• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 16 Surakarta. Lokasi SMP Negeri 16 Surakarta berada di jalan Kolonel Sutarto nomor 188 Surakarta, tepatnya di : sebelah barat : Wisma Tri Cakti Surakarta dan di sebelah timur : SMK Kristen Surakarta. Gedung yang ditempati SMP Negeri 16 Surakarta sekarang ini merupakan gedung peninggalan zaman Belanda dan merupakan cagar budaya di kota Surakarta. Gedung tersebut didirikan sejak tahun 1901 yang bertujuan untuk markas tentara Belanda yang mengawasi dan mengamankan Sinuwun Paku Buwono. Oleh karena itu pemerintah Kodya Surakarta melarang adanya perubahan atau pergantian pada gedung tersebut.

Jika dilihat dari kondisi lingkungan di sekitar, SMP Negeri 16 Surakarta yang strategis maka dapat dikatakan bahwa keadaan lingkungan mendukung dalam faktor aksebilitasnya. Walaupun SMP Negeri 16 Surakarta terletak di tepi jalan raya namun bangunan agak masuk dan tetutup. Dengan demikian, proses belajar mengajar dapat berjalan dengan tenang dan lancar, dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai. walapun ada beberapa kelas yang terletak didekat tepi jalan raya kadang mengalami gangguan suara baik dari kendaraan bermotor maupun kereta api, tetapi kondisi tersebut masih bisa diatasi.

commit to user P E T A L O K A S I S u m b e r : I n te r p r e ta si C itr a I k o n o s 2 0 0 9 D is u su n o le h :

commit to user

Secara umum kondisi gedung SMP Negeri 16 Surakarta dalam kondisi baik dan memenuhi syarat sebagai sarana tempat kegiatan belajar mengajar. Untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diperlukan sarana dan prasarana. Sarana prasarana sekolah tersebut berupa :

1. Sarana Fisik

Yaitu semua ruang atau gedung yang menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sarana tersebut antara lain : ruang kelas sebanyak 15 buah dengan luas 1379 m2, laboraturium IPA dengan luas 194,6 m2, laboraturium media dengan luas 108,5 m2, laboraturium komputer dengan luas 50 m2, ruang perpustakaan dengan luas 108,5 m2, ruang ketrampilan luasnya 85,8 m2, ruang UKS dengan luas 30 m2, ruang BP / BK dengan luas 30 m2, ruang guru dengan luas 108,5 m2, ruang OSIS dengan luas 36 m2, kamar mandi guru sebanyak 2 buah dengan luas 6 m2, kamar mandi siswa sebanyak 8 buah dengan luas 25 m2, mushola dengan luas 70 m2, dan ruang dinas kepala sekolah dengan luas123,4 m2.

2. Sarana Non Fisik

Yaitu yang tidak berupa gedung atau ruangan, yaitu berupa alat olah raga, alat tulis, alat kebersihan, alat kesenian, alat ketrampilan memasak, komputer, peralatan praktikum Fisika dan Biologi serta peralatan praktek olah raga.

commit to user

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Observasi Pra Tindakan

Kegiatan penelitian diawali wawancara dengan guru pengampu pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan observasi untuk mengetahui kondisi awal kelas terutama yang berkaitan dengan pembelajaran geografi di kelas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Geografi kelas VIII di SMP N 16 Surakarta, maka dapat diidentifikasi kelas yang memiliki permasalahan dan kendala-kendala bila dibandingkan dengan kelima kelas VIII lainnya adalah kelas VIII-B. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa kelas VIII-B yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu 65 untuk mata pelajaran geografi. Pada saat diadakan ulangan harian, kelas VIII-B memiliki nilai rata-rata paling rendah bila dibanding kelas VIII yang lain. Nilai rata-rata pada ulangan harian kelas VIII-B adalah 60,95.

Kondisi semacam ini juga semakin diperparah dengan kurangnya motivasi siswa mengikuti pelajaran Geografi. Hal ini dapat terlihat pada awal pelajaran geografi, masih terdapat beberapa siswa berada di luar, banyak siswa tidak memperhatikan ketika guru menyampaikan pelajaran, kurang semangat, kurang antusias, mengantuk dan gaduh. Kemudian metode mengajar yang digunakan guru juga dirasa kurang membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti peljaran geografi. Karena siswa terlalu dimudahkan dengan rutinitas mendengarkan ceramah dan mencatat penjelasan guru. kegiatan rutin semacam ini akan membuat siswa cepat merasa bosan dan akan berakibat hasil balajar yang kurang maksimal. Dari observasi yang dilakukan penulis diperoleh data awwal sebagai berikut :

1. Kondisi Awal Motivasi Siswa

Motivasi siswa terhadap mata pelajaran Geografi dapat diketahui melalui pemberian angket. Dari pengisisan angket tersebut diperoleh skor motivasi siswa. Skor motivasi siswa yang didapat dari angket dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu motivasi, rendah, sedang, dan tinggi.

commit to user

Pembuatan kelas interval dilakukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana, 1996:47)

Panjang kelas interval =

Tabel 4. Kategori Motivasi Belajar Siswa

No Kategori Motivasi Skor

1 Rendah 21 – 40

2 Sedang 41 – 60

3 Tinggi 61 – 80

Dari hasil pengisian angket motivasi yang diberikan sebelum masuk siklus I, motivasi siswa kelas VIII-B yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari lembar angket diperoleh skor awal motivasi siswa sebagai berikut :

a. Siswa yang mempunyai skor motivasi tinggi berjumlah 4 siswa yaitu 10,81% dari 37 jumlah siswa.

b. Siswa yang mempunyai skor motivasi sedang berjumlah 16 siswa yaitu 43,24% dari 37 jumlah siswa.

c. Siswa yang mempunyai skor motivasi rendah berjumlah 17 siswa yaitu 45, 95% dari 37 jumlah siswa. (Data selengkapnya, dapat dilihat pada Lampiran 16).

Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 5. Kategori Motivasi Awal Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16

Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi

Kategori Frekuensi Prosentase

Tinggi 4 10,81%

Sedang 16 43,24%

Rendah 17 45, 95%

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini: Rentang

commit to user

Gambar 4. Histogram Motivasi Awal Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta Terhadap Mata Pelajaran Geografi

2. Kondisi Nilai Awal Siswa

Kondisi nilai awal siswa diperoleh peneliti dari hasil ulangan harian. Siswa yang sudah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran berjumlah 16 anak (43,24% dari jumlah siswa) sedangkan yang belum tuntas adalah 21 anak (56,76% dari jumlah siswa). Rata-rata nilai ulangan kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta adalah 60,95. (Data selengkapnya, dapat dilihat pada Lampiran 19). Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 6. Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 16 Surakarta Sebagai Data Awal

Kategori Frekuensi Prosentase

Tuntas 16 43,24%

Belum Tuntas 21 56,76%

Jumlah 37 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini: 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Tinggi Sedang Rendah

Ju

Dokumen terkait