• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Pembahasan

MENGHADAPI DUNIA KERJA

C. Hasil dan Pembahasan

Uji asumsi dilakukan sebagai prasyarat pengujian hipotesis. Uji asumsi ini meliputi uji normalitas sebaran dan uji linieritas hubungan. Uji normalitas dilakukan terhadap variabel kecemasan menghadapi dunia kerja dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test (uji K-S). Kaidah yang digunakan adalah jika p > 0.05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika p < 0.05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal. Pada penelitian ini skor K-S (Kolmogorov-Smirnov Test) sebesar 1.264 dengan p sebesar 0.082, dengan demikian maka sebarannya normal. Sedangkan hasil uji linieritas variabel bebas prestasi akademik dan variabel terikat kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukan ang-ka 0,019 dengan signifiang-kansi 0,023 atau p < 0.05. Dapat disimpulang-kan bahwa prestasi akademik berkorelasi secara linier dengan variabel ke-cemasan menghadapi dunia kerja.

Adapun deskripsi data dalam penelitian ini mencakup rerata em-pirik dan rerata hipotetik pada masing-masing variabel. Hasil analisis data statistik deskriptif secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.

Variabel

Aitem Min MaksSkor Hipotetikµ σ Min MaksSkor EmpirikM SD

Prestasi Akademik 5 5 25 15 3,33 1 5 0,055 0,787 Kecemasan

Mengh-adapi Dunia Kerja 23 23 92 57,5 11,5 23 92 1,15 6,440 Jenis Kelamin 2 2 4 3 0,33 1 2 0,022 0,501

Keterangan: Skor Hipotetik a.

Skor minimal (min) adalah hasil perkalian jumlah butir skala 1.

dengan nilai terendah dari pembobotan pilihan jawaban. Skor maksimal (maks) adalah hasil perkalian jumlah butir ska-2.

la dengan nilai tertinggi dari pembobotan pilihan jawaban. Rerata hipotetik (µ) dengan rumus µ =

3. skor min+skor max

2 Standar deviasi (σ) hipotetik adalah σ =

4. skor maks-skor min

6 Skor Empirik

b.

Skor minimal (min) adalah skor terendah yang diperoleh 1.

subjek.

Skor maksimal (maks) adalah skor tertinggi yang diperoleh 2.

subjek

Rerata empirik (M) adalah hasil pembagian skor total suatu 3.

skala dengan jumlah subjek penelitian. (SD) adalah standar deviasi.

4.

Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diketahui rerata hipote-tik skala kecemasan menghadapi dunia kerja sebesar (µ) 57,5 dengan standar deviasi (σ) sebesar 6,440, maka kategorisasi nilai berdasarkan distribusi rerata hipotetik pada skala kecemasan menghadapi dunia kerja secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.

Variabel Norma Rentang Skor Kategori

Kecemasan menghadapi dunia kerja x <(µ−1,0σ) (µ-1,0σ) ≤ x <(µ+1,0σ) (µ+1,0σ) ≤ x X < 46 Rendah 46 ≤ X < 69 Sedang 69 ≤ X Tinggi Tabel 4: Kategorisasi Skor Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja

Kategorisasi skor skala dari kategori rendah, sedang dan ting-gi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam menghadapi dunia kerja cenderung pada taraf sedang. Sehingga jika diilustrasikan, seperti di bawah ini:

46 69

Adapun untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi pengujian hipotesis korelasional dan komparasional. Untuk pengu- engu-jian hipotesis korelasional yang berbunyi “ada hubungan negatif an-tara prestasi akademik dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa, semakin tinggi prestasi akademik mahasiswa, maka semakin rendah tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia ker-ja. Sebaliknya semakin rendah tingkat prestasi akademik mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja”, metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik analisis korelasi Product Moment dari Pearson (Pearson Correlation). Hasil uji hipotesis korelasi menunjukkan bahwa r = 0.293, dengan p < 0.01 yaitu 0.004. Oleh karena itu, dapat dilihat bah-wa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,01 maka H1 diterima, sehingga ada hubungan yang sangat signifikan antara kedua variabel tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara prestasi akademik dengan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Artinya tinggi rendahnya kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat prestasi akademik mahasiswa.

Diterimanya hipotesis pertama ini menunjukkan bahwa prestasi akademik dapat dianggap sebagai salah satu variabel yang ikut mem-pengaruhi kecemasan mengadapi dunia kerja. Hasil ini menunjukkan adanya bukti dari teori yang dikatakan Syaiful Bachri Djamarah,24 bahwa salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor psikologis. Faktor psikologis meliputi minat, kecerda-san, bakat, motivasi, kemampuan kognitif (persepsi, mengingat, berfi-kir) dan ambisi. Salah satu faktor psikologis itu adalah kecemasan. Kecemasan merupakan suatu kekhawatiran umum tentang suatu peristiwa yang tidak jelas atau tentang peristiwa yang akan datang. Tanda-tanda yang biasa muncul berupa perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan. Biasanya diser-tai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri serta tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah.25

Untuk hasil analisis sumbangan faktor prestasi akademik terha-dap tingkat kecemasan menghaterha-dapi dunia kerja, terha-dapat dilihat dari besarnya nilai R2 yang mencapai 0.086. Hal ini menjelaskan bahwa sumbangan efektif prestasi akademik terhadap kecemasan

dapi dunia kerja adalah sebesar 0.86 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa prestasi akademik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dan memberikan kontribusi bagi tingkat kecemasan individu dalam menghadapi dunia kerja.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Wahyu Safitri dari jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Penelitian tersebut terkait dengan faktor–faktor penyebab kecemasan menghadapi dunia kerja berkaitan dengan prestasi belajar terdiri dari konflik, frustasi, anca-man, harga diri dan lingkungan. Menggunakan teknik total sampling, dengan metode pengumpulan data berupa skala psikologis tentang faktor–faktor penyebab kecemasan menghadapi dunia kerja berkai-tan dengan pretasi belajar. Berdasarkan analisis persubvariabel dari faktor konflik sebagai penyebab kecemasan menghadapi dunia kerja berkaitan dengan prestasi belajar menunjukkan prosentase sebesar 70,8%. Faktor frustasi menunjukkan prosentase sebesar 59,07%, anca-man sebesar 50,35%, harga diri sebesar 73,4%, dan faktor lingkungan sebesar 67,83%.26

Adapun untuk pengujian hipotesis kedua, dengan mengguna-kan teknik uji t, dalam program SPSS 15.0 for windows disebut seba-gai independent-sample t test, dengan membandingkan rata-rata kedua variabel. Hipotesis komparasional ini meliputi pengujian dua hipote-sis, yaitu: Pertama berbunyi “ada perbedaan kecemasan menghadapi dunia kerja ditinjau dari jenis kelamin. Kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa pria lebih tinggi daripada kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa wanita”. Hasil dari independent-sample t test menunjukkan bahwa skor F sebesar 0.697 dengan t sebesar 1.349 lebih besar dari taraf signifikansi yang hanya 0.405, sehingga H0 ditolak, dan H1 diterima. Artinya ada perbedaan kecemasan menghadapi dunia kerja yang signifikan antara pria dan wanita.

Hasil dari analisis independent-sample t test yang ditunjukkan melalui table group statistics, nilai rata-rata tingkat kecemasan meng-hadapi dunia kerja mahasiswa pria (73.56) lebih tinggi daripada ma-hasiswa wanita (71.61). Dengan membandingkan nilai rata-rata kece-masan menghadapi dunia kerja antara pria dan wanita tersebut dapat

26 Wahyu Safitri, “Studi Deskriptif Tentang Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Berkaitan dengan Prestasi Belajar Pada Kelayan Panti Bina Remaja Wira Adi Karya Ungaran Angkatan II Tahun 2010”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang: Semarang, 2010.

disimpulkan bahwa hipotesis komparasi pertama diterima. Artinya kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa pria lebih tinggi dari-pada kecemasan menghadapi dunia kerja dari-pada mahasiswa wanita. Hal ini mengindikasikan bahwa kecenderungan dari tuntutan tugas dan tanggung jawab pria yang harus bekerja untuk memenuhi kebu-tuhan dan menjadi tulang punggung keluarga telah menyebabkan tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja lebih tinggi daripada wanita.

Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Nugraha Dwi Widayanto, yang menemukan bahwa kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa laki-laki lebih rendah dengan skor (M=103,64) diband-ingkan dengan mahasiswa perempuan tingkat akhir (M=113,57). Seh-ingga ada perbedaan yang signifikan antara kecemasan menghadapi dunia kerja ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai p = 0,013.27

Hipotesis komparasi kedua berbunyi “ada perbedaan prestasi akademik mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin, prestasi akademik mahasiswa wanita lebih tinggi daripada prestasi akademik mahasiswa pria”. Hasil dari independent-sample t test menunjukkan bahwa skor F sebesar 1.972 dengan t sebesar -1.275 lebih besar dari taraf signifikansi yang hanya 0.164, sehingga H0 ditolak, dan H1 diterima. Artinya ada perbedaan prestasi akademik yang signifikan antara mahasiswa pria dan wanita. Hasil dari analisis independent-sample t test yang di-tunjukkan melalui table group statistics, nilai rata-rata tingkat prestasi akademik mahasiswa wanita (3.11) lebih tinggi daripada mahasiswa pria (2.89). Dengan membandingkan nilai rata-rata prestasi akademik antara pria dan wanita tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis komparasi kedua diterima. Artinya prestasi akademik mahasiswa wanita lebih tinggi daripada prestasi akademik pria. Hal ini meng-indikasikan bahwa kecenderungan dari karakteristik wanita yang tekun, ulet dan rajin mempengaruhi kegiatannya dalam belajar. Hal ini pulalah yang menyebabkan prestasi akademik mahasiswa wanita lebih tinggi daripada pria.

27 Nugraha Dwi Widayanto. “Perbedaan Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Negeri Malang”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: Perpustakaan Digital Universitas Negeri

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Prestasi akademik berhubungan secara negatif yang sangat signifikan dengan kecemasan menghadapi dunia ker-ja pada mahasiswa. Semakin tinggi prestasi akademik yang dimiliki mahasiswa, maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja. Sebaliknya semakin rendah prestasi akade-mik yang dimiliki mahasiswa maka akan semakin tinggi tingkat kece-masannya dalam menghadapi dunia kerja. Sehingga variabel prestasi akademik dapat dianggap sebagai salah satu faktor yang ikut mem-berikan kontribusi atau yang mempengaruhi kecemasan menghadapi dunia kerja.

Di samping itu penelitian ini menemukan bahwa ada perbedaan kecemasan menghadapi dunia kerja ditinjau dari jenis kelamin. Ting- Ting-kat kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa pria lebih tinggi daripada kecemasan mahasiswa wanita dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan dalam perbedaan prestasi akademik maha-siswa juga berbeda, tingkat prestasi akademik mahamaha-siswa wanita leb-ih tinggi daripada prestasi akademik pada mahasiswa pria.

Berdasarkan hasil penelitian ini hendaknya para mahasiswa da-pat lebih meningkatkan dan memperbaiki prestasi akademiknya agar dapat membantu dalam mengurangi tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan untuk Fakultas Dakwah dan Ko-munikasi diharapkan dapat lebih mengembangkan kurikulum yang dibutuhkan dunia kerja, sehingga memberikan keyakinan pada ma-hasiswa. Pada akhirnya akan mengurangi kekawatiran mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja jika sudah lulus kelak. Bagi para pe-neliti selanjutnya, dianjurkan untuk mencari variabel lain selain varia-bel prestasi akademik yang mempengaruhi kecemasan menghadapi dunia kerja seperti kompetensi entreprenership, pola asuh, pengalaman kerja praktek dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

E. Koswara, Teori-teori Kepribadian (Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanis-tik), PT Eresco Bandung: Bandung, 1991.

Elisabeth B Hurlock, Psikologi Perkembangan (Sepanjang Rentang Ke-hidupan), Erlangga: Jakarta, 1999.

F.J. Monk, dkk. Psikologi Perkembangtan: Pengantar dalam Berbagai Bagi-annya. Gadja Mada University Press: Yogyakarta, 2001.

Firman, “Warung Info Bisnis”. 2012, dalam, (http://warunginfobisnis. blogspot.com), di akses pada 04 Oktober. 2012.

Imam Sholikhin, “Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kece-masan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir IAIN Walisongo”, Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: IAIN Walisongo, 2011, dalam, http://one.indoskripsi.com.//3693/2/ F100040097.Pdf, diakses pada 20 September 2012.

J.F Calhoun dan J.R. Acocella, Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubun-gan denHubun-gan Kemanusiaan, IKIP Press: Semarang, 1995.

J.L Kagan dan E. Haveman, Psychology An Introduction, Harcourt Brace Javanovich: New York, 1989.

J.S, Nevid, dkk. Psikologi Abnormal, Edisi Kelima Jilid 1, Penerbit Er-langga: Jakarta, 2003.

J.W. Santrock, Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup, Jilid 2, Terjemahan. Ahmad Chusairi dan Juda Damanik, Penerbit Er-langga: Jakarta, 2003.

Lukman. “Dunia Kerja”, 2012, dalam. http://www.google.com,keyword, diakses pada 21 Oktober 2012.

Nugraha Dwi Widayanto, “Perbedaan Kecemasan dalam Mengh-adapi Dunia Kerja Ditinjau dari Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Negeri Malang”. Skripsi, Tidak diterbitkan. Malang: Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang, 2011, dalam http://library.um.ac.id. diakses pada 22 September 2012.

Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, Rineka Cipta: Jakarta, 2001.

Rita L Atkinson,Dkk. Pengantar Psikologi, Jilid II, Erlangga: Jakarta, 1999.

Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar Offset: Yogyakarta, 2003.

Syaiful Bachri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka Cipta: Jakarta, 2002. Wahyu Safitri, “Studi Deskriptif Tentang Faktor-faktor Penyebab

Ke-cemasan Menghadapi Dunia Kerja Berkaitan dengan Prestasi Belajar Pada Kelayan Panti Bina Remaja Wira Adi Karya Unga-ran Angkatan II Tahun 2010”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakul-tas Ilmu Pendidikan, UniversiFakul-tas Negeri Semarang: Semarang, 2010.

Zaenal Arifin, Evaluasi pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta, 1998. Zakiyah Daradjat, Kesehatan Mental, Gunung Agung: Jakarta, 1990.