan. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh dari angket tersebut dapat diketahui peningkatan proses atas kegiatan pembelajaran sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi siswa dalam proses pembelajaran Geografi.

4. Metode Dokumentasi

Arikunto (2006:231) mengemukakan bahwa, “Metode dokumentasi adalah mencari dua mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa nama-nama siswa, jenis kelamin, dan hasil belajar siswa yang diambil dari nilai ulangan harian kelas VIII-B.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian serta pembahasan berdasarkan hasil penelitian. Data yang dianalisa adalah data motivasi dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan.

Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman yang dilakukan dalam 3 komponen berurutan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Sutopo, 2006 : 113).

commit to user H. Indikator Bekerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa ketika proses pembelajaran pembelajaran geografi setiap siklus.Ukuran keberhasilan yang digunakan pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkat mencapai 75 % dari jumlah siswa.

2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan siswa memperoleh nilai tes minimal 65 dan secara klasikal 75 % siswa harus mencapai batas nilai minimal tersebut.

3. Ketertarikan siswa pada mata pelajaran geografi dengan menggunakan metode kooperatif tipe Make a Match (Mencari Pasangan) dapat meningkat.

I. Prosedur Penelitian

Secara umum langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan dan refleksi.

A. SIKLUS I

Dokumen terkait